Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 59474 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bandung: Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia, 2005
930.1 REL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Supratikno Rahardjo
930.1 R 112
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Vanny Fayanur
"Mempelajari agama dan mengikuti perintah-Nya merupakan salah satu kewajiban yang harus dikerjakan oleh penganut agama sesuai dengan ajaran agamannya tersebut. Hal ini dilakukan salah satunya untuk mencapai kebaikan, mengetahui hal-hal yang berada di luar alam, serta menjaga keseimbangan hidup di dunia dan di akhirat nanti. Kebanyakan masyarakat Indonesia mengangap agama adalah hal yang penting bagi hidupnya. Agama juga merupakan salah satu pendidikan formal di Indonesia. Namun hal ini sagatlah berbeda dengan masyarakat Jepang. Walaupun mereka menganut agama tertentu, bukan berarti mereka akan mempelajari dan mengikuti aturan atau perintah agamannya. Mereka kebanyakan mengangap agama sebagai sebuah tradisi dan kebiasaan. Mereka juga mengikuti upacara ataupun kegiatan keagamaan yang berbeda dari agamanya tanpa merasa bersalah dan toleran.

Learned and followed the commandments of God is one obligation that must be carried out by adherents of religion in accordance with the teachings of the their religion. This is done one of those to achieve goodness, know the things that are beyond nature, as well as maintain life balance in the world and in the hereafter. Most people in Indonesia regard that religion is important to his life. Religion is also one of formal education in Indonesia. But this is different with the Japan society. Although their follow a particular religion, does not mean they will learn and follow the rules or follow the command of their religion. They are mostly regard a religion as a tradition and habit. They also follow the ceremony or religious activities that are different from their religion without feeling guilty and tolerant."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: INIS, 2003
297.4 DIN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Alivia Maulita
"Skripsi ini berisi analisis sistem religi masyarakat Nias yang terdapat dalam novel Manusia Langit karya J.A. Sonjaya. Untuk menemukan sistem religi masyarakat Nias yang digambarkan dalam novel Manusia Langit ini dan melihat pandangan apa yang dimasukkan pengarang ke dalam novel, penulis mengkaji novel ini dengan pendekatan sosiologi sastra. Melalui pendekatan sosiologi sastra terlihat bahwa masyarakat Nias di dalam novel memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap leluhur dan terhadap mitos-mitos dalam masyarakat. Dalam novel juga terlihat adanya pandangan pengarang terhadap kehidupan kampus yang disampaikan seorang tokoh, sehingga novel Manusia Langit juga dibuat pengarang untuk menghubungkan sistem religi masyarakat Nias dengan kejadian dalam kehidupan sekarang.

This final assignment talks about religion system of Nias people which describes in Manusia Langit, novel by J.A. Sonjaya. To find the religion system of Nias people that?s described in Manusia Langit and to know about the author?s opinion in this novel, the writer uses sociology of literature approach to analyze this novel. By using this sociology of literature approach, we can conclude that in this novel, Nias people has a strong faith to their ancestral and myths around them. Beside that, in this novel also includes the author?s opinion about campus life which is told by a character. So that, this Manusia Langit novel was made by the author to relates the religion system of Nias people to any occasions that happen nowadays."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S1128
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dhea Eka Pradani
"ABSTRAK
Salah satu budaya masyarakat yang dapat dikaji adalah mengenai sistem religi. Pada kesempatan ini penulis memilih untuk mengkaji kehidupan religi dan berbagai upacara keagamaan yang dijalani oleh masyarakat adat Benuaq melalui novel Upacara. Permasalahan yang diangkat melalui novel ini ialah mengenai ritual keagamaan yang dijalani beserta pemikiran dan sikap mereka. Penulis juga akan memberikan penilaian terhadap karya novel ini menggunakan metode kritik sastra mimetik dengan pendekatan antropologi sastra. Kajian dengan mengunakan metode mimetik itu tidak terlepas pula dari unsur intrinsik karya, yakni pelataran, penokohan, dan pengaluran. Setelah melalui penelitian dan pengkajian diperoleh hasil bahwa peristiwa-peristiwa yang digambarkan dalam novel Upacara merupakan mimetik kehidupan nyata masyarakat adat Benuaq.

Abstract
One of the cultural communities that can be studied is about the religious system. On this occasion, the authors chose to examine the religious life and religious ceremonies by indigenous Benuaq?s peoples through the novel Upacara. Issues raised by this novel is about the religious ritual that served by Benuaq?s peoples and also their thoughts and attitudes. The authors also would provide an assessment of the novel through mimetic methods and anthropological literary approach. Mimetic can not be separated from the intrinsic element of the novel, namely the setting, characterizations, and plot. The research and study results showed that the events in the novel is a mimetic real life Benuaq society."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43219
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Adi Nugroho
"Studi ini untuk melihat bagaimana proses terbentuk dan berkembangnya masyarakat blogger. Selain itu, studi ini juga bermaksud menelaah struktur, mekanisme, dan dinamika yang terjadi pada masyarakat blogger, termasuk di dalamnya perilaku individual dan komunitas blogger. Ide-ide teoretik Niklas Luhmann tentang sistem sosial menjadi perangkat analisis untuk melihat rumusan masalah yang ingin dijawab. Sistem mengacu pada pembedaan apa yang disebut sistem dan bukan sistem (lingkungan), dengan melihat batas-batas yang dibuat secara mandiri.
Masyarakat blogger dipandang sebagai sistem komunikatif. Struktur sosial yang dikembangkan oleh sistem sosial masyarakat blogger untuk menyelesaikan problem kontingensi ganda dalam komunikasi, menunjukkan beberapa pola. Masyarakat blogger juga dipandang sebagai sistem autopoietic, yang bekerja secara simultan dan otonom dengan sistem psikis individu blogger yang sama sama sistem autopoietic. Hasil kerja tersebut memungkinkan terjadinya akumulasi makna-makna yang terbentuk. Pada suatu titik tertentu, akumulasi makna-makna ini akan membuahkan trust pada sistem komunikatif sekaligus dengan confidence yang juga muncul pada sistem psikis.
Sistem sosial melakukan differensiasi dengan kemunculan subsistem-subsistem baru yang membuat pembeda dengan apa yang bukan subsistemnya. Dalam kaitan dengan norma dan komunitas yang terbentuk, komunitas dipandang sebagai sistem organisasi. Sistem organisasi mereduksi kompleksitas lingkungan dengan mengorganisasikan para blogger. Masyarakat blogger melakukan segmentary differentiation, stratification differentiation, dan functional differentiation pada sistemnya untuk mempercepat evolusi sistem sosial.
Fenomena pada masyarakat blogger mencirikan fenomena kelas menengah pada masyarakat nyata, dan sistem komunikatif masyarakat blogger tidak dapat dilepaskan dari sistem-sistem yang bekerja di dunia nyata. Dengan mencoba memprediksi masa depan, dengan lebih mementingkan pada hakikat content, blog akan terus menjadi tren yang makin biasa dalam masyarakat nyata. Secara umum, proses terbentuk dan berkembangnya masyarakat blogger berikut struktur, mekanisme dan dinamikanya, merupakan sebuah bangunan sistem mandiri yang sedang dan terus berevolusi, serta memiliki ragam potensi yang bermanfaat bagi kehidupan sosial.

This study focuses for viewing the process of formed and developed of blogger community. Besides that, this study also views about the structure, mechanism, and dynamics that happen in blogger community, including individual and group behavior of blogger. Niklas Luhmann?s conception about social systems is used as analytical tool for answering the problem of this study. A System refers to differences of what it is called system and not-system (environment), by observing the boundaries that are made itself.
Blogger community is viewed as communicative system. Social structure which developed by blogger community`s social system for solving double contingency problem in communication, shows many patterns. Blogger community is also viewed as autopoietic system, which simultaneous and autonomously works with psychic system of blogger`s individual. They are both autopoietic systems. The work result of these systems make a possibility for meaning accumulation that is formed. At one certain point, these meaning accumulation will make trust in communicative system and emerging confidence in psychic system.
Social system differentiates itself by emerging new subsystems which make a difference among its non-subsystems. In the relation between norms and formed community, the community is viewed as organizational system. It reduces environment?s complexity by organizing bloggers. Blogger community did something that is called a segmentary differentiation, stratification differentiation, and functional differentiation at its system for accelerating social system?s evolution.
Blogger community`s phenomenon characterized middle class phenomenon in real society, and communicative system that worked at blogger community cannot be cut from worked systems in real society. By trying to predict the future, by focusing on content, blog will be continuously a trend that familiar in the real society. Generally, the process of formed and developed of blogger community including structure, mechanism, and dynamics, they are an autonomous system building that have been doing and always evolves. They also have variety of capacity which can useful for social life."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T25106
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Murni
"Agama Islam masuk ke Pulau Lombok diperkirakan pada abad ke-16. Dugaan ini diperkuat dengan adanya peninggalan Mesjid Kuno Sayan Beleq yang terletak di Dusan Karang Baja, Desa Bayan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Barat Keberadaan dan fungsi mesjid tua ini masih tetap dipertahankan seperti semula. Mesjid Kuno Bayan Beleq bukan hanya merupakan bangunan peninggalan sejarah dalam syiar agama Islam, tetapi juga menjadi idenlitas kekhasan Islam Wetu Telu yang merupakan sinkretisme antara kepercayaan asli Sasak, agama Hindu yang dibawa dari Bali, dan agama Islam yang datangnya kemudian.
Penelitian di Desa Bayan didasarkan atas pertimbangan bahwa saksi sejarah yakni mesjid keno yang masih berfungsi dalam berbagai kegiatan keagamaam Islam Wetu Telu. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan, wawancara, dan studi pustaka. Perjalanan yang cukup panjang dalam proses syiar agama Islam dimulai dengan kedatangan Pangeran Prapen, putera Sunan Giri dari Jawa. Mulanya orang Sasak mengenal agama Baru ini sebagai agama kerajaan yang kemudian mengharuskan rakyat taklukannnya untuk memeluk agama Islam. Selanjutnya, datanglah Pangeran Pengging atau lebih dikenal dengan Pangeran Mangkubumi yang juga menyiarkan agama Islam dengan beberapa penyimpangan. Ia menetap di Bayan dan menyebarkan agama Islam Wetu TeIu. Orang Bayan sendiri percaya pada mitologi tentang kebenaran Islam Wetu Telu.
Selanjutnya, masuknya pengaruh asing yang dibawa oleh Belanda membuat antipati dari golongan yang ingin mempertahankan adat Sasak dan membentuk gerakan Dewi Anjani, sehingga agama Islam Wetu Telu kelak menolak segala bentuk pembaharuan. Namun, syiar agama Islam terus berupaya untuk menyempurnakan ibadah umatnya di negeri Putri Mandalika hingga saat ini. Tak dapat dipungkiri pula bahwa keberadaan Islam Wetu Telu masih bertahan. Hal ini dapat diamati dengan masih berfungsinya mesjid kuno untuk shalat para kyai dan peringatan-peringatan hari-hari besar Islam yang berbaur dengan adat Sasak. Keberadaan Islam Wetu Telu ini justru menjadi aset pariwisata Palau Lombok yang mampu menarik wisatawan domestik maupun mancanegara."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1999
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mumi
"Agama Islam masuk ke Pulau Lombok diperkirakan pada abad ke-16. Dugaan ini diperkuat dengan adanya peninggalan Mesjid Kano Bayan Beleq yang terletak di Dustin Karang Baja, Desa Bayan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Barat. Keberadaan dan fungsi mesjid tua ini masih tetap dipertahankan seperti semula.
Mesjid Kuno Bayan Beleq bukan hanya merupakan bangunan peninggalan sejarah dalam syiar agama Islam, tetapi juga menjadi identitas kekhasan Islam Wetu Telu yang merupakan sinkretisme antara kepercayaan asli Sasak, agama Hindu yang dibawa dari Bali, dan agama Islam yang datangnya kemudian.
Penelitian di Desa Bayan didasarkan atas pertimbangan bahwa saksi sejarah yakni mesjid kuno yang masih berfungsi dalam berbagai kegiatan keagamaam Islam Wetu Telu. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan, wawancara, dan studi pustaka.
Perjalanan yang cukup panjang dalam proses syiar agama Islam dimulai dengan kedatangan Pangeran Prapen, putera Sunan Giri dari Jawa. Mulanya orang Sasak mengenal agama baru ini sebagai agama kerajaan yang kemudian mengharuskan rakyat taklukannnya untuk memeluk agama Islam. SeIanjutnya, datanglah Pangeran Pengging atau lebih dikenal dengan Pangeran Mangkubumi yang juga menyiarkan agama Islam dengan beberapa penyimpangan. Ia menetap di Bayan dan menyebarkan agama Islam Wetu TeIu. Orang Bayan sendiri percaya pada mitologi tentang kebenaran Islam Wetu Telu.
Selanjutnya, masuknya pengaruh asing yang dibawa oleh Belanda membuat antipati dari golongan yang ingin mempertahankanadat Sasak dan membentuk gerakan Dawi Anjani, sehingga agama Islam Wetu Telu kelak menolak segala bentuk pembaharuan.
Namun, syiar agama Islam terus berupaya untuk menyempurnakan ibadah umatnya di negeri Putri Mandalika hingga saat ini. Tak dapat dipungkiri Pula bahwa keberadaan Islam Wetu Telu masih bertahan. Hal ini dapat diamati dengan masih berfungsinya mesjid kuno untuk shalat para kyai dan peringatan-peringatan hari-hari besar Islam yang berbaur dengan adat Sasak. Keberadaan Islam Wetu Telu ini justru menjadi aset pariwisata Pulau Lombok yang mampu menarik wisatawan domestik maupun mancanegara."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1999
LP 1999 62
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>