Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4821 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anwari W.M.K.
Jakarta: LP3ES, 2005
923.2 ANW b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anwari W.M.K.
Jakarta: LP3ES, 2005
920.71 ANW b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rustam Ibrahim
Depok: Piramedia, 2005
650 RUS b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anas Urbaningrum
Jakarta: Teraju, 2009
320.959 8 ANA b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4415
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Hakim Mantova
Depok: Universitas Indonesia, 2004
S22133
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This paper considers the implication of Hannah Arendt's criticism of the relationship between violence and politics. For some political theorists and philosophers, it is taken for granted, that violence and politics are inextriacably intertwined. For Arendt, it is crucial to keep the two the two clearly and distinctly aapart. After arguing for a tripartite division between the human the human activities of labor, work and action, Arendt identifies the politics as the part of action and the violence as the part of labor and work. This is the way Arendt argues to keep the politics and the violence clearly apart."
300 RJES 14:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Widyani Soetjipto
Jakarta: Kompas, 2005
305.4 ANI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Saat ini kebebasan pers menjadi sebuah alasan
pemenuhan kebutuhan dahaga informasi masyarakat yang
seringkali dilakukan dengan cara melanggar norma yang telah
ada. Hal ini juga merambah dunia peradilan Indonesia dimana
demi kebebasan pers dan rasa ingin tahu masyarakat,
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menyediakan televisi di
luar ruang persidangan untuk menyiarkan proses yang sedang
terjadi di dalam ruang sidang ke luar ruang persidangan.
Hal demikian (baik disadari atau tidak disadari) telah
mengakibatkan terlanggarnya asas peradilan yang akhirnya
dapat menghalangi terungkapnya kebenaran materiil. Tujuan
dari pasal 159 ayat (1) KUHAP adalah untuk mencegah para
saksi saling berhubungan antara yang satu dengan yang lain.
Hal ini untuk menjaga agar keterangan saksi tetap obyektif.
Pelaksanaan dari pasal ini di pengadilan adalah
memerintahkan saksi yang belum mendapat giliran memberi
keterangan untuk ke luar ruang persidangan guna menghindari
saksi tersebut untuk mendengar keterangan saksi yang sedang
diberikan di depan persidangan demi menjaga obyektifitas
kesaksian. Adanya penayangan proses persidangan ke luar
ruang persidangan telah melanggar prinsip peradilan yang
melarang saksi untuk saling berhubungan demi menjaga
obyektifitas menjadi terancam. Pada kasus tindak pidana
korupsi Akbar Tandjung, merupakan salah satu contoh kasus
yang proses persidangannya disiarkan ke luar ruang
persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat serta
diliput seluruh proses persidangannya oleh salah satu
stasiun. Hal ini semata-mata tidak lain karena kasus tindak
pidana korupsi dengan terdakwa Akbar Tandjung pada saat itu
memang sangat menarik perhatian masyarakat Indonesia.
Dengan disiarkan proses persidangan kasus Akbar Tandjung,
maka saksi-saksi dalam kasus tersebut dapat saling
mengetahui keterangan saksi melalui siaran langsung ke luar
sidang pengadilan dan bahkan siaran langsung melalui
stasiun televisi. Keberadaan siaran langsung proses
persidangan melalui televisi berseberangan dengan aturan
hukum acara pidana sebagaimana diatur dalam pasal 159 ayat
(1) KUHAP. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan yuridis-normatif dan
pendekatan yuridis empiris, tipologi penelitiannya
deskriptif."
Universitas Indonesia, 2007
S22464
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nasrullah
"Himpunan Mahasiswa Islam HMI merupakan organisasi Islam pertama di kalangan mahasiswa yang lahir dua tahun pasca kemerdekaan negara Republik Indonesia yang bertepatan pada tanggal 5 Februari 1947 Masehi. HMI selalu hadir memberikan solusi dalam setiap gejolak dan persoalan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Kajian ini akan mendeskripsikan bagaimana kepemimpinan situasional pada organisasi kemasyarakatan pemuda dengan studi kasus kepemimpinan Akbar Tanjung selaku Ketua Umum PB HMI pada tahun 1972-1974. Metode penelitian adalah metode kualitatif deskriptif dengan teknik wawancara mendalam, observasi dan studi kepustakaan. Hasil kajian menunjukkan kepemimpinan Akbar Tanjung memenuhi empat indikator kepemimpinan situasional menurut Hersey dan Blanchard 1969 dalam Nurbaiti 1997 dan Rivai 2007 . Dalam perjalanan proses berorganisasi, Akbar Tanjung telah berhasil membawa HMI menjadi OKP yang dikenal dan disegani bahkan ditakuti oleh PKI pada masa itu. Sikap Akbar Tanjung yang peduli dan mengayomi kepada kader HMI, keberpihakannya kepada rakyat lemah pada setiap gejolak yang terjadi dalam sejarah perjuangan bangsa, berpartisipasi dalam setiap agenda pembaruan nasional, selalu mengirimkan kader-kader terbaiknya untuk terlibat dalam berbagai aktifitas pergerakan, serta selalu mempromosikan pemikiran HMI dalam kehidupan berbangsa dan bernegara melalui peran politiknya di negara Republik Indonesia, menjadikan Akbar Tanjung dan juga HMI menjadi tokoh pemuda dan tokoh politik legendaris yang sangat berpengaruh di Indonesia. Selain itu, Akbar Tanjung memiliki karakter yang toleransi, bijaksana, mudah bergaul, serta selalu amanah dan komitmen terhadap amanah organisasi yang telah dilimpahkan kepadanya serta kritis dan rasional terhadap kebijakan bangsa. Pembelajaran inilah yang dapat menjadi catatan bagi Ketua Umum HMI berikutya, sehingga HMI menjadi OKP yang terus disegani.

HMI is the first Islamic organization in students rsquo community held in 5 February 1947, 2 years after Indonesia rsquo s Independent day. HMI provides consistently the solutions to solve the problem happened in our country. This research will try to describe how the situational leadership system in the youth organization through case study of Akbar Tanjung rsquo s leadership as the leader of PB HMI from 1972 to 1974. The method used in this research is qualitative descriptive using deepen interview method and literature study. Analysis research illustrates that the leadership of Akbar Tanjung could complete the four situational leadership parameter related to Hersey and Blanchard in 1969 inside Nurbaiti, 1997 and Rivai, 2007 . In the running process at this organization. Akbar Tanjung has succeeded to lead HMI as an honored organization that is afraid by PKI at that time. His caring attitude toward all his members, and his attention to the weak society in every single problem which happen in nation effort history, the participation in each reformation moment, take his best members out in various activities, and also promote the ideas owned by HMI throughout people rsquo s life through the political participation in Indonesia, encourage Akbar Tanjung and also HMI to be young figure and famous politic legend who has an influence in Indonesia. In the other side, Akbar Tanjung has a good character, wise, easy going, and always trusted , strong commitment in leading the organization and critical person and rational to every nation policy. This lesson is likely to be information for the following leader, therefore, HMI being regarded OKP.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>