Ditemukan 48 dokumen yang sesuai dengan query
Jakarta: Uhamka Press, 2008
923.6 BUY (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Khoirul Anwar
Semarang: RaSAIL Media Group, 2020
922.97 AHM b
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Jakarta: Panji Masyarakat, 1982
922.97 PER
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Rusjdi Hamka
"Biography of Buya Hamka, an Indonesian ulama."
Jakarta : Noura Books, 2017
922 RUS p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Hadji Abdul Malik Karim Amrullah, 1908-1981
Jakarta: Yayasan Nurul Islam, 1978
923.6 HAM k
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Suzy Sulianti
"Alasan penulis memilih Buya Hamka dan kritik yang di_lakukannya terhadap adat Minangkabau sebagai topik skripsi ini adalah pertama: penulis mengagumi pribadi tokoh Buya Hamka sendiri, khususnya dalam peranannya sebagai seorang ulama, karena sikap dan pandangannya yang luwes dalam meng_hadapi setiap masalah agama yang diajukan kepadanya. Kedua, penulis menyukai gaya bahasa yang digunakannya, baik dalam tulisan-tulisannya maupun khotbah-khotbahnya. Gaya bahasa yang digunakannya sangat menarik, sederhana, namun cukup komunikatif sehingga mudah diikuti oleh para pembaca atau pendengarnya yang berasal dari berbagai lapisan masya_rakat dan golongan. Dan terakhir, penulis juga merasa tertarik kepada kritik yang dilakukannya terhadap adat Minangka_bau yang menurut pendapatnya tidak sesuai dengan ajaran agama Islam dan juga tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Alasan yang terakhir inilah yang akan penulis bahas dalam skripsi ini, yaitu mengenai kritiknya terhadap adat Minangkabau_"
1985
S13382
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Haidar Musyafa, 1986-
"Biographical fiction of Hamka, an Indonesian Muslim scholar."
Tangerang: Imania, 2017
922.99 HAI j
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994
922.99 HAM
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Yunus Amirhamzah
Jakarta : Puspita Sari Indah, 1993
928 YUN h (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
"Salah satu fenomena yang muncul di perkotaan besar adalah merebaknya kegiatan spiritual seperti tarekat atau tasawuf. Akan tetapi perilaku tasawuf seringkali dituduh sebagai penyebab kemunduran peradaban atau mundurnya manusia dari percaturan global. Oleh karena itu tasawuf kurang mendapatkan apresiasi secara tepat dan benar. Meskipun demikian ada pendapat lain bahwa faham kesufian Buya Hamka sangat relevan bagi kehidupan keagamaan di negeri kita di masa mendatang. Bagaimana gambaran tentang eksistensi dalam tasawuf Buya Hamka?
Menurut Buya Hamka bertasawuf bukan menolak hidup melainkan menceburkan diri ke dalam masyarakat. Menceburkan diri ke dalam masyarakat tidak berbeda dengan bereksistensi. manusia memiliki kebebasan untuk menentukan tindakannya sendiri yang disebut kebebasan eksistensial. Kebebasan tersebut merupakan kebebasan yang dibawa sejak lahir. Selain itu sejak lahir manusia juga diberi akal untuk menimbang-nimbang di antara buruk dengan baik, mudharat dan manfaat, untuk menerima apa yang diwahyukan oleh Tuhan kepada Nabi Muhammad SAW yaitu bahwa hidup ini untuk beribadah, berbakti dan mengabdi.
Jadi bereksistensi adalah bertasawuf yang diatur dengan kaidah-kaidah dan syariah-syariah Islam. kaidah-kaidah dan syariah Islam tidak saja berisi aturan, etikut maupun hubungan antara manusia dengan alam."
JTW 1:1 (2012)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library