Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172400 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Joan Hardjono
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1990
333.73 JOA l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Kajian kemiskinan yang dilakukan oleh Sajogyo dan sekelompok sarjana ilmu sosial di Institute Pertanian Bogor (IPB) selama tiga dekade terakhir di abad 20, tidak dapat dielakkan akhirnya menyentuh ranah studi "mekanisme bertahan hidup" baik yang dibangun pada aras individu,rumah tangga, maupun aras kelompok. Analisis sistem nafkah dalam konteks transformasi struktur agraria dan pedesaan yang dikembangkan Soyogyo dan murid-muridnya, menghasilkan cara pandang yang khas tentang sistem penghidupan (livelihood system) dan kaitannya dengan dinamika perubahan sosial pedesaan. Konsistensi analisis yang dibangun tentang sistem penghidupan dan dafkah pedesaan mengantarkan studi nafkah berkembang cabang baru dalam sosiologi, yaitu soosiologi nafkah (livelihood sociology). Tulisan ini mengupas serba ringkas perbandingan tradisi/ mazhab Bogor (Sayogyo dan para muridnya) dan mazhab Eropa (Chambers dan kawan-kawan dari Sussex Inggris) dalam menganalisis sistem penghidupan dan nafkah pedesaan."
SJTSKEM
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S6936
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tinjauan atas fenomena kemiskinan di sektor perkebunan memasuki dimensi baru,sejak adanya krisis ekonomi yang ikut sedikit banyak mempengaruhi sektor ini.Wilayah kajian baru tersebut adalah pola penyesuaian nafkah petani perkebunan skala kecil (plasma) dalam menyiasati krisis ekonomi. Dengan mengkaji dua kasus di Provinsi riau, diperoleh gambaran strategi adaptasi nafkah yang menarik. Studi ini menyimpulkan bahwa strategi nafkah ganda menjadi perilaku atau tindakan ekonomi yang menonjol digunakan oleh petani perkebunan miskin di kedua daerah penelitian. Strategi adaptasi nafkah yang diimplementasikan biasanya tetap disesuaikan pada konteks sosio-budaya lokal."
SJTSKEM
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1993
331.4 PER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1983
S6085
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S7558
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yumiko M. Prijono
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1983
321.8 YUM d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Puspa Shinta
"ABSTRAK
Perkembangan perluasan penggunaan tanah di Kabupaten Bandung ke arah Timur turut
dirasakcat oleh Kecamatan Cikeruh yang merupakan pusat pengembangan pendidikan dan
pelatihan pemerintah (Perda Kabupaten DATIII Sumedang No. 5/1992) dengan kawasan
perguruan tingginya yang dikenal dengan nama Kawasan Perguruan Tinggi Jatinangor.
Pertambahan penduduk senantiasa diikuti oleh pertambahan kebutuhan akan tempat dan
sarana untuk menunjang aktivitasnya yang pada akhimya menimbulkan perubahan dalam
penggunaan tanah. Sandy mengatakan bahwa penggunaan tanah tanpa pembangunan tidak
bisa ada. Karena itu penggunaan tanah tidak dapat dipisahkan dari kegiatan masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya, padaumumnya, aktifitas penduduk dapat tercermin dari
penggunaan tanahnya (Sandy, Pembangunan di Desa, 1982)
Disamping itu pertambahan penduduk akan menimbulkan persaingan dalam memperoleh
dan memanfaatkan tanah mengingat tempat atau tanah mempunyai luas yang relatiftetap
sehingga mempengaruhi perubahan nilai tanah itu sendiri.
Berdasarkan uraian di atas, masalah yang timbul dalam penelitian ini adalah bagaimanakah
pola harga tanah di Kecamatan Cikeruh sebelum dan sesudah berdirinya Kawasan Perguruan
Tinggi Jatinangor serta bagaimanakan perubahan penggunaan tanah di wilayah tersebut jika
dilihat dari perubahan harga tanahnya?
Harga tanah yang diteliti adalah nilai tanah dalam arti ekonomi yang terwujud dalam
satuan harga yang merupakan ketetapan Bupati Kepala Daerah Tingkat n Sumedang.
Penggunaan tanah yang diteliti adalah permukiman, jasa dan usaha, industri, pertanian, dan
tanah kosong. Harga tanah dan penggunaan tanah sebelum berdirinya Kawasan Perguruan
Tinggi Jatinangor dilihat dari tahun 1978 dan 1985, sedangkan sesudahnya dilihat pada tahun
1995.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan menganalisa peta
harga tanah serta peta dan tabel perbahan penggunaan tanah pada setiap region perubahan
harga tanah, Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Pada setiap tahun penelitian terlihat bahwa distribusi harga tanah memiliki pola tertentu
yaitu:
a. Sebelum Berdirinya Kawasan Perguruan Tin^ Jatinangor (tahun 1978)
Harga tanah tertinggi terletak di sepanjangjalanrayaRancaekekterutama pada daerah
dengan aktifitas penduduk tinggi (daerah yang didominasi oleh penggunaan tanah
permukiman dan industri) dan semakin menurun ke arah utara, timur, dan selatan. Harga
tanah terendah terletak di bagian barat laut, utara, dan timur wilayah penelitian dengan
aktifitas rendah (daerah dengan penggunaan tanahnya tanah kosong). Peningkatan harga tanah yang cukup tinggi juga teijadi di sepanjang jalan raya Jatinangor tetapi tidak setinggi
di jalan raya Rancaekek.
b. Sesudah Berdihnya Kawasan Pergiirucni Tinggi Jatinangor (iahun 1985 dan 1995)
Harga tanah tertinggi terletak di sepanjangjalan raya Jatinangor terutamapadadaerah
dengan aktifitas penduduk tinggi (daerah yang didominasi oleh penggunaan tanah
permukiman serta tanah jasa dan usaha) dan terns menurun ke arah utara, timur, dan selatan
wiiayah penelitian, namun di bagian selatan yaitu di sepanjang jalan raya Rancaekek harga
tanah mengalami peningkatan yang tinggi juga kemudian menurun lagi ke arah selatan. Harga
tanah terendah terletak di bagian timur dan utara wiiayah penelitian.
2. Setiap jenis penggunaan tanah mengalami perubahan luas yang bervariasi di setiap region
perubahan harga tanah dengan perincian sebagai berikut:
a. Sebelum Berdirinya Kawasan Pergnruan Tinggi Jatinangor (tahiin 1978 - 1985)
- Pada region perubahan harga tanah rendah yaitu region I (harga tanah meningkat 200 %
sampai dengan 300%) perubahan penggunaan tanah yang teijadi didominasi oleh berkurangnya
tanah pertanian kemudian berturut-turut bertambahnya tanah kosong, tanah jasa dan
usaha, serta tanah permukiman.
- Pada region perubahan harga tanah sedang yaitu region 11 (harga tanah meningkat 300 %
sampai dengan 500 %) perubahan penggunaan tanah yang teijadi didominasi oleh
berkurangnya tanah pertanian kemudian diikuti berturut-turut bertambahnya tanah
permukiman, tanah kosong, tanah jasa dan usaha, serta tanah industri.
- Pada region HI (harga tanah meningkat lebih dari 500 %) perubahan penggunaan tanah
didominasi oleh berkurangnya tanah pertanian, kemudian berturut-turut bertambahnya
tanah permukiman, tanahjasa dan usaha, tanah industri, dan berkurangnya tanah kosong.
b. Sesudah Berdirinya Kawasan Perguruan Tinggi Jatinangor (tahun 1985 - 1995)
- Pada region perubahan harga tanah rendah yaitu region I (harga tanah meningkat 1000 %
sampai dengan 1200 %) perubahan penggunaan tanah yang teijadi didominasi oleh
bertambahnya tanah kosong kemudian berturut-turut berkurangnya tanah pertanian, tanah
jasa dan usaha, serta bertambahnya tanah permukiman.
- Pada region perubahan harga tanah sedang yaitu region II (harga tanah meningkat 1200 %
sampai dengan 1400 %) perubahan penggunaan tanah yang teijadi didominasi oleh
berkurangnya tanah pertanian kemudian diikuti berturut-turut bertambahnya tanah jasa dan
usaha, tanah kosong, tanah permukiman, serta tanah industri.
- Pada region III (harga tanah meningkat lebih dari 1400 %) perubahan pengggunaan tanah
didominasi berturut-turut oleh berkurangnya tanah pertanian, bertambahnya tanah jasa dan
usaha, tanah permukiman, tanah kosong, serta tanah industri."
1997
S33638
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>