Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 48579 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Moh. Ramly Faud
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005
332.1 MOH a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta Bank Indonesia 1996,
332.1 Ban l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Andriani
"Industri perbankan merupakan industri yang turbulence, terutama sejak pakto 1988. Juralah bank dan kantor bank berkembang dengan pesat, sehingga tingkat persaingan diantara lembaga keuangan kian meningkat. Bank berlomba-lomba untuk menaikkan tingkat bunga simpanan, mengenalkan berbagai produk baru dan menawarkan berbagai kemudahan kepada nasabah guna menarik dana masyarakat. Sehingga perkembangan industri perbankan pada saat itu sangat spektakuler.
Adanya kebijakan uang ketat (tight money policy) menyebabkan tingkat persaingan menjadi semakin ketat, terutama dalam hal perolehan dana. Penarikan dana Badan Usaha Hilik Negara yang ada pada bank pemerintah sebagai aplikasi dari kebijakan uang ketat telah merubah kondisi likuiditas bank, apalagi disertai pula dengan penarikan kredit likuiditas Bank Indonesia.
Bank Rakyat Indonesia sebagai bank pemerintah tentunya merasakan dampak dari kebijakan di atas. Oleh karenanya BRI perlu meninjau kembali strategi pengelolaan asset dan liabilitinya agar diperoleh pricing yang tepat, terutama setelah adanya paket Februari 1991 yang pada paket tersebut disebutkan mengenai prinsip prudent banking, di mana bank dituntut lebih professional lagi di dalam pengelolaan asset dan liabilitinya.
Ada beberapa faktor yang dapat memepengaruhi dalam penentuan harga, seperti cost of loanable fund, overhead cost dan resiko yang disebut sebagai faktor internal. Namun penentuan harga tersebut lebih ditentukan oleh faktor-faktor eksternal seperti, kebijakan peraerintah dan keadaan perekonomian seperti, tingkat persaingan bank, tingkat inflasi, kondisi neraca pembayaran dan sebagainya. Sehingga sulit bagi BRI untuk menerapkan metode pricing yang tepat di dalam rangka peningkatan pendapatannya.
Oleh karenanya sebagai bank pemerintah yang telah berubah sebagai pesero BRI dituntut untuk bertindak lebih professional dalam hal pengelolaan asset dan liabilitinya terutama dalam hal pricing, agar dapat bersaing dan melakukan ekspansi secara meluas sesuai dengan agen pembangunan yang diembannya. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gerardus Alrianto
"Mengacu pada konsep perhitungan rasio modal sesuai Basel II bahwa setiap bank yang belum memiliki model kuantifikasi risiko operasional secara internal (internal model), akan dibebani capital charge berdasarkan metode Basic Indicator Approach yaitu sebesar 15% dari gross income. Untuk itu setiap bank didorong oleh otoritas atau pengawas perbankan untuk mencari pendekatan internal. Salah satu pendekatan internal yang dipakai dalam karya akhir ini adalah melalui pendekatan Advanced Measurement Approach (AMA) yang membutuhkan data historis (Loss Event Database).
Dalam penulisan karya akhir ini digunakan Loss Distribution Approach-Aggregation Method sebagai perhitungan risiko operasional yang akan memberikan model estimasi probabilitas frequency of loss dan severity of loss yang tepat dalam manajemen risiko operasional Bank ABC. Dari pendekatan LDA akan diperoleh nilai Operational Value at Risk (OpVar). Nilai OpVaR merupakan estimasi nilai kerugian operasional maksimal yang bisa terjadi pada suatu waktu di Bank ABC.
Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa nilai OpVaR dengan metode percentile LDA - Aggregation Method adalah sebesar Rp. 827,550,173.09 pada tingkat kepercayaan 99%. Jika dibandingkan capital charge Bank ABC yang dihitung dengan Basic Indicator Approach yang sebesar Rp. 2.009.056.000.000, maka capital charge yang dihitung dengan LDA akan memberikan nilai yang jauh lebih kecil dan lebih realistis. Dengan menyisihkan jumlah modal yang lebih kecil sebagai cadangan untuk meng-cover risiko operasional, maka Bank ABC dapat mengalokasikan modal dimaksud untuk usaha yang lebih produktif."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27202
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Komaruddin Sastradipoera
Bandung: Kappa-Sigma, 2004,
332.103 Sas k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ariasari
"Setelah diperkenalkannya ekonomi uang dalam masa Raffles, walau kemudian mengalami kegagalan. pemerintah kolonial mulai merasakan bahwa diperlukan sebuah bank untuk mengatur akumulasi modal dan perdagangan, pada sebuah tanah jajahan. Untuk tidak mengulangi kegagalan yang dialami pada masa Raffles. didirikan NHM, yang di Indonesia juga berfungsi sebagai sebuah bank perta_nian, yang memberikan, pinjaman untuk memperlancar usaha perke_bunan. Dengan modal bersama antara NHM dan Pemerintah Hindia Belanda, kemudian berdiri sebuah lembaga keuangan yang berfungsi sebagai sebuah bank sirkulasi dan bank pemberi kredit yang se_paruh modalnya adalah milik sebuah perusahaan swasta. NHM sebagai pemegang hak monopoli dagang pada masa Tanam Paksa, mempunyai kepentingan yang besar dalam pengakumulasian modal di Indonesia, oleh karena itulah. dirasakan perlu untuk mempunyai sebagian modal yang ada pada De Javache bank untuk tetap melancarkan investasi yang dilaksanakannya di Indonesia. Permasalahannya adalah bagaimanakah bank baru ini kemudian menjalankan fungsinya untuk mengernbangkan modal dalam usaha tanaman ekspor. yang lalu di pasar an Eropa. Bank ini kemudian memberikan pinjaman pada pengusaha yang terlibat dalam usaha penanaman tanaman ekspor tersebut. Disamping untuk memenuhi kebutuhan usaha penanaman. Pinjaman itu iuga djperlukan untuk pernbayaran upah buruh tani serta untuk pembayaran pekerjaan bebas seperti pengangkutan dengan gerobak dan lain sebagainya. Jadi akibat diperkenalkannya ekonomi uang untuk pembayaran upah, secara tidak langsung bank ini telah ikut serta dalam menunjang kehidupan masyarakat sehubungan dengan kondisi sosial ekonomi mereka. nampak sistem, Tanam Paksa yang sangat berpengaruh pada_ struktur sosial ekonominya ialah bahwa sistern ini hanya merupakan suatu intensifikasi sistem produksi prakapitalis, sehingga tidak mampu menciptakan kekuatan-kekuatan yang melahirkan pertumbuhan ekonorni dengan perkembangan kapitalismenya. Sistem Tanam Paksa menciptakan usaha pertanian yang padat karya pada pihak pribumi, serta usaha industri pertanian yang padat modal pada pihak pengu_saha Eropa atau asing lainnya. Dalam masa paruh terakhir pelaksanaan Sistem Tanam Paksa, yaitu antara tahun 1850-1870. juga terdapat suatu proses timbal balik antara pertumbuhan ekonomi kerajaan Belanda dengan perge_seran dari kapitalisme komersiai ke kapitalisme industri pada satu pihak dan perkembangan politik liberal di pihak lain. Hubungan De Javasche Bank dalam sebuah sistern perekonomian yang kapitalistik dengan sebuah perusahaan besar yang lainnya seperti NHM dan onderneming yang juga terdapat pada periode ini."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S12125
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartum Setiawan
2010
T39930
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marsha Destianissa
"Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan model yang digunakan adalah model Panzar-Rosse (1987) yang memperkenalkan pendekatan perilaku pendapatan untuk menilai tingkat persaingan dalam sektor perbankan. Pengukuran tingkat persaingan dengan menggunakan model ini menghasilkan suatu nilai yang disebut H-Statistic atau H-Stat. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 26 bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan waktu 5 tahun pengamatan maka diperoleh 130 observasi yang akan digunakan dalam analisis lebih lanjut dan diperoleh hasil bahwa struktur pasar industri perbankan yang terdaftar di BEI periode 2008 - 2012 berada dalam keadaaan pasar persaingan monopolistik. Berdasarkan hasil ini maka dalam rangka memaksimumkan keuntungannya bank harus mampu menghasilkan produk yang berbeda karakteristiknya dengan produk pesaingnya.

This research is used quantitative approach and model used is Panzar-Rosse's Model (1987) which introduced an approach for assessing the level of revenues behavior of competition in the banking sector. This model provides an indicator of competition, known as H-Statistic or H-Stat. This research is used 26 firms listed on Indonesia Stock Exchange between 2008-2012 were selected as sample with five years of observations and obtained 130 observation that will be used in further analysis. It can be concluded that market structure of banking industry which listed in Indonesia Stock Exchange for period 2008 - 2012 into the category of monopolistic market. Based on this result and in order to maximize the benefits bank must be able to produce different characteristic products than other firms."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S56205
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>