Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25689 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hadari Nawawi
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1993
303.34 HAD k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gordon, Thomas
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1994
658.409 2 GOR lt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Elex Media Komputindo, 1991
303.34 KEP
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Keating, Charles J.
Yogyakarta: Kanisius, 1986
658.4 Kea k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Gramedia, 2000
658.4 KEP
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cover, Stephen R.
Jakarta: Binarupa Aksara, 1977
658.4 Cov k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Totok Imam Santoso
"ABSTRAK
Kepemimpinan nasional di Indonesia cenderung menurun dilihat dari ketidakmampuannya
dalam menjadi motor perubahan, yang dapat membuka jalan bagi bangsa dan negara yang
dipimpinnya. Jika dahulu para pemimpin nasional adalah orang-orang yang sarat akan ide
dan gagasan, maka hari ini pemimpin nasional sarat akan politik dan kepentingan. Tulisan
ini akan berupaya menjawab bagaimana desain kepemimpinan yang kreatif bisosiasif guna
menjawab tantangan menurunnya kualitas pemimpin nasional? Penulis berpandangan
bahwa pokok permasalahan dalam menurunnya kualitas pemimpin nasional diantaranya
adalah rendahnya integritas moral dan mental Pancasila, dan lebih menonjolkan
kepentingan pribadi dan golongan yang sifatnya sempit; lemahnya peran pemimpin sebagai
agent of change and problem solving; dan kurangnya ide-ide kebaruan pemimpin dan
cenderung budaya transaksional."
Jakarta : Biro Humas Settama Lemhannas RI , 2019
321 JKLHN 39 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Soeharto
"Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) merupakan aset potensial bagi Pemerintah Daerah untuk masa sekarang dan yang akan datang, karena mengelola air minum, yaitu komoditi yang dibutuhkan oleh semua orang pada semua lapisan masyarakat.
PDAM sebagai perusahaan harus dikelola sebagaimana layaknya perusahaan bisnis, yang membutuhkan suatu pola organisasi bisnis, yang menekankan pada perolehan keuntungan. PDAM juga sebagai bagian dari organisasi Pemerintahan di Daerah, yang menekankan pada pemerataan kesejahteraan masyarakat sehingga organisasi PDAM mempunyai misi sosial disamping misi mencari keuntungan.
Kinerja PDAM di Indonesia pada umumnya kurang memuaskan, khususnya dalam cakupan dan kualitas pelayanannya. Tanga bermaksud mengecilkan upaya yang telah dilakukan oleh para pengelola (Direksi beserta staf PDAM) dan pembinanya (Departemen-departemen Teknis) uraian ini ingin mengungkap sebagian permasalahan organisasi PDAM, khususnya PDAM DKI Jakarta (PAM JAYA).
Masalah perilaku manajerial merupakan permasalahan yang kompleks, dan kepemimpinan merupakan salah satu sisi perilaku manajerial yang dominan untuk pelaksanaan tugas yang efektif. Dengan menunjuk iklim organisasi dan supervisi sebagai in-put, penelitian ini bermaksud untuk mengungkap faktor-faktor kepemimpinan yang mempunyai korelasi pengaruh terhadap pelaksanaan tugas, dan outcome sebagai tujuan fungsionalnya.
Hasil penelitian terhadap perilaku kepemimpinan PAM JAYA mengindikasikan bahwa pada selang kepercayaan diatas 90 % kepemimpinan mempunyai pengaruh terhadap pelaksanaan tugas. Sedangkan analisis dengan Path Analysis memberikan hasil bahwa iklim organisasi mempengaruhi outcome, penugasan dan supervise. Indikator yang menonjol dalam outcome, bagi manajer senior adalah berfungsinya tint, sedang pada manajer menengah dan junior adalah kepuasan.
Kata kuncinya adalah "terus terang, terang terus", dimana keterbukaan informasi akan menekan iklim saling curiga dan menjamin kelancaran komunikasi. Hubungan atasan - bawahan, serta antar sesama kolega yang setingkat dan dalam kelompok kerja merupakan kunci dalam efektifitas pelaksanaan tugas."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Prameswari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
agresi, altruisme, dan locus of control, masing-masing
sebagai variabel bebas, terhadap gaya kepemimpinan
perwira TNI AL. Lebih lanjut, penelitian ini juga untuk
mengetahui bagaimana gambaran tingkat pendidikan, usia,
golongan kepangkatan, dan kondisi tugas dalam
mempengaruhi gaya kepemimpinan perwira TNI AL.
Penelitian ini dilakukan di wilayah Barat yaitu di
Jakarta. darl di Wilayah. Timur yaitu, di Surabaya dari
bulan Februari hingga Juni 1999. Populasi penelitian
ini adalah perwira TNI AL di Indonesia. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan
teknik analisis varians dengan sampel berjumlah 90
orang perwira. Sampel tersebut diambil dengan teknik
random sampling. Empat buah instrumen penelitian yang
digunakan adalah 1) instrumen pengukur agresi; 2)
instrumen pengukur altruisme; 3) instrumen pengukur
locus of Control; dan 4) instrumen pengukur gaya
kepemimpinan perwira TNI AL. Keempat instrumen tersebut
berbentuk kuesioner dan menggunakan skala likert.
Instrumen agresi memiliki 30 butir pernyataan,
instrumen altruisme memiliki 30 butir pernyataan,
instrumen locus of Control memiliki 74 butir
pernyataan, sedangkan instrumen gaya kepemimpinan
memiliki 30 butir pernyataan. Keempat instrumen
tersebut telah memenuhi syarat sebagai alat pengukur,
baik validitas maupun reliabilitas. Teknik analisis
yang digunakan adalah analisis varians dua arah pada
taraf signifikansi x = 0,05. Seluruh analisis di dalam
penelitian ini menggunakan perangkat program komputer
SPSS/PC+ Seri 6.
Penelitian menyimpulkan bahwa agresi mempengaruhi
gaya kepemimpinan perwira TNI AL. Hal itu menunjukkan
bahwa semakin tinggi agresi yang dimiliki perwira maka
semakin cenderung otoriter gaya kepemimpinan yang
diterapkannya. Sebaliknya, semakin rendah agresi yang
dimiliki perwira maka semakin cenderung demokratis gaya
kepemimpinan yang diterapkannya.
Di pihak lain, penelitian, menemukan bahwa altruisme
mempengaruhi gaya kepemimpinan perwira TNI AL. Hal itu
menunjukkan bahwa semakin rendah altruisme yang
dimiliki perwira maka semakin cenderung otoriter gaya
kepemimpinan yang diterapkannya. Sebaliknya, semakin
tinggi altruisme yang dimiliki perwira maka semakin
cenderung demokratis gaya kepemimpinan yang
diterapkannya. Focus of control yang dimiliki perwira
ternyata tidak mempengaruhi gaya kepemimpinan yang
diterapkan perwira TNI AL. Terakhir, penelitian
menyimpulkan bahwa agresi, altruisme, dan locus of
control tidak berinteraksi di dalam penerapan gaya
kepemimpinan perwira TNI AL. Berdasarkan kondisi
tugasnya, perwira TNI AL pada marinir yang memiliki
agresi tinggi cenderung menerapkan gaya kepemimpian
otoriter sedangkan pada agresi rendah ada kesamaan gaya
kepemimpinan. Perwira TNI AL marinir memiliki
kecenderungan gaya kepemimpinan yang otoriter
berdasarkan altruismenya. Perwira TNI AL pada marinir
dengan LOC eksternal cenderung menerapkan gaya
kepemimpinan otoriter sedangkan dengan LOC internal
cenderung demokratis. Perwira TNI AL pada kondisi kapal
dengan agresi tinggi cenderung menerapkan gaya
kepemimpinan otoriter- Perwira TNI AL kondisi kapal
yang beraltruisme tinggi cenderung demokratis Sedangkan
yang beraltruisme rendah cenderung menerapkan gaya
kepemimpinan otoriter. Pada kondisi tugas staff,
perwira TNI AL dengan agresi tinggi cenderung
menerapkan gaya kepemimpinan yang otoriter sedangkan
yang beragresi rendah cenderung demokratis. Perwira TNI
AL pada staff dengan altruisme tinggi cenderung
menerapkan gaya kepemimpinan demokratis sedangkan yang
beraltruisme rendah cenderung otoriter. Perwira TNI AL
pada staff dengan LOC internal cenderung menerapkan
gaya kepemimpinan demokratis sedangan dengan LOC
eksternal cenderung otoriter."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
T38562
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Nyoman Wijaya
"Kelompok dengan berbagai indikatornya ternyata memang masih rendah atau kurang efektif, walaupun dalam beberapa indikator tertentu menunjukkan angka yang cukup positif. Demikian halnya terhadap kajian karakteristik kepemimpinan yang efektif belum menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap perubahan perilaku kepemimpinan.
Hal ini diukur dari karakteristik consideration, Initiating Structure, Relasi, Visi serta Kemampuan dan Keahlian. Dalam mengelola organisasi khususnya masalah kepemimpinan dimasa yang akan datang diperlukan kemampuan dan keahlian yang memadai seining dengan kemajuan pesat dibidang teknoiogi informasi. Untuk meningkatkan efektivitas kepemimpinan seseorang, diperlukan kemampuan untuk mengakomodasi saran dan keluhan dari bawahan dan senantiasa melibatkan bawahan dalam proses pengambilan keputusan organisasi. Hanya dalam team work masalah-masalah akan dapat diatasi dengan lebih bijaksana yang memberikan muara terhadap peningkatan efektivitas kepemimpinan."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T16710
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>