Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 198026 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zaini Mucharom
Jakarta: Salemba Diniyah, 2002
297 ZAI i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Suhandjati Sukri
Yogyakarta: Gama Media, 2004
297.659 8 SRI i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga Masripah
"Skripsi ini membahas mengenai Bale Kambang yang terdapat pada keraton Kerajaan Islam di Pulau Jawa yang dibangun pada abad XVI-XVIII, ditinjau dari sisi bentuk Bale Kambang, baik kolam Bale Kambang maupun bangunan Bale Kambangnya. Data yang dikumpulkan melalui penjajagan data dan observasi yang dilakukan secara langsung maupun melalui literatur, kemudian diolah menggunakan analisis morfologi (analisis bentuk) dan hasil analisis tersebut diinterpretasikan dengan menggunakan metode perbandingan. Analisis menghasilkan bentuk-bentuk Bale Kambang pada keraton kerajaan Islam di Pulau Jawa. Pada tahap interpretasi menghasilkan unsur-unsur Bale Kambang yang sering muncul pada keraton kerajaan Islam di Pulau Jawa yang meliputi unsur utama yaitu air dan bangunan Bale Kambangnya, serta unsur fisik dari kolam dan bangunan Bale Kambang. Selain itu dengan membandingkannya dengan Bale Kambang pada masa Hindu-Buddha di Indonesia menghasilkan adanya kesinambungan bentuk Bale Kambang Hindu-Buddha ke kebudayaan Islam di Pulau Jawa.

This thesis is about Bale Kambang that exist in the Islam Kingdom in Java Island that was build in XVI-XVIII century, observed from the form of the Bale Kambang, the pond of Bale Kambang and also the construction of Bale Kambang it self. The data that collected by data investigation and observation that has done directly or by literature, and then processed by using morphology analysis (form analysis) and the result of that analysis interpreted with using comparison method. The analysis make Bale Kambang forms in Islam Kingdom in Java Island. The interpretation stage makes Bale Kambang elements that often appear in the Islam kingdom in Java Island that consist of main element that is water and the construction of Bale Kambang, and also physic element from the pond and the construction of Bale Kambang. Besides that by comparing it with Bale Kambang in Hindu-Buddha era in Indonesia make the continuity of Bale Kambang Hindu-Buddha construction to the Islam culture in Java Island."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S11552
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zaini Muchtarom
Jakarta: INIS, 1988
297.099 2 ZAI s II
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Geertz, Clifford
Jakarta: Pustaka Jaya, 1983
299.920 GEE rt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
M. Murtadho
Yogyakarta: Lappera Pustaka Utama, 2002
297 MUR i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Geertz, Clifford
Depok: Komunitas Bambu, 2014
299.920 GEE a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Khaeroni
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa strategi pembangunan top down (dari atas ke bawah) sebagaimana diterapkan pada era Orde Baru dinilai tidak banyak memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas dan daya kreasi masyarakat. Oleh karena itu, program desa binaan yang menggunakan pendekatan community development dan bertumpu pada religion-based development, perlu dikaji sejauh mana mobilisasi dan kecenderungan partisipasi santri dan abangan dalam pelaksanaan program desa binaan.
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalalh secara kuantitatif dan dilengkapi metode kualitatif. Sampel yang diambil sebagai responden sebanyak 60 orang dari 2.630 jumlah populasi. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara quotum berdasarkan geografis. Adapun teknik pengumpulan datanya adalah melalui kuesioner, wawancara, dan observasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa proporsi partisipasi responden dalam memberikan sumbangan pemikiranlide pada pelaksanaan program desa binaan relatif tinggi (0,70). Dilihat dari sosio-religius, tampak di sini bahwa responden santri lebih aktif (0,79) dibandingkan dengan responden abangan yang hanya sebesar 0,53, dengan rasio kecenderungan (RK) kalangan responden santri 3,06 kali lebih besar dari pada kaum abangan. Besarnya proporsi dan peluang responden dalam memberikan sumbangan pemikiran/ide berhubungan dengan status sosio religiusnya, sekalipun tidak begitu besar atau hanya sebesar 0,54 (sedang).
Proporsi responden dalam memberikan sumbangan materi berada pada kategori sedang atau 0,48. Dilihat dari sosio religius, responden santri lebih aktif memberikan sumbangan materi, dengan jumlah sebesar 0,53 (sedang) dibandingkan dengan abangan yang hanya sebesar 0,35 (rendah), dengan rasio kecenderungan partisipasi responden santri 2,09 kali lebih besar dari pada responden abangan. Namun demikian, derajat hubungan antara variabel sosio religius dan partisipasi relatif rendah atau hanya 0,36. Sedangkan dalam bentuk sumbangan tenaga, proporsi partisipasi responden tergolong sangat tinggi (0,82). Di lihat dari latar belakang sosio-religius, responden santri memberikan sumbangan tenaga lebih tinggi yakni sebesar 0,88 (sangat tinggi) dibandingkan abangan yang hanya sebesar 0,65 (tinggi), dengan rasio kecenderungan responden santri 3,67 kali lebih besar dari pada responden abangan. Adapun derajat hubungan antara variabel sosio-religius dan variabel partisipasi sebesar 0,61 (tinggi). Sementara itu, dalam bentuk pemanfaatan pelayanan pembangunan, proporsi partisipasi responden tergolong sangat tinggi (0,93). Di lihat dari latar belakang sosio-religius, responden santri memberikan sambangan tenaga lebih tinggi yakni sebesar 0,98 (sangat tinggi) dibandingkan abangan yang hanya sebesar 0,82 (sangat tinggi), dengan rasio kecenderungan responden santri 10,75 kali lebih besar dari pada responden abangan. Adapun derajat hubungan antara variabel sosio religius dan variabel partisipasi sebesar 0,80 (sangat tinggi). Tingginya tingkat partisipasi responden pada pelaksanaan program desa binaan adalah karena adanya faktor-faktor: Pertama, adanya aktifitas kehidupan beragama yang relatif baik. Kedua, adanya hubungan intern umat beragama yang baik. Ketiga, adanya jalinan hubungan sosial yang baik, dan keempat, adanya kesamaan visi. Sementara itu, faktor yang menghambat partisipasi responden adalah: Pertama, rendahnya tingkat pendidikan. Kedua, rendahnya Tingkat Kehidupan Ekonomi. Ketiga, longgarnya nilal-nilai keagamaan, dan keempat, terbatasnya anggaran yang dialokasikan untuk program desa binaan.
"
2000
T3513
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizem Aizid
Jakarta: Dipta, 2015
297.598 2 RIZ i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
M. Nurkhoiron
"Islam Ortodoks vis a vis abangan merupakan dua kekuatan dalam sistem keagamaan di Jawa yang terus menampilkan pergulatannya sampai saat ini (Geertz,1960 ;Wodward,1989 Bruinessen, 2000; Stange, 1986). Pergulatan atau konflik ini temyata juga pemah muncul pada masa kerajaan Islam Demak abad ke-15 ketika proses pembentukan kerajaan Islam Jawa baru dimulai (Florida, 1995). Dalam konteks negara Indonesia, pergulatan dua kekuatan ini dapat dilihat muara persoalannya dan penentuan dasar negara Pancasila vis a vis Piagam Jakarta yang masih belum dianggap ?final? - setidaknya oleh sebagian kelompok Islam ortodoks. Studi ini diambil pada masa reformasi, sebuah masa paska runtuhnya Soeharto namun struktur Orde Baru yang dibangun pada masa paska peristiwa 1965 masih menorehkan jejak-jejaknya. Jejak ini salah satunya bisa dirunut dari kebijakan kebudayaan dan keagamaan. Sampai sekarang kita masih melihat islamisasi sebagai proses politik yang terus mengeras setidaknya karena akibat dari kebijakan kebudayaan dan keagamaan Orde Baru yang secara relatif memberikan upembelaan" bagi kepentingan kelompok Islam (Dhakidae, 2003).
Dengan menfokuskan kepada kajian mikro, studi ini ingin melihat pola pergulatan keagamaan di masyarakat Pati Jawa Tengah masa kini dan hubungannya dengan berbagai akibat dari kebijakan kebudayaan masa Orde Baru. Sebagai salah satu wilayah di Jawa, Pati memiliki gambaran spesifik bagaimana kontestasi dan resistensi antara Islam santri yang menganut pengetahuan Islam Ortodoks dan kaum abangan berlangsung. Pergulatan kultural antara santri-abangan di Pati ini salah satunya ditengarai melalui pembelahan sosio-kultural; yakni antara Pati Utara sebagai pusat wilayah kultur santri dan Pati Selatan khususnya Bakaran sebagai wilayah abangan. Melalui pendekatan kualitatif studi ini melacak proses hegemoni dan counter hegemony Subkultur (Gramsci 1971; Hebdige, 1979) di dalam wilayah yang terbelah tersebut. Studi ini menunjukkan bahwa meskipun islamisasi terus berlangsung, kaum abangan di Bakaran Pati Selatan tidak kalah kreatifnya dalam melontarkan perlawanan (resistensi) terhadap simbol-simbol dan kode-kode kultural islamisasi yang hegemonik. Upaya resistensi kultural Masyarakat Bakaran terutama teridentifikasi dalam situs kesenian Ketoprak (lakon Ondorante), dan situs legenda Nyi Bakaran. Cerita Ondorante merepresentasikan gugatan terhadap kekuasaan status quo, dan perlawanan terhadap paham keagamaan yang terlalu terpaku kepada aspek-aspek formalitas semata. Mitos Tanding Nyi Bakaran melakukan counter terhadap simbol-simbol, kode-kode Islam mainstream, dengan melakukan pembalikan makna (deformasi). Namun resistensi subkultur tidak berlangsung dalam pola linear, tetapi di dalamnya mengandung pola pola konvergensi, negosiasi dan hibridisasi.
Studi ini menarik dan penting mengingat pendekatan kritis atas dinamika keagamaan di Indonesia jarang dilakukan apalagi dalam level mikro dimana kajian sosiologi nampak begitu ketinggalan dibandingan dengan kajian-kajian antropologi -- padahal kedua pendekatan ini tidak mungkin dipisahkan satu sama lain."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14378
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>