Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101695 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nuning Kurniasih
Jakarta: Pusat Data dan Informasi, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2004
362.29 NUN g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sopandi Ali
"Perkembangan peredaran gelap dan penyalahgunaan Narkottika., Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (Napza) akhir akhir ini telah mencapai taraf yang mengkhawatirkan sebab peredaran dan pemasarannya tidak saja berlangaung di tempat-tempat umum seperti pusat perbelanjaan dan tempat-tempat hiburan tetapi telah merambah ke lingkungan sekolah. Padahal kita tahu bahwa sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang bertugas mempersiapkan sumber daya manusia generasi muda pewaris dan penerus pembangunan bangsa di masa depan yang memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Taltan Yang Maha Esa, berahlak mulia, seat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab. Dengan demikian penyalahgunaan napza di lingkungan sekolah merupakan ancaman yang sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara Indonesia. Guru merupakan sosok manusia yang paling menentukan berlangsungnya dan keberhasilan dari proses pendidikan, ia sebagai ujung tombak dalam mewujudkan cita-cita pendidikan nasional sehingga keberhasilan proses pendididkan ditentukan oleh kinerja dan para guru di sekolahnya. Demikian juga halnya, dengan upaya penangggulangan penyalahgunaan napza di lingkungan sekolah, peranan Guru sangat diperlukan untuk menanamkan kesadaran dan pengetahuan tentang bahaya penyalahgunaan napza kepada aiswa. Kerusakan siswa akibat penyalahgunaan napza akan berakibat pada kerusakan generasi muda sebagai pemegang estafet pembangunan, dan apabila hal ini tidak segera ada upaya penanggulangan pada akhirnya akan mengancam ketahanan nasional bangsa Indonesia. Dalam kaitan tersebut, penulis tertarik untuk meneliti bagaimana peranan seorang guru dalam turut serta berupaya menanggulangi penyalahgunaan napza oleh para siswa. Dalarn hal ini penelitian dilakukan dengan judul "Peranan Guru Dalam Penanggulangan Penyalahgunaan Napza di Lingkungan Sekolah (Studi Kasus pada SMAN di Jakarta Selatan).
Tujuan penelitian ini. adalah pertama untuk memperoleh gambaran dan mengukur seberapa jauh pengetahuan para guru tentang napza dan penyalahgunaanya, kedua untuk mengetahui aktivitas dalam menanamkan kesadaran dan pengetahuan tentang penyalahgunaan napza kepada siswa, ketiga untuk mengetahui bagaimana pengaruh penyalahgunaan napza oleh siswa terhadap ketahanan nasional.
Penelitian dilakukan dengan obyek penelitian guru-guru di empat SMAN di Jakarta Selatan. Dengan menggunakan metode penelitian Kualitatif diharapkan mendapatkan data yang menggambarkan keadaan sebenamya yang terjadi pada obyek penelitian. Sedangkan teknik pengolahan data yang digunakan adalah teori analisis kauaal dari Descartes.
Berdasarkan hasil. penelitian yang dilaksanakan, menunjukkan bahwa sebagian besar guru belurn memiliki bekal pengetahuan yang akurat tentang napza dan penyalahgunaannya sehingga hal ini berpengaruh pada peranannya dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan napza, ini terlihat dari belum menyeluruhnya guru turut serta menyelipkan pesan-pesan tentang bahaya napza pada setiap pelajaran yang disampaikan guru kepada siswa. Oleh karena perlu dilaksanakan kegiatan penataran bagi seluruh guru tentang upaya penanggulangan bahaya penyalahgunaan napza di sekolah.

The proliferation of drugs (narcotic, psychotropic, and other addictive substances) abuse and illegal trafficking has reached an alarming stage recently, since the distribution and marketing are not only conducted at public places, such as shopping centers and amusement centers, but have also reached schools. As we know, schools are formal educational institutions whose tasks are to prepare younger generation human resources who have faith in God the Almighty, ethical, healthy, knowledgeable, capable, creative, independent, democratic, and responsible that will continue the national development in the future. Therefore drug abuse in schools is a very dangerous threat for the continuity of families, the community, the nation and the state. Teachers play a very important role for the organization and success of education. They serve as the frontlines in realizing the national educational objectives; therefore the success of the educational process depends on the performance of teachers in their schools. Likewise, in the efforts to overcome drug abuse in schools the role of teachers is required to instill the awareness and knowledge on the danger of drug abuse among the students. The devastation of students as a result of drug abuse will bring about the destruction of younger generation as the successors of the agents of development, and if it is not overcome immediately, ultimately it will threaten the national resilience.
In that connection, the writer is interested in making a research on the role of teachers in the effort to overcome drug abuse by students. In this case, the title of the research is "The Role of Teachers in Overcoming Drug Abuse in Schools (A Case Study on Public Senior High Schools its South Jakarta).
The objectives of this research are firstly to obtain the picture and to measure the extent of teachers' knowledge of narcotic, psychotropic, and other addictive substances, as well as their abuse; secondly, to discover the activities in instilling the awareness and knowledge of drug abuse to students; thirdly, to discover the effects of drug abuse by students oil the national resilience.
The research is conducted with teachers in four public senior high schools as the objects of the research. By employing the qualitative method the writer expects to obtain the data describing the real condition among the objects of the research. The technique for data processing which is employed is the causal analysis theory by Descartes.
The findings of the research indicate that most teachers have not possessed the accurate knowledge on narcotic, psychotropic, and other addictive substances as well as their abuse; as a result, it affects their role in the efforts to overcome drug abuse. It can be seed from the fact that only a few teachers give messages on the dangers of drug abuse in each lesson given by teachers to students. Therefore it is necessary to conduct workshops for teachers on the efforts to overcome the dangers of drug abuse in schools.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15149
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Sosial RI, 2001
362.2 PEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Syarkawi
"Dampak buruk dari peyalahgunaan Napza diantaranya ialah menimbulkan ketergantungan terhadap Napza tersebut. Klien yang mengalami ketergantungan Napza sering tidak mampu menahan keinginan untuk menggunakan Napza kembali sehingga mengakibalkan relapse. Untuk menghindari terjadinya relapse pada klien penyalahgunaan Napza dibutuhkan motivasi yang tinggi baik ekstrinsik maupun intrinsik.
Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan gambaran tingkat motivasi baik ekstrinsik maupun intrinsik. Desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif sederhana, dengan analisa data menggunakan proporsi Hekuensi. Dilakukan pada 47 responden kiien yang relapse di rehabilitasi Napza Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat motivasi pada klien relapse baik ekstrinsik maupun intrinsik masih sangat tinggi.Untuk tingkat motivasi ekstrinsik mencapai 74,47%, dan pada motivasi intrinsik sebesar 93,62%. Hal ini tidak mendukung pendapatnya Partodihado (2006) yang menjelaskan bahwa untuk menghindari relapse perlu motivasi yang tinggi.
Peneliti menyimpulkan bahwa untuk menghindari relapse pada klien ketergantungan Napza dibutuhkan motivasi yang tinggi secara totalitas baik ekstrinsik maupun intrinsik. Karena terbukti pada responden yang relapse masih ada Salah faktor dari kedua sifat motivasi yang rendah sehngga itulah yang mcmberikan konstribusi timbulnya re1apse."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5692
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Gusni Elvira
"Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (Napza) merupakan sekelompok zat yang umumnya mempunyai risiko kecanduan (adiksi) dan ketergantungan (dependensi). Penyalahgunaan Napza tidak hanya beraldbat buruk terhadap fisik, tetapi juga mental, perilaku dan ekonomi masyarakat. Target utama penyalahgunaan Napza adalah remaja, hal ini disebabkan karena remagia merupakan fase yang sangat rawan dengan kondisi kepribadian yang masih Sangat labil dan mudah terpengaruh lingkungan dan dalam banyak hal mereka biasa memuaskan keingintahuannya dengan coba-coba, termasuk Napza.
Pcnelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku pencegahan siswa tcrhadap pcnyalahglmaan Napza serta hubunganya dengan faktor sosio-psiko demografi (jenis kelamin, tingkat pengetahuan, konsep diri dan dukungan teman sebaya), faktor persepsi (kerentanan, keseriusan, manfaat dan rintangan) serta faktor dukungan (dari keluarga, sekolah dan media massa). Metode pcnelitian yang digunakan adalah observasional melalui pendekatan kuantitatif dengan disain potong lintang (cross sectional). Data yang digunakan adalah data primer, yang dikumpulkan rnclalui angket. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas satu dan dua di enam SMU di Kota Depok dengan jumlah sampel sebanyak 411 orang dan dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2008.
Hasil penelitian menunjukkan lebih separuh dari responden sudah memiliki perilaku pencegahan yang baik (54,5%). Variabel yang ditemukan berhubungan secara bcrmakna dcngan perilaku pencegahan adalah variabel jenis kelamin, konsep diri, tingkat pengetahuan, dukungan teman sebaya, persepsi manfaat, persepsi rintangan dan dukungan keluarga. Faktor yang dominan berhubungan adalah dukungan keluarga,jenis kelamin, dan dukungan teman sebaya.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah, responden yang memiliki dukungan keluarga yang baik, akan berpeluang melakukan pencegahan 2,2 kali dibandingkan responden yang rnemiliki dukungan keluarga kurang baik, responden perempuan memiliki peluang 2,0 kali untuk berperilaku pencegahan baik dibandingkan rcspondcn laki-Iaki dan responden dengan dukungan tcman sebaya yang baik berpeluang 1,9 kali untuk melakukan perilaku pencegahan dibandingkan responden yang memiliki dukungan teman sebaya kurang baik.
Disarankan kepada Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Badan Narkotika Depok dan pihak lainnya seperti LSM, komite sekolah dan keluarga bekerjasama dalam meningkatkan perilaku pencegahan terhadap penyalahgmmaan Napza antara lain dengan peningkatan pemberian informasi tentang Napza yang tepat dan benar, melalui mata pelajaran, penyuluhan, konseling, seminar, pelatihan/training of trainers siswa untuk menjadi konselor bagi teman-temannya, serta meningkatkan pengawasan terhadap pergaulan dan perilaku siswa baik disekolah maupun di rumah.

Narcotics, Psychotropics and Others Additive?s Substances (drugs), are the groups of essences that generally have may cause addicted and depended. Drugs abuse not only make physic disorder, but also mental, behavior, and public economic, Main target of drugs abuses is adolescent, it is caused adolescent is a gristle period with personality condition is still really unstable and easy effected by their social life or environmental and In so many occasions, they are so eager to try new things, including drugs abuse.
This research is performed on student first and second class in senor high school at Depok City with the purpose to know behavior preventive student to drug's abuse and its relations to socio-psycho demogtaphy factors (sex, intelligence, self concept and peer group support), perception factors (perceived of susceptibility, and seriousness, perceived of benefits and barriers) and support factors (of family, school and mass media). Data which is utilized is primary data as questionnaire through quantitative observation approach, with design cross sectional. The research perforrned on February to March 2008.
The result show that more than half of respondent has had good prevention behavior (54, 5%). Found variable concerning with variable preventive is sex variable, self concept, intelligence, peer group support, perceived of benefit, and barrier and family support (p<0,05). The dominant factor which is related was family support, sex and peer group support.
The conclusion of this research are respondent who has good family support, will get opportunity to perfomr prevention 2,l time tl1an respondent who have poor family support, female have opportunity 2,0 time to get good prevention behavior than male, and respondent with good peer group support will gets opportunity 1,9 times to do prevention than who have poor peer group support.
Suggested to Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Badan Narkotika Depok and another party as NGO, school committee and family collaborates to improves prevention behavior to drug?s abuse for example with increasing information distribution concerning about drugs clearly, through studies, counseling, seminar, training/training of trainers student to become counselor for its friend, and increases observation to their social life and behavior even at school and also at the house.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, 2008
T33627
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pelawi, Sarah Sicilia
"Tesis ini membahas tentang evaluasi program rehabilitasi sosial bagi pecandu dan korban penyalahguna NAPZA oleh IPWL Kementerian Sosial di DKI Jakarta. Pendekatan penelitian yang digunakan ialah mix-methods research dengan penekanan pada evaluasi berorietasi tujuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program rehabilitasi sosial bagi pecandu dan korban penyalahguna NAPZA oleh IPWL Kementerian Sosial di DKI Jakarta tidak berjalan sesuai dengan tujuan. Kenyataan itu terjadi karena adanya instrumen penilaian program yang berbeda dengan pedoman rehabilitasi sosial yang dibuat oleh Kementerian Sosial dan juga dukungan Kementerian Sosial yang belum maksimal. Oleh karena itu, Kementerian Sosial harus memberikan dukungan yang maksimal. Dukungan tersebut tidak hanya dalam bentuk sarana dan prasarana atau pendanaan, tetapi juga pedoman atau petujuk teknis program yang jelas dan konsisten antara konten yang satu dengan konten yang lainnya.

This thesis discusses about the Implementation of social rehabilitation programs for addicts and victims of drug abuse by IPWL of Ministry of Social Affairs in Jakarta. The study used a mix methods research with emphasis on goal oriented evaluation. The results showed that the implementation of social rehabilitation programs for addicts and victims of drug abuse by IPWL of Ministry of Social Affairs in Jakarta is not conducted as the aims. It is happened because of the different assessment instrument program with the program theory and also support of Social Affairs is not maximized. Therefore, the Ministry of Social Affairs should give maximum support, not only in the form of infrastructure or funding, but also the guiding or technical guidelines of program clearly and consistently between the content and the other content."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Budi Santoso
"Kasus penyalahgunaan NAPZA khususnya NAPZA suntik mengalami peningkatan. Kecenderungan peningkatan tersebut tercermin dalam peningkatan kasus NAPZA suntik di Kota Palembang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan arti dan makna pengalaman mantan pengguna dalam penyalahgunaan NAPZA suntik di Kota Palembang. Desain penelitian yang digunakan yaitu fenomenologi deskriptif dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Wawancara mendalam digunakan dalam pengumpulan data. Hasil wawancara direkam menggunakan tape recorder, data diolah dalam bentuk transkrip verbatim dan dianalisis menggunakan metode Colaizzi. Penelitian menghasilkan sembilan tema sesuai tujuan khusus yaitu: alasan menggunakan NAPZA suntik diklasifikasikan menjadi alas an pertama kali dan alasan tetap menggunakan; respon yang timbul setelah menggunakan NAPZA suntik yaitu respon personal dan respon orangtua; persepsi terkait efek samping dan bahaya yaitu mempunyai nilai lebih dan mempunyai dampak buruk; makna menggunakan NAPZA suntik yaitu makna selama menggunakan dan makna setelah sembuh; dan harapan terhadap dukungan pihak terkait yaitu dukungan pihak kepolisian, petugas kesehatan dan pemerintah daerah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penyalahgunaan NAPZA suntik merupakan kebiasaan yang harus segera dicegah dan ditanggulangi sedini mungkin. Perawat spesialis komunitas sebagai salah satu tenaga profesional dibidang kesehatan mempunyai peran dalam upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA yaitu upaya primer, sekunder dan tertier.

Cases of drug abuse in particular injecting drug increased. The trend increase is reflected of the increasing cases of drug injecting in Palembang. This study aimed to describe the meaning and significance of former users experience in injecting drug abuse in Kota Palembang. The study design used descriptive phenomenology with purposive sampling technique. In-depth interviews are used for data collection. The results of interviews were recorded using by tape recorder, the data was processed in the form of verbatim transcripts and analyzed using the Colaizzi method. The study produced nine theme accord-ing to specific goal are: reason to use drugs injects to classification reason in first time and to continues use drugs injects;drugs injects use of response is individual response and parent response; perception related to impact effect and more value,negative impact, meaning in use, meaning after recovered, the another support. This study concluded that drugs injects abuse have to prevent and early treatment. The nurse specialist community as professionals in health have role in primary, second-ary, and tertiary of preventing to drugs injects abuse"
Poltekkes Depkes Palembang ; Universitas Indonesia. Fakultas Ilmu Keperawatan, 2012
610 UI-JKI 15:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Ni`Ma Hayati
"Fungsi keluarga merupakan salah satu hal yang penting dalam proses pemulihan pecandu NAPZA. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi gambaran pemenuhan fungsi keluarga terhadap anggota keluarga yang menjalani proses rehabilitasi NAPZA di RSKO. Desain penelitian ini adalah deskriptif dari 25 pasien yang menjalani rehabilitasi rawat inap di RSKO dengan teknik total sampling. Hasil penelitian mengidentifikasi pemenuhan fungsi keluarga; 72 % pada fungsi afektif, 64% pada fungsi ekonomi, 60% pada fungsi pemeliharaan kesehatan, 64% pada fungsi reproduksi, dan 48% pada fungsi sosialisasi. Secara umum, 60% responden terpenuhi fungsi keluarganya. Tenaga kesehatan, khususnya perawat, di unit rehabilitasi RSKO diharapkan dapat mengoptimalkan program-program yang mendukung interaksi antara pasien dengan keluarganya agar fungsi keluarga tetap terpenuhi selama proses rehabilitasi.

Functioning of family is the one important thing in the recovery process of drug addicts. This study aims to identify the description of the functioning of the family against family members undergoing drug rehabilitation in RSKO. This study design is descriptive of the 25 patients undergoing inpatient rehabilitation in RSKO with total sampling technique. Results of the study identify the functioning of the family; 72% on affective function, 64% in the functioning of the economy, 60% on health care function, 64% of the reproductive function, and 48% in the socialization function. In general, 60% of respondents met the family function. Health workers, particularly nurses, in rehabilitation unit of RSKO is expected to optimize the programs that support the interaction between patients with their families in order to keep the family functioning during the rehabilitation process.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S55603
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>