Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8453 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Canberra: Australian National University, 1985
930.1 ARC
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Janse, Olov R.T.
Bruges: St-Catherine Press, 1958
913.598 JAN a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Diny Hartiningtias
"Penelitian fenologi dan struktur komunitas Dipterocarpaceae di Stasiun Penelitian Way Canguk (SPWC), Taman Nasional Bukit Barisan Selatan telah dilakukan pada bulan Juli hingga Oktober 2012. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pola fenologi dan struktur komunitas Dipterocarpceae di SPWC, serta mengetahui besar pengaruh pola fenologi terhadap struktur komunitas Dipterocarpceae di SPWC. Pengamatan fenologi dilakukan secara visual dengan binokular setiap awal bulan oleh Wildlife Conservation Society - Indonesia Program (WCS-IP) sejak Februari 1998. Pengamatan stuktur komunitas dilakukan dengan menggunakan metode garis berpetak. Pola fenologi digambarkan dalam bentuk diagram, sedangkan stuktur komunitas dalam bentuk tabel dan peta. Hasil penelitian menunjukkan pola musim berbunga Dipterocarpceae di SPWC adalah subannual, berbeda dengan pola musim berbunga di Kalimantan, Semenanjung Malaysia, dan Sumatra bagian utara. Dipterocarpaceae di SPWC didominasi oleh genus Dipterocarpus. Pola mu ...

Research about phenology and community structure of Dipterocarpaceae in Way Canguk Research Station (WCRS) had been conducted on July to October 2012. The research aimed to acknowledge phenological pattern and community structure of Dipterocarpaceae in WCRS and also the effect of phenological pattern to community structure of Dipterocarpaceae in WCRS. Phenological observation of blooming, fruiting, and appearance of new leaves was conducted visually by binocular at every early moth by Wildlife Conservation Society - Indonesia Program (WCS-IP) since February 1998. The observation of community structure was conducted with transect line, while the observation of community structure was conducted with table and map. The results showed that the phenological pattern of blooming is subannual, Dipterocarpaceae is dominated by genus Dipterocarpus, and blooming pattern did not affect community structure of Dipterocarpaceae"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S53370
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Anggraeni
"Stasiun Penelitian Way Canguk, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan merupakan kawasan hutan tropis dataran rendah yang berada di bagian selatan Pulau Sumatera. Sejumlah penelitian yang telah dilakukan di kawasan tersebut belum banyak mengeksplorasi keragaman tumbuhan termasuk tumbuhan paku dan likofit. Tujuan penelitian yang telah dilakukan adalah mengetahui dan menjelaskan keragaman tumbuhan paku dan likofit di stasiun penelitian Way Canguk. Metode penelitian yang digunakan adalah metode jelajah bebas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Stasiun Penelitian Way Canguk memiliki 60 jenis tumbuhan paku dan 4 jenis likofit. Keragaman tersebut didominasi oleh suku Polypodiaceae dan Pteridaceae. Kunci identifikasi dan deskripsi jenis disajikan.

Way Canguk Research Station, Bukit Barisan Selatan National Park (BBSNP), is a lowland tropical forest lies in southtern part of Sumatra. There were few botanical research conducted in this area, which includes research on diversity of ferns and lycophytes. This research was conducted to describe diversity of ferns and lycophytes in Way Canguk Research Station. Specimens were collected from several accessible location. Sixty species of ferns and four species of lycophytes have been recorded during this research. Most of the specimens were dominated by species of Polypodiaceae and Pteridaceae. Identification key to species and species description are provided.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S61734
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvi Dwi Anasari
"Distribusi suatu spesies sangat diperlukan untuk memandu aktivitas perlindungannya di alam. Minimnya informasi tentang distribusi trenggiling jawa membuat strategi perlindungan spesies ini di alam sulit untuk dilakukan. Penelitian dilakukan di Stasiun Penelitian Way Canguk, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan pada bulan Januari - Maret 2018.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk membuat peta prediksi distribusi dan mengestimasi variabel lingkungan yang paling memengaruhi kehadiran trenggiling jawa di lokasi studi. Sebanyak 14 titik koordinat camera trap digunakan sebagai data kehadiran, bersama dengan sembilan jenis variabel lingkungan yang digunakan yaitu ketinggian, kemiringan, understorey, tutupan tajuk, jarak dari jalan, jarak dari sungai, jarak dari desa, sumber makanan, serta jarak dari gangguan.
Hasil permodelan Maxent menunjukkan bahwa hasil permodelan sangat baik dengan nilai AUC 0.909. Prediksi probabilitas distribusi trenggiling jawa tertinggi terdapat di daerah Resort Pemerihan dan Resort Way Haru, sedangkan variabel lingkungan yang paling berpengaruh terhadap kehadiran trenggiling jawa yaitu jarak dari desa, tutupan tajuk, dan jarak dari gangguan dengan nilai persentase kontribusi secara berturut-turut 47.7, 25.8, dan 15.8. Peta prediksi distribusi serta perkiraan tipe habitat yang disukai oleh trenggiling jawa yang dihasilkan dari penelitian ini dapat memberikan masukan bagi pihak taman nasional untuk memprioritaskan area perlindungan trenggiling jawa dari bahaya perburuan yang semakin meningkat.

Distribution of a species can help to guide protection activity in their natural habitat, and the lack of information thereof make protection strategy of this species difficult. The research was conducted in Way Canguk Research Station, Bukit Barisan Selatan National Park on January ndash March 2018.
The purpose of this research is to make a distribution prediction map of sunda pangolin and estimate environment variables that most influence their probability of distribution. 14 points of camera trap coordinates are used for presence data with 9 types of environment variables such as elevation, slope, understorey, canopy cover, distance of road, distance of river, distance of village, food source, and distance from threat.
The result of maxent showed is very good with AUC value 0.909. The highest probability of sunda pangolin distributions are in the Pemerihan Resort and Way Haru Resort area, while the dominant environment variables are distance of village, canopy cover, and distance of threat with contribution percentage of 47.7, 25.8, and 15.8. Distribution prediction map and type of habitat prefered identified from this study, can provide input to national park to prioritize protection area for sunda pangolin from increased poaching.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggun Aiyla Nova
"Ancaman perburuan dan perdagangan ilegal disertai kerusakan habitat, menempatkan trenggiling jawa Manis javanica, Desmarest 1822 sebagai salah satu spesies mammalia yang terancam punah. Sementara itu, informasi mengenai ekologi spesies tersebut belum banyak tersedia sehingga menyulitkan upaya konservasinya di alam. Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan penggunaan habitat trenggiling jawa di Stasiun Penelitian Way Canguk, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Lampung, Sumatra, Indonesia. Keberadaan trenggiling jawa diketahui dari data enam puluh kamera jebak yang dioperasikan selama rentang waktu 2010 hingga 2017, kemudian dianalisis menggunakan metode pemodelan okupansi melalui perangkat lunak PRESENCE untuk memperoleh nilai Proportion of Area Occupied PAO.
Analisis okupansi berdasarkan keempat belas lokasi kamera penjebak yang merekam keberadaan trenggiling jawa serta kamera yang tidak merekam keberadaan trenggiling jawa deteksi/non-deteksi menghasilkan nilai PAO 0,769 0,005 dan nilai probabilitas deteksi 0,040 0,005. Faktor yang memengaruhi okupansi trenggiling jawa adalah keberadaan liana pada pohon =0.212 0.256, sementara itu probabilitas deteksi trenggiling jawa dipengaruhi oleh Rerata DBH pohon, keberadaan sumber pakan, jumlah spesies pohon, persentase tutupan semak, persentase tutupan tajuk, dan keberadaan manusia.

The threats of poaching, illegal trade,and habitat destruction putting the Sunda Pangolin Manis javanica, Desmarest 1822 as one of the critically endangered mammal species. Meanwhile, information about this species is not widely available and thus make conservation efforts of sunda pangolin is more complicated. This research was conducted to study the habitat use of sunda pangolin in Way Canguk Research Station, Bukit Barisan Selatan National Park, Lampung, Sumatra, Indonesia. The data of the sunda pangolins were taken from sixty camera traps deployed during 2010 to 2017, the data then analyzed using occupancy modeling through PRESENCE software to obtain the value of Proportion of Area Occupied PAO.
Occupancy analysis based on the presence and absence detection non detection of sunda pangolin in camera traps resulted in PAO values of 0.769 0.005 and detection probability values 0.040 0.005. Factor that affected the occupancy of sunda pangolin is the presence of liana in the trees 0.212 0.256, and factors that affecting the probability of detection are mean DBH of trees, feeding source, the number of tree species, the percentage of understorey, the percentage of canopy cover, and the presence of human.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Endang Indrati Sedijoprapto
"Sumber Daya Alam (SDA) merupakan pendukung kelangsungan hidup kita masa kini dan yang akan datang. Salah satu SDA Hutan yang kini di kembangkan ialah Taman Nasional. Pada Taman Nasional terdapat fungsi lindung, sumber plasma nutfah, fungsi ilmiah, fungsi rekreasi, fungsi bina cinta alam dan ekosistem percontohan.
Hasil daripenelitian-penelitian maupun survei tentang Taman Nasional merupakan hal yang perlu sekali. Hasil penelitian tadi dapat merupakan masukan untuk pembinaan SDA kita demi kehidupan umat manusia. Laporan-laporan hasil survei dan penelitian Taman Nasional ini perlu ditata sehingga merupakan informasi yang diketahui, dijangkau, dimanfaatkan pada saatnya yang tepat dan disebarluaskan untuk keperluan selanjutnya. Masalahnya saat ini penyajian informasi tadi belum memadai.
Tulisan ini mempunyai hipotesis sebagai berikut:
a. bahwa banyak informasi dari hasil penelitian belum tersedia dan terjangkau oleh para peneliti.
b. bahwa informasi itu diperlukan.
Dari hasil penelitian yang diadakan:
Informasi yang tersedia di Taman Nasional-Taman Nasional rata-rata sebesar 25,6% dari seluruh penelitian yang pernah diadakan, sedang 74,4% lainnya tidak diketahui tempatnya.
Diketahui bahwa hasil survei dan penelitian tentang Taman Nasional-Taman Nasional sangat diperlukan oleh para peneliti untuk keperluan penelitian lebih lanjut. Maka perlu diadakan penataan dalam penyajian informasi tersebut, sehingga Informasi Taman Nasional tadi dapat diketahui keberadaannya, dapat dijangkau dan dapat dimanfaatkan tepat pada waktunya dibutuhkan.
Langkah pertama yang harus dilakukan ialah memperoleh laporan hasil survei dan penelitian tentang Taman Nasional-Taman Nasional. Untuk memperolehnya dapat dilakukan dengan cara-cara:
Pertama : Menghubungi setiap Taman Nasional untuk mengetahui nama dan alamat peneliti yang meneliti di Taman Nasional tersebut.
Kedua : Menghubungi instansi yang memberi tugas penelitian untuk meminta laporan hasil penelitian tersebut.
Ketiga : Mengadakan kerja sama dengan instansi-instansi atau lembaga-lembaga pendidikan yang mengevaluasi penelitian-penelitian yang telah dilakukan. Instansi atau lembaga pendidikan dapat menyerahkan satu copy laporan kepada "pusat informasi".
Keempat : Setelah laporan diperoleh, laporan diolah.
Langkah berikutnya ialah pengolahan yaitu: dengan menginventarisasinya, mengkatalogisasi, mengabastrak, membuat "review"nya dan akhirnya menerbitkan. Dengan adanya penerbitan, hasil olahan ini kemudian dapat disebarluaskan hingga informasi Taman Nasianal ini dapat diketahui dengan cepat.

Natural Resources are formed to support our present and future existence continuously. National Park is one of the forest natural resources which has been developed. It has numerous functions such as protection, germplasm resources, recreation, nature care and model for ecosystem.
Both survey and research results on National Parks are urgently needed. They become consumption of the development of Natural Resources for the sake of mankind.
These National Park survey and research reports have to be organized so that the information is accessible, useable and subsequently disseminated for future purposes.
At this very moment the problem is that the information is not adequately available. This thesis has the following hypotheses:
a) That information resulting from research activities are not available nor accessible to the researchers.
b) That these information are needed.
Based on this investigation it is concluded that:
· Only 25,6% of the information submitted is available, the remaining 74.4% can not be located.
· It is understood the survey and research reports on National Park are urgently needed for further activities. There for, it is necessary to organize the information, to be able to make them available whenever they are needed.
The first thing to be done is obtaining the survey and research reports on National Park. In order to obtain them:
First : Contact each National Park, to get the names and actresses of the scientists who made the investigation.
Second : Contact the agency in charge of the research project, to get the research reports.
Third : Set up cooperation with agencies or educational institutions which have assessed the performed research.
Forth : Process the reports received.
The following steps are: recording, cataloguing, abstracting, reviewing and finally publishing. As a result the publication can be disseminated to make people aware of the existence of the information on National Park.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Ahmad Ginanjar Purnawibawa
"ABSTRAK
Dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010, pengelolaan cagar budaya di Indonesia memasuki babak baru. Cagar budaya kini tidak hanya harus dilestarikan, tetapi juga diharapkan dapat dikelola untuk memberikan manfaat kepada masyarakat. Sebagai kawasan cagar budaya, Taman Arkeologi Onrust yang saat ini dikelola oleh UP Kebaharian mengalami permasalahan dalam pengelolaan. Bias dalam pengelolaan dan perencanaan yang dilakukan berpotensi mengancam hilangnya nilai penting yang dimiliki oleh kawasan tersebut. Penelitian ini berusaha menyusun model konseptual pengelolaan berbasis nilai penting sebagai alternatif pengelolaan di Taman Arkeologi Onrust, dalam upaya memperoleh manfaat dengan tetap mempertahankan nilai pentingnya. Melalui penelitian kualitatif dan wawancara mendalam terhadap pemangku kepentingan yang terlibat di dalam pengelolaan, berhasil dilakukan identifikasi nilai penting dan penyusunan model konseptual yang sesuai dengan kawasan Taman Arkeologi Onrust.

ABSTRACT
With the enactment of Heritage Protection Act No.11 2010, the management of cultural heritage in Indonesia entered a new phase. Cultural heritage should not only be preserved but also expected to be managed to provide benefits to the community. As a cultural heritage area, Onrust Archeological Park currently managed by UP Kebaharian experiencing problems in the management. The bias in the management and planning have done potentially threatens the loss of important value owned by the region. This research attempts to develop a conceptual model of value-based management as an alternative to management in Onrust Archeological Park, in order to benefit by maintaining its importance value. Through qualitative research and in-depth interviews with stakeholders involved in the management, this research successfully identified values and the formulated conceptual models in accordance with Onrust Archeological Park area.
"
2018
T52092
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajra Farhan Ekadj
"Masalah dalam penelitian ini diketahui adanya penurun jumlah wisatawan dan pendapatan masyarakat pada destinasi wisata Taman Arkeologi Onrust. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menganalisis daya tarik wisata di kawasan cagar budaya di Pulau Cipir, 2) Menganalisis kualitas pelayanan pariwisata yang berada di Pulau Cipir, 3) Menganalisis pengaruh jumlah wisatawan Pulau Cipir terhadap pendapatan masyarakat, dan 4) Menyusun konsep ekowisata sebagai upaya menciptakan pariwisata yang berkelanjutan di Pulau Cipir. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode yang digunakan adalah metode campuran (mix methods). Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kegiatan edukasi sejarah dari Taman Arkeologi Onrust tidak cukup memikat daya tarik wisatawan. Diperlukan kegiatan lainnya untuk mendatangkan wisatawan sebagai contoh memanfaatkan wisata yang berada di Pulau Cipir. Memanfaatkan pantai yang dimiliki oleh Pulau Cipir dapat menjadi ekowisata bagi wisatawan. Kesimpulan pada penelitian ini adalah suatu destinasi di kawasan cagar budaya dapat bertahan jika terdapat nilai ekonomi yang diperoleh masyarakat setempat dan juga nilai edukasi yang diterima oleh wisatawan yang berkunjung.

The problem in this study is known to be a decrease in the number of tourists and a decrease in community income and regional budget revenue at the Onrust Archaeological Park tourist destination. The aims of this study were to: 1) Analyze tourist attractions in the cultural heritage area on Cipir Island, 2) Analyze the quality of tourism services on Cipir Island, 3) Analyze the effect of the number of tourists on Cipir Island on people's income, and 4) Develop the concept of ecotourism as a efforts to create sustainable tourism on Cipir Island. This study used a qualitative approach and the method used was a mixed method. The results of this study indicate that the historical education activities of the Onrust Archaeological Park are not sufficient to attract tourists. Other activities are needed to bring in tourists, for example, taking advantage of beach tourism on Cipir Island. T Utilizing the beach owned by Cipir Island can be ecotourism for tourists. The conclusion of this study is that a destination in a cultural heritage area can survive if there is economic value obtained by the local community and also educational value received by visiting tourists"
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>