Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112731 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agustinus Gianto Kentjanaputra
"Seperti telah diungkapkan dalam bab pertama, penelitian ini bertujuan mempelajari perilaku sintaktis dan semantis dan, atau, tetapi sebagaimana terdapat dalam struktur ideal kemampuan berbahasa bahasawan. Dengan perkataan lain, dikehendaki agar diperoleh seperangkat kaidah mengenai perilaku sintaktis dan semantis ketiga kata itu.
Survai tentang pembicaraan mengenai dan, atau, tetapi yang dilakukan dalam bab kedua menunjukkan bahwa belum ada usaha untuk merumuskan kaidah-kaidah yang dimaksud di atas secara cukup menyeluruh. Setelah dikerjakan suatu analisis sintaktis dan semantis dalam bab ketiga dan keempat, dapatlah dicoba suatu perumusan kaidah-kaidah sintaktis dan semantis dan, atau, tetapi. Kaidah-kaidah berikut ini memang tidak dituliskan untuk menggantikan semua hasil analisis yang telah dikerjakan. Di sini penulisan itu semata-mata dimaksud untuk menyarikan hasil-hasil terpenting dari analisis. Seluk beluk lebih khusus harua dilihat dalam bab serta bagian bab yang bersangkutan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1978
S10733
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Tota Mariana
"Dalam bahasa Belanda terdapat sejumlah konjungsi . atau kata sambung, seperti: EN, MAAR, OF, WANT, DAT dan sebagainya, yang mempunyal fungsi menghubungkan dua kata, dua bagian klausa atau kalimat, atau dua klausa dan lebih. Dalam skripsi ini kami hanya akan membuat penelitian mengenai konjungsi OF, karena nampaknya konjungsi ini mempunyai fungsi dan makna yang cukup luas. Koenen dalam Verklarend Handwoordenboek der Neder_landse Taal (1975: 900-901) mgnjelaskan bahwa OF mempunyai fungsi dan makna sebagai berikut: konjungsi koordinatif (pevenschikkend voegwoord) yang dipakai untuk menyatakan makna: kontradiksi (uitsluitend tegenstellend) misalnya nampak dalam:Ja of Nee 'Ya atau tidak' menvamakan (gelijkstellend) seperti dalam: een ad verbium of bijwoord 'adverbia atau kata tambahan'. Konjungsi ,subordinatif (onderschikkend voeawoord) yang dipakai untuk menyatakan makna:"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S15962
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A.G. Gianto
Yogyakarta: Yayasan Kanisius, 1983
499.221 GIA k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mariani Adnan
"Kata daripada dalam bahasa Indonesia cukup banyak diteliti oleh Para ahli bahasa. Namun, kenyataan yang ada menunjukkan bahwa masalah tersebut masih sering diperbincangkan. Hal itu tidak terlepas dari perbedaan pendapat di antara para ahli bahasa. Sebagaimana diketahui, bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Sudah selayaknya bila kita mengetahui Pula preposisi daripada dalam bahasa Melayu. Ada kemungkinan perbedaan di antara para ahli bahasa Indonesia dipengaruhi oleh kata daripada dalam bahasa Melayu. Oleh karena itu, dalam skripsi, ini penulis bertujuan untuk mengetahui pertalian makna kata daripada dalam bahasa Melayu dan bahasa Indonesia; untuk mengetahui bagaimana perkembangan pertalian makna kata daripada; untuk mengeta_hui macam dan kategori satuan bahasa yang mengikutinya. Secara garis besar penelitian itu dapat disimpulkan: pertalian makna kata daripada dalam bahasa Melayu lebih bervariasi bila dibandingkan dengan bahasa Indonesia; per_kembangan pertalian makna kata daripada-dalam bahasa Melayu dan bahasa Indonesia memperlihatkan penyederhanaan; dalam bahasa Indonesia saat ini, pertalian makna kata dari_pada dalam bahasa lisan lebih bervariasi daripada bahasa tulis; sebagai preposisi, kata daripada berfungsi pula se_bagai konjungsi; pertalian makna yang sama tidak selamanya diikuti satuan babasa yang sama macam dan kategorinya."
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ainun Najibah
"
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan deskripsi obyektif tentang wujud preposisi bahasa Arab, klasifikasinya dan makna gramatikal yang dimilikinya.
Pengumpulan data dilakukan dengan melalui tahapan-tahapan berikut: (I) inventarisasi preposisi bahasa Arab, (2) inventarisasi frasa preposisional, (3) inventarisasi makna gramatikal preposisi bahasa Arab, (4) analisis data, (5) penyajian hasil analisis.
Berdasarkan data yang terkumpul, hasilnya menunjukkan bahwa preposisi bahasa Arab ada yang berbentuk partikel dan ada juga yang berbentuk nomina yang berkasus akusatif (zaraf).Terdapat 48 preposisi bahasa Arab yang dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu: (1) preposisi dasar, (2) preposisi gabungan, (3) preposisi yang berasal dari kata berkategori lain.
Setiap preposisi memiliki makna gramatikal. Makna ini merupakan makna asli preposisi yang muncul ketika preposisi tersebut berada dalam suatu struktur kalimat. Artinya, makna suatu preposisi baru dapat dipahami setelah preposisi tersebut berada dalam suatu struktur sintaksis (struktur kalimat).
"
1997
S13155
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Erlangga
"Partikel penegas yang saya bahas di dalam skripsi ini termasuk di dalam kategori kata adverbia. Adverbia berfungsi menerangkan kekhususan yang lebih mendalam pada verba, adjektiva atau adverbia lain. Sesuai dengan fungsinya sebagai keterangan, partikel penegas mengandung aspek modalitas tertentu, yaitu sikap subjektif si pembicara mengenai sesuatu dalam kenyataan. Analisis sintaktis yang saya lakukan, berpedoman pada urutan kata yang terdapat dalam buku Algemene Naderiandse Sprakkunst (Geerts:1984).
Hasil yang didapat ialah partikel penegas dapat terletak di kolom aanloop, kolom eerste zinsplaats, kolom middenstuk, dan kolom uitloop. Penempatan yang lazim dari partikel penegas tersebut ialah di kolom middenstuk. Secara semantis partikel penegas sulit untuk diuraikan dengan jelas. Partikel penegas mempunyai empat manna sesuai fungsinya sebagai keterangan modalitas, yaitu makna ekspresif, makna konektif, makna atitudinal dan makna ilokutif.
Dalam pemakaiannya tidak dapat dilihat batasan yang jelas di antara keempat makna tersebut. Hasil analisis sintaktis maupun semantis menunjukkan bahwa karakter subjektif yang dimiliki oleh partikel penegas berpengaruh terhadap penempatan yang babas dari partikel penegas dan kelayakan makna yang dimiliki oleh partikel penegas tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S15804
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frans Asisi Datang
"Preposisi bahasa Indonesia selalu terdapat dalam konstruksi preposisional. Perilakunya dapat ditinjau secara morfologis, sintaktis dan semantis. Secara morfologis, ada sejumlah preposisi dasar, juga ada preposisi turunan pindahan kelas dan preposisi turunan gabungan, serta preposisi berkorelasi. Secara sintaktis, preposisi bahasa Indonesia berfungsi sebagai penanda Obyek tak Langsung, Pelengkap dan Keterangan, serta sebagai Pengungkap Predikat. Sedangkan secara semantis, preposisi berfungsi sebagai penanda peran tertentu dan sebagai Pengungkap Predikator. Berdasarkan perilaku semantis-sintaktis preposisi seperti itu, maka konstruksi preposisional bahasa Indonesia dibagi atas konstruksi preposisional praP+P+pascaP dan konstruksi preposisional P+pascaP. Konstruksi preposisional pertama dibagi lagi atas dua, berdasarkan sifat satuan semantis praP dan pascaP-nya, yaitu konstruksi preposisional praP+P+ pascaP Tipe A dan konstruksi preposisional praP+P+pascaP Tipe B. satuan semantis DWIPIHAK, TEMPATAN, PENERIMAAN, dan PENGGENAPAN dalam konstruksi preposisional praP+P+pascaP menentukan penggunaan preposisi tertentu dalam konstruksi preposisional praP+P+pascaP Tipe A; sedangkan dalam konstruksi preposisional praP+P+pascaP Tipe B tak ada satuan semantis seperti itu yang menentukan penggunaan preposisi, maka kedua satuan semantis (praP dan pascaP) sama-sama berpengaruh menentukan penggunaan preposisi dalam konstruksi preposisional. Oleh karena itu, yang menentukan penggunaan preposisi bahasa Indonesia sebenarnya bukan hanya tergantung pada jenis kata satuan semantis pascaP tetapi terutama terlebih dahulu ditentukan oleh sifat satuan semantis praP. Itulah perilaku unik preposisi bahasa Indonesia"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santono, H Budi
Cibulan [T.p.] 1977
913.92 S 21
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Zainal Abidin
Bandung: Binacipta, 1978
343.093 AND b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Satya Arinanto
"Istilah Hak Asasi Manusia (HAM), transisi politik, dan keadilan transisional banyak menjadi bahan diskursus dan kajian di Indonesia pada era reformasi. Bahkan sampai saat ini, hampir sekitar 21 tahun setelah proses reformasi di Indonesia berlangsung, istilah-istilah tersebut masih tetap eksis dalam studi-studi yang terkait dengan hak asasi manusia di Indonesia; dan hal ini tampaknya masih akan berlangsung hingga ke masa depan. Untuk memahami berbagai perspektif yang terkait dengan istilah-istilah tersebut, dalam artikel ini penulis akan menyajikan beberapa catatan terkait beberapa terminologi tersebut."
Jakarta: Lembaga Pangkajian MPR RI, 2019
342 JKTN 12 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>