Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14496 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Levinson, Harry
Cambridge, UK: The Levinson Insitute, 1964
152.4 LEV e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Flory, Vicky
Finch Publishing, 2005: Sydney, 2005
155.412 4 FLO y
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lambrou, Peter
London: Rider, 2000
613 LAM i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Inggrita Suci Wulan Sari
"Di daerah perkotaan, kejadian gangguan mental emosional lebih tinggi dibanding di daerah pedesaan dan khususnya pada lansia menjadi masalah seiring dengan peningkatan jumlah lansia. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran kejadian gangguan mental emosional berdasarkan faktor risikonya pada penduduk lansia daerah perkotaan di Indonesia. Penelitian ini merupakan analisis lanjut dari data Riskesdas 2013 yang menggunakan desain studi cross sectional. Sampel dari penelitian ini adalah penduduk lansia daerah perkotaan di Indonesia usia ≥60 tahun yang memiliki data variabel penduduk lengkap.
Hasil penelitian ini menunjukkan, prevalensi gangguan mental emosional pada penduduk lansia daerah perkotaan di Indonesia sebesar 8,8%. Prevalensi gangguan mental emosional tertinggi ditemukan pada penduduk lansia ≥70 tahun (12%); perempuan (11%); tidak bekerja (11,1%); pendidikan rendah (10,3%); tidak kawin (12,3%); status ekonomi terbawah (13,2%); menderita hipertensi (13,3%); DM (14,5%); TBC (20,5%); stroke (20,9%); kanker (13,4%); jantung koroner (24%); memiliki berat badan kurus (12,9%); mengalami disabilitas (21,7%); tidak pernah merokok (9,6%); memiliki aktivitas cukup (8,8%).

In urban areas, the prevalence of mental emotional disorder is higher than in rural areas and especially in an elderly becomes a problem because of the increasing number of elderly. This study aims to estimate the prevalence of mental disorders emotional and to describe the mental emotional disorder cases due to its risk factors based on elderly urban areas in Indonesia. This study is a secondary data analysis of Riskesdas 2013 that uses cross-sectional survey as study design. Samples of this research is the elderly residents of urban areas in Indonesia aged ≥60 years who have a complete population of variable data.
The results showed that the prevalence of mental disorders in the elderly emotional urban areas in Indonesia amounted to 8.8%. The highest prevalence of mental emotional disorder found in elderly population ≥70 years (12%); women (11%); unployment (11.1%); low education (10.3%); not married (12.3%); bottom economic status (13.2%); suffer from hypertension (13.3%); DM (14.5%); TB (20.5%); stroke (20.9%); cancer (13.4%); coronary heart disease (24%); underweight (12.9%); suffered disability (21.7%); never-smokers (9.6%); have sufficient physical activity (8.8%).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S59174
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewa Ayu Fitriyanti
"Mengkonsumsi makanan berlebihan sebagai respon emosi negatif yang dapat merugikan kesehatan individu dan mengarah pada kematian. Di masa pandemi muncul suatu trend menerapkan perilaku sehat yang marak diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah benar terdapat efek moderasi yang signifikan dari regulasi emosi pada hubungan emotional eating dan perilaku sehat (aktivitas fisik dan konsumsi makanan sehat) di masa pandemi. Desain penelitian yang digunakan adalah non-eksperimental dan cross-sectional. Partisipan penelitian ini merupakan 129 dewasa muda Indonesia berusia 18-25 tahun (64,3% perempuan; Musia = 21,50, SD = 1,37) yang memiliki tingkat BMI minimal 25 kg/m2. Emotional eating di ukur menggunakan Emotional Eating – Revised (EES-R), regulasi emosi diukur menggunakan Difficulties in Emotion Regulation – Short Form (DERS-SF), dan perilaku sehat diukur menggunakan Skala Perilaku Sehat. Melalui analisis moderator menggunakan Hayes PROCESS ditemukan bahwa tidak adanya peran moderator dari regulasi emosi pada hubungan emotional eating dan perilaku sehat (b = 0,002, t(129) = 1,158, p > 0,001). Artinya, pada tiap tingkat regulasi emosi, tidak terdapat perubahan kekuatan hubungan antara emotional eating dan perilaku sehat yang signifikan. Melalui analisis korelasi Pearson ditemukan emotional eating memiliki korelasi positif dan tidak signifikan dengan perilaku sehat (r (129) = 0,10, p > 0,01); emotional eating memiliki hubungan positif secara signifikan dengan regulasi emosi (r(129) = 0,23, p < 0,01) artinya individu dengan skor tinggi pada regulasi emosi cenderung memiliki tingkat emotional eating yang tinggi pula. Terakhir, regulasi emosi memiliki korelasi positif dan tidak signifikan dengan perilaku sehat (r (129) = 0,03, p > 0,01).

Consuming excessive food as a negative emotional response which can be detrimental to individual health and lead to death. During a pandemic, there is a trend to applying healthy behaviors and widely studied. This research aims is to determine whether there is a significant moderating effect of emotional regulation on the relationship between emotional eating and healthy behavior (physical activity and consumption of healthy foods) during pandemic. The research design used was non-experimental and cross-sectional. Participant in this study were 129 Indonesian young adult aged 18-25 years (64.3% women; Mage = 21.50, SD = 1.37) who had a BMI level at least 25 kg/m2. Emotional eating was measured using Emotional Eating – Revised (EES-R), emotional regulation was measured using Difficulties in Emotion Regulation – Short Form (DERS-SF), and healthy behavior was measured by using Skala Perilaku Sehat. Through a moderator analysis using Hayes PROCESS, it was found that there was no moderating role for emotional regulation on the relationship between emotional eating and healthy behavior (b = .002, t (129) = 1.158, p > .001). This means that at each level of emotional regulation, there is no significant change in the strength of the relationship between emotional eating and healthy behavior. Through Pearson correlation analysis, it was found that emotional eating has a positive and not significant correlation with healthy behavior (r (129) = .10, p > .01); emotional eating has a significant positive relationship with emotional regulation (r (129) = 0.23, p < .01) meaning that individuals with high scores on emotional regulation tend to have high levels of emotional eating as well. Finally, emotion regulation has a positive and not significant correlation with healthy behavior (r (129) = 0.03, p > .01)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Carlson, Karen J.
London : Harvard University Press, 1997
616.89 CAR w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Stefany Valentia
"Latar belakang: Skrining dan intervensi masalah kesehatan mental remaja di Indonesia merupakan hal yang menantang, dikarenakan terbatasnya sumber daya, seperti tenaga kesehatan mental profesional, uang, dan waktu. Kuesioner self-report dapat menjadi salah satu upaya preventif masalah kesehatan mental. Strength and Difficulties Questionnaire (SDQ) subskala emotional problem merupakan alat skrining yang seringkali digunakan untuk mendeteksi masalah kesehatan mental di remaja. Alat skrining yang akurat dapat membantu praktisi klinis melakukan asesmen dan mengambil keputusan terkait penanganan lebih lanjut. Oleh karena itu, uji akurasi terhadap SDQ subskala emotional problem versi Indonesia perlu dilakukan. Metode: Uji akurasi dilakukan dengan membandingkan hasil SDQ dengan wawancara diagnostik sebagai gold standard. Structured Clinical Interview for DSM-IV (SCID) dan DSM-5 digunakan sebagai acuan dalam pembuatan gold standard. Proses penelitian menggunakan teknik double-blind. Wawancara dilakukan kepada 40 orang remaja siswa SMA di wilayah DKI Jakarta, mengacu pada hasil skrining. Hasil dianalisis dengan menggunakan crosstabs dan Receiver Operating Characteristic (ROC). Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa SDQ subskala emotional problem memiliki nilai sensitivitas 94.4% dan nilai spesifisitas sebesar 86.4%. Lebih lanjut, kurva ROC menunjukkan bahwa skor cut-off 6 yang digunakan dalam penelitian ini sudah ideal dalam mengidentifikasi individu dengan emotional problem pada populasi remaja. Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa alat ukur skrining SDQ subskala emotional problem versi Indonesia, merupakan instrumen yang akurat untuk melakukan skrining emotional problem pada remaja

Background: Screening and intervention of emotional problems in Indonesia can be quite challenging given the large gap between available resources in terms of professional mental health practitioners, money, and time, within Indonesia's population. Strength and Difficulties Questionnaire (SDQ) emotional problem subscale is a simple screening tool often used to detect mental health issues in adolescents. An accurate screening tool may assist a clinician in conducting assessments and making decisions regarding further treatment. Hence, a study to examine the accuracy of the SDQ emotional problem subscale Indonesian version is required. Methods: Accuracy has been examined by comparing the SDQ with diagnostic interviews as a gold standard. Structured Clinical Interview for DSM-IV (SCID) and DSM-5 has been used as a guideline to construct the gold standard. A double-blind study has been utilized with the assistance of the research team. Interviews have been conducted with 40 adolescents acquired from high schools located in Jakarta. Data has been analyzed with crosstabs and Receiver Operating Characteristic (ROC). Results: The results of the present study show that the SDQ emotional problem subscale has a sensitivity of 94.4% and specificity of 86.4%. ROC plot shows that the cut-off score of 6 is ideal to identify adolescents with emotional problems. Conclusion: The Indonesian version of the SDQ emotional problem subscale showed high diagnostic accuracy for emotional problem screening based on the DSM-5, therefore it is an accurate tool to screen for emotional problems in adolescents."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alma Nurul Amany
"Kondisi kesehatan mental emosional dan perilaku anak-anak di panti asuhan merupakan hal yang rentan dan harus dipelihara agar anak-anak tersebut dapat tumbuh dan berkembang sebagai manusia yang berfungsi sosial secara baik. Kajian literatur ini membahas terkait masalah perkembangan mental emosional dan perilaku yang dialami oleh anak-anak yang tinggal di panti asuhan menggunakan metode penulisan tinjauan literatur yang dikemukakan oleh Knopf (2006). Peneliti telah memilih tujuh penelitian terdahulu yang membahas terkait masalah perkembangan mental emosional dan perilaku anak di panti asuhan, diantaranya adalah penelitian milik Sulaiman & Mansoer (2019), Hidayati (2018), Wetarini et. al (2018), Riyadi et. al (2014), Rahmah et. al (2014), Haryanti et. al (2016), dan Kaur et. al (2018). Kajian literatur ini bertujuan untuk menganalisis ketujuh penelitian terdahulu yang sudah terpilih, dan membahas perkembangan mental emosional dan perilaku anak di panti asuhan. Selain itu, peneliti juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi serta membandingkannya dengan anak-anak yang diasuh oleh orang tua kandungnya. Hasil dan kesimpulan dari kajian literatur ini adalah adanya perbedaan dalam perkembangan mental emosional serta perilaku anak-anak yang tinggal di panti asuhan dengan anak yang diasuh oleh orang tua kandungnya, dimana anak-anak yang tinggal di panti asuhan memiliki serangkaian masalah seperti emotional loneliness, depresi, dan juga masalah perilaku. Kajian literatur ini dapat menjadi landasan bagi penelitian empirik, terutama penelitian dalam lingkup perkembangan anak, perkembangan mental emosional dan perilaku, dan juga anak dalam panti asuhan. Selain itu, kajian literatur ini dapat memberikan wawasan tambahan untuk beberapa mata kuliah di Ilmu Kesejahteraan Sosial, diantaranya adalah mata kuliah Tingkah Laku Manusia, Kesehatan Jiwa Berbasis Komunitas, dan Kesejahteraan dan Perlindungan Anak, terutama dalam bidang perkembangan anak dan kesehatan mental emosional dan perilaku anak.

The mental, emotional and behavioural conditions of children in institutionas or orphanages are in a vulnerable state and must be maintained for these children to grow and develop into fully functioning human beings in society. This literature review discusses the problems of mental emotional and behavioral development experienced by children living in institutions using the method of literatur review proposed by Knopf (2006). The author has selected seven previous studies related to the problems of mental emotional development and behavior of children in institutions, which includes the research of Sulaiman & Mansoer (2019), Hidayati (2018), Wetarini et. al (2018), Riyadi et. al (2014), Rahmah et. al (2014), Haryanti et. al (2016), and Kaur et. al (2018). This literature review aims to analyze the seven previous studies that have been selected and discuss the mental emotional and behavior development of children in institutions. In addition, the author also discusses the influencing factors and compares them with children who are raised by their biological parents. The results and conclusions of this literature review are differences in mental emotional development and behavior of children living in institutions with children being cared for by their biological parents, where children living in institutions have a series of problems such as emotional loneliness, depression, as well as behavioral problems. This literature review can be the basis for empirical research, especially research in the scope of child development, mental emotional development and behavior, as well as children in institutions. Furthermore, this literature review can provide additional insights for several courses in Social Welfare Sciences, including courses on Human Behavior, Community-Based Mental Health, and Child Welfare and Protection, especially in the field of child development and mental health, as well as children’s mental emotional and behavior."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Murray, Ruth Beckmann
New Jersey: Prentice-Hall, 1983
616.890 231 MUR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>