Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50849 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ukun Suryaman
"Setelah menguraikan bermatjam-matjam muchluk halus jang terkenal dikalangan suku bangsa Sunda, maka ada sebuah pertanjaan jang menarik perhatian kita, jaitu:Apakah kepertjajaan terhadap machluk halus itu pada orang Sunda memegang rol dalam kehidupan sehari-hari.? Dengan tidak ragu2 saja mengatakan, bahwa umumnja orang Sunda (berlaku djuga bagi suku bungsa lainnja di Indonesia), baik dari golo_ngan ,jang tidak terpeladjar (in het byzonder de desamenson) maupun dari golongan jang tepeladjar, baik dengan sadar, maupun dengan tidak sadar, pertjaja akan machluk halus itu. Perbedaannja hanjalah bahwa pada satu pihak menitik beratkan atau mentjurahkan perhatiannja kepada machluk halus_ nenek mojang atau jang tadinja dianggap sutji dan keramat (lelembutan), sedangkan pada pihak jang lain kepada _machluk halus_ jang berasal, baik dari orang jang meninggal (lelembutan), maupun dari bukan orang jang meninggal (lelembut) atau jang disebut dalam istilah asing_"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1962
S11276
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endra K. Prihadhi
Jakarta: Salemba Empat, 2004
297.52 END m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hasan Mustapa
Bandung: Alumni, 1985
340.57 HAS a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
McConnell, Kathleen
"Pertama melihat sampul buku ini ada keraguan untuk membacanya. Bayangan saya, buku ini paling berisi cerita-cerita tentang hantu. Kayak sinetron-sinetron Indonesia yang sarat dengan urusan hantu-hantuan. Tapi membaca sinopsisnya, saya jadi tertarik juga membacanya sampai tuntas. Faktor paling utama adalah karena buku ini adalah kisah nyata Kathleen McConnell, si penulis, tentang pengalamnnya mengenal, mengasuh, dan ?merawat? arwah tiga orang anak-anak yang mendiami rumah mereka.
Kisahnya terjadi tahun 1971, ketika Kathleen dan keluarga pindah ke sebuah rumah bersejarah bernama Fontaine Manse. Dua hari setelah menempati rumah tersebut terjadi peristiwa luar biasa yang menyadarkan Kathleen dan suaminya, George McConnel, bahwa rumah tersebut ternyata dihuni makhluk lain juga.
Berbagai peristiwa dituturkan Kathleen dengan rinci sehingga kita dapat membayangkan bahwasanya perilaku hantu juga sama saja dengan manusia, hanya wujud mereka saja yang tidak kelihatan. Hantu-hantu tersebut bahkan beberapa kali membantu Kathleen dan menyelamatkan nyawa anak-anaknya. Kathleen lalu dengan tekun mencari informasi ke perpustakaan tentang sejarah rumah tersebut dan penghuninya, sehingga dia tahu arwah siapa yang tinggal di rumah tersebut dan kenapa arwah tersebut masih gentayangan. Kathleen bahkan sangat mencintai hantu-hantu tersebut seperti anak-anaknya sendiri. Mungkin inilah yang membuat Kathleen memberi judul bukunya ini ?Jangan Sebut Mereka Hantu?.
Tapi hantu tetaplah hantu. Tidak semua orang bisa merasakan dan melihat kehadiran mereka, apalagi menerimanya. Kathleen dan George akhirnya memutuskan meninggalkan rumah tersebut demi perkembangan jiwa anak-anaknya dan ketenangan mereka. Namun Kathleen merasa sangat berat meninggalkan ketiga hantu tersebut dan berusaha ?melepaskan? mereka ke alamnya.
Sebelumnya, Kathleen pernah jatuh sakit sampai sekarat. Dalam kondisi sekarat Kathleen bermimpi berada di sebuah taman yang sangat indah dan cahaya yang sangat terang. Di taman tersebut dia lalu bertemu dengan seorang wanita dan wanita tersebut mengatakan bahwa dia belum layak masuk ke taman itu.
?Kamu belum selesai,? begitu kata wanita itu. Setelah sadar, Kathleen berusaha memahami mimpinya, mengingat-ingat wajah wanita yang ditemuinya di taman tersebut, tapi tidak berhasil.
Sebelum meninggalkan rumah tersebut Kathleen mengadakan ?pelepasan? ke tiga arwah tersebut. Dengan keyakinan yang luar biasa akan kuasa Tuhan, Kathleen memanggil Elizabeth, wanita yang ditemuinya di mimpinya dan yang diyakininya sebagai ibu ke tiga arwah itu untuk menjemput anaknya. Ajaibnya, ke tiga arwah itu benar-benar ?naik ke surga? dan menghilang untuk selamanya *pada bagian ini saya benar-benar merinding dan terharu membayangkan adegan ini*
Buku ini memberi banyak makna tentang ikatan batin antara ibu dan anak atau antara orang-orang yang saling mengasihi. Termasuk para hantu...:)
Risensi oleh: Kalarensi Naibaho"
Bandung: Q-Press, 2006
813 MCC dt (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bandung : Pusaka Sunda
050 SU 3 (1953)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Bandung: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1987
572.792 PAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Edi Suhardi Ekadjati
Jakarta: Kiblat, 2004
306 EDI k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ajip Rosidi, 1938-
Bandung: Budaja Djaja, 1970
899.208 AJI d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nani Cholianawati
"ABSTRACT
Partikulat halus (PM2,5) merupakan partikel pencemar yang berukuran kurang dari 2,5 μm. Partikulat tersebut bersumber dari alami maupun antropogenik. Peningkatan konsentrasi partikulat berkontribusi pada peningkatan angka morbiditas maupun mortalitas. Kebakaran hutan tahun 1997 berkaitan dengan penurunan status gizi tinggi badan terhadap umur sebesar 3,4 cm pada usia dewasa. WHO menetapkan empat tahap standar baku mutu konsentrasi partikulat baik jangka pendek (24 jam) maupun jangka panjang (tahunan), yaitu Air Quality Guideline (AQG), Interim Target-3 (IT-3), IT-2, dan IT-1. Wilayah Indonesia bagian timur memiliki konsentrasi partikulat halus tahunan yang masih memenuhi baku mutu utama (AQG) WHO, sementara beberapa wilayah Indonesia bagian barat rentan mendapat paparan partikulat halus yang cukup tinggi yang dapat meningkatkan risiko kesehatan hingga 6%"
Jakarta: Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, 2019
520 DIRGA 20:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pitria Dara Rusmawati
"Skripsi ini memaparkan persepsi warna masyarakat bahasa Sunda melalui nama_nama warna dalam bahasa Sunda. Nama-nama warna yang berhasil dihimpun melalui wawancara kepada responden penelitian menggunakan 216 kartu warna Color Safe Palette diklasifikasikan ke dalam fokus (istilah warna dasar B. Berlin dan P. Kay). Nama-nama warna dalam tiap fokus diklasifikasikan ke dalam tiga dimensi warna versi Munsell untuk melihat pola penamaan warna. Hasil penelitian ini berupa dokumentasi nama-nama warna dalam bahasa Sunda dan pola penamaannya.

This undergraduate thesis describes the color perception among the Sundanese language communities through the name of colors in Sundanese. The name of colors were collected by interviewing respondents using 216 cards of Color Safe Palette classified into focus (using basic color terms of B. Berlin and P. Kay). The colors in each focus are classified in three color dimensional Munsell version to see the color naming. Results of this study are a documentation of colors in Sundanese and its pattern of naming."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S11031
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>