Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5637 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nico L. Kana
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1983
306.4 NIC d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Daud D. Talo
"Penelitian ini dilakukan di desa Limaggu kecamatan Sawu Timur, Kabupaten Kupang -- Nusa Tenggara Timur (NTT). Fokus perhatiannya adalah tentang pergeseran kebudayaan orang Sawu pada fungsi kain tenun ikatnya. Kain tenun ikat orang Sawu, dibuat oleh masyarakat setempat dengan memakai bahan baku dan teknologi yang mereka ciptakan sendiri. Bahan baku yang mereka gunakan adalah kapas dan zat pewarna, yakni terbuat dari akar mengkudu dan nila, yang mereka tanam di kebun dan/atau di pekarangan rumah. Bahan baku itu diolah melalui proses yang panjang, yakni mulai dari pemau wangngu, kui wangngu, mengeri wanggu, kepali wangngu, wuhu wangngu, poro wangngu, menyaru wangngu, lore wangngu, kedia wangngu, mane wangngu, tali wangngu, pallo wangngu, dan akhirnya sampai kepada menanu, sehingga terbentuklah kain tenun ikat yang siap mereka gunakan. Tenaga kerja yang terlibat dalam proses pembuatan kain tenun ikat adalah tenaga wanita. Pada tahap-tahap tertentu dalam proses pembuatan kain itu dikenal adanya spesialisasi kerja. Hal ini tampak pada tahap mane wangngu, tali wangngu, pallo wangngu, dan menanu. Hal ini tidak saja karena jenis-jenis pekerjaan itu memerlukan ketrampilan yang khusus, tetapi juga berlandaskan kepada kepercayaan tertentu sehingga tidak sembarang orang bisa melakukannya. Keterampilan membuat tenun ikat diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, lewat sosialisasi primer pada lingkungan keluarga.
Hubungan ini motif ai ledo dan motif ai wokelakku berhubungan dengan kelompok wanita, sedangkan motif higi wo happi dan motif higi wo kekama baba berhungan dengan kelompok laki-laki. Selanjutnya motif ai ledo berkaitan dengan kelompok wanita yang berasal dari hubi iki dan motif ai wo kelakku berkaitan dengan kelompok wanita yang berasal dari hubi ae. Begitu pula motif higi wo hapi untuk kelompok laki-laki yang berasal dari hubi iki, dan motif higi wo kekama baba untuk laki-laki yang berasal dari kelompok hubi a e. Keseluruhan motif asli pada hakekatnya bersumber dari dasar yang sama, yakni rahim yang kemudian distilir sehingga melahirkan keragaman bentuk luar. Pemanfaatan rahim sebagai motif adalah lambang.kesuburan, keselamatan, kehidupan, kesehatan, dan kebahagiaan. Kain tenun ikat itu tidak saja digunakan untuk pakaian sehari-hari tetapi digunakan pula sebagai perlengkapan ritual daur hidup seperti upacara lakku ru kalli, upacara metana anti, upacara daba, upacara peloko nga'a dan upacara made yang terdiri dari dua tahap, yakni upacara pedana do made dan upacara pemau do made. Di samping itu, kain tenun ikat juga digunakan dalam upacara-uapacara yang lain, seperti upacara peiu manu dan upacara pasca panen. Pemakaian kain tenun ikat pada upacara-upacara tersebut harus sesuai dengan hubu seseorang. Pengembangan NTT sebagai salah satu daerah tujuan wisata, maka kain tenun ikat Sawu mengalami perubahan fungsi yakni berfungsi pula sebagai bahan cenderamata. Proses pembuatannyapun diperbaharui yakni dengan memanfatkan hasil teknologi moderen. Kain tenun ikat yang dipakai sebagai cenderamata tidak semata-mata dalam bentuk kain, tetapi diolah lebih lanjut dalam bentuk dompet, tas, sepatu, baju, dll. Motifnyapun bertambah kaya, yakni dengan mengambil dari binatang dan tumbuh-tumbuhan. Bahkan masyarakat setempat tidak hanya berperan sebagai penenun tetapi ikut juga terlibat dalam kegiatan pariwisata, yakni sebagai penjual barang cenderamata. Masyarakat setempat menerima perubahan ini tidak saja karena mereka memperoleh keuntungan ekonomis, tetapi juga karena kegiatan pariwisata berkaitan langsung atau memperkuat ketrampilan yang mereka miliki."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
T-9147
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nico L. Kana
"Orang dan kebudayaan Sawu adalah kelompok penduduk serta lingkungan kebudayaan dari orang-orang yang mendiami dua pulau di Propinsi Nusa Tenggara Timur, yaitu pulau Sawu dan pulau Raijua. Studi ini dilakukan untuk mengidentifikasikan asas-asas penataan yang berlaku dan hidup dalam masyarakat orang Sawu di mahara. Studi ini berusaha melalui penelaahan terhadap berbagai segi hidup dari orang-orang Sawu di mahara memahami dunia mereka dari sudut pandangan para partisipan kebudayaan itu sendiri."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1978
D160
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djuyoto Suntani
"Author's account on peace building as a president of the World Peace Committee."
Jakarta: Pustaka Perdamaian, 2011
327.172 DJU o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Drake, St. Clair
New York: Harper and Row, 1962
306 DRA b II
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Drake, St. Clair
New York: Harper and Row, 1962
306 Dra b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nieuwenhuijze, CAO Van
The Hague: Mouton, 1963
306.3 NIE c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Rudito
"ABSTRACT
I show in this dissertation that a social institution, which influences in whole of
institutions of society, and it pointed to the core of cultural value, where located a
world-view and belief of society, could stable and resistance for interpreting the
changed environment.
The problems in this dissertation are activation of cooperation symbols, conflicts
symbols and competition symbols inside of a kind of kinship through the execution
the ritual of Bebeitei Uma, which is executed by Mcntawaian for gaining the high
social stratification as a one of effort the community's life prosperity. The activation
of the symbols of Bebeitei Uma ritual that executed by one of kinship group, could
function for spreading the effect from that kinship group for covering the Mentawaian
social life in Kabupaten Kepulauan Mentawai society as a common that actually
consisted in different ethnic-groups background.
As a specific, the goal of this dissertation is for producing a theory about dominance
culture iiom a society, through the Bebeftef Uma ritual that executed by Mentawaian
in their status as a Kabupaten Kepulauan Mcntawai society. How the community that
execute this ritual is connected with cultural arena in plural society.
Ritual as a one of social institution, which is based on the cultural value that consisted
of world-view and belief that hom, grow and spread in a community could sustain in
all of era as the only one of social institution among other social institutions in the
community in their area. The social cultural changing could not intluence the ritual
execution. Also with the ritual function that executed, would get a goal as a specific
that connected with the context of execution.
The frame of theory that I used pointed to the ritual, which as a cleaning process, as
interaction vehicle between macro-cosmos and micro-cosmos, as a vehicle for
bargaining between natural and supernatural world condition. Prosperity, secure
feeling that needed by human actually, are the equilibrium condition that connected
between natural and supernatural world.
I used ritual concept especially in it function in Mentawai society. In the process for
cleaning the social condition connected with natural condition through ritual, human
would regrouping and repair the condition that are considered as polluted. Ritual is a
vehicle for redefinition of the social condition, already regrouping the status and roles
from individual as the members of society.
The research methodology that I used is qualitative research stressing in participant
observation and in-depth interview. As a specific, the method that I used is
ethnography that study in deep and holistic view about ritual activities, which are
executed by Mentawaian.
Bebeitef Uma ritual actually is a social institution that penetrated in a whole of all
social institution because the society in Kabupaten Kepulauan Mentawai included
people from other ethnic-group, who are living in this area, always using this ritual for
gaining social position in this society, especially in government area."
2005
D800
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Bumi Aksara, 1993
341.751 PER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>