Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4667 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Taswan
Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, 1997
657.806 Tas a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Mardiarini Ismail
Jakarta: Kencana Prenada Media , 2011
332.1 DIA a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Raudhatul Hidayah
"Beta pasar adalah ukuran sensitivitas secara umum suatu saham atas gejolak pasar. Karel dan Sackley (KS, 1993) mengemukakan bahwa perbedaan beta pasar antara berbagai perusahaan dipengaruhi secara signifikan oleh faktor-faktor khusus perusahaan yang dapat diukur dengan informasi akuntansi.
Dengan informasi akuntansi dapat dihitung beta akunting. Beta akunting adalah cara lain yang dapat digunakan dalam menentukan risiko. Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji korelasi antara beta pasar dengan beta akunting pada perusahaan perbankan Indonesia yang telah go public di Bursa Efek Jakarta. Jika beta akunting merupakan estimator yang baik dalam menentukan beta pasar maka beta akunting dapat menggantikan peran beta pasar.
Selain itu penulis juga menguji korelasi antara beta pasar dengan beberapa rasio keuangan pada perusahaan perbankan Indonesia yang termasuk dalam sampel. Risiko yang dihitung dengan rasio keuangan ini mempunyai korelasi yang tinggi dengan risiko pasar. Penentuan korelasi antara beta akunting dan rasio keuangan dengan beta pasar diterapkan pada perusahaan perbankan secara individual.
Pada perbankan secara individual terdapat hubungan yang signifikan antara beta akunting dengan beta pasar. Dan semua variabel yang diuji, beta akunting berdasarkan ROA, beta akunting berdasarkan ROE, GRO (tingkat pertumbuhan) dan CAP (rasio nilai buku modal terhadap total harta) mempunyai hubungan signifikan dengan beta pasar.
Korelasi antara beta pasar dengan beta akunting berdasarkan ROE memperlihatkan tanda koefisien regresi yang tidak konsisten dengan prediksi semula. Beta akunting berdasarkan ROE mempunyai koefisien yang negatif. Hubungan beta akunting berdasarkan ROE negatif terhadap beta pasar ini kemungkinan karena tingkat keuntungan yang diperoleh dari total equity tidak besar, bahkan banyak bank yang mengalami kerugian yang sangat besar. Karena koefisien regresi yang tidak konsisten dengan prediksi semula maka berdasarkan penelitian ini, beta akunting berdasarkan ROE tidak dapat menggantikan peran beta pasar.
Sementara itu beta akunting berdasarkan ROA memiliki hubungan negatif pula dengan beta pasar. Hubungan beta akunting berdasarkan ROA yang negatif terhadap beta pasar ini mengindikasikan bahwa tingkat keuntungan yang diperoleh dari total aktiva tidak besar. Bank-bank dalam penelitian ini rata-rata memiliki ROA yang kurang dari rata-rata tingkat bunga deposito. Beta ROA negatif kemungkinan disebabkan oleh ROA yang negatif pada hampir semua bank. Ini dapat diartikan bahwa hampir seluruh perusahaan mengalami kerugian mulai dari tahun 1997 sampai tahun 1999 atau mass krisis moneter. ROA bertanda negatif sangat besar, terjadi hampir pada seluruh perusahaan. Hal ini berarti perusahaan pada umumnya mengalami kerugian sangat besar.
DP (dividend payout) berpengaruh negatif terhadap beta pasar yang mengindikasikan bahwa semakin tinggi DP akan semakin rendah beta pasar. Sebaliknya, semakin rendah DP akan semakin tinggi beta pasar.
GRO (tingkat pertumbuhan) berpengaruh positif terhadap beta pasar yang mengindikasikan bahwa semakin tinggi GRO akan semakin tinggi pula beta pasar
Penelitian ini menemukan adanya korelasi yang signifikan antara ranking
yang dibuat berdasarkan beta pasar dengan ranking yang dibuat berdasarkan beta akunting (ROA)."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T20167
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahdi
"Kebijakan rekapitalisasi perbankan nasional dilaksanakan pemerintah dengan tujuan agar bank-bank tersebut kembali sehat dan diharapkan bisa menjadi motor penggerak keluar dari krisis perekonomian nasional.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari Pangsa Aset, Pangsa Dana, Pangsa Kredit, CAR, LDR terhadap ROA perbankan Indonesia dengan studi kasus bank peserta program rekapitalisasi. Penelitian ini juga untuk mengetahui apakah perbedaan cakupan wilayah operasional bank, dan perbedaan waktu/tahun berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank rekapitalisasi.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan polling data tahun 2000 sampai tahun 2003, dianalisis dengan metode OLS menggunakan program EVIEWS 3.1 selanjutnya dilakukan pengujian ekonometrika dan uji statistik.
Hasil penelitian : secara bersama-sama variabel Pangsa Aset, Pangsa Kredit, Pangsa Dana, CAR dan LDR mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas bank rekapitalisasi. Perbedaan cakupan wilayah operasional, yakni yang beroperasi secara nasional (BUMN dan BUSN), dan yang beroperasi secara regional (BPD) berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank rekapitalisasi.
Terdapat multikolinieritas yang sangat tinggi antara pangsa asset, pangsa kredit dan pangsa dana, dua dari tiga variable tersebut dikeluarkan dari observasi. Secara bersama-sama (Pangsa Kredit, CAR., LDR) punya pengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank rekapitalisasi, sehingga hipotesis yang diajukan dapat diterima.
Perbedaan tahun tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank nasional peserta rekapitalisasi, sehingga hipotesis yang diajukan ditolak. Perbedaan tahun berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank BPD peserta rekapitalisasi, sehingga hipotesis yang diajukan diterima.
Dan penelitian ini terlihat bahwa faktor yang paling dominan mempengaruhi profitabilitas bank rekapitalisasi adalah Pangsa Kredit, selanjutnya faktor lainnya yang dominan adalah CAR dan LDR.

Bank recapitalization policy executed by government in purpose to banks recovery and its influence to national economic recovery.
This research tend to discover the effects of the asset section, loan section, funding section, Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR) factors on Return on Asset of Indonesian Banking along with case study of recapitalized banks. This research also tends to discover the difference of bank operational region scoop, and period difference influence against profitability of recapitalized banks.
The researches were done by data polling from 2000 to 2003, analyzed by the OLS method using EVIEWS 3.1 for econometric testing and statistic evaluation.
As the result together, those asset section, loan section, funding section, capital adequacy ratio (CAR), and loan to deposit ratio (LDR) variables are influencing significantly to profitability of recapitalized banks. Operational region scoop difference, which are nationally (BUMN and BUSN) and regionally (BPD) has significantly influencing the profitability of recapitalized banks. Multicolinearity is existing among asset section, loan section, and funding section, two of those three variables were obtained through observation. After all the existing variables (loan section, capital adequacy ratio (CAR), and loan to deposit ratio (LDR) variables) are influencing significantly to profitability of recapitalized banks, thus the proposed hypothesis has been accepted.
Period difference has significantly influencing to profitability of recapitalized BPD bank, so the hypothesis was accepted. Opposite with this result, period difference has insignicantly influencing to profitability of nationally recapitalized banks (BUMN and BUSN), the hypothesis has been rejected.
Come from this research, the dominant factor to profitability of recapitalized banks is loan section; others followed Capital Adequacy Ratio (CAR) and Loan to Deposit Ratio (LDR).
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20042
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizal Yaya
Jakarta: Salemba Empat, 2017
657.833 3 RIZ a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gety Shesa Pratiwi
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh tingkat pengungkapan risiko dan manajemen risiko terhadap ukuran bank, kinerja bank, auditor spesialisasi industri, kepemilikan saham asing, listing status, kualitas dewan komisaris, kualitas komite audit dan risiko kredit. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 78 bank yang ada di Indonesia pada tahun 2012 yang memiliki laporan tahunan dan laporan keuangan.
Penelitian ini menemukan bahwa ukuran bank, auditor spesialisasi industri, kepemilikan saham asing dan listing status berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan risiko dan manajemen risiko, sedangkan risiko kredit berpengaruh negatif terhadap tingkat pengungkapan risiko dan manajemen risiko. Kinerja bank, kualitas dewan komisaris dan kualitas komite audit terbukti tidak memiliki pengaruh terhadap tingkat pengungkapan risiko dan manajemen risiko.

This study aims to investigate the influence of level of risk disclosure and risk management on bank size, bank performance, industry specialization auditor, foreign ownership, listing status, quality of Board of Commissioner, quality of Audit Committee. Samples used in this study are 78 banks in Indonesia in the year 2012 which has complete financial statement and annual report.
This study found that bank size, industry specialization auditor, foreign ownership and listing status have positive impact on level of risk disclosure and risk management, while credit risk has negative impact on level of risk disclosure and risk management. Bank performance, quality of Board of Commissioner, quality of Audit Committee proved to have no impact on level of risk disclosure and risk management.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S53976
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Tivia Venica Tami
"ABSTRAK
Penelitian ini mengangkat topik tentang Infrastruktur Teknologi untuk penerapan Customer Relationship Management CRM yang dapat mempengaruhi peningkatan laba melalui Proses CRM. Riset dilakukan terhadap perusahaan perbankan umum konvensional yang terdaftar di OJK yang memiliki kantor pusat berlokasi di provinsi DKI Jakarta, tidak termasuk bank asing dan bank syariah. Sampel penelitian terdiri dari 30 Bank yang bersedia dan mengembalikan kuesioner penelitian. Dalam uji hipotesis pada analisis jalur data diolah dengan sofware LISREL menggunakan model struktural. Sebelum melakukan uji hipotesis, variabel non-metrik dalam penelitian ini perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan bantuan software SPSS v.22. Dari hasil uji hipotesis ditemukan bahwa Infrastruktur Teknologi CRM IT signifikan berpengaruh terhadap Proses CRM CRMP , namun Infrastruktur Teknologi CRM tidak berpengaruh dalam peningkatan laba PROFIT . Akan tetapi, dengan mediasi Proses CRM, Infrastruktur Teknologi CRM dapat meningkatkan laba secara signifikan, sehingga Proses CRM dapat memediasi pengaruh Infrastruktur Teknologi CRM terhadap peningkatan laba. Hasil penelitian membuktikan meskipun indikator dalam Proses CRM dan Infrastruktur Teknologi CRM relatif sudah baik namun peningkatan laba tidak ditentukan oleh Infrastruktur Teknologi CRM secara langsung, melainkan melalui mediasi proses CRM pada bank yang menjadi sampel penelitian ini.

ABSTRACT
This research analyzes the effect of Technology Infrastructure in CRM on the Profit Increases with CRM Process mediating. Research is conducted on conventional banks listed on OJK whose Head Office located on DKI Jakarta excluding foreign banks and Islamic banks. The study sample consists of 30 banks which is willing to respond the research questionnaire. In testing hypothesis using path analysis, data are processed by using LISREL 9 in structural model. Before testing hypothesis, non metric variable in this research should be valid and reliable by testing its validity and reliability using SPSS v.22. The results find if Technology Infrastructure in CRM significantly affect CRM Process, but there is no effect of Technology Infrastructure in CRM on the Profit Increases. On the other hand, CRM Process can increase the profit significantly, so that CRM Process can mediate the effect of Technology Infrastructure in CRM on the Profit Increase. Research shows indicators of the CRM Process and Technology Infrastructure in CRM relatively high but the Profit growth is not determined by the Technology Infrastructure in CRM directly, that CRM Process should be mediating the effect to some banks that becomes sample to this research."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hudari
"Sejalan dengan berlakunya sistem self assesment daiam perpajakan Indonesia, peranan dan kejujuran Wajib Pajak (WP) semakin mutlak diperlukan. Dengan sistem ini, WP diharapkan dapat melaksanakan seluruh kewajiban perpajakannya dan melaporkan dengan benar di Kantor Peiayanan Pajak (KPP) di tempat WP terdaftar (tax compliance). Di sisi lain Direktorat Jenderal Pajak (DJP) berkewajiban melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap kepatuhan WP, balk melalui pengawasan administratif maupun pemeriksaan pajak.
Adanya perbedaan kepentingan ini menyebabkan WP cenderung untuk mengurangi jumlah pembayaran pajak, baik secara legal maupun illegal. Hal ini dimungkinkan jika ada peluang yang dimanfaatkan baik karena kelemahan peraturan pajak maupun sumber daya manusia (fiskus). Minimalisasi beban pajak dilakukan dengan berbagai cara yang secara eufisme sering disebut dengan perencanaan peak (tax planning) atau tax sheltering.
Beberapa bank telah melakukan tax planning melalui pelaksanaan Kuasi-Reorganisasi yang berpedoman pada "Pernyalaan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 51 Akuntansi Kuasi-Reorganisasi". Hai ini dimaksudkan agar bank yang telah terdaftar di pasar bursa memiliki daya tarik bagi pihak investor. Salah satu daya tarik yang dimaksud adalah adanya pembagian dividen. Berasal dari kata "kuasi" yang berarti semu atau pura-pura, sedangkan "Reorganisasi" dalam arti luas merupakan perubahan benluk hukum, susunan, atau perirnbangan fertentu, baik struktur organisasi maupun modal perusahaan. Jadi, sebagai Salah saiu bentuk restrukturisasi perusahaan, maka Kuasi-Reorganisasi adalah kegiatan untuk menata ulang struktur suatu perusahaan yang bersifat semu.
Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah apakah pelaksanaan Kuasi-Reorganisasi yang dilakukan oleh dunia usaha perbankan yang terdaftar pada pasar bursa, cukup signifikan daIam memperoleh Iaba usaha; bagaimanakah pengaruh terhadap Pajak Penghasilan (PPh); dan bagalmanakah kelayakan pemberian kompensasi kerugian selama 5 (lima) tahun padahal perbankan sudah menghasilkan Iaba usaha.
Tujuan penelitian ini adalah unluk mengetahui pelaksanaan Kuasi-Reorganisasi oleh dunia usaha perbankan dalam memperoleh Iaba usaha; mengetahul pengaruh terhadap Pajak Penghasilan (PPh) setelah penerapan Kuasi-Reorganisasi; dan mengetahui kelayakan pemberian kompensasi kerugian selama 5 (lima) tahun padahal perbankan sudah menghasilkan laba usaha. Oleh karena itu, perbankan yang dijadikan kasus dalam penelitian ini adaIah Bank BCA, BNI dan NIAGA.
Berdasarkan hasil analisis bahwa agar dapat melakukan pembagian dividen kepada para pemegang saham, maka Bank BCA, BNI dan NIAGA melakukan Kuasi-Reorganisasi sehingga defisit ataupun akumulasi defisit tereIiminasi. Dengan demikian, Iaba yang dihasilkan tidak perlu Iagi digunakan untuk menutupi defisit sebelumnya, sehingga dapat digunakan untuk membagikan dividen. Hal ini jelas membawa pencerahan untuk pelaku bisnis segera beraktivitas kembali pada bursa efek, khususnya untuk transaksi saham dari ke-3 bank tersebut. Transaksi saham pada bursa efek dapat dikenakan pajak penghasilan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1997 tentang "Pajak Penghasilan Atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek". Jadi, semakin meningkat transaksi saham, maka semakin meningkat puIa nilai pajak penghasilan.
Untuk sementara waktu, selama masa Kompensasi Kerugian, pemerintah melakukan pengorbanan penerimaan pajak (tax expenditure) karena tidak mendapatkan pemasukan dari pajak penghasilan atas laba. Hal ini dilakukan dengan harapan, setelah masa kompensasi berakhir, penerimaan pajak penghasilan Iebih besar dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya.
Kesimpulan dari hasil penelitian adalah setelah Bank BCA, BNI dan NIAGA melakukan Kuasi-Reorganisasi, terlihat peningkatan Iaba yang signifikan dari tahun ke tahun sehingga dapai melakukan pembagian dividen kepada para pemegang saham secara rutin; peIaksanaan Kuasi-Reorganisasi oleh usaha perbankan dapat menambah penerimaan pada Kas Negara; dan kompensasi kerugian tetap Iayak diberikan.
Rekomendasi dalam penelitian ini adalah menyarankan bank-bank nasional Iainnya yang masih mengalami deisit dalam neraca keuangan untuk segera meIakukan Kuasi-Reorganisasi yang dalam pelaksanaannya dibutuhkan kerjasama dengan pihak-pihak terkait yaitu: BI, Bapepam dan DJP.

In line with going into effect the system of self assesment in Indonesia taxation, role and sincerity Taxpayer progressively needed. With this system, Taxpayer expected can execute entire taxation obligation and report it truly in Office of Tax Services that Taxpayer enlisted. On the other side, Directorate Generating of Tax (DJP) is obliged to do the observation and construction to Taxpayer compliance, either through administrative observation and also tax audit.
Existence of this importance difference cause the Taxpayer tend to lessen the amount of tax payment, either through legal and also illegal. This matter enabled by if there is opportunity exploited by either due weakness of Tax Regulation and also human resource (fiskus). Minimize of tax burden done variously which by eufisme is often referred as tax planning or tax sheltering.
Some banking have done the tax planning of through implementation of Quasi-Reorganization which guided with "Statement ol Financial Accounting Standard (PSAK) Number 51 Quasi-Reorganization Accountancy". This matter is intended by bank, which have been enlisted in stock exchange, having the fascination for investor party. One of such fascination is dividend allotment.
Come from word "Quasi? meaning illusion or pretend, while "Reorganization" in wide meaning represent the type transfonriation of law, formation, or certain counter balance of the kind of organization chart and also company capital- Become, as one of form of company restructuring, hence Quasi-Reorganization is pretended activity to re-arrange the structure of a company.
Fundamental problems in this research are whether implementation of Quasi-Reorganization done by banking business, which enlisted at stock exchange, significantly in obtaining profit; what will be influence to income Tax; and how the eligibility of Loss Compensation of during 5 (five) year though banking have yielded profit.
This research targets are to know the implementation of Quasi- Reorganization by banking business in obtaining profit; know the influence to Income Tax after implementation of Quasi-Reorganization; and know the elegibility of Loss Compensation of during 5 (five) year though banking have yielded profit. Therefore, banking of taken as case in this research are Bank BCA, BNI and NIAGA.
Pursuant to result analyse that to be can do the dividend allotment to all stockholder, hence Bank BCA, BNI and Niaga done the Quasi-Reorganization so that deficit or deficit accumulation could be eliminated. Thereby, profit yielded needn't again used to close over the previous deficit, so that applicable to allot the dividend. These matter was brought the fresh atmosphere for the player of business immediately have activity again at effect exchange, specially for the transaction of share from the third bank of. Share transaction at effect exchange is rateble as according to the Regulation of Govemment Republic of Indonesia Number 14 Year 1997 about "lncome Tax of Income from Selling Transaction of Share in Effect Exchange". Thus, progressively the increasing of share transaction, hence progressively the income Tax too.
For the time being, during a period of Loss Compensation, government do the sacrifice of tax revenue because do not get the inclusion from Income Tax of profit, These matter was done on the chance of, after a period of Loss Compensation end, the higher Income Tax acceptance compared to years previously. Conclusion from the research result are after Bank BCA, BNI and Niaga were implemented the Quasi-Reorganization, the profit improvement seen significantly from year to year so they have done the dividend allotment to all stockholder routinely; implementation of Quasi-Reorganization by banking bussiness could increase the revenue of State Treasury; and Loss Compensation was competent to be given.
Recommend in this research is suggest the other national bank which still having of deficit in their finance balance to immediately to do the Quasi-Reorganization which is in its implementation required co-operation with the related parties that is: Bl, Bapepam and DJP.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22241
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nira Nurwulan Astririni
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti sistem informasi aset pada institusi perbankan. Aset merupakan modal kerja yang sangat penting yang perlu dikelola dengan baik di masa depan, pengelolaan aset bertujuan untuk memaksimalkan nilai manfaatnya dan bisa mengoptimalkan keberadaannya. Penelitian ini menggunakan metode FAST Framework for the Application of System Thinking dan lembar kerja PIECES Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, and Services . PT Bank XYZ masih menggunakan sistem informasi secara manual untuk mengelola asetnya sehingga belum bisa mengintegrasikan aktifitas pelaporan aset yang berada di unit Satuan Kerja Pengelola Aset SKPA , Satuan Kerja Pelaksana Pengadaan SKPP , Satuan Kerja Pengendalian Keuangan dan Anggaran SKPKA dengan seluruh cabang PT Bank XYZ. Hasil analisis dan perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset Tetap ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai kelemahan-kelemahan sistem yang dimiliki PT Bank XYZ pada saat ini serta saran perbaikan yang bisa dilakukan PT Bank XYZ agar lebih baik lagi di masa depan.

ABSTRACT
This purpose of literature is observation about system information of asset in Banking Institution. Asset is very important working capital and needs for good managing in the future. The purpose of managing asset is maximality for profit value and optimum well to do. Based on FAST methods Framework for the Applicationof System Thinking and PIECES worksheets Performance, Information, Economics, Control, Efficiency, and Services . Nowadays, PT Bank XYZ still using manually system to managing asset, by the way report activity asset does not integration between units in PT Bank XYZ like Working Team of Asset Organizer SKPA , Working Team of Supplying Executor SKPP , Working Team of Finance and Budgeting Controller SKPKA with all of branch in PT Bank XYZ. Result from analyst and design of Fixed Asset Management Information System hopefully can give illustration about system weaknesses has had PT Bank XYZ at this time and give recommendation suggestion to PT Bank XYZ in order to better in the future."
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Salemba Empat, 2002
332.1 IKA p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>