Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3920 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Winardi
Bandung: Alumni, 1984
659.1 WIN i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Winardi
Bandung: Mandar Maju, 1992
659.1 Win p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Winardi
Bandung: Mandar Maju, 1992
659.1 Win p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yuspin Dramatin
"Visi dan misi Pemerintah Propinsi DKI Jakarta menjadikan Jakarta sebagai kota jasa dan perdagangan di Asia, menuntut adanya peningkatan kualitas layanan. Sebagai upaya peningkatan layanan dalam pemberian izin penyelenggaraan reklame, Pemerintah Propinsi DKI Jakarta merombak manajemen pengelolaan ijin reklame yang dikelola oleh Tim Pertimbangan Teknis Penyelenggaraan Reklame (TPTPR) yaitu dengan mengembalikan ke masing-masing Unit atau Dinas terkait sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Hal ini dilakukan agar fungsi pengaturan (regulasi) dan pembiayaan (budgeter) dapat berjalan bersama. Pengaturan tersebut tercermin melalui SK.Gubernur DKI Jakarta Nomor 37 Tahun 2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Reklame di Propinsi DKI Jakarta.
Berangkat dari keadaan tersebut, penelitian ini mengevaluasi layanan pemberian ijin penyelenggaraan reklame di Propinsi DKI Jakarta yang diukur dari kepuasan wajib pajak atas pelayanan yang diberikan. Tujuan analisis ini adalah untuk menjelaskan efektivitas layanan pemberian ijin penyelenggaraan reklame di DKI Jakarta yang diukur dari kualitas layanan yang diberikan, tax peformance index dan tax ratio, kontribusinya terhadap pajak daerah dan PAD, efisiensi biaya pemungutan serta menjelaskan faktor-faktor yang menentukan efektivitas layanan.
Penelitian ini mengambil lokasi di Dinas Pendapatan Daerah dan Unit terkait, sebagai penyelenggara ijin reklame di DKI Jakarta. Penelitian dilakukan menggunakan metode analisis deskripsi evaluatif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui data sekunder, wawancara mendalam (in-dept-interview) dan kuesioner dengan menggabungkan dua instrumen penelitian, yaitu instrumen Service Quality (ServQual) dan instrumen Seven-S (7-S) dari Mc-Kinsey. Instrumen SerQual terutama dimaksudkan untuk mengukur kesenjangan tirigkat kepuasan pelanggan antara persepsi dan harapan pelanggan atas pelayanan yang diberikan oleh Dispenda DKI Jakarta dan Unit terkait, dengan menggunakan lima dimensi ServQual yaitu tangibility, reliability, responsiveness, assurance dan empathy.
Dari hasil analisis, maka secara umum dapat disimpulkan bahwa layanan pemberian ijin penyelenggaraan reklame di DKI Jakarta berjalan kurang efektif. Layanan ijin penyelenggaraan reklame yang dilakukan oleh Dipenda DKI Jakarta dan Unit terkait sejak tahun 1997 sampai dengan tahun 2001, menunjukkan penurunan secara drastis pengguna jasa reklame di DKI Jakarta tertutama sejak tahun 2000.
Pada analisis kepuasan pelanggan (ServQual), dimensi kualitas pelayanan yang paling penting dalam memberikan kepuasan bagi pelanggan ijin reklame di DKI Jakarta saat ini adalah dimensi tampilan fisik (tangiblelity) dan dimensi pemberian jaminan (assurance). Dimensi tampilan fisik dimasudkan sebagai kemampuan petugas (Dipenda dan Unit terkait) dalam memberikan fasilitas yang memadai bagi pemarifaat layanan ijin reklame seperti ruang tunggu, peralatan kantor, tekhnologi dan dokumen-dokumen. Dimensi jaminan dimaksudkan sebagai kemampuan petugas memberikan kepastian atas pelayanan yang diberikan.
Sedangkan dimensi yang lemah menurut penilaian responden adalah pada dimensi keterandalan (reliability), daya tanggap (responsibility) dan perhatian (emphaty). Ketiga dimensi tersebut lebih mengarah kepada kemampuan petugas baik secara individu maupun lembaga dalam memberikan pelayanan. Hal ini tercermin dari kurangnya keterampilan petugas pelayanan ijin reklame dalam memahami prosedur secara menyeluruh, lemah dalam merespon setiap persoalan yang muncul dan dihadapi oleh pelanggan, serta kurang perhatian secara khusus yang diberikan kepada pelanggan baik dalam bentuk meluangkan waktu atau perhatian terhadap persoalan pelanggan.
Pada analisis efektivitas layanan pemberian ijin penyelenggaraan reklame di DKI Jakarta yang diukur dari tax peformance index (TPI) dan tax ratio menunjukkan bahwa secara umum TPI untuk pajak reklame cukup baik, walaupun terlihat sangat fluktuatif. Secara absolut TPI pajak reklame cukup tinggi dengan rata-rata diatas 100%, artinya Dipenda DKI Jakarta dan Unit terkait mampu memenuhi target penerimaan seperti yang direncanakan. Namun demikian, secara relatif peningkatan perolehan pajak reklame dan peningkatan TPI lebih disebabkan karena adanya kenaikan tarif pajak yang diberlakukan sejak tahun 2000 melalui SK Gubernur No.74 tahun 2000, Untuk kontribusi pajak reklame terhadap PDRB (tax ratio) secara umum juga mengalami penurunan yan cukup drastis terutama sejak tahun 1999 dan 2000. Besarnya kontribusi pajak reklame terhadap PDRB hanya terjadi pada tahun 1996 dan 1997, yang kemudian terns mengalami penurunan sampai pada level angka 0,03% pada tahun 2000/2001. Kondisi yang sama juga terjadi pada analisis kontribusi pajak reklame terhadap pajak daerah dan PAD serta analisis efisiensi biaya pemungutan.
Sejalan dengan temuan diatas, dari hasil analisis terhadap faktor-faktor dalam organisasi yang paling menentukan dalam menciptaan efektivitas layanan pemberian ijin penyelenggaraan reklame di DKI Jakarta adalah skill, system dan structure. Sebagian besar responden menilai bahwa yang terpenting untuk diperbaiki oleh pemerintah DKI Jakarta khususnya Dipenda DKI Jakarta dan Unit terkait guna meningkatkan pelayanannya adalah peningkatan keterampilan petugas pelayanan, perbaikan dalam sistem organisasi dan pelayanan, dan perubahan struktur organisasi yang lebih memudahkan proses pemberian ijin penyelenggaraan reklame di DKI Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12418
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vancasius Gunawan Meyer
"Keberadaan papan reklame diduga dapat mempengaruhi pengemudi, khususnya pengemudi yang melintasi Jalan Muhammad Husni Thamrin dan Jalan Jenderal Sudirman di Jakarta Pusat. Pengemudi yang merespon papan reklame bereaksi terhadap rangsangan stimulus dari luar pengemudi melalui penginderaan yang peka terhadap bentuk - bentuk energi tertentu (gambar, cahaya, warna dan bentuk) dari papan reklame. Jika sejumlah penginderaan disatukan dan dikoordinasikan di dalam pusat saraf yang lebih tinggi (otak) maka pengemudi dapat mengenali dan menilai suatu objek papan reklame, yang menyebabkan pengemudi bereaksi secara fisik.
Penelitian ini menggunakan desain korelasional, untuk mendapatkan prediksi yang akibat dan konsisten mengenai bagaimana pengemudi (sebagai responden) merespons atau memberi tanggapan mengenai objek papan reklame.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang disampaikan kepada responden atau subjek penelitian berupa sejumlah pertanyaan atau pernyataan. Teknik ini dipilih karena subjek atau orang yang diteliti adalah mengetahui keadaan dirinya sendiri. Apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan dipercaya serta interpretasi subjek tentang pertanyaan/ pernyataan yang diajukan adalah sama dengan apa yang dimaksud oleh peneliti. Penskoran atas kuesioner merujuk pada skala model Likert. Selain itu, sebagai pelengkap, digunakan pula instrumen penelitian lain berupa kamera video dengan stopwatch untuk mengetahui perbedaan waktu reaksi di pemberhentian lampu merah (traffic light) yang ada papan reklame dan yang tidak ada papan reklame.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah koefisien korelasi Pearson Produk Momen untuk menghitung koefisien korelasi antara skor total X (persepsi terhadap papan reklame sebagai variabel babas) dan skor total Y (reaksi pengemudi dalam mengemudikan kendaraan sebagai variabel terikat). Koefisien Determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar variabel - variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen, untuk itu digunakan koefisien multi korelasi atau koefisien determinasi. Pengujian hipotesis dengan T-test digunakan untuk mengetahui signifikan atau tidaknya variabel independen terhadap variabel dependen secara individual untuk setiap variabel.
Hasil penelitian menggambarkan bahwa pengemudi kadang-kadang saja merasa terganggu penglihatannya ketika menyaksikan papan reklame dan adakalanya pula mereka mengurangi kecepatan kendaraannya. Pengemudi tidak pernah melakukan gerakan menyilang (zig zag) dan terkesima di pemberhentian lampu merah ketika menyaksikan papan reklame. Terdapat hubungan korelasi yang positif, namun tergolong rendah antara penyajian papan reklame dengan reaksi pengemudi dalam mengemudikan kendaraan. Nilai korelasinya adalah 0,351, koefisien determinasi 12,3% dan t hitung (4,245) > t label (1,645).
Dengan hasil penelitian ini diharapkan penyelenggara papan reklame hendaknya perlu lebih mempertimbangkan keselamatan para pengemudi dan kelancaran lalu lintas. Kecenderungan pengemudi berhenti terlalu lama di traffic light yang ada papan reklamenya juga dapat menghambat arus lalu lintas. Mungkin perlu ditinjau kembali kebijakan daerah putih (white area) di pemberhentian lampu merah (traffic light) dari pemasangan papan reklame dan sejenisnya.

Existence of advertisement board anticipated can influence driver, specially the driver getting through Muhammad Husni Thamrin Street and Jendral Sudirman Street in Central Jakarta_ Driver which respond to the advertisement board then react to excitement of stimulus from outside driver through sensitive sense over the forms of certain energy (picture, light, color and form) from the advertisement board. If a number of the united senses and coordinated in center of higher level nerve (brain) hence the driver can recognize and assess an object of advertisement board, so that cause the driver react in the physical.
This research use correlation design, its reason because making consistent and accurate prediction about how driver (as responder) react or give response to the object of advertisement board.
Instrument of Research that used is questionnaire submitted to responder or subject of research in the form of a number of question or statement. This technique is selected because subject or one who is checked knows his self-circumstance. What expressed by subject to researcher it is true and trusted and also interpretation of subject about question I statement raised is equal to what such by researcher. Score for questioner refer at scale model of Likert. Beside that, as complement, used also instrument of other research how many camera of video with stopwatch to know difference of time react in red light cessation (traffic light) existing of advertisement board and which is there is no advertisement board.
Data Analyses Method that used in this research is coefficient correlation Pearson Product Moment to calculate correlation coefficient among total score of X (perception to advertisement board as independent variable) and the total score of Y (react driver in driving their cars as dependent variable). Coefficient Determination is used to measure how big the variables independent can explain dependent variable, which used by coefficient multi Correlation or coefficient determination. Hypothesis examination by T-test is used to know significant or not the independent variable to dependent variable individually to every variable.
Result of this research shows that, drivers sometime just to feel annoyed by its eyesight when witnessing advertisement board, and sometimes lessen speed, Driver have never conducted movement traverse (zigzag) and agape in cessation of red light when witnessing the advertisement board. There are correlation which are positive but pertained to lower between advertisement board presentation with driver reaction in driving their cars with its value correlation is 0,351, determination coefficient 12,3% and t count (4,245) > t table (1,645).
With this research result is expected that an advertisement board organizer shall consider safety of all traffic fluency and driver. Driver tendency desist too long at traffic light with there is advertisement board also can pursue traffic current. It may be necessary revised a white area policy (white area) in red light cessation (traffic light) from advertisement board installation and of a kind.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15264
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Oloan Marolop
"Dalam rangka pembiayaan pelayanan Pemerintah Propinsi DKI Jakarta senantiasa berupaya menggali sumber-sumber penerimaan Daerah. Salah satu upaya tersebut adalah dengan diterbitkannya Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 8 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Reklame dan Pajak Reklame dan Keputusan Gubemur Propinsi DKI Jakarta No. 37 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Reklame. Di dalam Keputusan Gubemur tersebut diatur bahwa bagi reklame yang berada di dalam sarana dan prasarana kota dikenakan sewa titik reklame.
Sesuai dengan Keputusan Gubemur No. 128 Tabun 2000, sewa titik reklame tersebut terdiri dari dua jenis unsur yaitu harga sewa lahan dan harga nilai strategis. Perhitungan tarif harga nilai strategis tersebut dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu kelas jalan peletakan reklame (40 %), luas bidang reklame (30 %) dan ketinggian reklame (30 %). Para stakeholder reklame terutama Biro Reklame seringkali berpolemik di mas media baik elektronik maupun cetak bahwa Pemda DKI Jakarta dalam menetapkan tarif tidak memiliki dasar dan tidak pemah melibatkan Biro Reklame.
Berdasarkan latar belakang di atas, dirumuskan pokok permasalahan sebagai berikut : Seberapa besar hubungan kelas jalan peletakan reklame, luaas bidang reklame dan tinggi reklame dengan nilai strategis titik reklame di Propinsi DKI Jakarta dikaitkan dengan indikator-indikator nilai strategis titik reklame sebagaimana hasil penelitian Sensory Logic Inc. (2000), yang menyatakan bahwa terdapat 4 atribut yang diperhitungkan sebagai kunci kesuksesan suatu reklame yaitu readability, message, memorability dan stopping power.
Instrumen statistik yang dipergunakan adalah korelasi Rank Spearman 'S karena data yang diolah ordinal. Populasi penelitian terdiri dari penduduk Jakarta menurut sensus tahun 2000 berjumlah 8.400.000 dan Biro Reklame yang terdaftar di Biro Perlengkapan Propinsi DKI Jakarta sebanyak 65 perusahaan. Dengan menggunakan formula Sloven dibutuhkan sample dari penduduk Jakarta sebesar 100 orang dan Biro reklame 40 perusahaan dengan tingkat kepercayaan 10 %. Melalui pengolahan software SPSS versi 11 didapat nilai koefisien korelasi antara kelas jalan dengan nilai strategis reklame sebesar 0,531 atau hubungan sedang dan positif serta terdapat hubungan yang signifikan_ Nilai korelasi antara Iuas bidang reklame dengan nilai strategis reklame sebesar 0,380 atau kategori hubungan rendah namun positif serta ada hubungan yang signifikan. Nilai koefisien korelasi antara tinggi reklame dengan nilai strategis reklame adalah -0.064 atau berarti sangat lemah dan negatif serta terdapat hubungan yang signifikan antara tinggi reklame dengan nilai strategis reklame.
Lebih lanjut dilakukan pengujian lebih rinci antara kelas jalan, luas bidang reklame dan tinggi reklame dengan masing-masing indikator dan disimpulkan hubungan yang paling kuat adalah antara variabel kelas jalan (dibanding variabel has bidang reklame dan tinggi reklame) dengan faktor indikator kemudahan membaca suatu reklame (readability), faktor indikator kemudahan menangkap pesan reklame (message), faktor indikator kemudahan mengingat suatu reklame (memorability), dan faktor indikator daya tank bagi individu untuk memperhatikan secara seksama atas produk reklame (stopping power). Melalui pengujian hipotesis ternyata terdapat hubungan yang signifikan antara kelas jalan dan keempat faktor indikator (readability, message, memorability, dan slopping power). Terdapat hubungan yang signifikan antara luas bidang reklame dan keempat faktor indikator (readability, message, memorability, dan stopping power). Sedangkan untuk tinggi reklame, variabel ini mempunyai hubungan yang signifikan dengan faktor indikator readability, tetapi tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan faktor indikator message, memorability, dan stopping power.
Sesuai hasil penelitian ini maka diusulkan perlunya dilakukan review atau tinjauan ulang atas komponen utama yang menjadi dasar perhitungan nilai strategis reklame dengan mengeliminir tinggi reklame dan memasukkan faktor lain setelah dilakukan pengidentifikasian faktor lain dimaksud dengan penelitian."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12001
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Rozikin
"Prosedur pemasangan reklame yang lama menemui banyak kendala dalam pelasksanaanya, karena prosedurnya suiit dan panjang sehingga penyelesaiannya memerlukan waktu yang lama. Untuk mengatasi hal itu Pemerintah daerah melakukan penyederhanaan prosedur pemasangan reklame, dengan tujuan utama penerimaan Pajak Reklame dapat dicapai seoptimal mungkin.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan penyenderhaan prosedur pemasangan reklame. dan untuk mengetahui penerimaan Pajak Reklame di Jakarta Utara setelah adanya prosedur baru tersebut.
Pembahasan dilakukan dengan pendekatan ilmu administrasi khususnya melalui penyederhanaan prosedur pemberian izin pemasangan reklame, dibidang penatausahaan dan pelayanan terhadap hak dan kewajiban wajib pajak, dalam rangka reformasi pajak daerah, yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan penerimaan pajak reklame di Jakarta Utara.
Penelitian yang dilakukan di Suku Dinas Pendapatan Daerah Jakarta Utara menggunakan metode deskriptif. Data dalam penelitian ini berupa data skunder dan data primer dengan penelitian literatur dan penelitian lapangan yang berupa observasi dan wawancara, sedangkan teknik analisis data menggunakan perhitungan statistik dengan metode trend linier.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijaksanaan Pemerintah Daerah untuk menyederhanakan prosedur pemasangan reklame tersebut menghasilkan hal sebagai berikut:
1. Hambatan pada prosedur sebagaimana diatur dalam keputusan gubernur nomor 37 tahun 2000 dapat diatasi, sehingga prosedur menjadi lebih mudah dan penyelesaiannya menjadi lebih cepat.
2. Penyederhanaan prosedur pemasangan reklame yang baru sebagaimana diatur dalam Keputusan gubernur Nomor 127 tahun 2001, adalah merupakan suatu alternatif pemecahan masalah yang hasilnya sangat efektif untuk meningkatkan penerimaan pajak Reklame di Jakarta Utara.
3. Hambatan utama pada prosedur lama yang disebabkan karena belum mampunya Suku Dinas Tata Kota untuk menyelesaikan prosedur dengan waktu yang sesuai dengan ketentuan, dapat diatasi dengan menghilangkan peran Suku Dinas Tata Kota dalam rangkaian prosedur pemasangan reklame.
4. Dengan dilaksanakannya penyerderhanaan prosedur pemasangan reklame tersebut, penerimaan Pajak Reklame tahun 2002 di Jakarta Utara mengalami peningkatan yang tinggi yaitu sebesar 74 % bila dibandingkan dengan penerimaan tahun 2001.
5. Tidak stabilnya peningkatan penerimaan antara tahun 1996/1997 sampai dengan tahun 2002, menghasilkan standar deviasi yang tinggi berdasarkan perhitungan statistik dengan metoe trend linier dan mengakibatkan sangat besarnya range antara kurva optimis dan kurva pesimis, sehingga akan mempersulit dalam menentukan rencana penerimaan Pajak Reklame yang akurat untuk tahun berikutnya.
Selanjutnya rekomendasi dari hasil penelitian ini adalah :
1. Suku Dinas Tata Kota sebagai pelaksana fungsi regulair dibidang ketatakotaan harus tetap dilibatkan pada prosedur pemasangan reklame.
2. Menyederhanakan prosedur yang berlaku secara intern di Suku Dinas Tata Kota yang menghambat kelancaran dalam penyelesaian prosedur.
3. Meningkatkan koordinasi antar Sudin Dipenda dengan Suku Dinas Tata Kota dan menunjuk koordinatornya.
4. Pemerintah Daerah harus konsisten dalam menerapkan peraturan, agar ada kepastian hukum, adil dan tidak merugikan masyarakat pemasang reklame."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12353
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Aulia Yuliasni Asmadi
"Penelitian ini membahas implementasi pemungutan pajak reklame atas reklame rokok pada warung dan kios di Kabupaten Bogor. Pemberlakuan Perda KTR Kota Bogor membuat Pemerintah Kabupaten Bogor membuka peluang bagi penyelenggara reklame rokok untuk menyelenggarakan reklame rokoknya di daerahnya. Namun pemasangan pada media ini harus sangat selektif dan diawasi karena sasaran pasar sangat luas. Salah satunya melalui pajak reklame dan tahapan penyelenggaraan reklame yang harus dilalui.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tahapan administrasi pajak reklamenya dengan menggunakan teori tahapan administrasi pajak yang dikemukakan Ikhsan dan Salomo, serta menganalisis kendala penyelenggaraan reklame rokok pada warung dan kios di Kabupaten Bogor. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode pengumpulan data secara studi literatur observasi dan wawancara mendalam dengan teknik analisis data secara kualitatif.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa implementasi tahapan administrasi pajak reklame rokok pada warung dan kios di Kabupaten Bogor sudah dilaksanakan sesuai teori; proses pengawasan penyelenggaraan reklame rokok pada warung dan kios di Kabupaten Bogor masih belum dilaksanakan sesuai standar yang sudah ditetapkan; Kendala ditemukan dalam tiap tahapan penyelenggaran reklame. Baik dalam perizinan, administrasi pajak, maupun pengawasan dan berpengaruh terhadap hilangnya sejumlah potensi pajak.

The aim of this research is to analyze the implementation of advertising tax on cigarette products? advertisement at Bogor county stalls. The enforcement of No Smoking Area regulation makes a big opportunity to the county local government by allowing all of the cigarette products? advertisement being held at their district. However, the accomplishment of this advertising has to be more selective and controlled because the target market is wider and closer by this media. Things that can be used to control them is advertising tax and the administration to permit the advertisement.
The purposes of this study are to analyze the administration procedure of advertising tax with Ikhsan and Salomo's theory, analyze the permit procedure and the controlling procedure, and analyze the obstacle of the implementation of this cigarette products? advertisement, specifically advertisement at Bogor county stalls. The research's approach that being used is quantitative approach, collecting data methods are field search, literature research, in-depth interviews, and observation. Analyze the data with qualitative method.
And the result of this research stated that the implementation of the tax administration is already be implemented as the theory said; the controlling procedure are still not be implemented as the standard set; and there are some obstacles on each procedure and give a big impact to the collection of advertising tax.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2011
S1111
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Tjatur Weko
"Dalam era otonomi daerah, mengharuskan Pemerintah Daerah dapat membiayai tugas pemerintahan dan pembangunannya melalui sumber daya yang dimiliki sendiri, oleh karena itu Pemerintah Daerah harus pandai mengelola sumber yang telah ada dan menggali sumber-sumber yang baru.
Mencari sumber-sumber dana yang baru atau jenis pajak baru dalam masa reformasi ini sangat sulit dilaksanakan, karena pungutan baru harus sejalan dengan peningkatan pelayanan serta tidak membebani masyarakat dan dunia usaha. Cara yang paling aman adalah dengan mengoptimalkan pemungutan pajak yang telah ada, yaitu dengan cara pemungutan pajak meliputi semua objek pajak, berdasarkan objek pajak yang sebenarnya dan pelunasan pajak tepat pada waktunya. Salah satu pajak yang telah ada dan cukup potensil adalah Pajak Reklame.
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan tesis ini adalah metode deskriptif analisis, dengan teknik pengumpulan data berupa studi kepustakaan dan studi lapangan melalui wawancara mendalam dengan pihak pihak terkait. Analisis yang dilakukan bersifat analisis kualitatif. Serta menggunakan analisis rasio, yaitu Tax Performance Index yang merupakan perbandingan antara realisasi penerimaan pajak dengan target penerimaan pajak atau dapat pula dikatakan perbandingan antara apa yang telah dicapai dengan apa yang telah direncanakan.
Dari pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa Pelaksanaan administrasi pemungutan Pajak Reklame yang meliputi pendaftaran, pendataan dan penetapan, penagihan pajak serta penyelesaian sengketa pajak mempunyai angka TPI yang tinggi yaitu rata-rata diatas 90% hal ini menunjukkan bahwa administrasi pemungutan pajak reklame di Suku Dinas Pendapatan Daerah Kotamadya Jakarta Selatan telah dilaksanakan dengan baik dan efektif.
Sejalan dengan, hal tersebut diatas penulis merekomendasikan Kepada Kepala Dinas Pendapatan Daerah Prov. DKI Jakarta sebagai induk dari Suku Dinas Pendapatan Daerah di lima Wilayah Kotamadya agar menjaga dan meningkatkan apa yang telah dicapai oleh Suku Dinas Pendapatan Daerah Kotamadya Jakarta Selatan dalam melaksanakan pemungutan pajak reklame.
Peningkatan efektifitas pemungutan pajak daerah dapat dicapai dengan jalan antara lain :
1. Sosialisasi Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah kepada seluruh Wajib Pajak yang pada gilirannya akan menumbuhkan kesadaran untuk memenuhi kewajiban pajaknya.
2. Peningkatan kemampuan, ketangguhan dan disiplin Suymber Daya Manusia (SDM) dilapangan, hal ini sehubungan dengan :
a. Usaha Instensifikasi pemungutan Pajak Daerah.
b. Usaha Extensifikasi pemungutan Pajak Daerah."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T9805
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kus Tri Andyarini
"ABSTRAK
Untuk memperoleh informasi_mengenai kinerja Dipenda DKI Jakarta, agar dalam menyongsong era globalisasi dan era perdagangan babas dapat tetap efektif, maka penulis berusaha melakukan analisis kinerja Dipenda DKI Jakarta, khususnya yang menyangkut pendapatan pajak reklame.
Metode analisis yang digunakan adalah analisis rasio yaitu Tax Performance Index. Disamping itu penulis juga melakukan uji statistik antara dependent variable dengan independent variable, dan dihitung juga berapa besar kontribusinya dengan menggunakan koefisien determinasi.
Hasil penelitian dan hasil analisis secara umum dapat diperoleh gambaran bahwa tingkat efektifitas pemungutan pajak reklame berdasarkan rencana penerimaan pajak reklame PEMDA DKI Jakarta dalam keadaan yang tidak stabil, terutama di tahun anggaran 1997/1998 terjadi tingkat efisiensi dibawah normal. Tingkat efektifitas berdasarkan target penerimaan pajak rekiame PEMDA DKI Jakarta yang ditetapkan pada perjanjian kerjasama antara PEMDA DKI Jakarta hanya menunjukkan peningkatan pada dua tahun pertama perjanjian yaitu tahun 1995/1996 dan 1996/1997, pada tahun berikutnya yaitu tahun 1997/1998 dan 1998/1999 mengalami penurunan. Penerimaan Pajak Reklame di Balai Dinas mempunyai kontribusi yang cukup besar terhadap Penerimaan Pajak Reklame secara keseluruhan. Rencana/anggaran mempunyai hubungan yang positif dan kuat dengan penerimaan pajak reklame.
Untuk meningkatkan efektifitas perlu dikaji ulang dalam penetapan rencana penerimaan pajak rekiame. Selain itu untuk meningkatkan tingkat efektifitas dapat dilakukan upaya - upaya antara lain pencairan tunggakan, penetapan yang dilakukan dengan benar, penetapan sanksi, pemeriksaan, pengusutan, penagihan dan pemberdayaan sumber daya manusia. Karena kontribusi penerimaan pajak rekiame Balai Dinas terhadap penerimaan pajak rekiame secara keseluruhan cukup besar, maka sebaiknya intensifikasi penerimaan pajak reklame harus lebih dikhususkan pada kasus-kasus yang ditangani Balai Dinas. Teknik Forecasting perlu diperhatikan, karena terdapat hubungan hubungan positif dan kuat antara rencana dan realisasi penerimaan pajak rekiame. Persamaan regresi Y = 14.47 + 0.85X, untuk memprediksi penerimaan pajak rekiame, dengan asumsi faktor-faktor lain tetap (ceteris paribus)."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>