Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 92039 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nieuwenhnis, Anton W.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1994
305.895 98 NIE d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1994
915.983 Nie it (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Mayoritas mahasiswa perguruan tinggi di Pontianak, Kalimantan Barat, adalah pendatang dari daerah lain. Tulisan ini menyajikan hasil survey kecil tentang para migran muda tersebut. Kebanyakan mahasiswa berasal dari keluarga kelas menengah bawah..."
JSPA 1:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
H.R. Sjahnan
Medan: Dinas Sejarah Kodam-II/BB, 1982
355.009 SJA d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Syamtasiyah Ahyat
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Suliati
"[ABSTRAK
Prevalensi HIV pada penasun meningkat dari 27%(2009) menjadi 39,2% pada tahun 2013. Akan tetapi pada kelompok penasun konsistensi pemakaian kondom hanya 17%, Perilaku membeli seks mencapai 19% dan perilaku berbagi jarum suntik 22%. Penularan HIV pada pengguna narkoba suntik tidak hanya dari pemakaian jarum suntik bersama, tetapi bisa juga melalui hubungan seksual tanpa menggunakan kondom. Penelitian ini bertujuan untuk melihat model perilaku seks berisiko pada penasun di kota Tangerang, Pontianak, Samarinda dan Makassar tahun 2013. Desain penelitian yang digunakan adalah potong lintang dengan jumlah sampel sebesar 261 responden. Hasil analisis dengan GSEM memperlihatkan perilaku menyuntik dan pengetahuan secara langsung mempengaruhi perilaku seks berisiko (koef path = 0,24 dan 0,016). Secara tidak langsung pengetahuan juga dapat mempengaruhi perilaku seks berisiko (koef path = 0,019). Secara keseluruhan perilaku menyuntik memberikan pengaruh lebih besar dibandingkan dengan pengetahuan. Perilaku berbagi basah, berbagi jarum dan membeli NAPZA secara patungan (koef path = 3,5 ; 2,1 dan 1,8) merupakan faktor penting yang mempengaruhi perilaku seks berisiko. Oleh sebab itu, diperlukan kerjasama lintas sektor dalam menjangkau kelompok penasun, pelayanan terpadu layanan alat suntik steril dan pemberian kondom bagi penasun merupakan langkah untuk mengurangi risiko penularan HIV /AIDS.

ABSTRACT
HIV prevalence among injecting drug users increased from 27% (2009) to 39.2% in 2013. However, consistency of condom use is only 17% in the group of IDUs, buy sex reach 19% and needle sharing is 22%. Thus, HIV transmission in injecting drug users not only by needles, but it could be through sexual intercourse without using condom. This study was aims to looking the Sexual Risk Berhavior Model Among Injection Drug in Tangerang, Pontianak, Samarinda and Makassar in 2013. The study design using cross sectional with a sample of 261 respondents. The results of GSEM analysis showed that behavior of injecting and knowledge directly affect sexual risk behavior (koef path = 0.24 and 0.016). Indirectly, knowledge may also affect sexual risk behavior (koef path = 0.019). Overall behavior of injecting a greater influence than knowledge. Behavior of wet sharing, sharing of needles and drug purchase together (koef path = 3.5; 2.1 and 1.8) are important factors that affect sexual risk behavior. Therefore, we need cross-sector cooperation in reaching IDUs, integrated service of sterile needle program and condoms for IDUs as a program to reduce the risk of HIV / AIDS transmission., HIV prevalence among injecting drug users increased from 27% (2009) to 39.2% in 2013. However, consistency of condom use is only 17% in the group of IDUs, buy sex reach 19% and needle sharing is 22%. Thus, HIV transmission in injecting drug users not only by needles, but it could be through sexual intercourse without using condom. This study was aims to looking the Sexual Risk Berhavior Model Among Injection Drug in Tangerang, Pontianak, Samarinda and Makassar in 2013. The study design using cross sectional with a sample of 261 respondents. The results of GSEM analysis showed that behavior of injecting and knowledge directly affect sexual risk behavior (koef path = 0.24 and 0.016). Indirectly, knowledge may also affect sexual risk behavior (koef path = 0.019). Overall behavior of injecting a greater influence than knowledge. Behavior of wet sharing, sharing of needles and drug purchase together (koef path = 3.5; 2.1 and 1.8) are important factors that affect sexual risk behavior. Therefore, we need cross-sector cooperation in reaching IDUs, integrated service of sterile needle program and condoms for IDUs as a program to reduce the risk of HIV / AIDS transmission.]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yvonne Ivon
"Gangguan Mental Emosional (GME) adalah suatu kondisi yang mengidikasikan seseorang mengalami perubahan psikologis yang mungkin merupakan sebuah kondisi normal, tetapi dapat juga merupakan kondisi patologis. Istilah lain GME adalah distress psikologik atau mental distress.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi GME dan hubungannya dengan lingkungan kerja, sosiodemografis, dan stressor kerja pada pekerja navigasi udara (airnav) cabang Pontianak di Bandara Udara Internasional Supadio-Pontianak.Penelitian ini dilakukan secara deskriptif dengan potong lintang. Seratus tiga puluh pekerja airnav dari 97 petugas airnav cabang Pontianak telah diambil datanya lewat kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi GME pada seluruh petugas airnav adalah 12%, diantaranya 9,5% petugas lalu lintas udara (controller), tidak terdapat hubungan bermakna faktor sosiodemografis dan lingkungan kerja terhadap gangguan mental emosional dan terdapat hubungan bermakna faktor stressor pengembangan karier dengan gangguan mental emosional. Kesimpulannya prevalensi gangguan mental emosional pada seluruh pekerja airnav adalah 12% , diantaranya 9,5% adalah petugas lalu lintas udara (controller). Terdapat hubungan bermakna faktor stressor kerja pengembangan karier terhadap gangguan mental emosional pada pemandu lalu lintas udara di Bandara Udara Internasional Supadio-Pontianak.

Mental Emotional Disorder (MED) is a condition that indicates a person experiencing psychological changes which may be a normal condition, but can also be a pathological condition. Another term for MED is psychological distress or mental distress. This study aims to determine the prevalence of MED and its relationship with the work environment, sociodemographics, and work stressors of the worker air navigation (airnav) branch West-Borneo at West Borneo-Supadio International Airport. This research was conducted descriptively with a cross section. One hundred and thirty Airnav workers out of 97 Airnav Pontianak branch officers had their data collected through questionnaires. The results showed that the prevalence of MED in all airnav workers was 12%, including 9.5% air traffic controllers, there was no significant relationship between sociodemographic factors and work environment on mental emotional disorders but there was a significant relationship between career development stressors and MED. In conclusion, the prevalence of mental emotional disorders in all airnav officers is 12%, of which 9.5% are air traffic officers (controllers). There is a significant relationship between career development work stressors and emotional mental disorders in air traffic controllers at West Borneo-Supadio International Airport."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian dan pemantauan Ionosfer semakin berkembang. Hal tersebut ditunjang dengan berkembangnya peralatan pemantau ionosfer, salah satunya adalah penerima ITS (Ionosphere Tomography System) yang menggunakan teknologi CT-Scan. Tomografi lebih dulu dikenal di bidang kedokteran (CT-scan), kemudian teknik ini berkembang ke bidang lain seperti tomografi seismik (tomografi perut Bumi), tomografi akustik (kelautan) dan saat ini dikembangkan tomografi ionosfer. NWRA (NortWest Research Associates) mengembangkan peralatan yang khusus untuk tomografi ionosfer yaitu ITS Receiver dari versi ITS-10 sampai dengan ITS-30. Saat ini penerima ITS-30 digunakan oleh jaringan Low latitude Ionospheric Tomography network (LITN) yang dibentuk oleh National Central University (NCU), Taiwan. Di Stasiun Pengamat Dirgantara Pontianak-LAPAN pun terdapat penerima ITS-30 yang merupakan salah satu jaringan LITN. Salah satu hasil data yang diperoleh adalah indeks S4 di ketinggian 350 kilometer di sepanjang lintasan jejak satelit yang sinyalnya dapat diterima oleh penerima ITS di Pontianak.
"
621 DIRGA 12:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mackinnon, John Ramsay
[place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
508.598 3 MAC b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Robinson, Danielm
Victoria: Lonely Publications Pty Ltd, 2011
R 959.8 ROB b
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>