Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 974 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mack, Eric
Adelaide: Rigby, 1976
398.2 MAC r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Goodman, Richard E.
New York: John Wiley & Sons, 1980
624.151 32 GOO i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Schenk, George
California: Lane book, 1964:
635.967 2 Sch h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Greene, Graham
London : Everyman's Library, 1993
823.9 GRE b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Fitrianto
"Tesis ini membahas penentuan penyebaran reservoar batu pasir DST-5 dan DST-6 formasi Gumai dan penyebaran minyak pada reservoar tersebut di lapangan Jura dengan menggunakan pemodelan rock physics serta inversi AVO. Metoda ini digunakan karena diferensiasi litologi reservoir dengan non-reservoir tidak dapat dilakukan dengan menggunakan pemodelan Acoustic Impedance (AI). Karakterisasi reservoar dilakukan dengan analisa crossplot Lambda-Rho dan Mu-Rho sebagai parameter yang paling sensitif dalam membedakan litologi. Karakterisasi fluida dilakukan dengan analisa crossplot menggunakan parameter Lambda-Rho serta menggunakan metoda FRM (Fluid Replacement Modeling) untuk membedakan minyak dengan air. Karakterisasi reservoar dan fluida tersebut dikontrol oleh pengukuran data core pada sumur terdekat yang telah dikorelasikan dengan kondisi geologi bawah permukaan lapangan Jura. Hasil penelitian yang diperoleh berupa peta penyebaran lateral dari reservoar dan minyak di lapangan Jura.

The study is focused on the distribution of sandstone reservoir DST-5 and DST-6 and the distribution of oil on Gumai Formation in Jura Field using rock physics modeling and AVO inversion. This work was performed since Acoustic Impedance (AI) can not differentiate the reservoir and non-reservoir rock. The reservoir characterization is analyzed by cross plotting Lambda-Rho and Mu-Rho as a sensitive parameters to differentiate lithology. In addition the fluid characterization is analyzed by cross plotting Lambda-Rho and also using Fluid Replacement Modeling (FRM) to differentiate between oil and water. Those analyses were controlled by core measurement on the adjacent well, which already correlated with sub-surface geological condition of Jura field. The result of this study is a reservoir and oil distribution in Jura field using Lambda-Mu-Rho as sensitive parameters to differentiate lithology and fluid."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
T29835
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pusch, R.
Amsterdam: Elsevier, 1995
624.151 32 PUS r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Sarma Ramalo
"[Studi ini memberikan pemahaman bagaimana perempuan melakukan adaptasi di dalam subkultur musik cadas sebagai ranah maskulin. Penelitian ini juga memberikan pemahaman mengenai alasan di balik adaptasi yang dilakukan oleh penggemar perempuan tersebut. Penelitian mengenai adaptasi perempuan di dalam ranah maskulin dilakukan terutama karena adanya kuasa laki-laki sebagai bentuk hegemoni maskulinitas di dalam ranah-ranah tertentu yang membuat identitas mereka menjadi norma. Subkultur musik cadas di Indonesia menggambarkan adanya kuasa laki-laki tersebut, baik sebagai musisi maupun sebagai penggemar. Padahal, subkultur ada sebagai ruang perjuangan melawan nilai-nilai dominan, namun kenyataannya subkultur justru melanggengkan patriarki sebagai budaya dominan. Dalam menganalisis mengenai adaptasi perempuan terhadap maskulinitas, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif serta menggunakan teknik wawancara mendalam dan observasi partisipan. Penelitian kritis ini berhasil membuktikan bahwa perempuan di dalam subkultur musik cadas mengakui, mengizinkan, dan justru turut melanggengkan dominasi laki-laki sebagai bentuk hegemoni maskulinitas. Maskulinitas kemudian menjadi norma dalam hierarki identitas. Perempuan di dalam subkultur musik cadas pun melakukan adaptasi perilaku dan gaya berpakaian agar menyesuaikan dengan penggemar laki-laki di dalam subkultur musik cadas.;This study provides an understanding on how women adapt in a rock
subculture as a masculine terrain. This study also sheds an understanding about
the reason behind the said adaptation done by female fans. The discourse on
women?s adaptation in a masculine terrain is conducted particularly due to men?s
power as a hegemonic masculinity in some particular terrains that renders their
identity as a norm. Indonesian rock subculture helps delineate male power, as a
musician and a fan. Ironically, subcultures are established as a form of struggle against dominant cultures, but really subcultures even perpetuate patriarchy as adominant culture.
In analyzing women?s adaptation to masculinity, this study employs
qualitative approach as well as in-depth interviews and participant observation
methods. This critical inquiry manages to prove that women inside rock
subculture acknowledge, permit, and even help perpetuate male?s domination as a
form of hegemonic masculinity. Masculinity then becomes the norm in a
hierarchy of identity. Women inside rock subculture then mimic men?s behaviors and clothing style in order to appropriate themselves with men inside the rock subculture., This study provides an understanding on how women adapt in a rock
subculture as a masculine terrain. This study also sheds an understanding about
the reason behind the said adaptation done by female fans. The discourse on
women’s adaptation in a masculine terrain is conducted particularly due to men’s
power as a hegemonic masculinity in some particular terrains that renders their
identity as a norm. Indonesian rock subculture helps delineate male power, as a
musician and a fan. Ironically, subcultures are established as a form of struggle against dominant cultures, but really subcultures even perpetuate patriarchy as adominant culture.
In analyzing women’s adaptation to masculinity, this study employs
qualitative approach as well as in-depth interviews and participant observation
methods. This critical inquiry manages to prove that women inside rock
subculture acknowledge, permit, and even help perpetuate male’s domination as a
form of hegemonic masculinity. Masculinity then becomes the norm in a
hierarchy of identity. Women inside rock subculture then mimic men’s behaviors and clothing style in order to appropriate themselves with men inside the rock subculture.]"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S59318
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Goodman, Richard E.
Englewood Cliffs: Prentice-Hall, 1985
624.151 31 GOO b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Amiril Muqsithin Pambayun
"Keuntuhan lereng batuan merupakan kasus kelongsoran yang memerlukan analisis khusus, sehingga menimbulkan antusias untuk melakukan analisis berdasarkan metode elemen hingga. Metode tersebut dianggap paling memiliki sensitivitas yang baik. Dalam melakukan analisis perlu direncanakan pemodelan yang dianggap tepat dalam memodelkan geometri antar batuan utuh dan model konstitutif yang merepresentasikan kondisi batuan aslinya. Digunakan model geometri yang merepresentasikan jenis kelongsoran guling khususnya dalam memodelkan diskontuniutas celah antar batuan utuh. Model geometri yang digunakan adalah model dengan elemen area kecil bersudut 60̊ berlawanan jarum jam. Model konstitutif yang digunakan untuk memodelkan lereng batuan adalah Mohr-Coulomb. Ada beberapa faktor yang diprediksi dapat mempengaruhi keruntuhan lereng, diantaranya pengaruh pemotongan lereng karena pekerjaan konstruksi dan kondisi muka air tanah. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan pemodelan yang optimal pada analisis kelongsoran lereng batuan menggunakan media perangkat Midas GTS NX.

The failure of rock slopes is a landslide case that requires special analysis, so that it creates enthusiasm to carry out an analysis based on the finite element method. This method is considered to have the best sensitivity. In conducting the analysis, it is necessary to plan a model that is considered appropriate in modeling the geometry between intact rocks and a constitutive model that represents the original rock condition. A geometric model is used that represents the type of toppling failure, especially in modeling the jointed rock. The geometry model used is a model with a small area element at an angle of 60̊ counterclockwise. The constitutive model used to model rock slopes is Mohr-Coulomb. There are several factors that are predicted to affect slope failure, including the effect of cutting slopes due to construction work and ground water level conditions. The purpose of this study was to obtain optimal modeling of rock slope slide analysis using sotfware Midas GTS NX."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rezky Biancahya Oktavianto
"Penelitian yang berjudul Giant Step dan Musik Rock Progresif di Indonesia 1970-1985 berusaha mengkaji sejarah perkembangan musik rock progresif di Indonesia pada tahun 1970 hingga 1985 yang ditandai dengan hadirnya grup musik Giant Step. Penelitian tersebut dikembangkan dengan metode sejarah. Tahap pertama yang dilakukan adalah heuristik kemudian verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Aliran musik rock progresif mulai populer di Indonesia pada periode 1970-an. Kepopuleran aliran musik progresif rock mulai pudar pada periode 1980-an seiring berakhirnnya grup musik Giant Step. Grup musik Giant Step merupakan salah satu pelopor yang memberikan pengaruh terhadap dunia musik Indonesia. Hasil dari penelitian ini adalah penulis mengangkat perjalanan grup musik Giant Step yang memperkenalkan sekaligus mempopulerkan aliran rock progresif di dalam perjalanan sejarah dunia musik Indonesia.

This research is using historical method Giant Step and Rock Progressive Musik in Indonesai 1970 1985 is try to review the progress of progressif rock music in Indonesia history in 1970 to 1985 era which is marked by the exsistence of a music group called Giant Step. This research is develop using historical method. The progressive rock genre became popular in the 1970 rsquo s era. Unfortunately, this popularity come to an end along with the end of the Giant Step group. The Giant Step is one of the breakthroughs artist in the progressive rock genre and very influential in Indonesia music history. The result of this research is the Giant Step as one of the artist progressive rock is success to introduce and popularized the progressive rock genre in the Indonesia music history. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>