Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134872 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Charles Surjadi
Jakarta: FK Atma Jaya, 1985
362.104 2 CHA k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta : Departemen Kesehatan, 1992
613 IND p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: FKM-UI dan Depkes RI, 1987-1988
614.42 MOD IV
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
M. Munir Salham
"Latar Belakang Masalah
Komunikasi adalah proses di mana pesan-pesan disampaikan dari sumber kepada penerima. Dengan kata lain komunikasi adalah pemindahan ide-ide dari sumber dengan harapan akan mengubah perilaku penerima. Sedangkan saluran komunikasi adalah alat dengan mana pesan-pesan dari sumber dapat sampai kepada penerima (Rogers dan Shoemaker 1971:11). Proses komunikasi ini bila disederhanakan terdiri atas empat unsur, yaitu sumber (source), pesan (message), saluran (channel) tertentu, dan penerima (receiver). Untuk itu, seseorang dengan mudah dapat melihat bagaimana faktor-faktor komunikasi itu terlihat dalam aspek-aspek proses pengambilan keputusan yang nantinya menghasilkan perubahan perilaku. Misalnya, keputusan sepasang suami isteri untuk ikut dalam program keluarga berencana (KB) menunjukkan bahwa keputusan tersebut disebabkan adanya suatu pesan yang diberikan oleh seseorang (pemberi pesan atau sumber pesan) melalui saluran komunikasi penyuluhan kepada mereka. Penerimaan pesan itu mengakibatkan berubahnya pola tingkah laku berhubungan dengan keinginan memperoleh anak dalam jumlah yang terbatas.
Whiting (dalam Rogers 1985:8) yang membahas kaitan antara komunikasi dan perubahan mengatakan bahwa perubahan sosial mempunyai arti yang agak lebih luas, apabila dikaitkan dengan perilaku manusia. Whiting menunjukkan suatu contoh bahwa perubahan sosial bisa terjadi tanpa komunikasi, dan komunikasi bisa terjadi tanpa perubahan. Namun demikian, dikatakan bahwa komunikasi bisa dan bahkan sering benar-benar memainkan peranan kunci dalam perubahan sosial. Walaupun komunikasi itu tidak sama dengan perubahan sosial, karena itu komunikasi merupakan unsur yang penting dalam proses perubahan sosial (Rogers dan Shoemaker 1971:12). Oleh karena itu, penelitian mengenai komunikasi selayaknya ditujukan pada perubahan struktur dan fungsi suatu sistem sosial, sedangkan proses terjadinya perubahan itu merupakan peranan komunikasi. Ini berarti komunikasi dapat mempengaruhi terjadinya perubahan.
Penelitian komunikasi sering diarahkan pada upaya-upaya untuk mengubah pengetahuan atau sikap dengan mengubah bentuk sumber, pesan, saluran atau penerima dalam proses komunikasi (Susanto 1977:2). Misalnya, agar suatu pesan yang dikomunikasikan dapat dipercaya oleh penerima, maka komunikasi persuasif lebih efektif daripada komunikasi melalui media lainnya. Namun, hal ini tergantung pada kemampuan komunikator dalam menyampaikan pesan--pesan tersebut.
Sehubungan dengan itu, setiap gagasan atau praktek baru yang akan dikomunikasikan kepada sasaran penerima pelayanan (resipien), misalnya inovasi kesehatan, memerlukan penyesuaian kondisional sosial budaya masyarakat penerima. Kalau hal seperti ini tidak mendapat perhatian oleh pemberi pelayanan (provider), jelas akan menimbulkan reaksi negatif dari penerima sesuai dengan persepsinya yang tidak menunjukkan pemahaman terhadap manfaat yang dapat diperoleh dari inovasi tersebut. Konsekuensi dari reaksi ini, bisa saja berupa penolakan atau sikap acuh tak acuh terhadap apa yang disampaikan oleh pemberi pelayanan. Sebaliknya, bila pesan dapat disesuaikan dengan persepsi resipien, maka gagasan baru itu dapat diyakini dan dirasakan manfaatnya, menyebabkan pesan tersebut dapat diterima oleh masyarakat resipien (Susanto 1977:65). Dengan demikian, kemungkinan diterima atau ditolak suatu inovasi tergantung dari keputusan yang diambil oleh individu atau kelompok berdasarkan pada terjadinya atau tidak pemahaman terhadap makna pesan. Kalau pemahaman terjadi, maka kemungkinan pesan akan dipraktekkan. Kalau tindakan praktek terjadi, maka ini menunjukkan terjadinya perubahan perilaku."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1990
T-6607
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Breninta Kharissa Ainani
"[ ABSTRAK
Cara manusia hidup sangat dipengaruhi oleh lingkungan yang terbentuk
disekitarnya yang juga mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Sudah merupakan tugas arsitek untuk berkontribusi dalam menciptakan lingkungan
yang tidak hanya menarik secara estetika, namun juga meningkatkan kesehatan
psikologis. Menggambungkan aspek kesehatan ke dalam arsitektur dimulai dari
tempat di mana manusia bernanung, yaitu tempat tinggal, Ide mendirikan tempat
tinggal yang sehat diimplementasikan ke dalam skala yang lebih besar, yaitu sebuah
bangunan mixed-use, di mana komunitas masyarakat menjadi penentu besar
kesehatan itu sendiri. Kehadiran lingkungan alam di tempat tinggal sangat penting
untuk menciptakan sebuah bangunan yang bergabung dengan lingkungan
sekitarnya. Banyak produk arsitektur yang berhasil menggabungkan aspek tersebut,
tapi tidak bekerja dengan baik dengan keadaan wilayah mereka. Dengan demikian,
memperkenalkan lingkungan alam dengan kearifan lokal, termasuk iklim seperti
yang diusulkan dalam bioclimatic architecture, menjadi pendekatan dalam
membangun tempat tinggal sehat yang mengangkat kesehatan manusia. Memalui
berbagai macam penelitian, dari studi teoritis, preseden, observasi situs, dan
perkembangan desain berkelanjutan, laporan desain ini akan membahas tiga aspek
iklim, lingkungan, dan masyarakat sebagai penentu efektif dalam menciptakan
lingkungan tempat tinggal yang sehat.

ABSTRACT
Human?s way of life is highly influenced by the surrounding built environment that
also affect people?s health and wellbeing. It has been architects? job to contribute
in creating places that are not only aesthetically appealing, but also psychologically
improving health. Initiating wellbeing into architecture is started from the place
where people dwell, a housing. The idea of establishing a healthy housing is
implemented into a bigger scale of a mixed-use residential building, where
community becomes a big determinant of health itself. The presence of a natural
environment in the housing is essential to create a building that is merged with its
surrounding. Many architecture products succeeded in combining those aspects, but
do not work well with the circumstance of their locality. Thus, introducing natural
environment with local wisdom, including climate as proposed in bioclimatic
architecture, becomes the approach in establishing a healthy housing that uplift
human?s wellbeing. Throughout various kinds of research from theoretical studies,
precedents, site observation, and ongoing design developments, this design report
will discuss the three aspects of climate, environment, and community as the
effective determinant in creating a healthy housing.;Human?s way of life is highly influenced by the surrounding built environment that
also affect people?s health and wellbeing. It has been architects? job to contribute
in creating places that are not only aesthetically appealing, but also psychologically
improving health. Initiating wellbeing into architecture is started from the place
where people dwell, a housing. The idea of establishing a healthy housing is
implemented into a bigger scale of a mixed-use residential building, where
community becomes a big determinant of health itself. The presence of a natural
environment in the housing is essential to create a building that is merged with its
surrounding. Many architecture products succeeded in combining those aspects, but
do not work well with the circumstance of their locality. Thus, introducing natural
environment with local wisdom, including climate as proposed in bioclimatic
architecture, becomes the approach in establishing a healthy housing that uplift
human?s wellbeing. Throughout various kinds of research from theoretical studies,
precedents, site observation, and ongoing design developments, this design report
will discuss the three aspects of climate, environment, and community as the
effective determinant in creating a healthy housing.;Human?s way of life is highly influenced by the surrounding built environment that
also affect people?s health and wellbeing. It has been architects? job to contribute
in creating places that are not only aesthetically appealing, but also psychologically
improving health. Initiating wellbeing into architecture is started from the place
where people dwell, a housing. The idea of establishing a healthy housing is
implemented into a bigger scale of a mixed-use residential building, where
community becomes a big determinant of health itself. The presence of a natural
environment in the housing is essential to create a building that is merged with its
surrounding. Many architecture products succeeded in combining those aspects, but
do not work well with the circumstance of their locality. Thus, introducing natural
environment with local wisdom, including climate as proposed in bioclimatic
architecture, becomes the approach in establishing a healthy housing that uplift
human?s wellbeing. Throughout various kinds of research from theoretical studies,
precedents, site observation, and ongoing design developments, this design report
will discuss the three aspects of climate, environment, and community as the
effective determinant in creating a healthy housing., Human’s way of life is highly influenced by the surrounding built environment that
also affect people’s health and wellbeing. It has been architects’ job to contribute
in creating places that are not only aesthetically appealing, but also psychologically
improving health. Initiating wellbeing into architecture is started from the place
where people dwell, a housing. The idea of establishing a healthy housing is
implemented into a bigger scale of a mixed-use residential building, where
community becomes a big determinant of health itself. The presence of a natural
environment in the housing is essential to create a building that is merged with its
surrounding. Many architecture products succeeded in combining those aspects, but
do not work well with the circumstance of their locality. Thus, introducing natural
environment with local wisdom, including climate as proposed in bioclimatic
architecture, becomes the approach in establishing a healthy housing that uplift
human’s wellbeing. Throughout various kinds of research from theoretical studies,
precedents, site observation, and ongoing design developments, this design report
will discuss the three aspects of climate, environment, and community as the
effective determinant in creating a healthy housing.]"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S62576
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Prima Wibisono
"Masyarakat miskin, bagaimanapun keadaannya merupakan bagian dari bangsa Indonesia. Keberadaan mereka seharusnya bukanlah menjadi beban bagi Negara namun sebaliknya harus menjadi pendorong bagi seluruh komponen masyarakat untuk bekerja lebih keras lagi sehingga kesejahteraan bangsa bisa tercapai. Kemiskinan merupakan sebuah kondisi yang masih lekat dengan Indonesia. Dan kemiskinan menyebabkan hampir sebagian besar rakyat Indonesia rentan terhadap penyakit. Ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan akan gizi setiap hari, pengetahuan yang sangat minim tentang sanitasi lingkungan, kurang perilaku hidup sehat, membuat masyarakat miskin menjadi objek dari penyakit.
Tahun 2005, sebagai lanjutan program tahun-tahun sebelumnya, pemerintah mengadakan program alokasi dana subsidi BBM dan menunjuk PT. Askes untuk menjadi perusahaan yang menanggung semua klaim kesehatan dari masyarakat. Dana yang dikucurkan sangat besar dan mencakup seluruh masyarakat miskin Indonesia. Dana tersebut juga digunakan untuk mempromosikan semua program-program kesehatan kepada masyarakat miskin. Artinya tidak hanya untuk tindakan kuratif namun juga preventif-promotif sehingga pada awalnya diharapkan masyarakat tidak hanya tahu bahwa pemerintah menanggung biaya kesehatan mereka namun juga pemerintah mengharapkan adanya perubahan perilaku kesehatan terhadap mereka.
Dan penelitian ini ingin melihat bagaimana usaha-usaha promosi kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat miskin khususnya di desa Karang Asem Barat, Kecamatan Cilengsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Apakah kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pusat, dalam hal ini Departemen Kesehatan RI, sampai kepada masyarakat miskin. Bagaimana alumya sehingga diketahui apa yang menjadi permasalahan sehingga di desa Karang Asem Barat ini masih terdapat penderita polio dan gizi buruk. Kendala-kendalan apa saja yang ditemui di lapangan sehingga masih banyak terdapat kekurangan di banyak hal.
Dalam penelitian ini juga dipaparkan apa yang menjadi temuan penulis di lapangan melihat secara langsung penerapan promosi kesehatan kepada masyarakat miskin dimana masih banyak hal yang belum maksimal sehingga secara menyeluruh banyak masyarakat yang bukan hanya masih hidup di bawah garis kemiskinan namun juga masih hidup dalam pola hidup yang tidak sehat sehingga masih rentan terhadap penyakit.
Penulis berharap bahwa penelitian ini bisa memberikan gambaran bagaimana usaha-usaha yang dilakukan pemerintah dalam peningkatan kesehatan masyarakat miskin. Dimulai dari kebijakan-kebijakan pusat sampai daerah. Bagaimana jalur komunikasi yang terjadi serta usaha promosi kesehatan yang dilakukan. Dan tentunya penelitian ini bisa memberikan sedikit ajakan bagi pihak-pihak yang peduli akan peningkatan kesehatan masyarakat miskin untuk berupaya lebih maksimal lagi. Tidak hanya menggantungkan semuanya kepada pemerintah meskipun pemerintah bertanggung jawab dalam memelihara kehidupan mereka dan membatu pemerintah untuk menanggulangi permasalah kesehatan di masyarakat miskin terutama untuk mempromosikan kesehatan kepada mereka. Sehingga mereka juga tidak hanya dibuai dengan jaminan kesehetan namun juga berkeinginan untuk mengubah pola hidup mereka kepada pola hidup yang sehat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22103
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryani As`ad
Jakarta Departemen Pendidikan Nasional 2002,
613 Asa g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Kholid
Jakarta: Rajawali, 2012
613 AHM p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>