Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56062 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dharma Setyawan Salam
Jakarta: Djambatan, 2004
352.3 DHA m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mirrian Sjofjan Arif
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2017
352.3 MIR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Buchari Zainun
Jakarta: Toko Gunung Agung, 1995
350.095 BUC a (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Buchari Zainun
Jakarta: Gunung Agung, 2000
350.095 98 BUC a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Buchari Zainun
Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004
350.095 98 BUC a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Marini Sri Indaswari
"Tesis ini membahas tentang Analisis Manajemen Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Kota Administrasi Jakarta Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian mix method. Teknik pengumpulan data secara kualitatif dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap informan yang ditentukan dengan purposive sampling sedangkan untuk untuk data kuantitatif dilakukan dengan pemberian kuesioner kepada responden sebanyak 100 orang yang dilakukan dengan accidental sampling dan penyajian data tabel frekuensi. Penelitian ini menggunakan teori Segitiga Pelayanan oleh Abrecht Zemke untuk melakukan analisis manajemen pelayanan terhadap faktor strategi, sistem dan sumber daya manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ketiga faktor strategi, sistem dan sumber daya manusia berdasarkan data kualitatif dari faktor strateginya bernilai sedang, faktor sistemnya bernilai kurang baik dan faktor sumber daya manusianya bernilai baik sedangkan berdasarkan data kuantitatif masyarakat berpendapat secara keseluruhan manajemen pelayanan dari Unit Pelayanan Terpadu di Kota Administrasi Jakarta Selatan bernilai baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil kuesionernya yang sebagian besar bernilai tinggi disebabkan karena masyarakat merasa senang dengan adanya pelayanan PTSP yang memberikan banyak perubahan terhadap kemudahan pelayanan perijinan dan non perijinan di Kota Administrasi Jakarta Selatan.

This thesis discusses the Analysis of One Stop Services Management in the South Jakarta City of Administration. This research uses a quantitative approach with mix method research. The Qualitative data techniques conducted in-depth interviews with informants were determined by purposive sampling while for the quantitative data conducts by giving questionnaires to the 100 respondents by accidental sampling and the data represent with frequency table. This research use the The Service Triangle theory by Abrecht Zemke to conduct an analysis of the management service factors, the strategies, systems and human resources. The results showed that the three factors, strategies, systems and human resources based on qualitative data from the strategy factor is in the middle, the system factor is less good and human resource factors is good, while based on the quantitative data. The public believes the management of One Stop Service in the South Jakarta City of Administration are good. It can be seen from the questionnaires results are mostly in the high value because the public feel happy with the One Stop Service that provides a lot of changes to ease licensing and non-licensing services in South Jakarta City of Administration"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T38247
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kenang Sukmo Ajie
"Penelitian ini membahas efektivitas aplikasi LAPOR! sebagai manajemen keluhan atas pelayanan publik. Penelitian ini bertujuan menganalisis efektivitas peran LAPOR!, dimulai dari kesiapan kerangka penanganan keluhan organisasi, perencanaan dan perancangan organisasi, operasi proses penanganan keluhan, dan pemeliharaan dan peningkatan berkelanjutan. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam dengan pihak ndash;pihak yang terlibat kemudian diolah menggunakan pendekatan positivis. LAPOR! merupakan salah satu bentuk penerapan E-Government yang menjadi media penyampaian aspirasi antara masyarakat dan pemerintah dalam pengaduan keluhan terkait program pembangunan nasional.
Dari penelitian ini dapat dilihat hasil dari upaya peningkatan efektivitas aplikasi LAPOR! sebagai media penanganan keluhan pelanggan bagi masyarakat, di antaranya pada aspek/dimensi 1 kerangka penanganan keluhan menurut indikator komitmen, kebijakan, dan tanggung jawab dan kewenangan dan dimensi 2 perencanaan dan perancangan menurut indikator sasaran dan sumber daya organisasi telah sesuai dengan aturan yang berlaku, sedangkan pada aspek/dimensi 3 operasionalisasi proses penanganan keluhan menurut indikator tata kerja atau mekanisme proses penanganan keluhan pelanggan dan 4 pemeliharaan dan peningkatan menurut indikator pemantauan dan peningkatan berkelanjutan organisasi, belum sepenuhnya dilaksanakan oleh seluruh aspek pengelola LAPOR!.

This research discusses effectiveness of LAPOR application as a management complaint over public services. The purpose of this study is to analyze whether the role of LAPOR has been effective, starting from the readiness of organizational complaints handling framework, organizational planning and design, complaint handling process operation, as well as maintenance and continuous improvements. The data in this study was obtained by conducting in depth interviews with the parties involved, then processed using a positivist approach. LAPOR Is one form of E Government which aims to be a medium of delivering aspirations between the community and the Government in complaints complaints related to national development programs.
From this research can be seen the results of efforts to improve the effectiveness of applications LAPOR as an instrument for handling customer complaints for the community, such as on the aspect dimension of the 1 complaints handling framework based on indicators of commitment, policy, and responsibility and authority and 2 planning and design based on indicators of objectives and organizational resources, are in accordance with applicable rules, while on aspects dimensions 3 operationalization of the complaint handling Process based on governance indicators or mechanisms of customer complaint handling process and 4 Maintenance and Improvement in indicators of continuous monitoring and improvement of the organization, have not been fully implemented by all aspects of the management of LAPOR .
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S69808
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara, 2003
351.598 LEM s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Hernikawati
"Pemeringkatan e-Government Indonesia (PeGI) menggunakan 5 dimensi sebagai faktor penilaian yaitu dimensi kebijakan, kelembagaan, infrastruktur, aplikasi, dan perencanaan. Kondisi implementasi e-government belum menunjukkan keberhasilan disemua daerah, hal ini bisa dilihat dari 26 provinsi yang mengikuti PeGI hanya 7 provinsi yang mendapat peringkat baik pada tahun 2011. Penelitian ini bertujuan untuk untuk menguji validitas indikator-indikator dari dimensi kebijakan, kelembagaan, infrastruktur, aplikasi, dan perencanaan, kemudian mengelompokkan provinsi berdasarkan kesamaan karakteristik yang dimiliki serta menentukan variabel yang mempengaruhi pembentukan kelompok tersebut. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuntitatif dengan teknik analisis faktor, analisis klaster, dan analisis diskriminan.
Hasil penelitian ini adalah indikator-indikator dimensi kebijakan, kelembagaan, infrastruktur, dan perencanaan semuanya valid dan bisa digunakan untuk penilaian implementasi e-government tingkat provinsi. Dimensi aplikasi tidak semuanya valid, indikator untuk aplikasi yang tidak valid adalah aplikasi manajemen keuangan. Berdasarkan hasil analisis klaster dengan K-Mean untuk 3 klaster yang terbentuk yaitu klaster 1(A) terdiri dari 5 provinsi, klaster 2 (B) terdiri dari 9 provinsi, dan klaster 3 (C) terdiri dari 10 provinsi. Pada analisis diskriminan menunjukkan bahwa karakteristik untuk provinsi pada kelompok A, kelompok B, dan kelompok C berbeda. Variabel infrastruktur, aplikasi, dan perencanaan merupakan variabel yang paling membedakan kelompok-kelompok tersebut.

PeGI has 5 dimensions (dimensions of policies, institutions, infrastructure, applications, and planning) to evaluate. Although the implementation of PeGI is almost 6 years, but the implementation condition of of e-government has not shown success in all areas, it can be seen for 2011, from 26 provinces who follow PeGI only 7 provinces that gets good ratings. The purpose of this research to test the validity of the indicators of the 5 dimensions and classifying provinces possessed similar characteristics and to determine the variables that influence the formation of the group. This research use quantitative approach method. Data analysis was performed using factor analysis, cluster analysis, and discriminant analysis.
The results of this study are indicators of policy dimensions, institutional, infrastructure, and planning are all valid and can be used for the assessment of the implementation of e-government at the provincial level. For The applications, financial management applications indicator is not valid. Based on the analysis of the K-Means cluster to third cluster formed by the cluster 1 (A) consists of 5 provinces, cluster 2 (B) consists of 9 provinces, and cluster 3 (C) consists of 10 provinces. In the discriminant analysis showed that the characteristics or conditions for the provinces in group A, group B and group C are different. Infrastructure, application, and planning dimension are that most distinguishes these groups.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ruly Wahyuni
"Pemanfaatan pelayanan kesehatan mempunyai pengaruh dalam meningkatkan status kesehatan lanjut usia. Jumlah lanjut usia di Indonesia tahun 2012 merupakan nomor lima terbesar di dunia dan jika dibandingkan dengan tahun 1990 jumlah tersebut diprediksikan akan meningkat 414% pada tahun 2025 namun tingkat pemanfaatan pelayanan kesehatan lansia di Indonesia paling rendah di antara tetangga di Asia Tenggara, sedangkan angka kesakitan lansia tahun 2005 29,98% dan tahun 2007 meningkat menjadi 31,11%.
Penelitian ini merupakan analisis data sekunder Susenas tahun 2012 yang merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional dan menggunakan uji chi square. Penelitian ini bertujuan untuk melihat determinan yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di rawat jalan (RJTP/RJTL) dan rawat inap pada lanjut usia di Indonesia. Unit analisis adalah lanjut usia berumur ≥ 60 tahun yang mengalami keluhan kesehatan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pemanfaatan yankes pada lansia memang sangat rendah dengan masih banyaknya lansia dengan keluhan kesehatan namun tidak memanfaatkan yankes (unmet need), faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan rawat jalan tingkat pertama (RJTP): pendidikan, kepemilikan jamkes, status ekonomi, variabel urban/rural, gangguan aktivitas; sedangkan di rawat jalan tingkat lanjut(RJTL) yaitu: status kawin, pendidikan, pekerjaan, kepemilikan jamkes, status ekonomi, urban/rural serta gangguan aktivitas; Serta di rawat inap(ranap): pendidikan, kepemilikan jamkes, status ekonomi, gangguan aktivitas.
Saran dari studi ini adalah Untuk meningkatkan utilisasi/pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puskesmas maka diharapkan adanya sosialisasi yang berkesinambungan kepada masyarakat tentang pentingnya pemeliharaan kesehatan lansia, meningkatkan akses informasi pelayanan kesehatan bagi lansia, mendorong Pemerintah Pusat dan Daerah untuk memberi dukungan anggaran dalam menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kondisi lansia, diantaranya Home Care bagi lansia, menambah dan memperkuat serta pemerataan tenaga kesehatan yang terlatih dalam menangani lansia, memperluas cakupan jaminan kesehatan yang menjamin seluruh biaya pengobatan para lansia termasuk lansia dengan kasus multipatologis, mendorong Pemerintah Pusat maupun Daerah untuk mensosialisasikan ke para dokter di pelayanan kesehatan tingkat Pertama seperti Puskesmas, Dokter praktek Umum supaya lebih memahami konsep dan penerapan SJSN.

Utilization of health services have an influence in improving the health status of the elderly. The number of elderly people in Indonesia in 2012 is the fifth largest in the world and when compared with 1990 that number is projected to be increased 414% by the year 2025, but the level of utilization of health services in the Indonesian elderly is the lowest among Southeast Asian countries, while the morbidity of elderly in 2005 is 29.98% and increased in 2007 which reached 31.11%.
This study is a secondary data analysis of Susenas Panel in 2012 which is a quantitative study with cross-sectional design and the use of chi square test. This study aims to look at the determinant related to the utilization of health services in outpatient (RJTP / RJTL) and hospitalization in the sick elderly in Indonesia. The unit of analysis is the elderly aged ≥ 60 years who had health complaints.
The analysis showed that the utilization of health services is very low in the sick elderly because still many elderly with health complaints but does not utilize health services (unmet need), factors related to the utilization of outpatient health services first level (RJTP): education, ownership health insurance, economic status, variable urban / rural, impaired activity; while in outpatient settings (RJTL) ie: marital status, education, occupation, ownership health insurance, economic status, urban / rural and impaired activity; in the facility of hospitalization (ranap): education, ownership health insurance, economic status, impaired activity.
Suggestions of this study is to increase the utilization of health services at the health center, it is expected that continuous socialization to the community about the importance of elderly health maintenance, improving access to health care information for the elderly, encourage the Central and Local Government to provide budget support in providing health care facilities in accordance with the conditions of the elderly such as home care service, add and strengthend the equity of health personnel trained in handling elderly, expanding health insurance coverage that ensures the entire cost of treatment of the elderly including elderly with multipatologis case, encourage central and regional government to socialize the doctors at first level health services such as health centers, physician practices, so that the health personel at the first level better understand the concept and application of the Social Security System.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41506
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>