Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 58060 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Brouwer, Martinus Antonius Wesselinus, 1923-
Jakarta: Grafidian Jaya, 1983
150.13 BRO r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kossen, Stan
Jakarta: Erlangga, 1993
658.402 Kos a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Laksono Trisnantoro, 1961-
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2005
330.1 LAK m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Laksono Trisnantoro, 1961-
Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2015
330.1 LAK m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Daulima, Novy Helena Catharina
"Cemas adalah suatu perasaan tidak nyaman yang merupakan respons terhadap ketakutan atau kehilangan sesuatu yang bernilai (Cook dan Fountaine, 1987). Cemas berbeda dengan takut. Takut adalah penilaian intelektual dari stimulus yang mengancam dan obyeknya jelas, sehingga individu tersebut dapat menggambarkan sumber dari rasa takutnya (Herawaty, 1996). Sehingga dapat disimpulkan bahwa cemas dapat terjadi bila ada ancaman, ketidakberdayaan, kehilangan kendali, persaaan kehilangan fungsi dan harga diri, kegagalan membentuk pertahanan, perasaan terisolasi dan takut mati (Hudak dan Gallo, 1997).
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang tingkat kecemasan mahasiswa dalam menghadapi praktek klinik di rumah sakit jiwa (RSJ). Janis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan desain 'cross sectional'. Sampel terdiri dari 41 orang mahasiswa yang praktek di RSJ dan 34 orang mahasiswa yang praktek di Panti Werdha (non RSJ). Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 30 pernyataan tentang tanda dan gejala kecemasan. Analisa data dilakukan dengan uji statistik univariat untuk penilaian distribusi frekuensi dengan ukuran persentase atau proporsi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang paling banyak mengalami cemas berat adalah mahasiswa yang praktek klinik di RSJ (64.3%). Sedangkan berdasarkan data sosio demografi mahasiswa yang praktek di RSJ, cemas berat paling banyak dialami oleh mahasiswa yang berusia 15-25 tahun (100.0%), mahasiswa yang beragama Kristen (100%), mahasiswa yang duda/janda (100%), dan mahasiswa yang pengalaman kerjanya 10-20 tahun (66.6%)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Hardiyoto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S41876
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Maryana
"Kehadiran cahaya dalam arsitektur tidak dapat diabaikan. Tanpa cahaya, bentuk dan ruang tidak akan terungkap. Tanpa cahaya pula. pengalaman dan makna yang hendak diberikan kepada masyarakat luas melalui sebuah karya arsitektur tidak mungkin dapat terwujud. Cahaya, dengan sifat tak teraganya, memiliki keterkaitan dengan spirit of place, artinya karakter unik cahaya di suatu tempat dapat membangkitkan asosiasi terhadap tempat tersebut Terbentuknya karakter unik ini antara lain dipengaruhi oleh faktor fi!osofis, yang berasal dari agama dan kepercayaan yang berkembang di masyarakat. Jepang, merupakan selah satu negara yang menunjukkan keunikan karakter pencahayaan pada ruangnya. Secara umum, karakter pencahayaan ini dapat dilihat pada arsitektur tradislonal, yang berkembang di bawah pengaruh pemikiran filosofis dari Shintoisme, Taoisme, dan Buddhisme. Kemudian, kekhasan karakter ini mengalami pergeseran pada arsitektur modernnya. Pengaruh filosofis terhadap pembentukan karakter cahaya di dalam ruang menjadi bersifat individual dan unik bagi pribadi masing masing arsitek. Namun, karakter cahaya yang hadir pada ruang-ruang yang diclptakan oleh beberapa arsitek, temyata masih terpengaruh oleh kuatnya karakter cahaya dalam arsitektur tradisional."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
S48581
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hardiono D. Pusponegoro
Jakarta: UI-Press, 2016
PGB 0249
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Tenny Gardina Susanto
"Rumah Sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat. Namun rumah sakit juga termasuk salah satu sarana pelayanan yang merupakan sumber penghasil limbah yang cukup banyak. Mengingat kegiatan rumah sakit menghasilkan sejumlah hasil sampingan berupa limbah, baik berbentuk padat , cair maupun gas. Dimana limbah-limbah tersebut bukan merupakan limbah biasa, melainkan limbah yang mengandung kuman, virus, bakteri, zat-zat kimia yang kadang beracun, zat radio aktif dan juga zat-zat lain yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan kelestarian lingkungan baik didalam maupun disekitar rumah sakit. Sebagai contoh dalam operasi bedah, "sampah-nya dapat berupa jarum suntik, darah, bahkan bagian tubuh yang bukan merupakan sampah biasa. Inilah yang dinamakan limbah rumah sakit seperti yang dijelaskan di atas yang dalam pembuangannya diperlukan tempat khusus. Mengingat selama ini masalah tersebut kurang dihiraukan, maka dengan beradanya kita dalam era globalisasi, sudah saatnya kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit (yang didalamnya terdapat karyawan, pasien, pengunjung, alat-alat medis dan non medis) dan masyarakat serta lingkungan sekitar rumah sakit mendapat perhatian lebih dan khusus. Karena jika dalam pembuangannya dilakukan dengan sembarang, selain dapat berdampak buruk bagi lingkungan sekitar, justru malah akan menjadi media penyakit yang jelas-jelas menyimpang dari tujuan masyarakat ke rumah sakit yaitu berobat untuk sembuh. Oleh sebab itu perhatian ekstra dan tanggung jawab rumah sakit dalam hal penanggulangan pembuangan limbah rumah sakit ini perlu ditingkatkan. Guna terciptanya sanitasi rumah sakit dan masyarakat serta lingkungan yang sehat."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2002
S20994
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Yudistira
"Tesis ini membahas tentang strategi penyelenggaraan rumah tahanan di lingkungan Badan Narkotika Nasional dalam rangka mewujudkan pelayanan yang manusiawi dan bebas dari KKN.Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan fakta bahwa persoalan yang dihadapi dalam pelayanan di Rutan BNN yaitu : 1. Beberapa kebutuhan mendasar dari penghuni Rutan BNN tidak dipenuhi oleh BNN, hal tersebut berdampak terjadinya KKN antara petugas dan penghuni rumah tahanan BNN; 2. Fasilitas yang tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh PP No. 58 tahun 1999 dan peraturan internasional tentang standar minimum layanan tahanan (PBB dan ICRC); 3. Petugas penjaga Rutan merupakan petugas kontrak sehingga pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola tahanan sangat minim.
Strategi dapat dilaksanakan dengan: 1.Pemenuhan Kebutuhan dasar Penghuni Rutan BNN; 2. Pembenahan fasilitas Rutan BNN; 3. Penempatan tahanan dan narapidana; 4.Peningkatan fasilitas kesehatan, pemeriksaan berkala serta pemisahan tahanan yang sakit; 5.Adanya Kegiatan tahanan dan narapidana selama di Rutan BNN; dan 6.Pembinaan Petugas Rutan BNN.
Kendala-kendala yang akan dihadapi dalam melaksanakan strategi tersebut yaitu: 1. Kurangnya dukungan penentu Kebijakan dan keterbatasan anggaran dalam pengelolaan Rutan BNN sesuai standar; dan 2. Lokasi dan status kepemilikan lahan untuk pengembangan sarana Rutan di komplek BNN Cawang yang masih belum jelas.

This thesis discusses the implementation of the strategy within the detention National Narcotics Agency in order to realize the humane care and freedom from corruption. The research method is descriptive qualitative approach. Based on the results of the study found that the problems faced by the ministry on BNN detention are: 1. Some basic needs of residents are not met by detention BNN, it affects the occurrence of corruption among officials and residents BNN arrest; 2. Facilities that do not conform to the standards set by the PP number 58 of 1999 and international regulations on minimum standards of detention services (UN and ICRC); 3. Prison guards are contract workers so that their knowledge and skills in managing resistance are minimal.
Strategies can be implemented: 1. Fulfillment the basic needs of the BNN detention occupants; 2. Settling the BNN detention facility; 3. To allocate between detainees and prisoners; 4. Improving health facilities, periodic inspection and separation of prisoners who are sick; 5. Activities for detainees and prisoners held in BNN detention, and 6. Coaching BNN Prison Officers.
Constraints that will be faced in implementing the strategy are: 1. Lack of support for policy makers and budget constraints in the management of BNN detention standards; 2. Location and land tenure for the development of facilities in the BNNcomplex detention Cawang are still unclear."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>