Ditemukan 117440 dokumen yang sesuai dengan query
Sujati Mertodimuljo
"Bahasa Djawa telah mengalami beberapa tingkat perkembangan. Sebelum dikenal bahasa Djawa sekarang (i) banjak sekali diketemukan bukti2 adanja bahasa Djawa jang lebih tua lagi. Bahasa jang paling tua dinamakan bahasa Djawa Kuna (ii). Disamping ini ada bahasa jang agak muda usianja jang merupakan pertengahan antara bahasa Djawa Kuna dengan bahasa Djawa sekarang jang dinamakan bahasa Djawa Pertengahan..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1961
S11271
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Omar, Asmah binti Haji
"Pentjatatan setjara fonetis membuktikan bahwa dialek Kediri bisa menghasilkan 33 non- vokoid dan 15 vokoid. Tetapi setelah bunji-bunji ini difonemisasikan kita hanja mempunjai 21 konsonan dan 8 vokal. Hal ini disebabkan oleh adanja alofon dan pergeseran bebas dalam sistem fonemik dialek Kediri, ditambah dengan fonem-fonem asing seperti / f / dan / z /, jang menurut Saudara Suhardi hanja bisa diutjapkan oleh orang-orang jang mengenal bahasa-bahasa asing seperti Arab, Belanda dan Inggeris..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1961
S10754
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Mudjanattistomo
"Uraian kami jang berupa kupasan tentang morfofonemik bahasa Djawa dialek Jojakarta ini adalah tugas kami dalam matakuliah pilihan Linguistk mendjelang udjian Sardjana jang akan datang. Sudah barang tentu pada waktu membuatnja, kami tidak dapat menghindarkan diri dari kesulitan-kesulitan, karena baru pertama kali inilah dibahas morfofonemik bahasa Djawa setjara deskriptif, lagi pula pengetahuan kamipun masih sangat terbatas adanja. Tetapi meskipun demikian, kami tjoba djuga untuk mengatasi kesulitan-kesulitan itu sedapat mungkin dengan segala apa jang ada pada kami, sehingga terwudjudlah uraian ini. Hingga kini belum ada jang memetjahkan persoalan-persoalan bahasa Djawa setjara linguistis berdasarkan udjaran, sehingga pembahasan ini bagi kami merupakan hal jang baru dan tidak djaramnglah kami berhadapan dengan kenjataan jang bertentangan dengan keterangan-keterangan jang ada. Akan tetapi walaupun demikian keadaannja, berkat bimbingan serta petundjuk-petundjuk baik pada waktu kuliah maupun diluarnja dani tuan T.W. Kamil, M.A., maka makin berkuranglah kesulitan-kesulitan jang kami hadapi. Oleh sebab itu, kami sangat menghargai bimbingan jang tidak dapat kami lupakan itu dengan rasa terima kasih sebesar-besarnja beserta harapan akan bimbingan selandjutnja kelak meskipun kami sudah tidak mengikuti kuliah-kuliah lagi_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1962
S11007
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sjahrul Sjarif
"Diadakan pratilan mengenai isinja jang agak luas dengan sekedar terjemahan dari pada beberapa bagian ketjil jang dianggap atau bagus ( dalam B.I. ) dengan tjatetan-tjatetan mengenai bahasanya. Diperbandingkan dengan tjerita jang sama dalam Lakon dan Kesusastraan Melayu Klasik."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1956
S11324
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Solapung, Dominatrix Roselina
"Bahasa Nias chusus dialek Nias Utara mengenal dalam 1. Phonetik; 2. Phonemik; Phonem2 masing2 mempunjai alophon. Djadi berdasarkan penjelidikan kami jang sederhana kami mendapat kesimpulan bahwa Bahasa Nias dialek Nias Utara mempunjai 2 phonem..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1962
S11267
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"Buku ini merupakan rekaman acara Pasarasehan Bahasa dan Kesusastraan Djawa yang diselenggarakan di kota Yogyakarta. Berisi seluruh kegiatan pada saat itu. Kumpulan makalah lengkap dengan acara tanya jawabnya, juga teks-teks pidato pada saat acara tersebut."
Yogyakarta: Departemen Pendididkan, Pengajaran dan Kebudayaan, 1958
BKL.0260-BA 15
Buku Klasik Universitas Indonesia Library
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990
499.221 5 SIS
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Ayu Lityaningrum
"Dalam bahasa Jawa Malang, pemarkah modal kudu dapat mengandung lebih dari satu makna. Kudu dapat digunakan sebagai pemarkah modalitas deontik keharusan ‘harus’ dan pemarkah modal dinamik keinginan ‘ingin’. Gejala ini menarik karena dalam penelitian modalitas bahasa Jawa Paciran dan Semarang yang ditemukan, kudu hanya mengandung makna deontik. Dalam makalah ini, akan dibahas konteks sintaktis dan konteks semantis yang membedakan makna kudu. Data makalah ini berupa kalimat-kalimat yang menggunakan bahasa Jawa Malang dan mengandung kududalam cuitan @pakantono, @DJabrooo, @cak_sugenk, @makmurcafee, dan @nonikmenieszt tahun 2019 hingga Februari 2022. Kalimat-kalimat tersebut selanjutnya dianalisis dengan memeriksa ciri sintaktis dan semantisnya. Dari analisis, jenis kalimat dan jenis agen adalah konteks yang dapat menentukan kudu mengandung makna deontik. Jenis kalimat yang dapat menentukan kudu deontik adalah kalimat deklaratif negatif, interogatif, dan imperatif, sedangkan jenis agen yang dapat menentukan kudu deontik adalah agen insani (pronomina persona kedua, dan ketiga) dan agen noninsai. Terlepas dari konteks kalimat (pragmatik), kudu deontik dapat diprediksi melalui penggabungan dua aspek, yaitu jenis kalimat dan jenis agen.
In Malang Javanese, kudu can contain more than one meaning. Kudu can be used as deontic modality of ‘must’ obligative and dynamic modality of ‘want’ volitive. These phenomena offer fascinating research because kudu only contains a deontic meaning in the previous studies of Paciran and Semarang Javanese. This article discusses the syntactic and the semantic context that distinguishes the meaning of kudu. The data is in the form of sentences that use Malang Javanese and contain kudu. Moreover, the data were taken from Tweets 2019 until February 2022 of @pakantono, @DJabrooo, @cak_sugenk, @makmurcafee, and @nonikmenieszt. The sentences were further analyzed by identifying their syntactic and semantic features. From the analysis, types of sentences and agents are contexts that can determine kudu contains deontic meanings. The types of sentences that can determine deontic kudu are negative declarative, interrogative, and imperative sentences. The types of agents that can determine deontic kudu are human agents (the second and third person pronouns) and non-human agents. Regardless of the context of the sentence (pragmatic), the deontic kudu can be predicted by combining the type of sentences and agents."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Zoetmulder, Petrus Josephus
Djakarta: N. V. Obor, 1954
499.222 5 ZOE b II
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Soesatyo Darnawi
Djakarta: Balai Pustaka, 1964
899.222 SOE p
Buku Teks Universitas Indonesia Library