Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23763 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Estu Murniasih
"ABSTRAK
Analisis ini bertujuan mengungkapkan aspek aspek sosial budaya dua tokoh wanita yang ada dalam novel karangan Hamka, Merantau Ke Deli. Metodenya menggunakan metode deskriptif analitis dan pendekatan intrinsik. Aspek - aspek sosial budaya tokoh yang digunakan mengacu langsung pada isi atau kenyataan dalam novel itu sendiri. Aspek - aspek tersebut adalah : 1. Pendidikan tokoh wanita, 2. Kedudukan tokoh wanita dalam keluarga, 3. Kelompok sosial dan peranan tokoh wanita, serta 4. Nilai budaya yang mendasari sikap hidup tokoh wanita. Keempat aspek ini berasal dari buku Tokoh Wanita dalam Novel Indonesia Tahun 1920-1980-an oleh Anita Rustapa dkk

"
1996
S10854
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunus Amirhamzah
Jakarta : Puspita Sari Indah, 1993
928 YUN h (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Junus Amir Hamzah
"Tudjuan dari tulisan ini ialah berusaha membitjarakan Hamka sebagai pengarang roman dan menindjau latar belakang alam pikiran jang diutarakan melalui roman-romannja itu dan seterusnja menempatkan Hamka diantara pudjangga sastra Indonesia modern. Untuk mentjapai tudjuan itu, semua hasil karja sastra Hamka dikumpulkan, kemudian diteliti mana hasil kerja jang berbentuk sadjak, tjerita pendek, novel, roman biografi dan autobiografi. Dan karena tugas saja hanja membitjarakan Hamka sebagai pengarang roman, maka akan dipusatkan perhatian kepada djenis sastra jang berbentuk roman sadja. Untuk mengetahui karangan mana dari karja sastra Hamka jang dapat digolongkan kedalam djenis roman, maka terlebih dahulu akan diterangkan apa jang dimaksud dengan roman itu sesungguhnja, tetapi sebelum sampai kepada pengertian roman itu, akan diuraikan lebih landjut tentang tjara-tjara jang dipakai dalam menjusun karangan ini. Telah dikatakan bahwa dengan pengertian roman jang akan diuraikan dibawah ini segera ternjata mana karangan Hamka jang dapat digolongkan kedalam djenis roman dan mana jang tidak. Kemudian roman-roman tersebut dibatja dengan seksama, lalu ditjoba mentjari aspek-aspek jang terkandung didalamnja. Untuk itu disediakan beberapa bab sebagai tempat kupasannja. Dalam bab I diterangkan alam pikiran jang terkandung didalam tjerita Hamka dan kemudian sesuai atau tidakkah alam pikiran itu dengan djalan tjerita, gaja dan perwatakan dari tokoh-tokoh utamanja. Bab itu diberi nama 'Roman-roman Hamka dan Adjaran tentang Takdir'"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1963
S10897
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Sutiara
"Perkembangan zaman dan keleluasaan wanita untuk mendapatkan kesempatan meraih pendidikan setinggi mungkin mempengaruhi pola pikir dan perilaku mereka. Wanita yang selama ini, dianggap memiliki sifat-sifat yang stereotip, seperti bergantung, lemah, pasif, tidak berani menyuarakan pendapat pribadinya, berkat pendidikan yang tinggi dan keterbukaan masyarakat dalam menerima perubahan nilai-nilai tentang wanita, menunjukkan sikap-sikapnya yang berbeda. Wanita golongan ini, terutama yang hidup di kota besar, telah menjadi lebih berani dalam menentukan pilihan, lebih mandiri, lebih aktif dalam kompetisi studi dan karier, yang tentu raja bertentangan dengan karakteristik stereotipnnya terdahulu.
Ciri-ciri karakteristik seperti itulah yang penulis temukan dalam 13 cerpen karya Prasanti yang terkumpul dalam kumpulan cerpen Cintaku Pelabuhanku. Pemunculan sifat-sifat yang nonstereotip ini tidak hanya ditemukan pada tokoh-tokoh utama wanita yang masih lajang atau belum menikah, tetapi juga pada tokoh-tokoh wanita yang telah menikah. Bagaimanapun, konflik yang timbul dalam sebagian besar cerpen-cerpen ini, tidaklah melulu mengenai kompetisi studi dan karier yang menunjukkan kemandirian tokoh-tokoh wanita itu, tetapi juga masalah cinta dan keluarga sebagai masalah yang paling dasar dalam kehidupan setiap manusia. Apabila dikaitkan dengan kehidupan nyata, khususnya di kota-kota besar, di mana banyak sekali wanita yang berperan dalam sektor industri dan bisnis, kemungkinan munculnya karakteristik yang nonstereotip seperti itu bukanlah hal yang aneh. Prasanti mencoba merekamnya dalam bentuk fiksi, sebagai upaya untuk memperlihatkan kondisi masyarakat yang tengah terjadi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S11198
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1992
899.221 3 TOK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Rustin Rahayuni
"Mori Ogai, merupakan salah satu pengarang besar dalam Kesusastraan Jepang Modern, yang hidup pada masa Jepang tengah gencar-gencarnya melaksanakan pembaharuan di segala bidang, yakni yang disebut Restorasi Meiji (1868). Pada saat masuk ke dinas ketentaraan yang bertugas sebagai dokter, ia mendapat tugas belajar ke Jerman. Sesuai dengan suasana Jepang yang pada masa itu tengah membuka diri dan condong ke Eropa dan Amerika, Ogai pun tumbuh sebagai orang yang mempunyai pemikiran Eropa. Ketika di Jerman, ia telah mulai mengarang, dan karya pertamanya, Maihime, merupakan karya besar yang sampai sekarang masih banyak diteliti. Setelah pulang kembali ke Jepang, Ogai masih terus melanjutkan menulis, sehingga ia pun memutuskan untuk menjadi seorang pengarang disamping masih dinas sebagai dokter tentara, dan menghasilkan banyak karya. Novel Saigo no lkku, yang dibahas pada penulisan skripsi ini merupakan karyanya yang ditulis pada tahun 1915. Di dalamnya berkisah tentang seorang anak perempuan bernama Ichi, yang lahir sebagai anak tertua, yang berusaha menolong ayahnya yang akan dihukum gantung, dengan mengorbankan dirinya beserta adik-adiknya untuk menggantikan menjalani hukuman itu. Dalam usahanya itu, dia benar-benar memikirkannya sendiri, dan apa yang akan diperbuatnya itu telah dia perhitungkan sebelumnya. Ternyata, apa yang dilakukannya itu membuat para penguasa menjadi berfikir lebih lanjut terhadap kasus ayah Ichi ini, hingga akhirnya usaha Ichi tidak sia-sia, karena ayahnya tidak jadi dihukum mati, tetapi dihukum buang. Di dalam novel ini, Ogai ingin menyampaikan kepada pembaca, bahwa didalam tindakan Ichi ini, ada"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
S13582
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Yuni K.
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unsur budaya Jawa yang terkandung dalam Pengakuan Pariyem -- melihat sosok wanita Jawa dari kalangan priyayi darn wong cilik -- serta memfokuskan pada keter_bukaan Pariyem terhadap seks. Dari sekian aspek budaya Jawa dalam buku Pengakuan Pariyem ini, penults melihat ada empat aspek budaya yang menonjol. Pertama, tradisi (kebiasaan hidup sehari-hari) manusia Jawa dalam Pengakuan Pariyem. Kedua, falsafah (sikap hidup) manusia Jawa dalam Pengakuan Pariyem. Ketiga, perilaku keagamaan manusia Jawa dalam Pengakuan Pariyem. Keempat, pola majikan-pembantu dalam Pengakuan Pariyem. Tradisi manusia Jawa digambarkan dengan jelas dalam Pengakuan Pariyem, di antaranya keakraban manusia Jawa dengan wayang. Sementara sikap hidup manusia Jawa yang ditonjolkan dalam Pengakuan Pariyem adalah nrimo ing pandum. Dan, sikap keagamaan yang dipeluk Pariyem, tokoh utama dalam prosa lirik ini, adalah sinkretis antara mistik Jawa dan agama katolik. Hubungan antara majikan dan pembantu dalam Pengakuan Pariyem memperlihatkan bahwa secara lahiriah, hubungan antara Pariyem (wong cilik) dengan majikannya (priyayi) sangatlah akrab. Akan tetapi, secara batiniah, hubungan antara wong. cilik dengan priyayi sangatlah jauh jaraknya. Hal ini terbukti dengan tetapnya Pariyem menjadi babu Raden Bagus Aria Atmojo, yang notabene adalah suaminya sendiri. Dengan kata lain, Pariyem hanya dijadikan selir. Pengakuan Pariyem memang penuh dengan adegan seks atau pembicaraan mengenai adegnn seks (ada 24 halaman). Meskipun demikian, penilaian bagus atau tidaknya sebuah karya sastra tidak hanya tergantung pada ada atau tidaknya seks dalam karya tersebut, melainkan wajar atau tidaknya pembicaraan seks dalam karya tersebut. menurut hemat penulis, penggambar_an seks dalam Pengakuan Pariyem sangat wajar dan tidak dipaksakan. Sikap Pariyem yang sangat terbuka dan pasrah dalam hidup merupakan salah satu ciri nanusia Jawa pada umumnya. Ini tidak berarti bahwa semua wanita Jawa bersikap seperti Pariyem, melainkan hanya beberapa saja yang ber_sikap demikian, atau bisa jadi hanya Pariyem (tokoh imajiner Suryadi) saja yang bersikap demikian."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S11256
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dony Tjipto Nugroho
"Sumber data dalam penelitian ini adalah cerpen-cerpen Nova bulan Mei 1998, yakni Bapak (karya Iyang Nur Ch.); Pulang (Yeni Ratnakomala); Fitnah (Humam S. Chudori); Istri Muda (Dwiyanto); Pilihan (Beni Jusuf); dan satu nomor penerbitan bulan September 1999 (Nova No. 60317{11 12-19 September 1999) yang berisi lima cerpen berikut: Lusi si Penari (Budi Sarjono); Surat dari Karni (Rositi Baskoro); Nasihat (Sistri R.); Sita dan Suaminya (Seno Gumira Ajidarma); dan Persaingan (Eko Hartono). Penelitian bertujuan mengungkapkan representasi tokoh perempuan dan penokohannya daiam cerpen-cerpen Nova. Penelitian dikaitkan pada konsep Gaya Tuchman tentang representasi perempuan dalam suatu karya di media massa, yakni the symbolic annihilation of women.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dan dengan pendekatan intrinsik dan ekstrinsik. Kesimpulannya, pertama, tokoh perempuan ditampilkan tanpa terlalu dijelaskan de-skripsi fisik masing-masingnya. Kedua, tokoh perempuan dapat dikelompokkan berdasarkan statusnya sebagai perempuan ibu rumah tangga biasa (tanpa karier), perempuan yang menjadi ibu rumah tangga dan bekerja, perempuan yang bekerja saja, perempuan berpendidikan tergolong tinggi, dan perempuan berpendidikan tergolong rendah. Ketiga, penokohan dilakukan secara kisahan (telling) dan ragaan (showing). Namun, cara ragaan lebih mendominasi.
Ditinjau dari sudut konsep peniadaan perempuan secara simbolis, kesimpulannya: pertama, representasi fisik dan karakter tokoh perempuan di dalam cerpen Nova tidak persis sama dengan paparan Tuchman. Kedua, sepuluh cerpen Nova menampilkan secara berbeda-beda mengenai peran perempuan di masyarakat patriarkat sebagai istri, ibu, maupun ibu rumah tangga. Ketiga, hanya satu cerpen, yaitu Persaingan, yang tampak lepas dari dominasi lelaki dalam representasi di media massa. Sembilan cerpen Nova lainnya menampilkan dominasi tersebut. Keempat, sepuluh cerpen Nova memperlihatkan pengucilan, pengabaian, dan peminggiran minat dan kepentingan perempuan. Kelima, apabila dilakukan perbandingan antara cerpen-cerpen Nova periode Mei 1998 dengan terbitan September 1999 yang dijadikan data, maka cerpen Persaingan menunjukkan perubahan yang bersifat kasus. Kesembilan cerpen lainnya tidak menunjukkan poin yang dapat dijadikan acuan secara tegas bahwa telah terjadi perubahan dalam representasi tokoh perempuan dengan acuan konsep Gaye Tuchman."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S10813
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vidya Dwina Paramita
"Sebagai anggota keluarga, anak tidak menempati posisi strategis sebagaipengambil keputusan, baik bagi dirinya sendiri terlebih lagi bagi orang lain.Penelitian ini menganalisis citra tokoh utama anak dalam tujuh cerpen karya tujuh perempuan pengarang yang dimuat dalam jurnal Prosa edisi Yang jelita yang Cerita. Melalui analisis terhadap sudut pandang dan interaksi tokoh utama anak dengan anggota keluarganya, diharapkan dapat diketahui citra tokoh anak yangditampilkan ketujuh perempuan pengarang dalam tiap-tiap cerpennya. Ilmu Psikologi, dalam hal ini psikologi perkembangan anak, dibutuhkan untukmemahami pergulatan tokoh anak dalam menghadapi problematika yang melingkupi mereka.

As family member, children does not have strategic position as decision maker, for themselves nor everybody else. This research analyzed image of leading role children in seven short stories by seven women authors in Prosa journal, Yang Jelita yang Cerita edition. Through analysis on point of view and interaction withother family member, I expect to understand the image of leading role children that showed by the author in each story. Psychology, in this case ChildrenDevelopment Psychology, needed to help understands children's struggle on facing problems that surrounds them."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S11072
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Reni I. Bachtiar
"Aspek yang menonjol di dalam ketiga novel tersebut adalah penggambaran tokoh-tokoh wanita utamanya yang memiliki banyak persesuaian ciri dengan ciri para wanita pioneer yang hidup di daerah frontier.
Adapun tujuan dari karya tulis ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai ciri-ciri wanita pioneer dalam tokoh-tokoh utama wanita karya Willa Cather tersebut.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan historis untuk menghubungkan karya-karya tersebut dengan sejarah dan aspek-aspek wanita di abad kedelapan belas dan kesembilan belas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh-tokoh utama wanita ketiga novel tersebut banyak memiliki persesuaian ciri dengan ciri para wanita pioneer yang hidup di jaman frontier. Karenanya, mereka merupakan tokoh-tokoh utama wanita pioneer."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S14180
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>