Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 385 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Paembonan, Taya
Jakarta : Pustaka Jaya, 1993
370.992 PAE b (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Meiliana Charissa
"Di daerah Kalimantan, wanita suku Dayak merawat kulit dengan bahan alam, salah satunya adalah kulit batang taya (Nauclea subdita). Tujuan penelitian adalah memperoleh ekstrak kulit batang taya dan menguji aktivitas antioksidan, penghambatan tirosinase, membuat sediaan gel yang stabil serta melakukan uji keamanan dan manfaat terhadap kulit. Hasil uji penghambatan tirosinase ekstrak menunjukkan nilai IC50 568.58 μg/mL pada L-tyrosine dan 1374.69 μg/mL pada LDOPA, lebih besar dibandingkan standar asam kojat yang memiliki IC50 15.69 μg/mL dengan L-tyrosine dan 61.38 μg/mL. Hasil uji antioksidan ekstrak memiliki nilai IC50 48.78 μg/mL dibandingkan standar kuersetin 10.12 μg/mL dan dapat dikategorikan sebagai antioksidan yang kuat (<50 μg/mL). Hasil uji sediaan gel yang mengandung ekstrak kulit batang taya selama 12 minggu menunjukkan gel stabil secara fisik. Uji keamanan dan manfaat sediaan gel menunjukkan gel aman digunakan secara topikal dan uji manfaat menunjukkan perubahan peningkatan elastisitas kulit.

In Borneo, Dayak women treat the skin with natural ingredients, one of which is taya cortex (Nauclea subdita). The research objective was to obtain taya cortex extract and test the antioxidant activity, inhibition of tyrosinase, create a stable gel formulation as well as to test the safety and efficacy of the skin. The test results showed inhibition of tyrosinase extract IC50 value of 568.58 μg/mL in L-tyrosine and 1374.69 μg/mL in L-DOPA, larger than standard kojic acid which has IC50 15.69 μg/mL with L-tyrosine and 61.38 μg/mL. The test results antioxidant extracts have IC50 value of 48.78 μg/mL compared to standard quercetin 10.12 μg/mL, and can be categorized as a powerful antioxidant (<50 μg/mL). The result of gel formulation containing taya cortex extract for 12 weeks showed physically stable gel. Safety test and efficacy test of gel preparation showed the gel is safe to use topically and shows an increase in skin elasticity changes.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
T45941
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tulus Setiyadi
Lamongan: Pustaka Ilalang, 2016
899.222 TUL g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Winasti Rahma Diani
"Indonesia merupakan bangsa multikultural yang terdiri dari berbagai suku bangsa. Setiap daerah memiliki ciri khas dan tradisi masing-masing yang menjadi warisan kebudayaannya. Salah satu bentuk warisan kebudayaan itu adalah tradisi lisan. Semua tradisi lisan penting untuk dilestarikan sebagai warisan kebudayaan bangsa. Salah satu tradisi lisan asal Banten adalah Wayang Garing yang memiliki beberapa perbedaan jika dibandingkan dengan wayang pada umumnya. Perbedaan itu membuat Wayang Garing terlihat unik. Namun, tradisi lisan tersebut terancam punah karena saat ini hanya ada seorang dalang yang masih berusaha mempertahankannya. Tidak ada salah seorang pun dari keturunan sang dalang Wayang Garing yang berminat untuk mempertahankan atau mewarisi tradisi lisan tersebut, begitu juga dengan generasi muda dari tempat Wayang Garing berasal. Peran dan upaya pemerintah untuk melestarikan Wayang Garing juga tidak tampak dengan jelas atau terasa. Jika keadaan ini terus berlanjut, keberadaan Wayang Garing sebagai salah satu tradisi lisan asal Banten benar-benar berada di ambang kepunahan.

Indonesia is a multicultural nation which consist of hundreds ethnic groups. Each region has particular characteristics and their own traditions that become the culture heritage. One of the Indonesian’s culture heritage is oral tradition. All of the oral traditions are important to be conserved as nation culture heritage. One of the oral tradition from Banten is Wayang Garing which has some differences from other wayang or puppets tradition. The differences made Wayang Garing looks unique. But, that oral tradition is barely extinct because nowadays there is only one master or dalang who still trying to preserve Wayang Garing. Unfortunately, there is no one from his family members and people arround him who seems interested to preserve Wayang Garing. The government seems lacking in their role and efforts to preserve Wayang Garing. If this situation continues,
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Arauni Mayanfauli
"ABSTRAK
Penelitian ini mengangkat sebuah ungkapan yang dijadikan sebagai pengetahuan budaya oleh masyarakat Jawa, yaitu yitna yuwana lena kena. Konsep yitna yuwana lena kena berkaitan dengan nilai religiusitas, ungkapan ini menjelaskan bagaimana seseorang harus berhati-hati dalam bertindak karena akan mendapatkan keselamatan di dunia, sebaliknya jika tidak berhati-hati maka akan mendapatkan masalah dalam hidupnya. Terutama untuk seorang perempuan yang harus memiliki sifat keutamaan, seperti membawa diri dengan baik, harus dapat menahan hawa nafsu, deduga, prayoga, dan reringan, jangan mengedepankan sifat angkara. Oleh karena itu, konsep yitna yuwana lena kena dalam novel gogroke reroncen kembang garing penting untuk diteliti, untuk itu perlu adanya pembuktian dengan menggunakan analisis struktural berupa tokoh, penokohan, alur, latar, tema dan amanat melalui pendekatan objektif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk menunjukkan adanya konsep karma yang dialami oleh tokoh utama berdasarkan tindakan-tindakan yang dilakukannya.

ABSTRACT
This research raising a phrase that is used as a cultural knowledge by the people of Java, namely yitna yuwana lena kena. The concept of yitna yuwana lena kena is related to the value of religiosity, this phrase explains how people have to be careful in acting because it will get salvation in the world, otherwise if not careful it will get a problem in their life. Especially for a woman who must have good attitude, such as carrying herself well, must be able to withstand lust, deduga, prayoga, and reringan, do not have bad attitude like angkara. Therefore, the concept of yitna yuwana lena kena in novel gogroke reroncen kembang garing is important to investigate, that rsquo s why needs to be proven by using structural analysis, like characters, characterization, plot, background, theme and message through the objective approach. This research using qualitative methods to show the concept of karma that experienced by the main character based on the actions she did."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ward, Ian
Singapore: Media masters pte Ltd, 2009
959.5 WAR b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dono
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1999
899.221 DON d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Egin Setya Efendi
"Sebuah bagian dari usulan rancangan baru kawasan kampung Luar Batang yang secara historis memiliki peran yang cukup signifikan dalam pertumbuhan kota Batavia dan perencanaan kawasan Kota Lama Jakarta pada saat sekarang. Kampung Luar Batang adalah salah satu yang masih bertahan diantara sejumlah kampung bersejarah di Jakarta, yang sudah punah digantikan pusat-pusat kegiatan bisnis. Meskipun saat ini kondisi kampung Luar Batang tidak begitu teratur akibat padatnya perumahan penduduk di sekitar lokasi, namun secara garis besar kawasan kampung Luar Batang merupakan salah satu tempat yang menarik untuk dikunjungi. Tipe rumah-rumah nelayan yang dilengkapi oleh berbagai jenis perahu kecil merupakan salah satu objek tersendiri. Oleh karena itu, diperlukan upaya pengembangan pariwisata yang terintegrasi dengan potensi di sekitar sehingga dapat memperkuat ekistensi kampung Luar Batang di masa mendatang.
Dengan mengangkat ekistensi kapal pinisi sebagai warisan cagar budaya di kawasan, maka Luar Batang Cultural Center ini diperuntukkan sebagai sarana pengetahuan dan pembelajaran seni budaya untuk turis yang berkunjung maupun masyarakat lokal dengan tujuan mempertahankan nilai historis kawasan kampung Luar Batang, implementasinya berupa pameran dan galeri seni, area komunitas dan tentunya kelas budaya dengan terjun langsung mempelajari seni peran, seni musik, seni tari dan lainnya.

A part of the proposal for a new design of Luar Batang village area which historically has a significant role in the growth of the city of Batavia and the planning of the Jakarta Old Town area at present. Luar Batang village is one that still survives among a number of historic villages in Jakarta, which have already become extinct and are replaced by business centers. Even though the condition of the Luar Batang village is not so regular due to the dense housing around the location, in general the Luar Batang village area is one of the interesting places to visit. The type of fishing houses that are equipped by various types of small boats is one of its own objects. Therefore, integrated tourism development efforts are needed with the potential around so that it can strengthen the existence of the Luar Batang village in the future.
By raising the existence of the Pinisi ship as a cultural heritage in the region, Luar Batang Cultural Center is intended as a means of knowledge and learning of cultural arts for tourists who visit and the local community with the aim of maintaining the historical value of the Luar Batang village area, its implementation in the form of exhibitions and art galleries, the community area and of course the culture class by jumping into direct study of acting, music, dance and more.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>