Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135772 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Herry Gendut Janarto, 1958-
Jakarta: Gramedia, 1990
792.095 98 HER t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Yayasan Untuk Indonesia, 2000
792.598 INT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Willibrordus Surendra Broto Rendra, 1935-2009
Jakarta: Pustaka Jaya, 1993
792 REN s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1993
792.095 98 TEG
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Awuy, Tommy
Jakarta: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia, 2004
709.598 TOM s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Agustiana
"ABSTRAK
Sandiwara Sunda Miss Tjitjih sebagai kelompok seni pertunjukkan Indonesia sudah ada sejak pertengahan abad ke-20. Miss Tjitjih merupakan pengolahan kembali dari Komedi Stambul, Komedi Stambul didirikan oleh Agust Mahieu, seorang Indo-Perancis pada tahun 1891. Komedi Stambul mengambil idiom-idiom dari teater bangsawan. Teater bangsawan adalah teater berbahasa Melayu yang berkembang di masyarakat Melayu.
Kelompok sandiwara Sunda ini tiba di Jakarta pada tahun 1928. Namanya diubah dari Opera Valencia menjadi Sandiwara Miss Tjitjih. Sandiwara Sunda ini dipimpin seorang keturunan Arab, Abu Bakar Bafagih. Yang unik adalah penggunaan idiom tradisional Sunda pada setiap pertunjukannya. Bintang primadonanya bernama Nyi Tjitjih yang juga merupakan istri dari Abu Bakar Bafagih.
Setelah berkeliling Jakarta, pada saat kedaulatan RI kembali pada tahun 1951 Miss Tjitjih mendapat tempat di jalan Kramat Raya No. 43, Jakarta Pusat. Di sinilah Miss Tjitjih mendapat zaman keemasan. Hampir setiap hari mereka melakukan pertunjukan. Penontonnya pun datang dari luiar Jakarta, seperti Bekasi, Bogor dan Bandung. Meski begitu mereka tetap melakukan pertunjukkan di daerah seperti Bandung, Tasikmalaya dan Cirebon. Sebagai apresiasi terhadap kiprah mereka di seni tradisional, banyak pihak memberikan penghargaan pada mereka.
Sayangnya sepeninggal Abu Bakar Bafagih, keadaan menjadi terbalik. Gedung pertunjukkan Miss tjitjih di Kramat Raya No. 43 dijual oleh para ahli waris. Harun Bafagih, satu-satunya anak Abu Bakar Bafagih yang mempunyai jiwa seni memutuskan untuk meneruskan jejak ayahnya. Dia memulai dari awal sekali. Dengan jatah warisannya, is membangun sandiwara Sunda Miss Tjitjih di jalan Stasiun Angke No. 2, Jakarta Barat.
Di tempat ini, pengunjung yang datang untuk menonton sandiwara Sunda ini semakin berkurang. Seluruh awak sandiwara mengalami kesulitan. Mereka terpaksa melakukan pekerjaan sampingan seperti menjadi supir atau tukang cuci baju. Pemerintah DKI, mulai dari Ali Sadikin, Tjokropanolo sampai R. Suprapto memberikan subsidi bagi keberlangsungan nasib Miss Tjitjih. Mereka juga. mengusahakan sebuah gedung pertunjukan. Kisah pencarian lokasi gedung begitu panjang, hingga akhimya dibangun sebuah gedung pertunjukan Miss Tjitjih di jalan Label Pendek, Kemayoran, Jakarta pusat.

"
2001
S12378
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fana Dewi Savitri
"
ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai kelompok sandiwara Maya yang lahir masa pendudukan Jepang, kegiatan-kegiatannya hingga bubarnya dan lakon-lakon sandiwara yang pernah dimainkannya selama tahun 1943-1950.
Kelompok sandiwara Maya tampil beda dengan kelompok sandiwara lainnya. Mereka menggunakan teori-teori teater Barat, mempunyai naskah sandiwara dan fungsi sutradara yang jelas. Pemain-pemain Maya bukanlah anak wayang, mereka adalah intelektual muda saat itu dan mempunyai pekerjaan, mereka yang ingin mencoba hal baru yang lain dalam kehidupan kesehariannya.
Lakon-lakon yang dipentaskan Maya menggambarkan kehidupan masyarakat saat itu. Walaupun isi lakonnya terpengaruh propaganda Jepang, namun pengarangnya tidak lupa menyuarakan juga cita-cita kemerdekaan Indonesia.
"
1997
S12351
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagyo Suharyono
Wonogiri: Bina Citra Pustaka, 2005
791.53 BAG w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Edi Haryono
Yogyakarta: Kepel Press, 2005
792 EDI m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>