Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 57728 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rangkuti, Freddy
Jakarta: Gramedia Putaka Utama, 2002
364.048 8 RAN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Chita Febrigiatika
"Skripsi ini meneliti positioning merek notebook Toshiba, HP/Compaq, Apple, Sony, Acer, Fujitsu, Dell, dan IBM/Lenovo berdasarkan atribut harga beli, bentuk dan desain, biaya operasional dan perawatan, layanan purna jual, kecepatan kinerja, citra merek, daya tahan batere, dan kualitas fitur tambahan dengan melibatkan pengguna notebook mahasiswa Universitas Indonesia (UI) sebagai responden.
Hasil penelitian dengan metode Attribute Rating menyatakan bahwa Apple adalah merek notebook yang dipersepsikan merek termahal dan memiliki kualitas kinerja terbaik, Acer sebagai merek termurah, dan Dell sebagai merek yang memiliki kualitas terburuk. Sedangkan berdasarkan analisis metode Correspondence Analysis, menyatakan bahwa merek yang dipersepsikan mirip adalah Apple dengan Sony, Fujitsu dengan Toshiba, dan Dell dengan IBM/Lenovo, dan merek yang memiliki posisi tersendiri adalah Acer dan HP/Compaq.

This research study about notebook?s brand positioning of Toshiba, HP/Compaq, Apple, Sony, Acer, Fujitsu, Dell, and IBM/Lenovo based on purchase price, form and design, operational and maintanance cost, after sales secrvices, perfomance speed, brand image, battery endurance, and additional features. This research has involved students of University of Indonesia as respondent.
The results of Attribute Rating method indicates that Apple has been positioning as the most expensive with best quality brand, Acer as the cheapest brand, and Dell as the worst quality brand. Meanwhile, the result Correspondence Analysis method shows that Apple has equal brand image with Sony, meanwhile Fujitsu brand image is in proportion to Toshiba, Dell at the same level to IBM/Lenovo, and two others brands which have special categorization are Acer and HP/Compaq.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
6666
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Fattah Muhammad
"Private brand muncul seiring permintaan konsumen pada produk yang lebih murah dan memiliki kualitas yang memenuhi ekspektasi. Dalam kondisi ekonomi yang sering kali tidak menentu, konsumen cenderung mencari cara untuk memaksimalkan nilai pembelian mereka, yang sering kali berarti beralih dari national brand yang lebih mahal ke private brand yang ditawarkan oleh peritel. Faktor ini diperkuat oleh peningkatan kepercayaan konsumen terhadap kualitas produk private brand, yang telah mengalami perbaikan signifikan seiring waktu. Penelitian ini diadakan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi customer brand loyalty pada private brand dan national brand dengan fokus pada produk sembako. Survei dilakukan terhadap 460 responden lalu hasilnya dianalisis menggunakan metode Partial Least Square-Structural Equation Modelling. Hasil analisis menunjukkan bahwa adanya perbedaan faktor pendahulu customer brand loyalty yang dipengaruhi oleh customer trust dan customer satisfaction pada kedua kelompok pembeli. Perceived product quality tidak berpengaruh signifikan terhadap customer satisfaction pada private brand dan perceived service quality tidak berpengaruh signifikan terhadap customer satisfaction dalam national brand. Baik pada kedua kelompok, perceived cost tidak berpengaruh signifikan terhadap customer brand loyalty.

Private brands emerge as consumers demand products that are cheaper and have quality that meets expectations. In an often uncertain economic environment, consumers tend to look for ways to maximize the value of their purchases, which often means switching from more expensive national brands to private brands offered by retailers. This factor is reinforced by increased consumer confidence in the quality of private brand products, which has experienced significant improvements over time. This research was conducted to analyze the factors that influence customer brand loyalty to private brands and national brands with a focus on basic food products. The survey was conducted on 460 respondents and the results were analyzed using the Partial Least Square-Structural Equation Modeling method. The results of the analysis show that there are differences in the antecedents of customer brand loyalty which are influenced by customer trust and customer satisfaction in the two groups of buyers. Perceived product quality does not have a significant effect on customer satisfaction in private brands and perceived service quality does not have a significant effect on customer satisfaction in national brands. In both groups, perceived cost does not have a significant effect on customer brand loyalty."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadingga Trah Herdwangkara
"Product placement merupakan suatu hal yang tidak asing lagi dalam dunia pemasaran. Di Indonesia sendiri, perkembangan penggunaan product placement sudah semakin sering terlihat, misalnya pada tayangan program-program di televisi dan film. Strategi product placement yang baik haruslah dapat mencakup faktor-faktor yang berhubungan dengan audience characteristics. Audiece charac teristics sendiri digambarkan oleh product/brand familiarity, program involvement (arousal, pleasure, cognitive effort) dan star liking. Dan tingkat efektifitas product placement salah satunya dapat dilihat dari product category recall dan atau brand recall yang dihasilkan. Dengan menggunakan film Ayat- Ayat Cinta sebagai objek penelitian, skripsi ini membahas tentang hubungan yang terjadi antara audience charac eristics dengan product /brand recall pada product placement di dalam film Ayat-Ayat Cinta. Desain penelitian ini adalah penelitian eksploratif dan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa star liking merupakan satu-satunya variabel yang memiliki hubungan signifikan dengan product category recall, sehingga dengan demikian star liking menjadi sesuatu hal yang perlu menjadi perhatian dalam strategi product placement dalam film. Pemilihan aktor atau aktris yang sedang diidolakan dan yang sesuai dengan target konsumen serta pemilihan film yang tepat merupakan suatu strategi yang dapat digu nakan sebagai penunjang keberhasilan product placement dalam film.

Product placement is a practice that is familiar in the world of mar keting. In Indonesia, the use of product placement is more often seen, for example on television programs and movies. A good product place ment strategy must include the factors that relate to the audience characteristics. Audience characteristics described by product /brand familiarity, program involvement (arousal, pleasure, cognitive effort) and star liking. And the effectiveness of product placement can be seen from product category recall and brand recall. By using the film Ayat-Ayat Cinta as an objects of research, this essay discuss about the relationship between audience characteristics with pro duct/brand recall on product placement in film Ayat-Ayat Cinta. This research is descriptive and eksplorative interpretive. The results of this research indicate that the star liking is the only variable that has a significant relationship with product category recall, so that star liking is an important factor in the strategy of product placement in movies. Choosing an actor or actress who is liked and appropriate with target consumers and the right movie selection is a strategy that can be used to support the success of product placement in movies."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Jened
Jakarta: Kencana, 2015
346.048 8 RAH h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadette Ayu Chandra Dewi
"Berlandaskan sebuah penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh tiga orang peneliti dari Concordia University di New York yaitu Michael Laroche, Chankon Kim, dan Lianxi Zhou (1996) menemukan terdapatnya hubungan diantara brand familiarity,confidence (keyakinan) dalam mengevaluasi brand/merek, dan purchase intention (hasrat untuk membeli). Ketatnya kompetisi dalam industri home appliances di Indonesia, memicu Cosmos (Salah satu contoh pesaing terberat Rice Cooker Cosmos adalah Miyako)untuk terus berinovasi menciptakan produk yang berkualitas sebagai salah satu strateginya disamping strategi Cosmos untuk mendorong promosi, fokus pada kualitas, serta memperkuat merek. Saat ini, salah satu inovasi barunya yang sedang hangat di pasaran adalah Rice Cooker Cosmos dengan Tongolan Magicap. Inovasi baru dari Rice Cooker Cosmos ini memikat penulis untuk melakukan penelitian guna. mengetahui seberapa besar familiarity suatu merek berpengaruh langsung pada intention to buy inovasi baru Tongolan Magicap Rice Cooker Cosmos , dan berpengaruh tidak langsung melalui peran intervening variables(confidence) terhadap purchase intention inovasi baru tersebut. Rancangan penelitian yang disini menggunakan Riset kausal untuk menemukan hubungan sebab akibat antara Brand familiarity Rice Cooker Cosmos Tongolan dan Purchase Intention Rice Cooker Cosmos Tongolan, dengan dimediasi oleh Confidence Rice Cooker Cosmos Tongolan sebagai variabel antara. Adapun Ruang lingkup penelitian ini memuat 100 responden dengan karakteristik wanita yang telah menikah berusia 18 tahun keatas dengan golongan ekonomi ABC+ dan berdomisili di kota Bekasi. Metode Pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan non-probability sampling yaitu convenience sampling. Penulis menggunakan data sekunder yang dikumpulkan melalui studi kepustakaan buku-buku Marketing, jurnal-jurnal riset bisnis dan marketing, dan berbagai sumber di internet. Sementara Data primer didalam penelitian ini, dilakukan melalui riset kualitatif maupun kuantitatif. Pertama-tama Riset kualitatif dilaksanakan dengan depth interviews. Wawancara singkat juga dilakukan penulis dengan potential buyer inovasi baru ?Tongolan Magicap? Rice Cooker Cosmos? berlokasi di tiga Hypermart di kota Bekasi yaitu Carrefour, Giant, dan Alfa. Kemudian penulis melakukan pretesting sebelum pengambilan kuesioner yang sesungguhnya dari. Lalu langkah selanjutnya diperoleh melalui riset kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner sesungguhnya. Setelah semua kuesioner yang valid dikumpulkan, analisis dan pengolahan data dimulai.Skala yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian disini adalah Skala Likert yang digunakan adalah skala 1-6 dengan measurement interval. Sedang untuk bagian pertama pertanyaan screening, menggunakan measurement nominal, dan pada bagian akhir untuk pertanyaan demografis responden menggunakan berbagai measurement antara lain nominal, ordinal, bahkan rasio. Metode pengolahan data didalam penelitian ini adalah menggunakan berbagai alat analisis,diantaranya :Analisis data deskriptif, Factor Analysis yang memiliki manfaat utama untuk meringkas variabel yang sangat banyak, berdasarkan hubungan antara sesama variabel. Selain itu, dalam penelitian ini menggunakan alat analisis Uji Regresi untuk melihat besarnya pengaruh variabel-variabel terkait antara Brand Familiarity, Confidence, dan Purchase Intention Rice Cooker Cosmos Tongolan. Keseluruhan analisis tersebut digunakan untuk mengolah data dan menarik kesimpulan akhir penelitian yang akan dikupas dalam skripsi ini secara lengkap dan tuntas."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
5585
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruth Melisa Halim
"Tesis ini membahas tentang pengaruh store image dan anchor brand terhadap private label brand di Matahari Department Store. Dimensi store image yang mempengaruhi private label brand quality dan affective (liking) adalah service, convenience, product quality, dan variety. Sedangkan kehadiran anchor brand tidak mempengaruhi private label brand di Matahari Department Store secara signifikan. Konsumen membedakan private label brand dengan anchor brand di Matahari Department Store. Private label brand dinilai sebagai produk tersendiri yang diproduksi dengan harga terjangkau namun dengan model dan kualitas yang menyerupai anchor brand.

The focus of this study is to investigate the influences of store image and anchor brand to private label brand at Matahari Department Store. Several dimensions of store image significantly influenced private label brand quality and affective (liking), included service, convenience, product quality, and variety. Whereas the presence of anchor brand at Matahari Department store does not significantly influence private label brand. The consumer distinguished the private label brand and anchor brand at Matahari Department Store. Private label brand is assumed as a separated product with affordable price but the model and quality has a similarity with anchor brand."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Sardjono
Bandung: Alumni, 2006
346.048 AGU h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Doddy S. Muntaha
"ABSTRAK
Produk photocopy paper adalah jenis produk kertas dengan ukuran 21 x 29,7 em atau
juga dikenal dengan kertas ukuran A4 yang umumnya digunakan sebagai media cetak untuk
mendukung kegiatan di perkantoran. Klasifikasi atas kualitas produk photocopy paper secara
umum dapat didasarkan atas tingkat brightness, yaitu tingkatan wama putih pada kertas, dan
grammature, yaitu tingkat ketebalan kertas dengan satuan unitnya adalah gsm. PT. Pindo Deli
Pulp & Paper adalah produsen kertas yang memiliki kemampuan untuk memproduksi produk
photocopy paper dan dalam kegiatan pemasarannya, PT. Pindo Deli menjual produknya di
pasar domestik maupun intemasional.
Salah satu pasar yang dituju oleh PT. Pindo Deli untuk memasarkan produk PPC
Adalah Negara-negara Eropa. Alasan untuk memasarkan produk tersebut ke Eropa karena
besamya tingkat permintaan untuk produk photocopy paper yakni sebesar 300.000 MT per
bulan. Sampai dengan tahun 2002 PT. Pindo Deli telah berhasil menjual produk PPC ke pasar
domestik dan intemasional rata-rata seoesar 15.500 MT per bulan, dimana kontribusi
penjualan produk PPC ke Eropa mencapai 7.000 MT per bulannya atau setara dengan 46%.
Besarnya tingkat permintaan produk photocopy paper di Eropa juga disebabkan oleh
banyaknya negara yang tercakup dalam wilayah tersebut. Terhitung berdasarikan data yang
dimiliki oleh PT. Pindo Deli tentang jumlah negara-negara di Eropa sebagai daerah pemasaran
adalah sebanyak 19 negara dan saat ini PT. Pindo Deli baru bisa memasarkan produk PPC-nya
ke 11 negara. Dengan luasnya cakupan wilayah pemasaran dan juga keterbatasan fungsifungsi
distribusi yang dimiliki oleh PT. Pindo Deli di wilayah Eropa maka altematif
pengembangan jalur distribusi sekaligus sebagai modus entry strategy yang dipilih adalah
dengan menjual produk PPC ke pihakpaper merchants.
Produk photocopy paper dipasarkan ke Eropa dengan menggunakan dua strategi
branding, yakni produk PPC yang menggunakan mill brand dan private brand. Mill brand
adalah brand untuk produk PPC yang dikembangkan, dimiliki, dan diproduksi oleh PT. Pindo
Deli, sedangkan private brand adalah brand produk PPC yang dimiliki oleh paper merchants
namun diproduksi di PT. Pindo Deli. Penerapakan kedua strategi branding ini mampu
mendorong peningkatan volume penjualan produk PPC ke pasar Eropa dari kurun waktu tahun
2000- 2002. Fokus penulisan pada karya akhir ini akan membahas lebih mendalam tentang
efektifitas strategi branding yang diterapkan oleh PT. Pindo Deli yang diterapkan ke pasar
Eropa.
Metodologi penelitian yang dilakukan untuk penulisan karya akhir ini adalah melalui
penelitian eksploratif terhadap data sekunder dari PT. Pindo Deli dan wawancara dengan
pihak-pihak terkait. Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa untuk memasarkan
produk PPC dari PT. Pindo Deli ke pasar Eropa, peran dari pihak paper merchants sangat
dominan. Paper merchants merupakan pintu gerbang keberhasilan PT. Pindo Deli
memasarkan produk PPC ke Eropa agar volume penjualan semakin bertambah besar dan disisi
lain paper merchants merupakan pihak yang turut menentukan jumlah atau banyaknya PPC
mill brand dan private brand yang diproduksi oleh PT. Pindo Deli. Oleh karena itu fungsi
kontrol terhadap pfoses distrbusi secara menyeluruh tidak dapat dilakukan secara maksimal
oleh PT. Pindo Deli karena sistem perdagangan yang dilakukan oleh kedua belah pihak adalah
sistem beli-putus, dimana terjadi perpindahan kepemilikan atas produk yang diperdagangkan
dari pihak PT. Pindo Deli ke pihak paper merchants pada saat produk PPC menuju atau
sampai di Eropa.
Hasil analisis terhadap PT. Pindo Deli untuk produk PPC juga memperlihatkan bahwa
PT. Pindo Deli memperlakukan produk PPC lebih besar dari sisi produknya dan bukan dari sisi branding. Hal tersebut disebabkan oleh tuntutan pihak manajemen PT. Pindo Deli kepada
pihak sales dan marketing untuk memaksimalkan volume penjualan PPC secara total karena
kapasitas produksi yang dimiliki adalah sebesar 21.000 MT per bulan sedangkan volume
penjualan tahun 2002 baru mencapai 15.500 MT per bulan. Sehingga branding diperlukan
hanya untuk sebagai nama atau label agar volume penjualan photocopy paper ke Eropa bisa
lebih besar dari pencapaian 7.000 MT per bulan seperti yang telah dicapai pada tahun 2002.
Hambatan yang ditemui dalam melakukan penelitian untuk menilai efektifitas strategi
branding yang diterapkan oleh PT. Pindo Deli untuk produk photocopy paper ke Eropa adalah
ketidaktersediaan informasi tentang kinerja paper merchants di Eropa. Sehingga pembahasan
lebih terfokus tentang bagaimana PT. Pindo Deli memanfaatkan kapabilitas yang dimiliki oleh
paper merchants dalam hal distribusi produk PPC di Eropa sehingga volume penjualan dapat
lebih besar denga11 menggunakan strategi branding-produk PPC mill brand dan private brand.
Dengan tidak mendapatkan informasi tentang pihak paper merchants maka informasi tentang
produk PPC serta preferensi atas brand produk PPC yang diminati di pasar Eropa secara
langsung tidak dapat digali lebih mendalam.
PT. Pindo Deli selaku produsen produk PPC tetap menginginkan produk PPC yang
menggunakan mill brand menjadi brand yang dominan dipasarkan di Eropa sehingga lambat
laun posisi mill brand semakin besar dan kuat di pasar Eropa. Untuk mendukung keinginan
tersebut maka PT. Pindo Deli dapat menjalankan sebuah pilot project dengan menerapkannya
di negara Spanyol dengan tujuan meningkatkan volume penjualan produk PPC mill brand. Hal
tersebut didukung dengan volume penjualan PPC mill brand ke Spanyol yang cukup sudah
besar dan ditambah dengan tingginya tingkat perminta&n produk PPC di negara tersebut
hingga mencapai 6.300 MT per bulan dimana hampir setara dengan total penjualan produk
PPC ke seluruh Eropa sebesar 7.000 MT per bulan.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Sindy
"Penelitian ini dilatarbelakangi sengketa yang melibatkan penggunaan merek terkenal dengan unsur "persamaan pada pokoknya". Jenis penelitian ini adalah yuridis normatif, bersifat deskriptif, dan pendekatan perundang-undangan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka atas bahan-bahan hukum, baik primer, sekunder, maupun tersier. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentangĀ  Merek tidak mengatur dengan jelas mengenai istilah "persamaan pada pokoknya". Istilah "persamaan pada pokoknya" justru muncul terkait dengan merek yang harus ditolak pendaftarannya oleh Direktorat Jenderal HKI; 2) Terhadap pelanggaran merek yang berujung sengketa, maka pemilik merek dapat melakukan upaya-upaya hukum yaitu mengajukan gugatan secara perdata melalui Pengadilan Niaga, atau melaporkan adanya pelanggaran tindak pidana pelanggaran merek kepada aparat kepolisian; 3) Terjadinya perbedaan dalam putusan No. 557 K/Pdt.Sus-HKI/2016 dengan No. 591 K/Pdt.Sus-HKI/2016, disebabkan oleh fakta bahwa seorang hakim dalam memeriksa dan memutus perkara tidak selamanya terpaku pada satu asas saja.

This Research is motivated by disputes involving the use of well known brands with the element "principle of similarity". Type of research is normative juridical, descriptive, and statute approach. Data collection techniques are carried out through literature studies on legal materials, both primary, secondary and tertiary. The results show: 1) Law No. 15 of 2001 concerning Trademarks does not clearly regulate the term "principle of similarity". The term "principle of similarity" actually appears related to the brand that must be refused registration by the Directorate General of Intellectual Property Rights; 2) With regard to brand violations that lead to disputes, the brand owner may make legal remedies, namely filing a lawsuit through the Commercial Court, or reporting violations of criminal offenses of brand violations to the police; 3) The difference in decision No. 557 K/Pdt.Sus-HKI/2016 with No. 591 K/Pdt.Sus-HKI/2016, caused by the fact that a judge in examining and deciding cases is not always fixed on one principle."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
T52388
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>