Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13066 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jefkins, Frank William
New York: MacMillan Publishers, 1985
659.2 Jef i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Mahdini
"ABSTRAK
The Body Shop Indonesia kembali melakukan kampanye bertajuk Forever Against Animal Testing pada tahun 2017 setelah sebelumnya dilakukan pada tahun 2012 dan 2013. Kampanye hubungan masyarakat tersebut mengangkat isu yang terjadi di industri kosmetik dan menghasilkan beberapa karakteristik dari serangkaian kegiatan yang dilakukan. Makalah ini akan mengulas proses dari kegiatan kampanye public relations yang berlangsung dan menganalisis brand personality yang terbentuk dari kampanye tersebut. Pada akhir pembahasan, ditemukan enam kegiatan utama dari kampanye dan satu dimensi dari brand personality yang mendominasi sebagai hasil dari kampanye.
ABSTRACT
The Body Shop Indonesia re-did a campaign titled Forever Against Animal Testing in 2017 after previously conducted in 2012 and 2013. The public relations campaign raised the issues that occurred in the cosmetics industry and produced several characteristics from a series of activities. This paper will review the process of the public relations campaign activities that take place and analyze the brand personality formed by the campaign. At the end of the discussion, six main activities from the campaign were found and one dimension of brand personality dominated as a result of the campaign."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Garbett, Thomas F.
New York: McGraw-Hill, 1981
659.1 GAR c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ashim Islam
"Sejak 10 Desember 1957, Pertamina telah berkecimpung sebagai perusahaan minyak dan gas bumi sebagai perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah Indonesia. Setelah sukses menyediakan bahan bakar minyak (BBM) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, saat ini Pertamina mulai kesulitan dalam memasok BBM dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Melihat hal tersebut, Pertamina melihat pentingnya konversi bahan bakar dari BBM ke Bahan Bakar Gas yang berasal dari gas alam yang masih banyak persediaannya di Indonesia. Program konversi ini sebenarnya telah dicoba dari awal orde baru, namun masih belum teraplikasi dengan baik di Indonesia. Oleh karena itu, Pertamina membutuhkan perencanaan strategi komunikasi pemasaran yang sesuai, sehingga bisa menerapkan program konversi BBM ke BBG, khususnya pada sektor transportasi, kepada masyarakat Indonesia. Berdasarkan data pasar, diperoleh fakta bahwa program konversi BBM ke BBG memiliki masalah pada tingkat awareness. Oleh karena itu, diperlukan pemasaran yang bermaksud menciptakan awareness terhadap ide untuk melakukan konversi BBM ke BBG.

Since December 10, 1957, Pertamina has been a company that work in oil and gas sector that owned by the government of Indonesia. After the successful era of supplying gasoline to the people, Pertamina starts to find it hard to supply enough quantity of gasoline to fulfill the consumer, s needs. Pertamina sees the importance of gasoline conversion from oil to natural gas that still a lot of it in Indonesia. This conversion program was started back in orde baru era, but there wasn, t any well application that happened in Indonesia. That, s why, Pertamina needs a marketing communication plan that fit, so the conversion program can be implemented, especially in transportation sector, to the people of Indonesia. From the market data, there is a fact that the conversion program has a problem in awareness level. That means Pertamina needs a marketing to create awareness to the idea to do the conversion from oil to natural gas. Solution for this problem is to do some campaign with a big idea "Conversion for Nation". That idea born from insight that there is a energy nationalization issue in target market, s environment. This campaign will be held around 5 months, starts from August until December 2012."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Budiman
"Iklan Layanan Masyarakat versi 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang) dari Bank Indonesia merupakan program sosialisasi penanggulangan uang palsu yang bekerja sama dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) dan Badan Koordinasi Pemberantasan Uang Palsu. Penayangan Iklan Layanan versi 3D ini dimulai di periode quarter akhir tahun 2004 (October) sampai 2005, dan masih sesekali muncul di awal tahun 2006. Akhir tahun 2004 adalah periode di mana tingkat penyebaran dan kejahatan uang palsu meningkat. Hal ini terlihat dari banyaknya kasus kejahatan uang palsu yang seringkali muncul pada berita di media baik cetak ataupun elektronik. Ada yang mengaitkan isu penyebaran uang palsu ini dengan isu politik sehubungan dengan pemilu dan yang cukup mengherankan adalah munculnya kasus pemalsuan uang dan cukai yang melibatkan aparat pemerintah dan saat itu menjadi sorotan masyarakat karena seringkali muncul menjadi berita utama.
Bank Indonesia sebagai Iembaga negara yang independen sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tabun 1999, adalah lembaga yang bebas dari campur tangan pemerintah atau pihak lainnya. Independensi tersebut ditandai dengan diberikannya kewenangan penuh pada Bank Indonesia dalam menentukan target-target yang akan dicapai (Goal Independence) dan kebebasan dalam menggunakan berbagai piranti moneter (Instrument independence) dalam mencapai target tersebut. Selanjutnya dalam pasal 10 ditegaskan bahwa Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk melaksanakan kebijakan moneter melalui penytapan sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju infiasi. Salah satu tugas berat dari Bank Indonesia adalah menjaga kestabilan rupiah.
Untuk mencapai tujuan tersebut salah satunya Bank Indonesia hares mencegah penyebaran uang palsu yang saat itu marak beredar di masyarakat. Kestabilan nilai rupiah tercermin dari tingkat inflasi, tekanan inflasi yang terjadi berasal dari sisi permintaan dan penawaran. Dalam hal ini Bank Indonesia hanya memiliki kemampuan untuk mempengaruhi tekanan inflasi yang berasal dari sisi permintaan sedangkan tekanan inflasi yang berasal dari sisi penawaran (Bencana alam, kejahatan pemalsuan uang, naiknya harga BBM dll.) sepenuhnya berada di luar kendali Bank Indonesia. OIeh karena itu, untuk dapat mencapai dan menjaga tingkat inflasi yang rendah dan stabil diperlukan adanya kerjasama dan komitmen dari seluruh pelaku ekonomi terutama masyarakat. Hal inilah yang mendasari kampanye Iklan Layanan Masyarakat versi 3D sebagai bentuk himbauan kepada masyarakat untuk turut membantu menekan tingkat inflasi dan nilai tukar rupiah yang semakin kuat. Partisipasi masyarakat luas sangat diperlukan demi tercapainya tujuan dari kampanye Iklan Layanan Masyarakat ini yaitu mencegah penyebaran uang palsu sehingga dampak dari kejahatan ekonomi ini dapat dicegah sedini mungkin."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T21521
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yadin, Daniel L.
New Delhi: Crest, 2001
658.8 Yad t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Virga Shafira Aulia Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses terbentuknya purchase decision konsumen pemain mobile game dalam strategi in-game advertising yang dilakukan oleh sebuah produk kopi sachet dan mengeksplorasi alasan konsumen pemain mobile game yang melakukan purchase decision tersebut. Penelitian ini menggunakan paradigma post-positivisme dan pendekatan kualitatif dari sebuah studi kasus. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi in-game advertising yang berhasil adalah strategi dengan pesan iklan yang jelas dan mudah ditangkap konsumen serta penempatan pesan iklan yang sesuai. Tidak semata-mata hanya karena strategi in- game advertising, purchase decision konsumen pemain mobile game juga terbentuk karena adanya strategi komunikasi pemasaran lain yaitu word of mouth dan product presentation.

This study aims to describe the process of forming the purchase decision of mobile game players in the in-game advertising strategy carried out by a coffee brand and explore the reasons why the consumers decide to do this purchase decision. This research uses a post-positivism paradigm and a qualitative approach from a case study. The results of this study indicates that a successful in- game advertising strategy is a strategy with clear and easily captured advertising messages, and the appropriate placement of that advertising messages. Not solely because of the in-game advertising strategy, mobile game players purchase decision are also formed by other marketing communication strategies such as word of mouth and product presentation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Agustinasari
"Kampanye merupakan upaya yang digunakan untuk mengatasi permasalahan sosial termasuk mengatasi permasalahan narkotika. Kampanye bertujuan untuk merubah perilaku masyarakat. Di Indonesia, permasalahan narkotika membawa kerugian ekonomi dan kerugian sumber daya penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kampanye pencegahan penyalahgunaan narkotika yang mengangkat konten Gaya Hidup Sehat dan menganalisis konten Gaya Hidup Sehat dalam Iklan Layanan Masyarakat (ILM) produksi BNN tahun 2016 – 2018. Penelitian ini menggunakan pendekatan mix method yaitu menggabungkan data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif diperoleh melalui metode analisis konten. Populasi dan sampel dalan penelitian ini adalah ILM produksi BNN tahun 2016 – 2019 berjumlah 31 iklan. Data kualitatif diperoleh melalui wawancara terhadap pelaku kampaye dan masyarakat yang bertujuan untuk menggali lebih dalam bagaimana kampanye dilaksanakan pada Direktorat Diseminasi Informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kampanye pencegahan penyalahgunaan narkotika di BNN dilakukan melalui proses pengganggaran, penentuan tema dan sasaran. Konten Gaya Hidup Sehat dan pesan persuasi telah terdapat dalam ILM produksi BNN tahun 2016 – 2018. ILM dibingkai dalam bentuk iklan verbal dan non verbal sedangkan argumentasi dalam ILM adalah dengan menggunakan pendekatan rational appeal dan emotional appeal. Tahun 2018 ILM yang diproduksi tidak menggunakan pendekatan fear appeal karena adanya kelompok pencari sensasi.

Campaign is an effort used in overcoming social problems including in overcoming narcotics problems. The campaign aims to change peoples behavior. In Indonesia, narcotics problems carry economic losses and loss of human resources. The research aims to determine how narcotic abuse prevention campaigns are lifting healthy lifestyle content and analysing healthy lifestyle content in NNBs production of Public Service Advertising (PSA) in 2016 – 2018. This research uses the mix method approach of combining quantitative data and qualitative data. Quantitative Data is obtained through a method of content analysis. The population and samples of this research are PSA production of NNB in 2016 – 2019 amounting to 31 ads. Qualitative Data was obtained through interviews against campaigner actors and communities aimed at digging deeper into how the campaign was conducted at the Directorate of Information dissemination. The results showed that the campaign to prevent narcotics abuse at the NNB was carried out through a budgeting process, determining themes and targets. Healthy Lifestyle content and persuasion messages have been found in NNB production PSAs in 2016 - 2018. PSA is framed in the form of verbal and non-verbal advertisements while arguments in PSA have included the rational appeal and emotional appeal approaches. In 2018 the PSA produced did not use fear appeal approach because of the sensation seeker group."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T52753
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ima Hardiman
"Public relations, media, and advertising terms."
Jakarta: Gagas Ulung, 2006
659.2 Har e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tuti Widiastuti
"Sesuai rekomendasi dari Konferensi Internasional Kependudukan dan Pembangunan (ICPD) tahun 1994 di Kairo dan Convention on the Elimination of all Forms of Discrimination Against Women (CEDAW), saat ini Indonesia telah mulai melaksanakan program keluarga berencana (KB) dan kesehatan reproduksi (KR) yang berorientasi pada hak-hak asasi manusia, keadilan dan kesetaraan gender. Sejalan dengan kondisi yang ditempuh, maka upaya peningkatan partisipasi priallakilaid dalam program ini diharapkan tidak hanya memberikan kontribusi terhadap pengendalian pertumbuhan penduduk dan penanganan masalah kesehatan reproduksi yang berdampak pada penurunan angka kematian ibu dan bayi, tapi juga dapat mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender.
Pemberian kesempatan kepada kaum perempuan untuk berperan di dalam pembangunan, seperti tergambar dalam arah program pembangunan dari women in development (1970-1980), women and development (1980-1990), sampai pada gender and development (pertengahan 1990-an sampai dengan sekarang). Dukungan terhadap keadilan dan kesetaraan gender yang diperjuangkan ferninisme, dikenal dengan istilah 'profeminisme'. Bukan pekerjaan mudah untuk merepresentasikan profeminisme dalam masyarakat patriarkal, sehingga menjadi hal menarik untuk meneliti apakah ada gambaran profeminisme dalam iklan layanan masyarakat program KB dan KR yang diproduksi oleh BKKBN tahun 1970 - 2000.
Penelitian terhadap isi teks iklan layanan masyarakat yang melukiskan gambaran profeminisme di media, merupakan inti dan kajian yang dilakukan. Berdasarkan konsep analisis antarteks (intertextuality analysis) yang dilandasi oleh teori realitas sosial Berger & Luckmann, serta teori hegemoni Gramsci yang dijadikan sebagai kerangka teoritis (theoritical framework), keduanya digunakan untuk mengintegrasikan tiga level kerangka analisis (analytical framework) model Fairclough. Oleh karenanya jenis kajian ini termasuk dalam metode penelitian "kasus tunggal dengan analisis bertingkat (singlecase multilevel analysis). Pendekatan framing analysis dan Pan & Kosicki, pada level teks dipilih mengingat penulis yakin bahwa representasi makna dan nilai profeminis dalam ildan layanan masyarakat program KB dan KR, dapat menimbulkan diskursus yang cukup menarik apabila dikaji dari sudut komunikasi dan konstruksi realitas sosial di media.
Pada setiap dekadenya, dan sembilan ildan layanan masyarakat yang terpilih, realitas sosial yang dimunculkan bukanlah bersifat tunggal. Akan tetapi realitas sosial yang dimunculkan cenderung sebagai "realitas yang beragam" (multiple reality). Kuatnya hegemoni ideologi dari pemerintah terkesan dorninan dalam penciptaan ragam realitas simbolik di media. Ideologi pemerintah dilihat sebagai seperangkan nilai-nilai yang diterapkan untuk kepentingan pengendalian pertumbuhan penduduk Hal ini juga ternyata belum berakibat pada munculnya "hegemoni tandingan" (counter hegemony) yang dapat memberikan ruang publik bagi kelompok yang dirugikan dan dipinggirkan untuk menyampaikan konsep tandingan sebagai alternatif ideologi.
Temuan data penelitian berisikan antara lain: Pertama, secara fisik, laki-laki masih digambarkan sebagai sosok yang kuat, gagah, berkumis, dengan asumsi mampu memimpin dan melindungi keluarganya. Kedua, relasi gender masih bias, laki-laki mendominasi peran di ruang publik, sementara perempuan mendominasi peran di ruang privat. Ketiga, perempuan tetap menjadi sasaran utama program KB dan KR, ini terlihat dari lima slat kontrasepsi yang diperkenalkan yang empat di antaranya untuk perempuan. Keempat, gambaran partisipasi laki-laki, lebih pada dukungan moril dan tidak ditampilkan dukungan materi. Bahkan bare muncul himbauan agar laid-laid turut ber-KB atau menggunakan alat kontrasepsi pada dekade 2000-an.
Dengan demikian, realitas simbolik mengenai profeminisme yang dikonstruksi dalam iklan layanan masyarakat KB dan KR hanya bersifat artifisial Realitas simbolik yang ada ternyata malah memperkuat dan melanggengkan bias gender dalam masyarakat patriarkal. Ideologi feminisme yang diperjuangkan oleh kaum feminis tidak terwakilkan. Justru yang tampak yaitu hegemoni dari pemerintah, melalui komunikasi persuasif agar warganya mau dan tetap ber-KB. Maka dapat dikatakan bahwa ada distorsi makna dan nilai profeminisme dalam iklan layanan masyarakat program KB dan KR. Hal ini berarti cita-cita untuk mewujudkan profeminisme dan androgynous society masih hams menempuh jalan panjang.
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis memberikan rekomendasi untuk menindak lanjuti penelitian ini dengan menggunakan pendekatan kritis untuk melihat dominasi dan resistensi pada konstruksi realitas sosial di media. Sebaiknya juga dilakukan wawancara mendalam dengan khalayak .luas, untuk menggali dan memperoleh data mengenai praktek-praktek sosial budaya khususnya tentang gambaran profeminisme di masyarakat. Sehingga akan memperkaya temuan data dan juga akan memperkecil kemungkinan kesalahan dalam menarik kesimpulan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14034
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>