Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145000 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sofi Tunjung Sari
"Karya sastra adalah suatu bentuk pengungkapan seni dengan bahasa sebagai medianya, tapi banyak peneliti sastra yang mengabaikan bahasa sebagai variabelnya. Oleh karena itu, saya tertarik untuk menjadikan karya sastra sebagai obyke penelitian, yang akan saya teliti dari sudut linguistik. Dalam penelitian ini, saya mengkhususkan diri pada karya sastra yang berbentuk cerpen. Dilihat dari segi gramatikal, cerpen adalah satuan gramatikal yang terlengkap yang dapat dibagi menjadi satuan-satuan yang lebih kecil yang disebut paragraf. Dilihat dari tujuannya, ada 6 jenis wacana yang kita kenal. Dari keenam jenis wacana tersebut hanya wacana tuturanlah yang akan diteliti dalam skripsi ini. Tujuan skripsi ini ialah melihat hubungan antara proposisi dalam paragraf, mencari unsur dominan yang mempersatukan paragraf tuturan, dan meneliti struktur gramatikal yang umunya terdapat pada paragraf tuturan. Dari hasil analisis, ternyata diperoleh kesimpulan bahwa (1) sebagian besar paragraf semantis mempunyai hubungan INDUK-pendukung yang non-kronologis, (2) struktur paragraf gramatikal berbentuk sub-ordinatif, dengan kalimat tema di awal paragraf, dan (3) keutuhan paragraf cerpen pada garis besarnya diikat oleh tokoh tematis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S11144
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didik Pradjoko
"ABSTRAK
Peristiwa krisis nasional yang terjadi di Indonesia pada tahun 1965 merupakan salah satu Iembaran kelam dalam sejarah Indonesia. Oleh pemerintah Orde Baru, lembaran kelam tersebut dikenal dengan Peristiwa G30S/PKI, mengapa demikian? Karena Pemerintahan Soeharto yang mewakili bagian dari Angkatan Darat (AD) yang pada waktu itu 1960-1965 merupakan musuh politik dari Partai Komunis Indonesia yang justru mengalami masa puncaknya dan berhasil membuat Presiden Soekarno memuji PKI sebagai kekuatan revolusi anti neokolonialisme yang didengung-dengungkan Soekarno. Pihak AD sebagai musuh politik PKI dan pada akhirnya juga menjadikan Soekarno sebagai target yang harus diganti karena dianggap terlalu melindungi PKI. PKI sebagai partai komunis terbesar ketiga di dunia setelah Partai Komunis Uni Soviet dan Partai Komunis Cina, PKI memiliki basis massa yang cukup besar di Indonesia.
Peristiwa Krisis Nasional 1965 menempatkan PKI dan juga pendukungnya sebagai pihak yang kemudian mengalami penghancuran baik oleh pihak aparat keamanan yang mendukung pihak AD dan juga dari musuh-musuh politik PKI di kalangan organisasi Islam yang selama tahun 1960-an mengalami penggayangan oleh PKI. Akibatnya banyak anggota dan simpatisan PKI yang terbunuh dalam konflik vertikal dan horizontal tersebut.
Peristiwa tersebut kemudian dijadikan oleh para sastrawan Indonesia yang mengalami sendiri jaman itu menuliskannya secara imajinatif dalam tulisan cerita-cerita pendek mereka yang dimuat dalam majalah Sastra dan Horizon antara tahun 1966-1974. Dengan demikian peristiwa­-peristiwa kemanusiaan yang muncul sebagai akibat peristiwa krisis nasional 1965 dijadikan sebagai latarbelakang dalam penulisan karya kreatif mereka. Dengan caranya sendiri mereka para sastrawan tersebut membuat jalinan kisah-kisah kemanusiaan yang kadang dapat dibaca sebagai 'kenyataan' yang membuat para pembaca mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang kehidupan dan kemanusiaan terkait dengan lembaran kelam yang pernah terjadi dalam sejarah Indonesia.
Untuk melihat bagaimana hubungan peristiwa Sejarah seperti krisis nasional pada 1965 dikaitkan dengan penciptaan karya sastra, dalam hal ini adalah penciptaan karya pendek maka perlu disampaikan pandangan seorang Sejarawan dalam melihat hubungan sastra dan sejarah. Menurut Prof. Dr. Taufik Abdulllah, sangat penting melihat hubungan timbal balik diantara keduanya. Karena banyak sejarawan atau sastrawan yang melupakan aspek-aspek bahwa karya sastra tidak hanya sebagai pengungkapan dirinya (an sich), tetapi karya sastra juga merupakan hasil dari masanya atau jamannya. Seperti halnya periode balai Pustaka tahun 1920-an, periode Pujangga baru tahun 1930-an, Angkatan '45, "Angkatan '66" dan seterusnya. Banyak dari para penulis sastra Indonesia modern yang melihat rentetan peristiwa tersebut hanya mewakili peristiwa sastra dan belum dilihat dalam kaitan timbal baliknya dengan seluruh situasi sejarah. Hal ini berarti bahwa sebuah karya sastra tidak dapat dipahami selengkapnya apabila dipisahkan dengan lingkungan atau kebudayaan yang telah menghasilkannya, karena pada dasarnya setiap karya sastra adalah hasil pengaruh yang rumit dari faktor-faktor sosial dan kultural dan ini berarti karya sastra bukanlah gejala yang berdiri sendiri. ("Sastra dan Ilmu Sejarah di Indonesia", Budaya Jaya, No. 102, Nopember 1976, hal. 653)"
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Rusman Prayitno
"Skripsi ini membahas masalah kohesi gramatikal khususnya referensi dalam cerpen Wardah Hani karya Kahlil Gibran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan dan menjelaskan jenis-jenis referensi yang terdapat dalam cerpen Wardah Hani, alat-alat referensi apa saja yang digunakan dalam cerpen tersebut, dan kemanakah alat referensi tersebut harus diacukan. Data penelitian ini adalah cerpen Wardah Hani karya Kahlil Gibran. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam cerpen Wardah Hani karya Kahlil Gibran terdapat pemakaian referensi, baik berupa referensi persona, referensi demonstrativa, dan referensi perbandingan.

This research study the problem of grammatical cohesion, specially reference in Wardah Hani short story : Kahlil Gibran masterpiece. Intention of this research is to lay open and explain reference type which there are in Wardah Hani short story, reference appliance any kind of which is used in the short story, and where is the reference appliance have to be interbreeded. This research data is Wardah Hani short story : Kahlil Gibran masterpiece. This research is a research qualitative with descriptive design. Result of this research conclude that in Wardah Hani short story : Kahlil Gibran masterpiece there are usage of reference, good in the form of personal reference, demonstrative reference, and comparative reference."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S13217
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Martina Triyatna
"Setelah pemaparan tentang konsep Halliday dan analisis pada bab-bab sebelumnya, kini penulis akan mengambil kesimpulan berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada bab 4.Dari sekian banyak alat kohesi gramatikal yang di_jabarkan oleh Halliday dan Hasan, ada beberapa yang tidak terdapat dalam WM, yaitu: - penyulihan klausa tidak lingsung (substitution of report ed clause) - penyuluhan klausa pengandaian (substitution of conditional clause) - penyulihan klausa modalitas (substitution of modality).Walaupun ketiga bentuk penyulihan di atas tidak dijumpai di dalam WM, keutuhsn paragraph-paragraf cerpen tersebut tidak terganggu. Kumpulan-kumpulan kalimat: tersebut membentuk wacana (yaitu paragraf), dan dengan alat-alat kohe_si yang lain dapat menjalin keutuhan cerpen itu seluruhnya. Dengan lain perkataan, untuk menjaga agar suatu wacana itu_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S14131
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
S. Amran Tasai
Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2005
899.208 AMR s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Okke Saleha K. Sumantri Zaimar
Jakarta: Pusat Bahasa Depdiknas, 2008
404.41 OKK s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Puisi sebagai karya seni sastra dapat dikaji dari bermacam-macam aspek, antara lain dikaji dari teori bahasa, contohnya dikaji dengan teori analisis wancana. tulisan ini membahas wancana pada puisi "tadarusku untuk-Mu" karya Sus S. Harjono..."
MET 12:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wanda Primawati
"ABSTRAK
Tanizaki Junichiro adalah seorang sastrawan romantisisme yang hidup saat sedang meluasnya naturalisme di Jepang. la berhasil memantapkan dirinya sebagai seorang penulis beraliran romantisisme meskipun awalnya ia mendapatkan kesukaran karena perbedaan pandangannya dengan sastrawan naturalisme.
Ciri khas dari karya-karya Tanizaki adalah penonjolan estetika dan pelukisan tokoh wanita. Demikian pula dalam cerpennya Shisei ia melukiskan seorang wanita yang tak berdaya tetapi menyembunyikan kekuatan dan keindahan yang misterius. Dalam unsur estetika pada Shisei terasa juga mengandung sifat erotis dan sadisme. Masalah estetika, erotika dan sadisme dalam Shisei menjadi unsur yang saling terkait dan Tanizaki dapat menggabungkan menjadi suatu rangkaian cerita yang menarik.

"
1995
S13932
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nita Jamaliawati
"Nita Jamaliawati. Analisis keutuhan Wacana Ragam Jurnalistik: Tinjauan Aspek Semantis,'Leksikal, dan Gramatikal, di bawah bimbingan Ibu Lucy R. Montolalu, S.S. Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1993. Kalimat-kalimat dalam sebuah wacana bukanlah merupakan sekumpulan kalimat yang terlepas-lepas, melainkan merupakan sekumpulan kalimat yang saling berkaitan karena ada unsur _unsur kebahasaan yang mengikatnya menjadi satu kesatuan yang utuh. Aspek yang memperlihatkan keutuhan wacana dapat dibe_dakan atas aspek semantis, aspek leksikal, dan aspek gramati_kal. Aspek semantis adalah aspek_ yang memperlihatkan keutuhan wacana secara implisit; sedangkan aspek leksikal dan aspek gramatikal adalah aspek-aspek yang memperlihatkan keutuhan wacana secara eksplisit. Dalam skripsi ini diteliti keutuhan wacana ditinjau dari ketiga aspek tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) melihat keutuhan wacana ragam jurnalistik secara implisit melalui hubungan_hubungan semantis yang ada dalam wacana dan melihat ke_utuhan wacana ragam jurnalistik secara eksplisit melalui alat-alat kepaduan yang dipakai dalam mempertautkan satuan_ - satuan wacana, (2) melihat hubungan semantis dan alat kepaduan yang paling dominan dipakai dalam mempersatukan satuan - _satuan wacana ragam jurnalistik, (3) melihat seberapa jauh konsep-konsep yang dipakai sebagai landasan penelitian ini dapat diterapkan pada data wacana ragam jurnalistik. Dalam membahas aspek semantis penulis berpedoman pada konsep yang dikemukakan Larson dan dalam membahas aspek leksikal dan gramatikal penulis berpedoman pads uraian yang dikemuka_kan Kridalaksana. Berdasarkan analisis data, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) ditinjau dari aspek semantis, keutuhan wacana ragam jurnalistik sebagian besar dibangun berdasarkan hubungan pendukung yang bersifat nonkronologis. Janis hubungan semantis yang paling dominan ditunjukkan oleh jenis hubungan logic, (2) ditinjau dari aspek leksikal dan aspek gramatikal, keutuhan wacana ragam jurnalistik sebagian besar dipersatukan oleh tipe kepaduan leksikal. Alat kepaduan yang paling dominan dalam mempersatukan satuan-satuan wacana ditunjukkan oleh tipe kepaduan repetisi, (3) dari basil analisis aspek leksikal dan aspek gramatikal ditemukan dua tipe kepaduan lain yang tidak disebutkan di dalam uraian Kridalaksana. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dikata_kan konsep Kridalaksana kurang memadai dengan tipe kepaduan yang ada pada data. Hasil analisis berdasarkan aspek seman_tis menunjukkan bahwa konsep Larson lebih memadai dengan hubungan semantis yang ada pada data yang diteliti."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S11211
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>