Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15208 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ajip Rosidi, 1938-
Djakarta: Aryaguna, [date of publication not identified]
899.221 AJI r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Bilyarta Mangunwijaya, 1929-1999
Jakarta: Gramedia, 1988
808.83 MAN r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Bilyarta Mangunwijaya, 1929-1999
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1994
899.221 3 MAN r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Fransiscus
"Pengeksplorasian sebuah fakta sejarah menjadi sebuah roman sejarah merupakan sebuah keniscayaan apabila sekat-sekat penulisan sejarah secara jujur dan profesional sudah tertutup. Mengingat hakekat sastra lebih terpusat pada unsur estetiknya maka wajar pulalah sebuah kisah sejarah yang menjadi bahan penulisan roman sejarah penuh dengan bias atau dramatisasi fakta. Bagi seorang yang mencintai dunia kusastraan, dramatisasi kisah sejarah itu bukanlah hal yang harus dicibir. Bagaimanapun seorang penulis roman sejarah yang baik bukanlah sekedar mendramatisasi kisah yang diambilnya. Roman sejarah yang ditulis tidaklah sekedar dicomot begitu saja dari hamparan fakta sejarah yang ada. Dalam kisah sejarah yang diambil oleh Mangunwijaya terdapat sebuah tendesi yang begitu jelas. Fenomena tentang terlihatnya hubungan yang jelas antara fakta masa kini dan masa lalu menjadi landasan bagi Mangunwijaya menetapkan sejarah Mataram II sebagai bahan penulisan romannya. Kekuasaan yang semena-mena, kemunafikan, pengingkaran hak azasi manusia, dan kekejaman yang luar biasa masa lalu ternyata masih berlangsung terus hingga di zaman yang kita klaim sebagai era modern ini. Mangunwijaya mendramatisasi fakta sejarah Mataram II itu dengan fokus cerita pada adanya perlawanan-perlawanan yang sangat radikal dari sosok-sosok yang melambangkan kekurangberdayaan, yaitu kaum wanita. Dengan cerdik dan sinis, Mangunwijaya mengambil contoh perlawanan yang dilakukan para wanita itu dan strata terbawah di masyarakat. Roro Mendut, Genduk Duku, dan Lusi Lindri merupakan simbol perlawanan itu. Secara sinis Mangunwijaya memperlihatkan pada kita ternyata sikap ksatria itu bukan datang dari masyarakat yang mengakui mewarisi darah biru (para bangsawan). Sikap ksatria ternyata dapat dimiliki oleh siapa saja dan dari golongan masyarakat mama saja selama insan itu menyadari dan berani menyuarakan suara hati nuraninya. Sebab bukankah ada sebuah kalimat filosofis yang berbunyi, Cogito Ergo Sum? Saya berpikir maka saya ada."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S11107
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saksono Prijanto
"Tulisan ini membahas sebuah trilogi Y.B. Mangunwijaya yang terdiri dari tiga novel, yaitu Roro Mendut, Genduk Duku, dan Lusi Lindri. Trilogi ini melukiskan peristiwa pada masa kejayaan sampai dengan kejatuhan Kerajaan Mataram. Novel Roro Mendut (pemerintahan Sultan Agung Hanyokrokusumo), novel Genduk Duku (pemerintahan Sultan Agung Hanyokrokusumo), dan novel Lusi Lindri (pemerintahan Amangkurat I).
Analisis terhadap trilogi ini dimaksudkan untuk menemukan (1) persamaan struktur, (2) perkembangan struktur, dan (3) gagasan yang terkandung dalam trilogi. Karena trilogi merupakan karya sastra yang menggunakan bahasa sebagai medianya, metode yang dipilih ialah pendekatan semiotik menurut teori Ferdinand de Saussure, yang menganggap bahasa sebagai sistem tanda. Dengan pemilihan metode semiotika dan anggapan bahwa karya sastra memiliki sifat otonom, diterapkan teori sintaksis naratif (Greimas), teori semantik naratif (Todorov), dan teori isotopi (Greimas).
Hasil analisis membuktikan bahwa ketiga novel itu memiliki keutuhan sebagai sebuah trilogi, baik dari unsur sintaksis naratif maupun semantik naratif. Di samping itu, masing-masing novel secara tematis memiliki perkembangan gagasan. Pokok permasalahan novel Roro Mendut bersifat individual (konflik pribadi antara Roro Mendut dan Tumenggung Wiroguno). Pokok permasalahan novel Genduk Duku melukiskan penderitaan Genduk Duku, yang dapat dianggap sebagai metafor kaum kecil yang tidak berdaya). Pokok permasalahan novel Lusi Lindri mencerminkan idealisme Lusi Lindri terhadap situasi dan kondisi sekitarnya.

The following passage is aimed to get know about the three ideology (Trilogy) that is found in the novels of Y.B. Mangunwijaya's. These 3 novels are Roro Mendut, Genduk Duku, and Lusi Lindri. The Trilogy in these 3 novels illustrate the events which occured during the golden era of Mataram until the age of its collapse. The events happened during the goverment of Sultan Agung Hanyokrokusumo are ilustrated in Roro Mendut and Genduk Duku, meanwhile Lusi Lindri ilustrates the events during the government of Amangkurat I.
The study of these 3 novels is meant to analyze (1) its structural similarities its, (2) its development as well as, (3) Trilogy ideas. As Trilogy is a literature uses a language as a media semiotic approach is then used as the method (semiotic approach by Ferdinand de Saussure), in any case, semiotic approach regards a language a sign system. As semiotic method is picked out as the method, and as the literature creations have an otonom character, the theory of narrative syntax (Greimas), the theory narrative semantic (Todorov), and the theory of isotopi (Greimas) are then applied.
The last analyses indicate that these 3 novels have a whole criteria as a Trilogy either in the syntax narrative element or semiotic narrative, besides each novel systematically has developing ideas. Conflict in Roro Mendut has an individual character (conflict between Roro Mendut and Tumenggung Wiroguno) meanwhile, the main point in Genduk Duku describes the pain that Genduk Duku experiances, this is regarded a methapor of little people who is hopeless. The main point in Lusi Lindri is focused on her ideal towards the situations and conditions around.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Batavia-Centrum: Bale Poestaka, 1931
899.23 SET I-VI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Njoman P. Tisna
Djakarta: Perpustakaan Perguruan Kem. P dan K, 1955
899.232 IGU i
Koleksi Publik  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Njoman P. Tisna
Djakarta: Perpustakaan Perguruan Kem. P dan K, 1955
899.232 IGU i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
M.W. Asmawinangoen
Weltevreden: Bale Poestaka, 1928
899.2223 ASM s II
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bronchost, Amyrna Leandra Saleh
Jakarta : Wedatama Widya Sastra, 2007
899.231 AMY t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>