Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5722 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Departemen Penerangan RI, [date of publication not identified]
363.377 Ind u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ekie Keristiawan
Jakarta: Universitas Indonesia, 1984
S25172
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Z.
"Instalasi listrik bangunan adalah rakitan perlengkapan listrik pada bangunan yang berkaitan satu sama lain, untuk memenuhi tujuan atau maksud tertentu dan memiliki karakteristik terkoordinasi, apa yang sudah tertuang pada Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2000). Maksud dan tujuan dari instalasi listrik ialah agar pengusahaan instalasi listrik terselenggara dengan baik, untuk menjamin keselamatan manusia dari bahaya kejut listrik, keamanan instalasi listrik beserta perlengkapannya, keamanan gedung serta isinya dari kebakaran akibat listrik, dan perlindungan lingkungan. Hal-hal yang selama ini dianggap sepele oleh masyarakat, tanpa disadari telah menjadi pemicu tingginya angka kasus kebakaran. Kebakaran dapat terjadi jika ada tiga unsur, yaitu bahan yang mudah terbakar, oksigen dan percikan api. Hubungan pendek arus listrik atau (korsleting listrik) yang menimbulkan percikap api terhadap bahan yang mudah terbakar, masih menjadi pemicu tingginya angka kebakaran."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2011
621 ELIT 2:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Marlian
"The Fire damage occurs in unpredictable time and can cause losses to the owner because of the damage. It can occur in buildings that do not have Fire Protection and Fire Safety Management System in the building. By detecting and preventing against fire damage, which arise in unpredictable times will prevent loss of lives and assets of the buildings.
There has been considerable research into the fire damage such as at the Polo Condominium in Colorado. The Polo Condominium that was built in 1967 caught fire on October 31' because it did not have the Fire Protection System in each floor. When the fire came and burned the building interior, the building could not extinguish the fire because it did not have fire detector and sprinklers in place.
To solve the problem, in Jakarta there are a lot of guidelines such as the Minister Of Public Works Decree # 02IKPTSI1985 for Fire Safety in building. But from many fire damages, the guidelines could not accommodate the problem because the buildings did not incorporate Fire Protection and Fire Safety Management System. Relevant research indicated that Fire Protection and Fire Safety Management System are very important to detect and prevent against fire damage. In this research, the Fire Protection and Fire Safety Management System are defined as Fire Safety Design which have been taken from many relevant theories and journals.
From 50 questionnaires sent to various high rise office buildings in Jakarta, 30 responses were received to be viable for in depth analysis. The result of the analysis shows clearly that the Fire Safety Design is positively correlated in a linear manner to four of the key Fire Safety Design variables. The four key variables influencing building reliability in design carried out by the consultant and controlled by the construction manager in the projects are : detection and fire alarm, building architecture, the designer's fire certificate and special equipment to stop fire_ This research can then be used to control and measure the quality of Future Fire Safety Design of the high rise building reliability in Jakarta."
Depok: Fakutlas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T676
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
MGS A. Rachman Putra
"The paper reviews the standard ot' design and installation of the Active Fire Protection
Systems for hotel buildings to minimize tire risk. When a tire occurs, active
protection system is necessary that pinpoints its location. Once detected, the first line
of defense against tire is a sprinkler system or other active tire protection systems.
Active Fire Protection Systems are detectors & alarm systems, automatic sprinkler
systems, risers, extinguishing systems, and smoke control, all of which is aimed to
solve the problem of fire damage.
ln major cities around the world especially in Jakarta, hotel buildings have been, are
and will be designed and built to provide safe and comfortable space for human life
and various activities. The fire risk is inherent in the building itself and it is of utmost
importance to eliminate or keep this risk and its consequences as small as possible.
On December 3 lst, 1986 a tire occurred in the Dupont Plaza Hotel and Casino, San
Juan, Puerto Rico, lt happened because The Hotel did not have dispensary ot`the tire
protection system in each floor. When thc iirc came and burncd, the building could
not extinguish the tire because it did not have the needed tire detector and sprinklers
in place.
From 50 questionnaires sent to various hotel buildings in Jakarta, 30 responses were
received to be viable for in dept analysis. The result of analysis shows clearly that the
active fire protection .tyvtents are positively correlated in a linear manner to three of
the key active fire protection variables. The key variables influencing building
reliability in good design and 'installation standard. The threc variables are heat
detector, portable exting-uis/ter, and rzulomatic sprinkler. This research can bc used t0
control and measure the standard design and installation of the hotel buildings."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T5606
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Agus Budiyanto
"Kasus terjadinya kebakaran mengakibatkan kerugian baik secara material maupun kematian. Dampak kerugian semakin terasa apabila objek yang mengalami kebakaran merupakan bangunan vital yang secara langsung berhubungan dengan kesinambungan berputamya perekonomian baik secara mikro maupun makro. Bangunan Industri adalah sarana yang mempunyai fungsi tempat mengelola bahan baku menjadi bahan jadi (kegiatan kerja untuk produksi), sarana perakitan dan kegiatan lain sejenis. Kegiatan dalam Bangunan Industri akan mengalami hambatan bahkan dapat terhenti sama sekali jika terjadi kasus kebakaran. Kerugian yang terjadi dapat meluas sarnpai tingkat keinginan investor baik dalam negeri maupun penanam modal asing dalam melakukan investasinya.
Berdasarkan data dari Dinas Kebakaran DKI Jakarta frekwensi terjadinya kebakaran dalam lima tahun belakang hampir 1000 kali pertahunya, khusus untuk Bangunan Industri yang terbakar sebanyak 443 bangunan. Fakta ini tentunya perlu mendapat perhatian terutama yang menyangkut Fire Safety Desain (FSD). Kepekaan perencanaan oleh Manajemen Konstruksi profesional terhadap FSD terutama Sistim Proteksi Pasif pada bangunan industri akan mempengaruhi kehandalan bangunan dalam mencegah terjadinya bahaya kebakaran.
Berdasarkan 35 sampel di Kawasan Industri Pulogadung yang ditabulasikan dari 46 yang disebarkan. Hasil penelitian menunjukan Sistem Proteksi Pasif disain jalan lingkungan memberikan kontribusi sebesar 53,4 % terhadap kehandalan bangunan dan kapasitas akses jalan masuk sebesar 28,7 % terhadap kehandalan bangunan dalam mencegah terjadinya kebakaran."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T996
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setio Wibowo
"Bahaya kebakaran yang timbul pada bangunan tinggi akan menyebabkan kerugian baik kehilangan aset (bangunan itu sendiri), jiwa dan kegiatan bisnis dimasa depan. Hal ini terjadi karena Fire Safety Design yang ada tidak mampu bertahan terhadap bahaya kebakaran tersebut. Dalam rangka mengatasi hal tersebut diatas maka dimulai dari tahap perencanaan maka pihak yang terkait dalam hal ini pihak Konsultan Perancang dapat memahami dan melakukan perencanaan terutama Fire Safety Design dengan efektif dan efisien sehingga dapat meminimalkan resiko kebakaran serendah mungkin. Walaupun telah dilakukan perencanaan sistem Fire Safety Design, namun resiko terhadap terjadinya kebakaran tetap ada, yang nantinya akan menimbulkan kerugian. Untuk menanggulangi hal tersebut diatas maka kerugian tersebut dapat dialihkan kepada pihak asuransi.
Penelitian ini akan menganalisa model konsultan perancang yang mampu melakukan perencanaan bangunan tinggi khususnya dalam bidang Fire Safety Design sehingga nantinya bangunan tinggi tersebut akan mampu bertahan terhadap bahaya kebakaran.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini didapat faktor penentu yang berpengaruh pada score kehandalan bangunan adalah 81.5% dipengaruhi oleh kursus/pelatihan/seminar tenaga ahli mengenai fire safety design dan 6% dipengaruhi oleh pengalaman konsultan secara umum. d. Variabel lain yang berpengaruh diluar variabel penentu yang masuk kedalam variabel dummy adalah kesesuaian dengan tuntutan proyek dalam hal jadwal, biaya dan mutu.
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi terhadap upaya pemerintah untuk meningkatkan kehandalan bangunan tinggi perkantoran terhadap bahaya kebakaran, memberikan masukan terhadap owner dalam menentukan konsultan perancang yang dapat menghasilkan rancangan yang handal, memberikan informasi pada kontraktor agar dapat mengetahui cara-cara/nmetode yang tepat untuk meningkatkan kehandalan bangunan, memberikan informasi bagi konsultan perancang sebagai obyek penelitian, agar selalu melaksanakan prosedur/metode untuk menghasilkan rancangan yang handal, dengan mengetahui factor-faktor yang berpengaruh terhadap kehandalan bangunan maka pihak asuransi dapat memperkirakan tingkat risiko yang harus ditanggungnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14641
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Bina Dharma Pemuda, 1991
363.37 PEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S36438
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>