Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117429 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mulder, Niels
Yogyakarta: Lembaga Kajian Islam dan Studi (LKiS), 2001
301.092 MUL mt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
R.M. Koentjaraningrat, 1923-1999
Jakarta: Penerbitan Universitas, 1958
301.598 KOE m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
R.M. Koentjaraningrat, 1923-1999
Jakarta: Universitas Indonesia, 1923
306.598 KOE b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Fesylla Fajrina Harahap
"ABSTRAK
Makalah ini membahas cara kerja bagaimana di dalam dunia penggemar fandom One Direction bekerja yang lebih dalam, terutama pada group penggemar One Direction. Literatur di dalam analisa berikut membahas bagaimana One Direction memiliki pengikut yang begitu besar sejak awal mula mereka terbentuk, karena itu fandom mereka dapat dipandang sebagai perubahan budaya dengan individu yang mengembangkan semacam fanatisme, tetapi dengan lingkup yang besar pada performa pemusik terkenal lainnya era sebelumnya. Pengembangan media sosial telah membuat fandom mengambil selangkah lebih maju dalam peningkatan konektivitas interaksi bersama orang lain yang memiliki idola yang sama, sehingga membuat komunitas itu sendiri lebih kuat dari sebelumnya. Mereka mengekspresikan diri melalui media sosial seperti twitter, instagram, facebook, dan tumblr untuk menyebarkan foto, karya seni gambar, video, dan cerita yang dibuat oleh penggemar. Kelanjutan pengembangan media sosial dan fandom tidak bisa dialihkan satu sama lain, karena seorang harus melakukan analisa dari kedua hal tersebut untuk mendapatkan hasil. Kata Kunci:One Direction, Komunitas, Media Sosial, Anthroplogi, Penggemar

ABSTRACT
This paper looks into the inner workings of how fandom works, particularly at the fandom of One Direction. Literature within discusses how since One Direction has such a large following, in that their fandom can be viewed as a cultural change with individuals developing a sort of fanaticism, but on a large scope comparable to other large musical acts of days past. Development of social media though has taken fandom a step further with increased connectivity with others with increased interaction with others and their idols, allowing for a stronger community not available previously for other large fandoms. Self expression is down through means such as twitter, instagram, facebook and tumblr to name a few via posting photos, creating fan videos, art or fiction. The continuous development of social media and fandom cannot be diverted from one another, and must both be monitored for anthropologists to continue research. Key Word One Direction, Community, Social Media, Anthropology, Fans "
Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Windi Ulfiatun Nasikha
"Sejauh saya melihat tenun ikat hanya dianggap sebatas sebuah simbol mati yang tidak memiliki kekuatan pada konteks kehidupan, seolah-olah corak motif tenun ikat memang berjalan sebagaimana mestinya. Lebih daripada itu, tenun ikat di Desa Nggela, kecamatan Wolojita, Kabupaten Ende justru menunjukkan sisi dinamika yang berusaha mempertahankan keragaman tenun di masa kini. Melalui kacamata antropologi seni, terdapat peran agensi yang masing-masing memiliki kekuatan sekaligus mengalami dinamika untuk menjaga keberlangsungan ragam tenun di Desa Nggela, Kecamatan Wolojita, Kabupaten Ende - Lio Selatan pada masa kini. Tulisan ini akan mengulik bagaimana para penenun, material, objek tenun, dan penikmat berusaha membangun dan mengakomodasi setiap peran untuk menentukan sebuah keputusan keberlangsungan ragam tenun saat ini.

As far as I can see, the ikat weaving is only considered limited as a symbol of stagnation ithout any power in the context of life, as if the ikat weaving patterns simply exist as they should. However, the ikat weaving in Nggela Village, Wolojita District, Ende Regency, actually demonstrates a dynamic aspect that strives to preserve the diversity of weaving in the present time. Through the lens of art anthropology, there is an agency role that possesses power while also experiencing dynamics to sustain the variety of weaving in Nggela Village, Wolojita District, Ende Regency- Lio Selatan today. This article will delve into how the weavers, materials, weaving objects, and appreciators strive to build and accommodate each role in determining the decision for the sustainability of weaving varieties at present."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rido Budiman
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang bagaimana mistisisme dan seksualitas
direpresentasikan dalam proses penerjemahan budaya dan cultural borrowing
dalam Lady Terminator, Queen of Black Magic dan Mystics in Bali, 3 film
eksploitasi dari Indonesia yang didistribusikan di dunia internasional. Dengan
melakukan analisis tekstual dan kontekstual, tujuan utama penelitian ini adalah
membongkar strategi-strategi pemaknaan yang digunakan dalam ketiga film
tersebut sebagai bagian dari kategori film eksploitasi. Hal ini terlihat dari hasil
penelitian yang menunjukkan film eksploitasi dari Indonesia yang didistribusikan
secara internasional masih setia dengan elemen-elemen yang mendefinisikan film
eksploitasi (kekerasan, dan seksualitas) dan juga unsur mistisisme yang menjadi
ciri khusus film eksploitasi dari Indonesia. Di satu sisi, film-film ini dengan
strategis memanfaatkan unsur mistisisme sebagai daya tarik untuk penonton
internasional. Akan tetapi, ada strategi-strategi yang dilakukan baik dalam tataran
narasi maupun visual untuk memastikan produk budaya populer ini dapat
dinikmati atau bahkan dipahami oleh penonton internasional dan salah satunya
adalah dengan merasionalkan unsur mistisisme. Selain membuat penonton
menikmati eksotisme yang ditawarkan dan merasa berjarak dengan narasi film
(distancing), film-film ini juga menggunakan strategi intertekstualitas dengan
meniru film-film Hollywood seperti Terminator untuk menciptakan kedekatan
(identification).

ABSTRACT
This thesis discusses how mysticism and sexuality are represented in the process
of cultural translation and cultural borrowing in Lady Terminator , Queen of Black
Magic and Mystics in Bali, three internationally distributed exploitation films
from Indonesia. By doing textual and contextual analysis, the main purpose of this
study is to dismantle the strategies used in the meaning making process in the
three films. Research finding reveal that internationally distributed exploitation
films from Indonesia are still loyal to the elements that define exploitation films
(violence, and sexuality) and also an element of mysticism which is a special
characteristic of exploitation films from Indonesia. These films strategically
utilize elements of mysticism as an appeal to an international audience. However,
there are strategies apply both at the level of the narrative and the visual to ensure
the products of popular culture can be enjoyed or even understood by an
international audience and one of them is to rationalize the element of mysticism.
In addition to making the audience enjoy the exoticism offered and felt within the
narrative of the film (distancing), these films also use the strategy of intertextuality
to imitate Hollywood movies, such as Terminator, to create proximity
(identification).;"
2016
T45910
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulder, Niels
Amsterdam: The Pepin Press, 1998
291.422 MUL m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mulder, Niels
Jakarta: Kanisius, 2005
291.422 MUL m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1997
301 KOE
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmine Zaky Shahab
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
PGB 0074
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>