Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2662 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bimo Nugroho
Jakarta: Midas Surya Grafindo, 1999
303.6 BIM s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Herry Yogaswara
"Disertasi ini membahas tentang orang-orang Madura yang kembali setelah terjadinya kekerasan antar etnis yang dikenal dengan Kerusuhan Sampit pada bulan Februari 2001. Mereka memutuskan untuk kembali ke Sampit setelah mempertimbangkan berbagai situasi yang pernah mereka alami pada saat hidup di kota Sampit sebelum terjadinya kerusuhan. Penelitian ini ini ingin menunjukkan bahwa berbagai peristiwa pada masa lalu membentuk mental image yang dijadikannya sebagai referensi untuk kerangka bertindak pada masa sekarang.
Melalui penelitian lapangan yang dilakukan Sawpit Kalimantan Tengah, dan beberapa daerah lainnya di Provinsi Kalimntan Tengah dan Pulau Madura, Jawa Timur; dengan menggunakan teknik wawancara mendalam, pengamatan setengah terlibat dan penelusuran dokumentasi ditemukan bahwa orang-orang Madura menggunakan referensi kejadian pada masa lalu untuk memulai kembali kehidupannya di kota Sawpit. Ingatan-ingatan tentang harmonisasi hubungan dengan orang-orang Dayak diberi tempat yang luas. Namun, ingatan yang bersifat traumatic, khususnya tentang kekerasan komunal antar etnik tidak disembunyikan oleh orangorang Madura dari ruang publik kota Sampit."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
D1324
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jeany Hartriani
"ABSTRACT
Penerapan desentralisasi pada Masa Reformasi membuka kesempatan bagi kelompok etnis untuk memperjuangkan kepentingannya. Kondisi tersebut juga membuka kesempatan bagi elit politik untuk menggunakan isu etnis dalam rangka memperoleh kekuasaan politik. Penelitian ini membahas politisasi etnis yang dilakukan oleh elit politik di tingkat lokal sebagai upaya mendapatkan serta mempertahankan kekuasaan dengan mengangkat studi kasus pemerintahan Gubernur Cornelis di Kalimantan Barat tahun 2007 hingga 2013. Melalui metode kualitatif dan jenis penelitian eksplanatif, penelitian ini menggambarkan bahwa politisasi etnis yang dilakukan dalam proses pemilihan gubernur juga berlanjut selama masa pemerintahan. Melalui analisis dengan menggunakan teori elit instrumentalis etnis, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa politisasi etnis yang dilakukan dalam upaya memenangkan pemilihan gubernur juga dilakukan selama masa pemerintahan. Khususnya pada masa pemerintahan, politisasi etnis tidak hanya dilakukan dalam bidang politik tetapi juga di bidang birokrasi dan kebijakan pemerintah provinsi. Temuan lebih lanjut dari penelitian ini menunjukkan bahwa politisasi etnis telah memperlemah kualitas demokrasi yang berlangsung di tingkat lokal.

ABSTRACT
The implementation of decentralization during the Reformation Era has given the opportunity for the ethnic group to strive for their interest. This condition also has given the opportunity for the political elite to employ the ethnical issue in order to get the power. This research explains about ethnic politicization being conducted by political elite in local level as an effort to get and defend their power with the case study of Governor Cornelis’s governance period in West Kalimantan in 2007 until 2013. Through the qualitative method and explanative type of research, this research also shows that the ethnic politicization being conducted during the process of governor election also continues during the governance period. Through the analysis with elite ethnical instrumentalist theory, the result of this research shows that the ethnic politicization which has been done in order to win the vote in the governor election has also been conducted during the governance era. Specifically during the era of governance, the ethnic politicization not only had been done in political, but also in bureaucracy and policy of the provincial government. The further findings of this research observe that the ethnic politicization has weakened the quality of local democracy."
2014
S55870
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Rani Usman
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2009
305.895 1 RAN e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Surata
Yogyakarta: Global Pustaka Utama, 2002
305.8 AGU a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Surata
Yogyakarta: Global Pustaka Utama, 2002
305.8 AGU a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Rosihan
"ABSTRAK
Stereotip seringkali menjadi pemicu ketegangan antaretnis, khususnya di
masyarakat yang majemuk seperti Bangsa Indonesia, karena masih banyak orang
menilai stereotip hanya dipandang sebagai suatu yang langsung jadi (instant).
Salah satu tempat yang mempunyai tingkat interaksi yang tinggi dan terjadinya
pertukaran budaya yang berbeda diantara individu adalah sekolah. Oleh
karenanya, menarik untuk melihat bagaimana proses pembentukan stereotip yang
ada pada Etnis Komering sebagai etnis pribumi atas Etnis Jawa sebagai etnis
pendatang, khususnya di SMA N 1 Martapura, Sumatera Selatan. Penelitian
dalam Tesis ini bertujuan untuk membahas dan mendeskripsikan mengenai proses
pembentukan stereotip Etnis Komering (Etnis Pribumi) atas Etnis Jawa (Etnis
Pendatang). Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Kategorisasi
Diri (Self-Categorization Theory) berserta konsep stereotip, identitas, dan budaya.
Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan model
studi kasus (case study) sebagai strategy of inquiry, serta dengan menekankan
wawancara mendalam sebagai teknik pengumpulan data penelitian. Secara umum,
penelitian ini menunjukkan bahwa pada siswa-siswi Etnis Komering di SMA N 1
Martapura terjadi proses pembentukan stereotip Etnis Jawa. Secara khusus, proses
pembentukan stereotip Etnis Jawa dalam diri Etnis Komering mempertimbangkan
tiga tema besar yaitu Interaksi, Perbedaan, dan Kepribadian, sedangkan informasi
yang bersifat ekternal dianggap kurang mendukung dalam pembentukan stereotip
Etnis Jawa.

Abstract
Stereotypes are often the trigger inter-ethnic tensions, especially between native
and migrant ethnic groups in a pluralistic society such as the Indonesian nation,
because many people considered stereotype is only viewed as instantly. One of the
places that have a high level of interaction and exchange of different cultures
among individuals is a school. Therefore, interesting to see how the formation of
ethnic stereotypes that exist in Komering as the native ethnic about Javanese as
migrant ethnic, particularly in SMA Negeri 1 Martapura, South Sumatra. Research
in this thesis aims to discuss and describe the process of Komering Ethnic
stereotype formation on Javanese. Theory used in this study was Self-
Categorization Theory along with the concept of stereotypes, identity, and culture.
The method in this study used a qualitative approach with a case study model as a
strategy of inquiry, and by emphasizing in-depth interviews as a research data
collection technique. In general, this study shows that a forming process of
Javanese stereotypes among Komering students in SMA Negeri 1 Martapura
occurred. In particular, the formation of Javanese stereotypes on Komering
students considers three major themes, interaction, distinction, and personality,
while the external information that is considered to be less supportive in the
establishment of Javanese stereotypes."
2012
T31402
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Tulisan ini melakukan analisis tentang sejauh mana pemekaran wilayah memiliki dampak pada terjadinya proses rutinitas kekerasan, khususnya kekerasan yang berbasis pada etnik atau identitas tertentu. Pemekaran wilayah, juga menjadi arena konflik baru, dimana menjadi diabaikan. Justru pemekaran wilayah telah menyulut adanya konflik di berbagai daerah, khususnya karena etnik, identitas, agama dan solidaritas primodial, lebih banyak digunakan sebagai pertimbangan bagi sebuah daerah yang hendak dimekarkan, dibanding dengan berdasarkan pertimbangan penguatan masyarakat sipil."
361 JPS 1:1(2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"This research intends to prove that globalization is not always related to homogenization process. For such a purpose this research described how Betawi youngsters construct their ethnis identity and how they consume Betawi cultural television program in the constructuin of their ethnis identity. As a constructuinist, the resercher used case study with multi level analysis design. The results suggest that on a one side among cases studied their characteristics as orang Betawi can still be seen, but on the other side, their ethic identity is weekened while a new ethnis identity is formed."
Thesis: Jurnal Penelitian Ilmu Komunikasi, V (3) September-Desember 2006: 49-74, 2006
TJPI-V-3-SeptDes2006-49
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>