Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

"After the Dutch East India Company captured the maritime areas of Ceylon from the Portugese in 1656, it issued Plakkaten on paper as manuscript copies to be posted at various place for administrative purposes. The Dutch clergymen got the religious documents copied on palm leaves following the traditional method. Soon they found this system unsatisfactory and attemps were made since 1720s by the superintendent of the arsenal in the Fort at Colombo to cast Sinhala type in the first instance. By 1736, a press with movable Sinhala type was established in the Fort. It was a join venture by the Dutch Reformed Church and the Duthc East India Company. It printed plakkaten, religious, educational and non-educational books in Sinhala, Tamil and Dutch. The press was active from 1737 to 1796 until it was taken over by the British with the capitulation of Colombo. The introduction of printing to Ceylon had a major impact on learning, writing and communication in the Island. It paved the way for further developments in these fields during the British period. "

"ABSTRAKSalah satu pihak yang tertindas dengan berkembangnya kapitalisme adalah buruh. Buruh sampai saat ini masih dianggap sebagai sebatas komoditas yang digunakan hanya untuk memberikan nilai tambah kepada perusahaan. Buruh dalam konteks saat ini belum dianggap sebagai entitas yang menyatu dengan perusahaan sehingga masih sangat mungkin terjadi eksploitasi buruh yang mana hal ini diakibatkan dengan adanya relasi kuasa yang timpang antara pengusaha dan buruh yang membuat buruh akhirnya terus dihisap dan ditindas. pada kesempatan kali ini, penulis mencoba memberikan alternatif bagaimana agar buruh sebagai pihak yang selama ini tertindas, bisa keluar dari ketertindasan tersebut dan menjadi pihak yang ikut berpartisipasi secara langsung terhadap kemajuan perushaan dengan mengimplementasikan gagasan demokrasi ekonomi sebagai nafas dari sistem perekonomian negara ini. "