Ditemukan 3825 dokumen yang sesuai dengan query
Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-Hall, 1961
180.82 PHI
Buku Teks Universitas Indonesia Library
New York: Macmillan, 1957
108.2 PHI
Buku Teks Universitas Indonesia Library
New York: Macmillan, 1957
101.1 PHI
Buku Teks Universitas Indonesia Library
New York: University of Buffalo, 1950
194 PHI
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Budziszewski, J.
"This monumental, line-by-line commentary makes Thomas Aquinas's classic Treatise on Happiness and Ultimate Purpose accessible to all readers. Budziszewski illuminates arguments that even specialists find challenging: What is happiness? Is it something that we have, feel, or do? Does it lie in such things as wealth, power, fame, having friends, or knowing God? Can it actually be attained? This book's luminous prose makes Aquinas's treatise transparent, bringing to light profound underlying issues concerning knowledge, meaning, human psychology, and even the nature of reality."
Cambridge: Cambridge University Press, 2020
e20518452
eBooks Universitas Indonesia Library
Sydney: Ashgate, 2000
345 CRI
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Thomas, Julian
London: Routledge, 1996
930.1 THO t
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Nietzsche, Friedrich Wilhelm, 1844-1900
New York: The Modern Library , [date of publication not identified]
193 NIE t
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Aquine, Bewerkt
Boekhandel: Cuyk aan de Maas Van Linderts , 1923
189 AQU gz
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Isni Hari Pudjarama
"Penulisan ini terutama mengkaji paradigma Kuhn sehubungan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Pendapat Kuhn itu mengimplikasikan bahwa ilmu tidak berkembang secara kumulatif evolusioner, melainkan revolusioner. Metode pembahasan menggunakan studi kepustakaan. Buku buku yang dipakai adalah buku-buku bacaan primer teks-teks filsafat dan buku-buku bacaan sekunder yang bersangkutan dengan tema skripsi. Menurut Kuhn konsep paradigma dan revolusi ilmiah memberikan semangat yang sangat berarti di dalam perkembangan dunia keilmuan umumnya dan filsafat khususnya. Dan untuk mencapai suatu paradigma, ilmuwan harus dapat meyakinkan bahwa teorinya dapat diterima yang tentu saja harus lebih baik daripada saingannya. Bagi Kuhn sifat ini disebut revolusi ilmiah. Setelah paradigma yang lama direvolusi, bukan berarti teori ilmiah berhenti pada paradigma yang baru itu, sebab teori ilmiah selalu terbuka untuk direvolusi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S16051
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library