Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35005 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Foer, Franklin
Tangerang: Marjin Kiri, 2006
304.82 FOE m (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
FISIP UM Yogyakarta,
050 JSP 19:1(2010)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Malang: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UMM,
300 PUBLICA
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia,
300 DIPO
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kompas, 2006
306 598 POL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"This papaer describe that World Bank's role in forestry management in indonesia, have changed. In new order era, the world Bank's role in indonesian forestry has given opportunity for increasing forest degradation."
Yogyakarta: Universitas Pembangunan Nasional "Veteran",
300 PJM
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Purborini Indriyastuti Budiman
"Studi ini mengkaji penggunaan media sosial dan partisipasi politik pada pemilihan Kepala Daerah Provinsi DKI Jakarta tahun 2012. Media sosial menjadi salah satu alat distribusi informasi politik pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2012. Studi sebelumnya menunjukkan penggunaan media sosial dalam politik meningkat. Penggunaan media sosial memiliki hubungan positif terhadap efikasi politik, partisipasi politik dan partisipasi secara online. Ranah jejaring sosial di internet khususnya melalui media sosial memiliki pengaruh yang besar terhadap pemilih. Potensi media internet untuk mempengaruhi pemilih dalam pengambilan keputusan berkembang dalam beberapa pemilu. Apakah pemilih menggunakan media sosial dalam proses memutuskan pilihan politik, menjadi pertanyaan dalam penelitian ini.
Dalam penelitian ini penulis mengadaptasi model Elaboration Likelihood Model yang dikembangkan oleh Richard Petty dan Jhon Cacioppo. Model rute mental yaitu rute central dan rute peripheral yang ditemukan oleh Petty dan Cacioppo penulis coba kembangkan dalam model pengambilan keputusan pemilih dalam pemilihan umum. Menggunakan metode survei online dan purposive sampling serta stratified simple sammpling berdasarkan usia. Data kemudian dianalisis secara diskriminan guna mencari faktor pembeda dalam penggunaan media sosial terhadap proses menentukan pilihan politik.
Adapun hasil penelitian menunjukkan Pemahaman informasi politik melalui media sosial merupakan variabel pembeda terhadap partisipasi politik. Fungsi Diskriminan dalam penelitian ini dapat digunakan untuk memprediksi apakah pengguna media sosial akan menggunakan hak suara mereka dalam pemilihan umum atau tidak. Fungsi Diskriminan dalam penelitian ini dapat digunakan untuk memprediksi apakah pengguna media sosial akan menggunakan hak suara mereka dalam pemilihan umum atau tidak.

This study examines the use of social media and political participation in the election of Jakarta Governer race in 2012. Social media became one of popula political information distribution tool on the race. Previous studies have shown the use of social media in politics increased. The use of social media also has a positive relationship to political efficacy, political participation and participation online. The realm of social networking on the internet, especially through social media has a great influence on voters. The potential of the internet media to influence voters in the decision-making flourished in the election. Do voters use social media in the process of deciding political choice, a question in this study.
In this study the authors adapted the Elaboration Likelihood Model developed by Richard Petty and John Cacioppo. Authors try to develop the decision-making model of voters in the general election by adapting the central and the peripheral route that developed by Petty and Cacioppo. Using an online survey method and purposive sampling and simple stratified sampling by age. Discriminanat Analysis used in this study to determine the use of social media to the process political choice.
The research results demonstrate understanding of political information through social media is a differentiator variables to political participation. Discriminant function in this study can be used to predict whether social media users will use their right to vote in elections or not. Discriminant function in this study can be used to predict whether social media users will use their right to vote in elections or not."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35315
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tulisan ini menempatkan masalah moralitas publik dan pembelaan terhadap rakyat kecil dalam bingkai demokrasi sosial menurut teori Bung Hatta agar dijadikan sebagai haluan utama politik Negara. Selain itu juga akan dibicarakan mengenai masalah kelemahan mentalitas manusia Indonesia yang menjadi rintangan utama untuk tampil sebagai bangsa besar yang bermoral, adil, makmur, berdaulat, dan bermartabat. Di mata Bung Hatta, keadilan social yang belum terwujud itu berarti bahwa manusia belum merdeka sehingga cita-cita luhur kemerdekaan yang sejati masih jauh dari harapan. Tulisan ini mencoba mengurai keterkaitan antara cita-cita demokrasi sosial, moralitas publik, dan kewajiban membela rakyat kecil. Langkah ke depan adalah bagaimana agar cita-cita mulia dan besar dapat menjadi kenyataan sehingga keadilan menjadi tegak sempurna dan kemiskinan meninggalkan bangsa ini. "
MAARIF 9:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Michelia Puspaseruni Ramadiati
"ABSTRAK
Film tidak hanya menjadi sarana hiburan tetapi juga medium penyampaian pesan,
representasi dan kritik sosial. Film Lewat Djam Malam (1954) karya Usmar
Ismail yang telah melewati proses restorasi merupakan salah satu film Indonesia
yang sarat kritik sosial. Menarik untuk melihat bagaimana generasi muda
memaknai sebuah film dari era yang berbeda kemudian mencoba melihat gagasan
yang terdapat dalam film tersebut dengan konteks saat ini dan dengan pemahaman
yang telah dimiliki sebelumnya. Dengan menggunakan encoding-decoding
(analisis resepsi) Stuart Hall, dapat diketahui bagaimana generasi muda sebagai
audiens mengonstruksi realitas Indonesia pascarevolusi. Posisi audiens dapat
berupa opposition, dominant dan negotiated. Dalam teori resepsi, faktor
kontekstual mempengaruhi audiens membaca teks media, seperti elemen identitas
khalayak, persepsi, latar belakang sosial, sejarah dan isu politik. Pada penelitian
ini, subjek penelitian tergabung dalam komunitas interpretatif, di mana masingmasing
memaknai teks media secara aktif dan memiliki minat yang sama terhadap
satu konten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa audiens sepakat bahwa film
Lewat Djam Malam (LDM) masih relevan dengan kondisi saat ini. Seseorang
yang memiliki pengetahuan sejarah Indonesia yang terbatas, cenderung
mengambil posisi dominan. Ia sepenuhnya menyetujui apa yang disampaikan oleh
encoder. Seseorang yang memiliki pengetahuan sejarah dan politik Indonesia
yang cukup dan secara aktif menggali gagasan dalam sebuah film, memaknai film
LDM secara negotiated. Ada nilai-nilai dalam film LDM yang tidak sejalan
dengan dirinya namun masih dapat menerima gagasan tersebut. Konstruksi
realitas Indonesia pascarevolusi yang digambarkan dalam film LDM adalah
karakter manusia pascarevolusi yang beragam diwakili oleh berbagai karakter
dalam film ini, situasi ekonomi dikonstruksikan dalam kondisi stabil, tidak cocok
dengan situasi Indonesia pascarevolusi sebenarnya. Situasi sosial dan politik
digambarkan melalui pemberlakuan jam malam untuk menjaga keamanan,
perbedaan gaya hidup kelas menengah dan kelas bawah, korupsi, prostitusi, upaya
nasionalisasi perusahaan asing serta beragam kondisi mantan pejuang yang
beradaptasi dengan keadaan Indonesia yang telah merdeka.

ABSTRACT
Movie is not only a medium of entertainment, but it is also a way of delivering
messages, representation, and social criticism. Lewat Djam Malam (1954), written
by Usmar Ismail, is one of Indonesian films which has social criticism. It is
interesting to see how young generations make sense of a movie from different
eras and understand the ideas of the movie with the current context and its
previous knowledge. Applying Stuart Hall?s theory, the encoding-decoding
(reception analysis), we can see how young people construct post-revolution
Indonesia. There are three positions of audiences in this theory: opposition,
dominant, and negotiated. In reception theory, contextual factors influence
audiences read texts on media, such as identity, perception, social background,
history, and political issues. In this research, the subjects were members of
interpretive community, in which each of them actively interpret the texts and
have similar interests to the content. The results showed that audiences agreed
Lewat Djam Malam (LDM) is still relevant to current conditions. Someone who
has limited knowledge of Indonesian history tends to take a dominant position. He
completely agrees to what is conveyed by the encoder. Moreover, a person who
has knowledge of Indonesian history and politics fairly and actively explores the
idea in a movie, interprets this movie as negotiated. There are values in LDM that
is not in line with them, but they still can accept. Reality constructions of postrevolution
Indonesia depicted in this movie are the various characters on LDM,
the economic situation constructed in a stable condition, do not fit the situation of
post-revolution Indonesia. Social and political situations are illustrated by the
curfew to maintain security, differences of lifestyle between middle and lower
classes, corruption, prostitution, nationalization of foreign companies and various
conditions of ex-soldiers adapting in new situation, the independence of
Indonesia."
2013
T35282
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bryan, Robert J.
Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1993
305.5 BRY it
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>