Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152880 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kuntowijoyo, 1943-2005
Bandung: Mizan Media Utama, 2001
297.092 KUN m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Sofyan
Yogyakarta: Media Pressindo, 1999
200 MUH a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Meyrasyawati
"Penelitian ini dilakukan berdasarkan maraknya busana pengantin Jawa yang dimodifikasi kearah religi. Perubahan desain dari busana pengantin yang murni bernuansa budaya lokal Jawa dan kemudian dipadupadankan dengan gaya berbusana muslim ini mengalami proses keberterimaan yang luar biasa sebagai trend fesyen dikalangan masyarakat Indonesia tak terkecuali masyarakat perkotaan seperti halnya Surabaya. Penelitian ini berusaha mengungkapkan simbolisasi dan pemaknaan budaya (budaya Jawa) dan agama (Islam) yang terdapat pada busana pengantin tersebut. Dengan menggunakan teori fashion system, peneliti mengungkap simbol yang terdapat di balik busana pengantin Jawa Muslim yang menampakkan dua sisi busana, yaitu busana dari budaya Jawa dan busana bernuansa Islami sebagai sebuah sistem yang saling berkelindang. Hasil penelitian terhadap simbolisasi budaya dan agama dalam busana pengantin Jawa Muslim menunjukkan bahwa busana pengantin Jawa Muslim diproduksi oleh para perias pengantin sebagai bentuk kapitalisme yang menawarkan gaya hidup konsumerisme. Hal ini menunjukkan pula adanya pergeseran pemaknaan dalam busana pengantin Jawa Muslim dari budaya lokal asli Jawa menjadi budaya Jawa kontemporer. Hal menarik lainnya adalah bahwa pilihan dalam memakai busana pengantin Jawa Muslim ini tidak hanya karena alasan agama tetapi juga karena popularitas. Konsep busana muslim dalam busana pengantin Jawa Muslim tidak lagi terkait dengan pemenuhan akidah Islam melainkan sebuah trend fesyen yang hanya merujuk pada tertutupnya aurat.

This study is conducted to investigate a popular practice of modifying Javanese bridal costumes based on religious considerations. Transformation from purely traditional Javanese bridal costumes to those with some application of Islamic clothing style is gaining rapid acceptance and begins to be considered as a popular fashion style by a great number of Indonesians, especially in urban areas like Surabaya. The purpose of this study is to discover cultural (Java) and religious (Islam) symbolisms implied in the modification and to examine the signification involved in the process. By applying the fashion system theory, this paper seeks to unravel the symbolisms in modern Javanese-Moslem bridal costumes which reveal a thought system built of two intertwining aspects: Javanese culture and Islamic religious principles. Deep observation into the cultural and religious symbolisms reveals that the modern Javanese-Moslem bridal costumes are actually invented by bridal stylists as a form of capitalism which benefits from a consumerist lifestyle. This fact reflects a shift in the way people signify modern Javanese-Moslem bridal costumes from Javanese local culture to contemporary Javanese culture. Another interesting finding shows that people choose this Javanese-Moslem style for their bridal costumes because of not only religious considerations but also its popularity. The application of Islamic fashion style in the Javanese-Moslem bridal costumes is no longer associated with the obedience to Islamic teachings but is a mere reflection of a growing trend towards more extensive body coverage."
Universitas Airlangga. Fakultas Ilmu Budaya, 2013
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Meyrasyawati
"Penelitian ini dilakukan berdasarkan maraknya busana pengantin Jawa yang dimodifikasi kearah religi. Perubahan
desain dari busana pengantin yang murni bernuansa budaya lokal Jawa dan kemudian dipadupadankan dengan gaya
berbusana muslim ini mengalami proses keberterimaan yang luar biasa sebagai trend fesyen dikalangan masyarakat
Indonesia tak terkecuali masyarakat perkotaan seperti halnya Surabaya. Penelitian ini berusaha mengungkapkan
simbolisasi dan pemaknaan budaya (budaya Jawa) dan agama (Islam) yang terdapat pada busana pengantin tersebut.
Dengan menggunakan teori fashion system, peneliti mengungkap simbol yang terdapat di balik busana pengantin Jawa
Muslim yang menampakkan dua sisi busana, yaitu busana dari budaya Jawa dan busana bernuansa Islami sebagai
sebuah sistem yang saling berkelindang. Hasil penelitian terhadap simbolisasi budaya dan agama dalam busana
pengantin Jawa Muslim menunjukkan bahwa busana pengantin Jawa Muslim diproduksi oleh para perias pengantin
sebagai bentuk kapitalisme yang menawarkan gaya hidup konsumerisme. Hal ini menunjukkan pula adanya pergeseran
pemaknaan dalam busana pengantin Jawa Muslim dari budaya lokal asli Jawa menjadi budaya Jawa kontemporer. Hal
menarik lainnya adalah bahwa pilihan dalam memakai busana pengantin Jawa Muslim ini tidak hanya karena alasan
agama tetapi juga karena popularitas. Konsep busana muslim dalam busana pengantin Jawa Muslim tidak lagi terkait
dengan pemenuhan akidah Islam melainkan sebuah trend fesyen yang hanya merujuk pada tertutupnya aurat
This study is conducted to investigate a popular practice of modifying Javanese bridal costumes based on religious
considerations. Transformation from purely traditional Javanese bridal costumes to those with some application of
Islamic clothing style is gaining rapid acceptance and begins to be considered as a popular fashion style by a great
number of Indonesians, especially in urban areas like Surabaya. The purpose of this study is to discover cultural (Java)
and religious (Islam) symbolisms implied in the modification and to examine the signification involved in the process.
By applying the fashion system theory, this paper seeks to unravel the symbolisms in modern Javanese-Moslem bridal
costumes which reveal a thought system built of two intertwining aspects: Javanese culture and Islamic religious
principles. Deep observation into the cultural and religious symbolisms reveals that the modern Javanese-Moslem bridal
costumes are actually invented by bridal stylists as a form of capitalism which benefits from a consumerist lifestyle.
This fact reflects a shift in the way people signify modern Javanese-Moslem bridal costumes from Javanese local
culture to contemporary Javanese culture. Another interesting finding shows that people choose this Javanese-Moslem
style for their bridal costumes because of not only religious considerations but also its popularity. The application of
Islamic fashion style in the Javanese-Moslem bridal costumes is no longer associated with the obedience to Islamic
teachings but is a mere reflection of a growing trend towards more extensive body coverage."
Universitas Airlangga. Fakultas Ilmu Budaya, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jaenal Aripin
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008
347.01 JAE p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Baharuddin Lopa, 1935-2001
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996
320 BAH m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Rofiah
"Islam hadir mengubah tradisi yang menistakan perempuan secara gradual dneganmmpertimbangkan realitas riil yang ada. Tarik menarik antara pesan islam tentang seksualitas permpuan yang memanusiakan dan tradisi yang menistakan terus berlangsung hingga kini. Hasil antara lain adalah lahirnya tradisi dan pemahaman yang justru melemahkan seksualitas perempuan atas nama islam. Strategi penting yang harus dimulai antara lain adalah mengintegrasikan tafsir alternative atas islam dengan upaya-upaya lain dalam mewujudkan tatanan yang adil gender."
Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, 2008
170 JPMP 58 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ariobimo Herlambang
"Strukturalisme merupakan salah satu perspektif dalam kajian ekonomi politik internasional yang memiliki kontribusi serta pengaruh yang masif dalam wacana pembangunan dan hubungan internasional. Sayangnya, hingga kini pembahasan dari perspektif strukturalisme masih bersifat sporadis dan terpisah-pisah, upaya akademisi untuk memberikan sintesis terhadapnya sudah ada namun tidak menyeluruh. Melalui tinjauan pustaka ini, penulis berupaya untuk mengisi kekosongan ini dengan mengkaji, menganalisis, dan mensintesiskan 64 literatur-literatur strukturalisme dalam ekonomi politik internasional. Lebih lanjut tulisan-tulisan tersebut penulis klasifikasikan ke dalam tiga bahasan tematik yaitu: (1) pemahaman terhadap strukturalisme yang membahas soal definisi, argumen utama, serta sejarah keilmuan strukturalisme; (2) pembahasan terhadap teori-teori strukturalisme yaitu Teori Sistem Dunia dan Teori Dependensi; serta (3) strukturalisme dan topik pembahasan kajian ekonomi politik internasional yaitu isu rantai komoditas global, perdagangan internasional, bantuan luar negeri serta investasi asing langsung. Tinjauan pustaka ini menganalisis kesepakatan, debat, dan kesenjangan literatur dan berhasil menemukan beberapa sintesis kunci, yaitu: (1) strukturalisme merupakan salah satu paradigma dalam studi ekonomi politik internasional; (2) seiring waktu terdapat diversifikasi topik riset strukturalisme; (3) tulisan didominasi oleh akademisi Amerika Serikat, Eropa, dan Amerika Latin sementara fokus pembahasan didominasi oleh kajian terhadap Amerika Latin; (4) masih terdapat senjang dalam literatur strukturalisme khususnya literatur-literatur yang: berorientasi kebijakan, memperhitungkan struktur nonmateril, menggunakan perspektif pascakolonialisme, dan memberikan inovasi kajian.

Structuralism is one of the international political economy perspectives that has a massive contribution and influence in the discourse of development and international relations. Unfortunately, until now the available academic discussion about structuralism is still sporadic and fragmented, several efforts has been made to provide a synthesis of it yet it’s comprehensive nor holistic. Through this literature review, the author attempts to fill this academic gap by reviewing, analyzing, and synthesizing 64 structuralism literatures in international political economy. Furthermore, the authors classify these writings into three thematic topics, namely: (1) understanding of structuralism which discusses the definition, main arguments, and scientific history of structuralism; (2) discussion of structuralism theories, namely World System Theory and Dependency Theory; and (3) structuralism and international political economy issues, which discusses the issue of global commodity chains, international trade, foreign aid and foreign direct investment. This literature review and analyzes the agreement, debate, and gaps in the literature and finds several key syntheses, namely: (1) structuralism is one of the paradigms in the study of international relations; (2) over time there has been a diversification of structuralism research topics; (3) structuralist writings are dominated by academics from the United States, Europe, and Latin America while the focus of the discussion is dominated by studies on Latin America; (4) there are still gaps in the structuralism literature, especially the literature that: more policy-oriented, takes into account non-material structures, uses a post-colonial perspective, and provides research innovations."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sangidu
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2018
892.7 SAN s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Wedatama Widya Sastra, 2003
944.01 Pra
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>