Ditemukan 22815 dokumen yang sesuai dengan query
Hadji Abdul Malik Karim Amrullah, 1908-1981
Jakarta: Yayasan Nurul Islam, 1978
923.6 HAM k
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Jakarta: Uhamka Press, 2008
923.6 BUY (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
R. Wirjono Prodjodikoro, 1903-
Jakarta: Ichtiar Baru, 1974
923.4 WIR k
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Jakarta: Panji Masyarakat, 1982
922.97 PER
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Rusjdi Hamka
"Biography of Buya Hamka, an Indonesian ulama."
Jakarta : Noura Books, 2017
922 RUS p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Bagus Takwin
Yogyakarta: Jalasutra, 2003
808.8 BAG a
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Hadji Abdul Malik Karim Amrullah, 1908-1981
Jakarta : Bulan Bintang, 1974
899.221 HAM k
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Misbach Y. (Misbach Yusa) Biran, 1933-2012
Depok: Komunitas Bambu, 2008
923.6 MIS k
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Rully Yani
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
920.71 RUL a
Buku Teks Universitas Indonesia Library
"Salah satu fenomena yang muncul di perkotaan besar adalah merebaknya kegiatan spiritual seperti tarekat atau tasawuf. Akan tetapi perilaku tasawuf seringkali dituduh sebagai penyebab kemunduran peradaban atau mundurnya manusia dari percaturan global. Oleh karena itu tasawuf kurang mendapatkan apresiasi secara tepat dan benar. Meskipun demikian ada pendapat lain bahwa faham kesufian Buya Hamka sangat relevan bagi kehidupan keagamaan di negeri kita di masa mendatang. Bagaimana gambaran tentang eksistensi dalam tasawuf Buya Hamka?
Menurut Buya Hamka bertasawuf bukan menolak hidup melainkan menceburkan diri ke dalam masyarakat. Menceburkan diri ke dalam masyarakat tidak berbeda dengan bereksistensi. manusia memiliki kebebasan untuk menentukan tindakannya sendiri yang disebut kebebasan eksistensial. Kebebasan tersebut merupakan kebebasan yang dibawa sejak lahir. Selain itu sejak lahir manusia juga diberi akal untuk menimbang-nimbang di antara buruk dengan baik, mudharat dan manfaat, untuk menerima apa yang diwahyukan oleh Tuhan kepada Nabi Muhammad SAW yaitu bahwa hidup ini untuk beribadah, berbakti dan mengabdi.
Jadi bereksistensi adalah bertasawuf yang diatur dengan kaidah-kaidah dan syariah-syariah Islam. kaidah-kaidah dan syariah Islam tidak saja berisi aturan, etikut maupun hubungan antara manusia dengan alam."
JTW 1:1 (2012)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library