Ditemukan 20978 dokumen yang sesuai dengan query
Hirst, J.B.
Sydney: George Allen and Unwin, 1983
944.402 HIR c
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Larcombe, Frederick Arthur
Sydney: Sydney University Press, 1973
352.094 4 LAR s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Walker, Robin
Kensington: New South Wales University Press, 1988
641.09944 WAL f
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Parker, R.S.
St. Lucia, Q. : University of Queensland Press ; Hemel Hempstead, Eng. : Prentice Hall International, 1978
320.994 4 PAR g
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Golde, Hilary
Kensington: NSWU Press, 1985
306.8 GOL d
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Carvan, John
North Ryde: Law Book Co., 1995
346.07 CAR e
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Winda Fitri Subekti
"Kedatangan Imigran Cina di benua Australia berawal dari keinginan pemerintah koloni New South Wales untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja. Industri pastoral yang terus berkembang di benua Australia menyebabkan peningkatan akan kebutuhan tenaga kerja. Usaha pendatangan kuli-kuli Cina terus dilakukan. Hal ini menyebabkan terjadinya persaingan dalam pencarian lahan pekerjaan dengan para pekerja Eropa. Namun tenaga kerja Cina sepertinya lebih dipilih oleh para pastoralis karena upah mereka yang lebih rendah. Hal ini menyebabkan kecemburuan pekerja Eropa terhadap pekerja Cina dan berakhir dengan kebendan. Memasuki masa goldrush, kedatangan imigran Cina terus mengalami peningkatan. Hal Ini menyebabkan kekhawatiran masyarakat Australia karena dengan peningkatannya akan menjadikan mereka sebagai masyarakat mayoritas. Ditambah lagi dengan perbedaan yang dimiliki seperti budaya, bahasa, penampilan., kebiasaan dan lainnya, menyebabkan munculnya kecurigaan dan berakhir dengan berbagai prasangka. Jumlah kedatangan imigran Cina terus meningkat menyebabkan prasangka-prasangka tersebut terus berkembang menjadi konflik. Kekacauan dan kerusuhan seringkali terjadi di ladang-ladang emas dan para penambang Cina dijadikan objek dalam kerusuhan tersebut. Pengusiran, penganiayaan terus berlanjut dan mengalami puncaknya pada peristiwa Lambing Flat. Peristiwa Lambing Flat merupakan peristiwa anti Cina terburuk yang pernah terjadi pada abad ke- 19 di benua Australia. karena peristiwa ini melibatkan masyarakat kulit putih dalam jumlah yang cukup besar. Koloni New South Wales saat itu belum memiliki undang-undang yang mengatur masalah imigran Cina. Terjadinya peristiwa anti Cina ini menjadi _cambuk_ bagi pemerintah koloni agar terus berusaha untuk memperjuangkan rancangan undang-undang anti Cina di parlemen. Pada tanggal 27 November 1861 pemerintah koloni New South Wales akhlrnya berhasil mensyahkan undang-undang pembatasan Imigran Cina yang dikenal dengan nama'Chinese Immigration Restriction Act' Maka dengan lahirnya undang-undang ini, kedatangan Imigran Cina mulai dibatasi dan dalam pelaksanaan selanjutnya undang-undang ini mampu mengurangi jumlah kedatangan imigran CAAina ke koloni New South Wales."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S12533
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Markey, Ray
Kensington: New South Wales University Press, 1988
324.294 MAR m
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Anissa Maegiya Indah
"
ABSTRAKSkripsi ini membahas mengenai kehidupan yang dialami masyarakat saat terjadi hingga pasca depresi ekonomi di Negara Bagian Australia yaitu New South Wales pada tahun 1929-1933. Sejak Perang Dunia 1 wanita sudah mulai menggantikan posisi laki-laki sebagai buruh pabrik karena laki-laki diminta untuk membantu Inggris dalam perang tersebut. Hal ini membuat wanita harus bekerja agar dapat menafkahi keluarganya. Setelah jatuhnya wall street di Amerika tahun 1929 berdampak kepada perekonomian New South Wales yang semakin memburuk dan menimbulkan banyaknya pengangguran karena perusahaan-perusahaan mengalami kebankrutan. Laki-laki banyak yang menganggur sedangkan wanita dituntut memiliki peran ganda yaitu mencari nafkah dan mengurus rumah tangga. Terjadi diskriminasi dalam sistem upah, wanita lebih kecil daripada laki-laki. Penulis menggunakan metode sejarah untuk melakukan penelitian ini, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historigrafi. Penelitian ini didasarkan pada sumber Arsip yang dimiliki oleh National Archives of Australia dan buku-buku terkait depresi ekonomi di New South Wales.
ABSTRAKThis thesis discusses the life that people experience when it comes to post economic depression in the Australian state of New South Wales in 1929 1933. Since World War 1 women have started to replace men as factory workers because men are asked to help England in the war. This enables women to work in order to support their families. After the fall of wall street in America in 1929 impacted the worsening New South Wales economy and caused a lot of unemployment because companies went bankrupt. Many men are unemployed while women are required to have multiple roles of earning a living and taking care of the household. Discrimination occurs in the wage system, women are smaller than men. The author uses historical methods to conduct this research, namely heuristics, criticism, interpretation, and historigrafi. The research is based on Archives sources owned by the National Archives of Australia and books related to the economic depression in New South Wales. "
2017
S68364
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Larcombe, Frederick Arthur
Sydney: Sydney University Press, 1978
352.094 4 LAR a
Buku Teks Universitas Indonesia Library