Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122669 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amir M.S.
Jakarta: PPM, 2000
382 AMI s (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Amir M.S.
Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1984
382 AMI s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Joko Suryanto
"ABSTRAK
Kecenderungan yang terjadi adalah penguasaan pengangkutan produk oleh armada asing, dimana data menunjukkan bahwa armada nasional hanya menguasai 3,52 persen dari muatan untuk ekspor sedangkan armada asing menguasai 96,48 persen.
Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya terdapat peluang yang besar bagi armada nasional untuk mengangkut muatan barang ekspor, bila pangsa pengangkutan dapat direbut dari armada pelayaran asing. Untuk dapat melakukan hal tersebut, maka segenap potensi nasional, baik pemerintah maupun dunia usaha harus bekerja sama secara sinergi.
Sehubungan dengan hal tersebut penelitian ini akan melihat bagaimana kegiatan pelayaran dalam mempengaruhi kinerja perdagangan secara makro hal lain yang diketengahkan adalah menyangkut kondisi pelayaran nasional dan sarana penunjangnya dewasa ini.
Analisis penelitian dilakukan dengan metoda deskriptif analisis atas dasar teori perdagangan internasional dengan didukung oleh data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan melalui tehnik wawancara mendalam (in-depth interview) sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi terkait berupa data distribusi angkutan ekspor-impor dan statistik perhubungan.
Hasil analisis diperoleh gambaran bahwa perkembangan pelayaran pada dekade tahun 1980-an mengalami perkembangan yang pesat hal ini di sebabkan karena deregulasi yang dilakukan oleh pemerintah (PAKNOV-21 Tahun 1988). Deregulasi tersebut hanya berdampak kecil pada aspek armada pelayaran (komposisi terbesar armada buatan tahun 1980-1989), sedangkan faktor penunjang seperti sarana dan prasarana pelabuhan belum terpecahkan (Sukarna Wiranta 1998;11) memberikan gambaran tingkat efisiensi pelabuhan Indonesia tahun 1998 sebesar 2 juta TEU's/tahun kontainer sedangkan Singapura 14 juta TEU's/tahun kontainer).
Eksistensi perusahaan pelayaran nasional masa depan sangat tergantung dari daya saing masing-masing perusahaan yang di dukung oleh sumberdaya manusia serta dukungan pemerintah. Kegiatan transportasi taut khususnya bongkar muat sangat mementingkan efisiensi dan efektifitas (turn round time) yang terkait dengan penyelenggaraan sarana dan prasarana pelabuhan.
Kinerja usaha jasa transportasi laut nasional masa depan diharapkan dapat meningkat, agar bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Untuk mewujudkan hal tersebut upaya yang dapat dilakukan adalah kerjasama dengan pelayaran asing (kemitraanlaliansi), pengembangan sarana dan prasarana yang lebih efisien, penataan aspek hukum dan tidak kalah penting adalah pencarian sumber dana alternatif agar dapat mengembangkan armada nasional."
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kasan
"Sektor perdagangan merupakan salah satu sektor yang berperan penting
dalam perekonomian nasional. Peranannya dalam perekonomian semakin penting
terutama perdagangan luar negeri. Peranan ekspor dan impor terus meningkat
sejak Pelita I sampai dengan Pelita VI dimana selama periode tersebut nilai
ekspor meningkat 44,6 kali lipat sedangkan impor meningkat hampir 55 kali
lipat.
Berkembangnya perdagangan luar negeri dipengaruhi oleh fakor internal
dan eksternal. Salah satu faktor internal yang mendukung berkembangnya
perdagangan luar negeri adalah pelaku ekspor atau impor itu sendiri disamping
adanya faktor penunjang. Trading House sebagai salah satu pelaku dalam
perdagangan luar negeri, keberadaan dan peranannya belum banyak dibahas
secara komprehensif. Padahal di negara seperti Jepang dan Korea Selatan peranan
Trading House sudah terbukti keberhasilannya dalam menunjang perdagangan
Luar negeri kedua negara tersebut.
Oleh karena itu tulisan ini mengkaji peranan Trading House, sebagai kasus
dipilih PT. Dharma Niaga dalam menunjang perdagangan Luar negeri Indonesia.
Pengukuran peranan dilakukan dengan melihat kontribusi ekspor dan impor PT.
Dharma Niaga, komoditi unggulan yang diperdagangkan serta jenis pelayanan
jasa yang diberikan oleh perusahaan bagi kelancaran ekspor dan impor.
PT. Dharma Niaga sebagai salah satu Tradìng House, peranannya masih
relatif kecil dalam menunjang perdagangan Luar negeri Indonesia. Hal ini terlihat
dari kontribusi ekspor dan impor perusahaan terhadap total ekspor dan impor
Indonesia yang rata-rata di bawah 1% selama periode 1992-1996.
Selain itu, komoditi unggulan perusahaan yang diperdagangkan juga tidak
sejalan dengan komoditi unggulan yang ditetapkan oleh pemerintah cq.
Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Demikian pula jenis jasa yang
diberikan kepada kliennya oleh perusahaan masih terbatas pada jasa paperwork,
jasa pergudangan dan jasa distribusi.
Peranan trading house sangat diperlukan dalam mengatasi gejolak rupiah
agar kinerja ekspor dapat dipertahankan terutama bantuan keuangan baik dalam
bentuk kredit pinjaman maupun bantuan keuangan lainnya. Selain itu trading
house juga harus mampu secara aktif memanfaatkan fasilitas seperti swap dan
forward yang disediakan untuk membantu eksportir dan importir mengatasi
gejolak tersebut.
Untuk meningkatkan peranan trading house dalam menunjang perdagangan
luar negeri Indonesia maka diperlukan adanya dukungan pemerintah terhadap
pendirian, pendanaan dan dukungan operasional di lapangan oleh pemerintah.
pemerintah juga perlu mendukung upaya perluasan pasar ke ncgara-negara yang
potensial untuk dimasuki terutama kawasan Eropa Timur.
Selain dukungan pemerintah, perusahaan trading house sendiri juga harus
membangun jaringan yang kuat dan membangun sistem manajemen pemasaran
yang handal terutama dalam mengumpulkan informasi mengenai peluang pasar,
calon pembeli dan calon penjual tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di pasar
internasional. Perusahaan Trading House juga hams menjalin kerjasama yang
kuat dengan perusahaan Indonesia yang sudah beroperasi secara global agar
dapat meningkatkan supply dan demand sehingga volume transaksi perusahaan
mencapai skala ekonomi yang paling optimal.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
T3665
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kasan
"Sektor perdagangan merupakan salah satu sektor yang berperan penting dalam perekonomian nasional. Peranannya dalam perekonomian semakin penting terutama perdagangan luar negeri. Peranan ekspor dan impor terus meningkat
sejak Pelita I sampai dengan Pelita VI dimana selama periode tersebut nilai ekspor meningkat 44,6 kali lipat sedangkan impor meningkat hampir 55 kali lipat.
Berkembangnya perdagangan luar negeri dipengaruhi oleh fakor internal dan ekstemal. Salah satu faktor intemal yang mendukung berkembangnya perdagangan luar negeri adalah pelaku ekspor atau impor itu sendiri disamping
adanya faktor penunjang. Trading House sebagai salah satu pelaku dalam perdagangan luar negeri, keberadaan dan peranannya belum banyak dibahas secara komprehensif. Padahal di negara seperti Jepang dan Korea Selatan peranan
Trading House sudah terbukti keberhasilannya dalam menunjang perdagangan luar negeri kedua negara tersebut.
Oleh karena itu tulisan ini mengkaji peranan Trading House, sebagai kasus dipilih PT. Dharma Niaga dalam menunjang perdagangan luar negeri Indonesia. Pengukuran peranan dilakukan dengan melihat kontribusi ekspor dan impor PT. Dharma Niaga, komoditi unggulan yang diperdagangkan serta jenis pelayanan jasa yang diberikan oleh perusahaan bagi kelancaran ekspor dan impor.
PT. Dharma Niaga sebagai salah satu Trading House, peranannya masih relatif kecil dalam menunjang perdagangan luar negeri Indonesia. Hal ini terlihat dari kontribusi ekspor dan impor perusahaan terhadap total ekspor dan impor Indonesia yang rata-rata di bawah 1% selama periode 1992-1996.
Selain itu, komoditi unggulan perusahaan yang diperdagangkan juga tidak sejaian dengan komoditi unggulan yang ditetapkan oleh pemerintah cq. Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Demikian pula jenis jasa yang diberikan kepada kliermya oleh perusahaan masih terbatas pada jasa paperwork, jasa pergudangan dan jasa distribusi.
Peranan trading house sangat diperlukan dalam mengatasi gejolak rupiah agar kinerja ekspor dapat dipertahankan terutama bantuan keuangan baik dalam bentuk kredit pinjaman maupun bantuan keuangan lainnya. Selain itu trading house juga hams mampu secara aktif memanfaatkan fasilitas seperti swap dan forward yang disediakan untuk membantu eksportir dan importir mengatasi gejolak tersebut.
Untuk meningkatkan peranan trading house dalam menunjang perdagangan luar negeri Indonesia maka diperlukan adanya dukungan pemerintah terhadap pendirian, pendanaan dan dukungan operasional di lapangan oleh pemerintah. Pemerintah juga perlu mendukung upaya perluasan pasar ke negara-negara yang potensial untuk dimasuki terutama kawasan Eropa Timur .
Selain dukungan pemerintah, pemsahaan trading house sendiri juga harus membangun jaringan yang kuat dan membangun sistem manajemen pemasaran yang handal terutama daiam mengumpuikan informasi mengenai peluang pasar,
calon pembeli dan calon penjuai tidak hanya di dalam negeri tetapi Juga di pasar intemasional. Pemsahaan Trading House juga hams menjalin kerjasama yang kuat dengan pemsahaan Indonesia yang sudah beroperasi secara global agar dapat meningkatkan supply dan demand sehingga volume transaksi perusahaan mencapai skala ekonomi yang paling optimal."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moerdjono
Yogyakarta: Liberty, 1989
346.07 MOE t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tampubolon, Tulus T. H.
Jakarta : Ghalia Indonesia, 2004
382.1 TAM g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
B. Anggia Maria R.
"Dalam perdagangan GMO produk bioteknologi antar negara, pengaturan serta regulasi mengenai GMO sering berbenturan dengan pengaturan serta regulasi mengenai perdagangan internasional, karena masalah klasik yang telah ada sejak dahulu kala, yaitu kepentingan ekonomi negara pengekspor dan kepentingan kelestarian lingkungan serta kesehatan konsumen negara pengimpor. Convention on Biological Diversity (CBD) dibuat sebagai panduan bagi negara-nagara di dunia untuk menjaga kelestarian serta keanekaragaman hayati, karena sekarang ini umumnya negara-negara di dunia sering merusak lingkungan serta ekosistem demi kepentingan industri, ekonomi dan perdagangan. Artikel 22 CBD mengatur mengenai hubungan antar CBD dengan perjanjian-perjanjian internasional lainnya. Dalam artikel ini disebutkan bahwa penerapan CBD dan perjanjian-perjanjian lain yang bernaung di bawahnya, termasuk di antaranya Cartagena Protocol on Biosafety to the Convention on Biological Diversity (Cartagena Protocol) tidak boleh bertentangan dengan perjanjian-perjanjian yang telah ada sebelumnya. Kasus-kasus yang diajukan ke World Trade Organization (WTO) Dispute Settlement Body (DSB) menyebutkan bahwa langkah-langkah pengamanan yang dilakukan oleh negara-negara dalam hal persetujuan dan pemasaran produk-produk bioteknologi telah menyalahi dan melanggar kewajiban-kewajiban negara tersebut. berdasarkan ketentuan serta regulasi perdagangan internasional. Hal itu sangatlah tidak tepat sebab produk-produk GMO hasil bioteknologi masih sangat tidak stabil dan belum bisa dibuktikan secara ilmiah keamanannya. Oleh sebab itu, adalah kewajiban dari negara-negara untuk memberlakukan regulasi yang ketat atas produk-produk GMO hasil bioteknologi, untuk menjamin keamanan makanan, kesehatan manusia, Serta kelestarian lingkungan. Konsumen berhak untuk mengetahui bahwa produk yang dikonsumsi merupakan produk GMO, karena itulah para produsen GMO harus diwajibkan untuk melabel produk-produknya."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T17314
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gofar Bain
Jakarta: Djambatan, 2001
382.91 GOF u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>