Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 34799 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gede Prama
Jakarta: Elex Media Komputindo, 2002
658 GED k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yosua Samuel Ramli
"Perilaku pengambilan risiko merupakan salah satu hal penting dalam menjalankan perusahaan. Perilaku pengambilan risiko dibutuhkan saat perusahaan menghadapi situasi sulit. Perilaku pengambilan risiko didasarkan pada pemilihan risiko yang berbeda di setiap perusahaan maupun individu. Pada tingkat manajemen, keberagaman menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi perilaku pengambilan risiko.
Tinjauan literatur sebelumnya mengenai keberagaman manajemen seperti gender, usia, pendidikan, pengalaman dan lainnya menunjukan hasil yang tidak konsisten terhadap perilaku pengambilan risiko. Berdasarkan perbedaan hasil dari penelitian sebelumnya, penulis tertarik untuk melakukan analisa terhadap hubungan keberagaman manajemen puncak sebagai pengambil keputusan di perusahaan terhadap perilaku pengambilan risiko.
Penelitian ini menggunakan regresi generalized least square (GLS) terhadap data panel dari 333 perusahaan Indonesia nonkeuangan yang terdaftar selama 3 tahun dari tahun 2015 sampai 2017. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah perilaku pengambilan risiko. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah keberagaman manajemen puncak dalam hal gender, usia, bangsa, pendidikan, dan pengalaman. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah ukuran, profitability, dan pertumbuhan perusahaan.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa keberagaman manajemen puncak dalam hal gender, usia, bangsa, pendidikan, dan pengalaman tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku pengambilan risiko. Sementara itu, karakteristik perusahaan seperti ukuran, profitability, dan pertumbuhan perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku pengambilan risiko.

Risk-taking behavior is one of important thing in running the company. Risk-taking behavior is needed especially when the company faces difficult situation. Risk-taking behavior is based on risk preference which differs among companies as well as individuals. At management level, diversity may be one of important factor affects risk-taking behavior.
Previous literature review studied about diversity in management such as diversity in gender, age, education, experience, etc shows inconsistent results towards risk-taking behavior. Based on inconsistency of previous researchs, author is interested to analyze the association between top management diversity as decision maker in the company to risk-taking behavior.
This research uses generalized least square (GLS) regression on panel data from 333 Indonesian listed non-financial companies for 3 years period from 2015 to 2017. Dependent variable of this research is risk-taking behavior. Independent variables of this research are top management diversity in gender, age, nationality, education background, and experience. Control variables of this research are company size, profitability, and growth.
The result of this research shows that top management diversity in gender, age, nationality, education background, and experience arenot significantly associated with risk-taking behavior. However, company characteristic such as size, profitability, and growth are significantly associated with risk-taking behavior.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53462
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosma Rosmala Dewi
"ABSTRAK
Rumah Sakit Daerah (RSD) merupakan tulang punggung pelayanan kesehatan bagi
masyarakat, oleh karena itu keberadaannya perlu didukung dengan kelembagaan yang kuat dan
tepat. Upaya memperbaiki kelembagaan RSD terus dilakukan salah satunya dengan mengubah
kedudukannya sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibawah Dinas Kesehatan dari
sebelumnya berkedudukan sebagai Lembaga Teknis Daerah (LTD). Namun demikian,
layaknya perubahan yang terjadi pada setiap organisasi, perubahan ini mendapat pertentangan
(resistensi) karena dinilai dapat mengganggu keotonomian rumah sakit serta membuat
koordinasi antara dinas kesehatan dengan rumah sakit menjadi buruk. Melalui pendekatan post
positivist, penelitian kualitatif yang dilakukan di RSUD Gunung Jati Cirebon ini berusaha
untuk menganalisis bagaimana konsep kelembagaan RSUD Gunung Jati Cirebon setelah
terjadi perubahan kedudukan menjadi UPT Dinas Kesehatan ditinjau dari aspek perspektif
instrumental serta menganalisis kendala atau masalah yang dihadapi RSUD Gunung Jati
Cirebon setelah terjadi perubahan kedudukan. Analisis dilakukan dengan membandingkan
antara teori yang ada dengan informasi yang diperoleh di lapangan dengan didukung berbagai
literatur baik dari buku, publikasi, laporan atau berita tentang perubahan organisasi khususnya
organisasi publik . Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk desain organisasi yang dianggap
paling sesuai untuk saat ini adalah sebagai entitas tersendiri dan bukan sebagai hubungan
atasan-bawahan, serta kendala yang dihadapi setelah terjadi perubahan adalah koordinasi yang
buruk antara dinas kesehatan dengan rumah sakit.

ABSTRACT
Regional Hospital (RSD) is the backbone of health services for the community, therefore
its existence needs to be supported by strong and appropriate institutions. Efforts to improve
the RSD institution continue to be carried out, one of which is by changing its position as a
Technical Implementation Unit (UPT) under the Health Office from previously being a
Regional Technical Institution (LTD). However, like the changes that occur in every
organization, this change gets a conflict (resistance) because it is considered to be able to
disturb the autonomy of the hospital and make coordination between the health office and the
hospital worse. Through a post positivist approach, this qualitative research conducted at
Gunung Jati Cirebon Hospital tried to analyze how the institutional concept of Gunung Jati
Cirebon Hospital after a change of position became the UPT in terms of instrumental
perspectives and to analyze the problems faced by hospital after change in position. Analysis
is carried out by comparing existing theories with information obtained in the field supported
by various literature both from books, publications, reports or news about organizational
changes, especially public organizations. The results of the study show that the form of
organizational design that is considered most appropriate for now is as a separate entity and
not as a superior-subordinate relationship, and the obstacles faced after a change occur are poor
coordination between the health office and the hospital."
2019
T54487
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Waskito
"Menghadapi desentralisasi upaya kesehatan dasar dan rujukan serta perkembangan sistem pelayanan kesehatan, kemampuan manajemen pada jajaran Dinas Kesehatan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya menjadi salah satu pilar dari derajat pencapaian upaya kesehatan di Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya. Penelitian yang ada jarang membahas effektifitas manajemen secara berkesinambungan dari propinsi sampai kecamatan. Demikian juga peranan manajer sebagai bawahan belum diteliti secara luas, meskipun diakui peranan khusus manajer menengah dalam fasilitasi ataupun menghambat implementasi. Terdapat berbagai konsep maupun pendekatan yang populer terhadap manajemen; pendekatan tersebut dapat merupakan sistem manajemen yang terintegrasi, kontribusi faktor manajemen terhadap effektifitas organisasi maupun kontribusi individu terhadap prestasi organisasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan efektifitas fungsi manajemen, ditinjau dari kontribusinya terhadap efektifitas organisasi. Sebagai kriteria efektifitas organisasi diambil dua kriteria yang diperkirakan bersumber pada kontribusi manajemen yaitu fleksibilitas organisasi sistem pelayanan kesehatan serta produktifitas dan adaptifitas implementasi program. Sebanyak sepuluh variabel manajemen yang merupakan agregat aktifitas manajerial disusun sebagai variable bebas. Sedangkan pentingnya faktor lingkungan diwakili oleh satu variabel kendali yaitu pengaruh penetapan target program oleh Departemen Kesehatan Pusat. Konteks manajemen pemerintahan dan manajemen pembangunan tetap perlu diperhatikan dan diuraikan seperlunya, demikian pula gambaran umum dari sistem pelayanan kesehatan ( jaringan, jenis pelayanan kesehatan, masalah -masalah yang dihadapi ) diuraikan secara ringkas agar dapat memberikan gambaran subsistem -subsistem lain yang berinteraksi dengan sistem manajemen. Pengaruh tipe organisasi terhadap perilaku manajemen, dikendalikan dalam bentuk variabel kosong tipe organisasi dan dilihat hubungannya dengan variable tergantung.
Penelitian ini dilakukan dengan disain deskriptif dan pendekatan sekat silang, kemudian dilanjutkan dengan pengujian hipotesa. Unit analisa adalah organisasi dan unit dalam organisasi, sedangkan para manajer eselon 3 dan 4 kecuali Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Raya) menjadi representan bagi organisasi. Data primer diambil dari kuesioner yang dibagikan kepada para responden beserta wawancara terbatas mengenai tujuan penelitian dan kejelasan pengisian kuesioner. Data sekunder diambil dari dokumen baik pada Dinas Kesehatan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya, maupun Suku Dinas Kesehatan. Untuk memperkirakan derajat pencapaian digunakan beberapa rujukan seperti instrumen Karya Utama Nugraha, Profil Kesehatan Indonesia , Warta Puskesmas maupun Repelita V bidang Kesehatan DKI Jakarta Raya dengan modifikasi.
Analisa statistik yang digunakan adalah analisa prosentase, tabel silang uji Khi-kuadrat, uji eta, uji d Somers, uji Kolmogorof--Smirnov satu sampel , analisis varian klasifikasi tunggal dan uji korelasi dan regresi linier sederhana maupun regresi linier berganda. Ternyata didapatkan asosiasi positif antara variabel fasilitasi kepemimpinan, karakteristik perencariaan maupun kompleksitas tugas dengan variabel fleksibilitas organisasi sistem pelayanan kesehatan ( pada p = 0,05) serta variabel menyusun hubungan dan fleksibilitas tindakan ( p =0,10). Sedangkan variabel komunikasi formal memberikan kecenderungan berlawanan dengan fleksibilitas sistem pelayanan kesehatan namun dengan kekuatan asosiasi yang sangat lemah. Variabel fleksibilitas tindakan juga berkorelasi posistif dengan variabel proaktifitas dan adaptifitas implementasi program ( p = 0,1 ) demikian juga variabel orientasi karir manejemen, menyusun hubungan, fasilitasi kepemimpinan, proporsi jenis pengendalian, karakteristik perencanaan dan kompleksitas tugas berkorelasi positif dengan proaktifitas dan adaptifitas implementasi program (p=0,05).
Dengan demikian kontribusi manajemen pada effektifitas organisasi dapat ditelusuri berdasarkan korelasi dan regresi bivariat, dibandingkan dengan teori yang ada.Kesimpulan tidak langsung mengenai efektifitas fungsi manajemen, didasarkan pada uji hipotesa diantara berbagai variabel manajemen dengan kriteria efektifitas organisasi.Selain itu dapat diamati distribusi frekwensi tiap variabel manajemen. Ternyata tidak semua variabel manajemen berkorelasi dengan efektifitas organisasi.Variabel komunikasi formal dinyatakan sangat penting dalam meningkatkan efektifitas manajemen; sedangkan variabel pendidikan formal, pelatihan dan masa kerja maupun variabel orientasi karir manajemen merupakan bagian dari manajemen sumber daya manusia. Dengan demikian hubungan yang lemah dan berlawanan maupun tidak adanya korelasi antara variabel-variabel tersebut dengan fleksibilitas organisasi sistem pelayanan kesehatan maupun proaktifitas dan adaptifitas implementasi program,cenderung menunjukkan kurang efektifnya fungsi manajemen.Sedangkan korelasi positif antara variabel manajemen lainnya ( selain variabel rentang kendali) dengan fleksibilitas organisasi sistem pelayanan kesehatan dan proaktifitas dan adaptifitas implementasi program cenderung menunjukkan effektifnya fungsi manajemen.
Analisis varian klasifikasi tunggal antara kelompok responden berdasarkan tipe organisasi dengan kedua variabel tergantung menunjukkan hasil tidak signifikan. Dengan demikian secara deskriptif pengaruh tipe organisasi terhadap perilaku manajemen belum dapat dibuktikan. Suatu model prediktif yang menggambarkan pentingnya pengaruh fasilitasi kepenimpinan terhadap proaktifitas dan adaptifitas implementasi program diperoleh dari regresi linier berganda antara variable-variabel manajemen dan variabel kosong tipe organisasi dengan variabel proaktifitas dan adaptifitas implementasi program.
Sehubungan dengan beberapa asumsi yang belum terpenuhi, maka model ini hanya digunakan untuk menunjukkan penilaian para responden mengenai kelompok aktifitas manajerial yang penting dalam meningkatkan effektifitas organisasi. Penyertaan tiga variabel kosong tipe organisasi tidak menunjukkan hasil yang signifikan.Hasil uji Kolmogorf-Smirnov satu sampel yang signifikan menunjukkan bahwa perbedaan penilaian antara responden pada variabel fleksibilitas organisasi sistem pelayanan kesehatan maupun proaktifitas dan adaptifitas implementasi program bukan disebabkan oleh variasi dalam sampel. Sedangkan uji khi-kuadrat dan uji eta antara variabel rentang kendali dengan variabel criteria efektifitas organisasi tidak bermakna.Pengaruh lingkungan sistem terhadap variabel kriteria efektifitas organisasi belum dapat dibuktikan dari uji hipotesa oleh karena uji khi-kuadrat dan d Somers antara variabel penetapan target program oleh Departemen Kesehatan dengan fleksibilitas organisasi sistem pelayanan kesehatan dan proaktifitas dan adaptifitas implementasi program tidak bermakna.Namun kuatnya pengaruh tersebut masih dapat digambarkan secara deskriptif dari distribusi. frekwensi variabel kompleksitas tugas dan variabel penetapan target program oleh Departemen Kesehatan.
Indikator kinerja sistem pelayanan kesehatan terutama derajat pencapaian program dapat menggambarkan penilaian efektifitas organisasi berdasarkan penaksiran keluaran. Namun karena ada berbagai faktor lain yang menentukan efektifitas organisasi seperti teknologi, karakteristik pekerja dan lingkungan sistem, maka berbagai indikator tingkat pencapaian program tidak dapat dianggap sebagai kontribusi dari factor manajemen saja. Dalam penelitian ini berbagai indikator tersebut hanya digunakan untuk memperoleh gambaran tingkat pencapaian dari sistem pelayanan kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta Raya. Akhirnya analisa manajemen ini membahas hasil wawancara terbatas dan dokumen, yang menunjukkan bahwa tidak seluruh program dapat menjadi sektor yang memimpin dalam hubungan antar sektor. Demikian pula faktor teknologi tepat guna dalam program kesehatan lingkungan, kesulitan melibatkan sektor pertanian dan peternakan dalam upaya peningkatan gizi masyarakat maupun kesulitan mengembangkan JPKM, dapat mengurangi tingkat pencapaian organisasi.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan kontribusi faktor manajemen terhadap efektifitas organisasi sistem pelayanan kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya, gejala effektif maupun afektifnya fungsi manajemen serta kriteria efektifitas organisasi berdasarkan kontribusi faktor manajemen. Berdasarkan kesimpulan tersebut diajukan saran perbaikan komunikasi organisasi, pemantapan perencanaan dan pengendalian, maupun meningkatkan visi manajerial melalui pelatihan. Menyadari kelemahan validitas dan reliabilitas dari penelitian ini, diusulkan penelitian yang lebih mendalam untuk dapat mengisolasi praktek manajerial kedalam variabel tertentu sehingga dapat digeneralisasi. Perlu digali suatu pendekatan manajemen yang bersumber pada nilai-nilai dalam pertumbuhan sektor kesehatan, keterkaitan dengan manajemen pemerintahan dan manajemen pembangunan, serta pengaruh budaya nasional terhadap keberhasilan teknologi manajemen dalam sistem pelayanan kesehatan. Selain itu diusulkan pula penyusunan indikator kinerja sistem pelayanan kesehatan agar dapat memberikan pegangan yang lebih mantap bagi manajer."
Depok: Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rhenald Kasali
Jakarta: UI-Press, 2009
PGB 0531
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Audy Sanjaya
"[ ABSTRAK
Fokus dari skripsi ini adalah untuk membandingkan Hennes&Mauritz and
Abercrombie&Fitch performa retail di dalam industry fesien yang cepat ini. Tujuan
dari pembelaran ini adalah untuk mengerti strategi perusahaan dan bagaimana
Hennes&Mauritz and Abercrombie&Fitch bertahan di era sekarang. Setalah
mengetahui ini, pembaca akan dapat mengetahui perubahan apa yang harus
dilakukan untuk meningkatkan kualiatas strategi untuk retail dalam dunia fesien
yang cepat ini. Penelitian dilakukan dengan interpretasi kualitatif. Data
dikumpulkan melalui wawancara yang mendalam.
ABSTRACT The focus of this study is to compare Hennes&Mauritz and Abercrombie&Fitch
retail performance in the fast fashion industry. The purpose of this study is to
understand company?s strategy and how both of Hennes&Mauritz and
Abercrombie&Fitch survive in this new era. Knowing this will allow reader to
identify changes should be made to improve retail strategy in the fast fashion trend.
This research is qualitative descriptive interpretive. The data were collected by
means of deep interview.;The focus of this study is to compare Hennes&Mauritz and Abercrombie&Fitch
retail performance in the fast fashion industry. The purpose of this study is to
understand company?s strategy and how both of Hennes&Mauritz and
Abercrombie&Fitch survive in this new era. Knowing this will allow reader to
identify changes should be made to improve retail strategy in the fast fashion trend.
This research is qualitative descriptive interpretive. The data were collected by
means of deep interview.;The focus of this study is to compare Hennes&Mauritz and Abercrombie&Fitch
retail performance in the fast fashion industry. The purpose of this study is to
understand company?s strategy and how both of Hennes&Mauritz and
Abercrombie&Fitch survive in this new era. Knowing this will allow reader to
identify changes should be made to improve retail strategy in the fast fashion trend.
This research is qualitative descriptive interpretive. The data were collected by
means of deep interview.;The focus of this study is to compare Hennes&Mauritz and Abercrombie&Fitch
retail performance in the fast fashion industry. The purpose of this study is to
understand company?s strategy and how both of Hennes&Mauritz and
Abercrombie&Fitch survive in this new era. Knowing this will allow reader to
identify changes should be made to improve retail strategy in the fast fashion trend.
This research is qualitative descriptive interpretive. The data were collected by
means of deep interview.;The focus of this study is to compare Hennes&Mauritz and Abercrombie&Fitch
retail performance in the fast fashion industry. The purpose of this study is to
understand company?s strategy and how both of Hennes&Mauritz and
Abercrombie&Fitch survive in this new era. Knowing this will allow reader to
identify changes should be made to improve retail strategy in the fast fashion trend.
This research is qualitative descriptive interpretive. The data were collected by
means of deep interview.;The focus of this study is to compare Hennes&Mauritz and Abercrombie&Fitch
retail performance in the fast fashion industry. The purpose of this study is to
understand company’s strategy and how both of Hennes&Mauritz and
Abercrombie&Fitch survive in this new era. Knowing this will allow reader to
identify changes should be made to improve retail strategy in the fast fashion trend.
This research is qualitative descriptive interpretive. The data were collected by
means of deep interview., The focus of this study is to compare Hennes&Mauritz and Abercrombie&Fitch
retail performance in the fast fashion industry. The purpose of this study is to
understand company’s strategy and how both of Hennes&Mauritz and
Abercrombie&Fitch survive in this new era. Knowing this will allow reader to
identify changes should be made to improve retail strategy in the fast fashion trend.
This research is qualitative descriptive interpretive. The data were collected by
means of deep interview.]"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Kohar
"Skripsi ini membahas mengenai upaya EU sebagai institusi regional dalam menyelesaiakan krisis di kawasannya dari tahun 2008-2012. Di dalam penelitian ini, penulis melihat bahwa Euro sebagai mata uang tunggal kawasan Eropa yang dipakai oleh 17 negara merupakan inovasi integrasi ekonomi yang terjadi terhadap kawasan. Sehingga, penelitian ini menarik untuk diteliti karena penyelesaian krisis yang dilakukan bukan pada tingkat negara tetapi pada tingkat institusi regional. Teori Liberal Intergovernmentalism yang dipakai dalam penelitian ini dapat menjelaskan proses bagaimana institusi regional dalam membuat kebijakan penyelesaian krisis. Proses tersebut dapat dilihat dari tawar menawar yang terjadi di instusi dengan dilatarbelakangi oleh preferensi atau kepentingan setiap negara. Kompromi yang terjadi antar negara di Eurozone membuahkan hasil kebijakan yang disepakati bersama. Kemudian, kebijakan tersebut diimplementasikan setiap negara di kawasan Eurozone.

This undergraduate thesis discusses the efforts of EU as a regional institution in rescuing Euro from crisis in the region from 2008-2012. This study found that Euro as the single currency used by 17 European countries is an economic integration innovation in region. Thus, this study is interesting to study because the solution of crisis that was not at the state level but at the level of regional institutions. Liberal intergovernmentalism theory that was used in this thesis may explain how the process of regional institutions in making policy crisis resolution. The process can be seen from the bargaining that occurs in instuons the preferences or interest motivated by every country in Eurozone. The compromise between countries in the Eurozone to fruition with the agreed policy. Then, the policy is implemented every country in the Eurozone."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S52689
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miranda Hasanah
"Perkembangan Internet yang pesat mendorong industri online content service tumbuh dengan cepat. Banyak aplikasi yang menyediakan akses untuk download musik digital melalui Smartphone, Tablet, MP4 Player, atau Personal Computer. Untuk dapat berhasil dalam menjual musik digital secara online, sangatlah penting untuk mengetahui alasan kenapa pelanggan mau atau tidak mau membayar untuk musik digital online. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa pengaruh persepsi nilai terhadap minat beli musik digital melalui iTunes Store dan menganalisa pengaruh kesadaran etis konsumen tentang pembajakan online terhadap ke dua variable tersebut.
Dengan menggunakan aplikasi Lisrel sebagai pengolah data, perceived usefulness tidak terbukti memberikan pengaruh positif terhadap perceived value. Perceived of enjoyment memberikan pengaruh positif signifikan terhadap perceived value. Technicality memberikan pengaruh positif yang tidak signifikan terhadap perceived value, Perceived fee memberikan pengaruh negatif signifikan terhadap perceived value. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa persepsi nilai memberikan pengaruh positif signifikan terhadap minat beli musik digital melalui iTunes Store dan pengaruh kesadaran etika diri konsumen yang tinggi tentang pembajakan online memberikan pengaruh positif signifikan terhadap persepsi nilai dan keinginan membeli musik digital di iTunes Store.

The proliferation of the internet has encouraged the growth of online content service industry. There are lots of applications that provide access to download digital music through Smartphone, Tablet, MP4 Player, or Personal Computer. In order for the music digital to succeed, it is essential to understand why consumers are willing to pay for digital music online. The purpose of this study is to analyze the influence of perceived value and purchase intention in the context of digital music through iTunes Store and analyze the influence the ethical self-efficacy for online piracy with the other two variable.
With Lisrel application to run the data, the result indicate perceived usefulness doesn’t have significant influence on perceived value, while perceived of enjoyment have significant influence on perceived value. Technicality doesn’t have significant influence on perceived value. Perceived fee have negative significant influence on perceived value. The result indicate that perceived value have significant influence on purchase intention in the context of music digital through iTunes Store and the ethical self-efficacy for online piracy have significant influence on perceived value and purchase intention.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S53596
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winanto
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan tingkat manajemen laba sebelum dan setelah IPO dan SEO, pengaruh manajemen laba pada tahun IPO dan SEO terhadap upcoming years return, pengaruh kepemilikan keluarga terhadap manajemen laba. Penelitian ini juga melihat peran moderasi dari efektivitas monitoring dalam tata kelola dalam hubungan manajemen laba serta kepemilikan keluarga terhadap upcoming years return pada perusahaan IPO dan SEO.
Metode yang digunakan dalam menguji penelitian ini adalah uji beda menggunakan paired t-test dan regresi cross-sectional. Sampel penelitian ini merupakan perusahan industri non keuangan, real estate, property, dan hotel dari tahun 2005 sampai 2012 dengan jumlah 96 untuk perusahaan IPO dan 64 untuk perusahaan SEO.
Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan IPO dan SEO berperilaku oportunistik dalam manajemen laba akrual. Perusahaan IPO dan SEO diindikasikan melakukan shifting dari manajemen laba akrual menjadi riil setelah SEO. Hasil penelitian membuktikkan bahwa manajemen laba berpengaruh negatif terhadap upcoming years return, hasil berbeda dari perusahaan SEO yang tidak berpengaruh. Selain itu hasil penelitian menemukan bahwa kepemilikan keluarga memilih manajemen laba riil dan akrual pada perusahaan IPO dan manajemen laba riil pada perusahaan SEO.
Hasil penelitian tidak berhasil menemukan pengaruh kepemilikan keluarga terhadap upcoming years return. Pada perusahaan IPO peran dewan komisaris berhasil memperlemah hubungan manajemen laba riil terhadap upcoming years return. SEO yang membuktikkan peran moderasi efektivitas komite audit dalam memperlemah hubungan manajemen laba riil terhadap upcoming years return dan efektivitas monitoring berhasil memperkuat hubungan kepemilikan keluarga terhadap upcoming years return.

This study examines differences in the level of earnings management before and after the IPO and SEO, the effect of earnings management in the IPO and SEO to upcoming years return, the influence of family ownership on earnings management. The study also looked at the role of moderation in monitoring the effectiveness of governance in relation to earnings management and family ownership on upcoming years return on the company's IPO and the SEO.
The method used in this research is to test different test using paired t-test and crosssectional regression. The study sample was non financial industry, real estate, hotels and property firm from 2005 until 2012, there were 96 and 64 for the company's IPO and SEO firms.
The results of this study indicate that the company's IPO and SEO behave opportunistic accruals in earnings management. IPO and SEO Company indicated undertake shifting of accruals into real earnings management after the SEO. The results of the study prove that earnings management negatively affect the upcoming years return, the result is different from SEO companies that had no effect. In addition, the results of the study found that family ownership chose real earnings management and accruals on the company's IPO and real earnings management at SEO company.
The results of the study failed to find the effect of family ownership on the upcoming years return. At the company's successful IPO weaken the role of the board of commissioners of real earnings management relations upcoming years to return. SEO that prove the effectiveness of the audit committee's role in moderating the relationship weakens real earnings management to return upcoming years and successfully monitoring the effectiveness of strengthening ties to the upcoming years of family ownership return.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42604
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>