Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47624 dokumen yang sesuai dengan query
cover
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], 1989
915.98 LAZ r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], 1994
915.98 LAZ r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Anugrah
"Pada studi ini dilakukan suatu peninjauan kembali suatu prosedur perencanaan casing yang dilakukan pada salah satu sumur minyak/gas yang dimiliki oleh ConocoPhillips Indonesia Inc. Ltd. Perusahaan minyak dan gas umumnya selalu menggunakan casing dari grade yang tinggi untuk sumur-sumur yang dibor. Terdapat setidaknya tiga alasan utama mengapa selalu digunakan casing high grade untuk sumur-sumurnya antara lain adalah untuk menyederhanakan proses procurement (pembelian), untuk memaksimalkan aspek keamanan pada sumur-sumur yang dibor dan untuk menyederhanakan proses pada operasi pada pengeboran lepas pantai.
Dampak terbesar dari digunakannya casing high grade ini adalah meningkatnya biaya untuk mengebor suatu sumur. Fungsi engineering diperlukan agar system casing yang digunakan tetap dalam safety factor yang sesuai dengan kebijakan keselamatan dari Migas dan dari perusahaan serta telah melalui proses kalkulasi yang optimal sehingga biaya yang dikeluarkan untuk sistem casing yang diaplikasikan tidak eksesif.
Disain casing secara garis besar dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: karakteristik batuan/formasi reservoir hidrokarbon yang dibor (tekanan pori dan tekanan rekah), mechanical properties dari casing itu sendiri (resistansi burst dan collapse serta pembebanan yang dialami oleh casing itu sendiri), dan kondisi/karakteristik lingkungan dari sumur (offshore dan onshore), serta kebijakan perusahaan dan Migas. Umumnya kebijakan perusahaan telah memiliki standar keselamatan yang lebih tinggi dari kebijakan Migas. Secara garis besar, terdapat 3 langkah proses optimasi yang dilakukan di sini sebagai berikut: review jumlah casing point menjadi minimum untuk mendapatkan jumlah wellbore section yang optimum; pemilihan grade casing berdasarkan beban burst, collapse, tension dan biaxial/triaxial; serta konsiderasi pengaruh dari environmental loads dan pengaruhnya terhadap pemilihan grade casing.
Keluaran dari hasil studi ini adalah suatu disain casing pada suatu proyek pengeboran sumur minyak, terutama pengeboran yang dilakukan di laut dalam lepas pantai, baik itu adalah pengeboran satu sumur (single well drilling) maupun yang bersifat batch drilling, yang bersifat optimal, baik dari segi engineering, safety maupun biaya. Manfaat dari studi ini bagi penulis adalah sebagai sarana untuk mengembangkan diri dan memperluas wawasan dan pengetahuan, terutama yang berhubungan dengan perminyakan, struktural/civil engineering dan tentu saja aspek-aspek mekanikal dari sistem casing yang dirancang. Bagi pembaca, diharapkan studi ini dapat bermanfaat dalam memberikan wawasan yang lebih luas mengenai suatu disain casing dan tinjauannya secara komprehensif dari berbagai bidang ilmu terutama perminyakan, civil engineering dan juga perspektif mekanikal. Dan bagi masyarakat umum secara luas, studi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi maksimal dalam proses pemanfaatan sumber daya alam yang dieksploitasi terutama sumber daya alam hidrokarbon (minyak dan gas).

This study, conceptually reviewed a procedure of a casing disain that was done at one of oil/gas well that owned by ConocoPhillips Indonesia Inc. Ltd. Oil companies, at general practice always utilize casing that has high grade for their wells. There are at least three reasons why the high grade casings are often utilized in its wells: first is to simplify the procurement process, second is to maximize the safety aspect for the drilled wells and third is to simplify the operation process, especially for offshore wells.
The biggest effect from utilization of this high grade casing is the increased cost to drill a well. The engineering function is needed in order to engineer the casing system so that the system still within the safety factor with accordance to the government (Migas) policy and also company policy. This engineering process has been through an optimal calculation process so that the running cost spent for the applied casing system will not be excessive.
Casing design mainly is affected by factors such as: the characteristic of the rocks/formation from a hydrocarbon reservoir that will be drilled (pore pressure and frac pressure), casing?s mechanical properties (burst and collapse resistance and the loads that experienced by the casing) and the environmental loads and condition (offshore and onshore), and also the government and company policy. In general practice, company will has higher standard of safety. Basically, there are 3 steps of optimization, as follows: review the casing points into minimum in order to have optimum wellbore sections; casing grade selection based on burst load, collapse, tension and biaxial/triaxial; and also consideration of the effect of environmental loads and its effect to the casing grade selection.
Output from this study is a casing design at a particular oil-well drilling project, especially offshore, for single well or batch drilling, that fully optimized from engineering, safety and economy perspective. The main benefit from this study for the writer is the tool for self development and enrich the writer?s knowledge, especially the knowledge related to petroleum, structural/civil engineering and the mechanical aspects of the casing the already designed. For the readers, it is expected that this study will give wider knowledge related with casing design and its view comprehensively from various perspective especially petroleum engineering, civil/structural engineering and also mechanical engineering. And for the community and society in general, it is expected that this study will give maximum contribution in the process of natural resources utilization that was exploited, especially natural resources of hydrocarbon (oil and gas).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50735
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ramonaldi
"Pada studi ini dilakukan peninjauan kembali data pengeboran untuk perbaikan disain Bottom Hole Assembly dan prosedur pemboran pada salah satu sumur yang dimiliki oleh ConocoPhillips Indonesia Inc. Ltd. Proses pengeboran minyak dan gas memerlukan perencanaan yang baik dan banyak proses saling berhubungan untuk menjadikannya operasi yang mencapai tujuan yang diinginkan. Bottom hole assembly (BHA) didefinisikan sebagai serangkaian kombinasi peralatan bawah permukaan yang dipasang pada rangkaian drill string sehingga diperoleh suatu kinerja yang diinginkan untuk tercapainya pemboran yang efisien dan efektif. Dengan pergerakan dan perputaran BHA dan profil sumur yang akan di bor serta panjang dari well displacement akan sangat memungkinkan ditemui masalah. Diantara banyak potensi masalah diatas kita akan memfokuskan pada vibrasi stick-slips dan efek yang ditimbulkan apabila kita tidak mengantisipasinya.
Drillstring vibration adalah suatu kondisi dimana pada saat berotasi BHA yang terdiri dari berbagai macam komponen mempunyai ketidak setimbangan dan juga terdapat ketidak centeran dan bengkokan pada pipa, pemilihan jenis bit juga akan berpengaruh dan fenomena geometrik lainnya yang menghasilkan eksitasi pada frekuensi rotasi atau multipel dari frekuensi rotasi. Pada tulisan ini dilakukan pengolahan data yang diperoleh pada saat pemboran. Metode yang dilakukan adalah melakukan perancangan ulang pada software wellplan dari Halliburton dengan parameter dan setingan dari data real time dan menganalisa hasil keluaran berupa grafik-grafik dan data lainnya yang dapat menentukan apakah pada saat kondisi nyata pemboran benar telah terjadi stickslips. Dengan data yang didapat dan hasil pengamatan data log, pada sumur ini memang telah terjadi stick-slips dan kita perlu melakukan perbaikan untuk acuan di masa datang.
Hasil analisa data yang didapat menunjukkan vibrasi yang terjadi jika ditinjau dari efek kerusakan pada pipa pemboran tidak terdapat cukup torsi yang terjadi untuk dapat membuat kerusakan pada koneksi pipa dan pipa itu sendiri. Dengan perbandingan dua sumur berdekatan kita melihat efek dari vibrasi stick-slips adalah berkurangnya Rate of Penetration yang cukup banyak sehingga nantinya akan berpengaruh pada biaya pemboran yang meningkat. Keluaran yang di harapkan dari tulisan ini adalah suatu acuan disain BHA dan atau prosedur pemboran yang dapat mereduksi potensi bahaya dari vibrasi stick-slips dan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi drilling dari segi waktu dan biaya. Manfaat dari tulisan ini bagi penulis sendiri adalah sebagai sarana pembelajaran dan pengembangan ilmu pengetahuan dalam dunia perminyakan pada umumnya dan drilling khususnya. Semoga tulisan ini juga memberi manfaat bagi pembaca lainnya.

This study will evaluate a set of drilling data to try to find the root cause of drilling stick-slips that we?re experienced. The data were real time data coming from the field at one of ConocoPhillips Indonesia?s well. Oil and gas drilling process required a good planning with a lot of aspects connect to each other, making it a very complicated process. The goal is to drill a well in a most efficient ways. BHA was define as a set of down- hole tool using in drilling operation that connect to drill pipe. The idea is to drill the well to a target that we have pointed, and hoping the design BHA will perform efficiently and effectively. With a combination of the tool above plus the profile of the well including the length of the well, it will have a potential to face difficulties and problems during drilling, among the problems we will focus on the stick-slips phenomena and the theconsequences if we tend to ignore it.
Drillstring vibration is a condition where during rotation a BHA that contain many tool configuration and dimension experience . Not all the tool are symmetrical, this could lead to vibration. The bit selection is also affecting BHA in terms of vibration. On this study, we are going to process a set of data from realtime and also later on we will compare two data from near by well as our methode of study. We are going to use a landmark Halliburton software called wellplan as a tool to analyze realtime data so that from the output we can make a conclution weather or not the BHA has undergo a stick-slips vibration. The out put can be in graphics or tables. In the end we are trying to find solution to the stick-slips.
The result of the software tells us that the BHA was experienced stick and slip and from the reference to our connection torque, the pipe was not torqued high enough to damage the connection. From the comparison of two data well, we make conclusion that the well that experienced stick-slips will affect its Rate of penetration quite significant where it will eventually damaged us in terms of well cost.The output that we are getting later on is the improvement on BHA design and the procedure of drilling where we are hoping it will reduce the potential of stick-slip vibration, and we will increase drilling efficiency. To me this paper not only increase my understanding on drilling vibration, but also to learn drilling operation. As a student of mechanical engineering, I get to see the connection of my study to my day to day work in oil and gas sector. In general I hope this paper will be used as an alternative to solve drilling process that also experience stick-slips.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S45700
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Shimaa
"Perkembangan ekonomi ke arah ekonomi digital telah menimbulkan tantangan baru bagi penegakan hukum persaingan usaha diantaranya yaitu timbulnya berbagai praktik persaingan usaha tidak sehat yang dilakukan oleh para pelaku usaha dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada. Adanya tantangan tersebut tentunya perlu untuk diakomodir dengan pengaturan yang komprehensif sebagai bentuk antisipasi terhadap praktik persaingan usaha tidak sehat yang dilakukan oleh pelaku usaha. Adapun hingga saat ini, Indonesia belum memiliki pengaturan yang secara khusus mengatur mengenai persaingan usaha di sektor ekonomi digital. Berbeda dengan Indonesia, Republik Rakyat Cina dianggap telah menjawab tantangan hukum persaingan usaha di era ekonomi digital melalui penanganan dalam kasus penyalahgunaan posisi dominan dengan bentuk compulsory either-or-choice yang dilakukan oleh Alibaba Group. Untuk itu, penulis mengkaji pengalaman Republik Rakyat Cina dalam menangani praktik penyalahgunaan posisi dominan oleh Alibaba Group untuk mengetahui apa saja yang dapat dilakukan oleh Indonesia. Selain itu, penulis juga membahas mengenai peran KPPU sebagai otoritas penegak persaingan usaha dalam mengantisipasi kasus penyalahgunaan posisi dominan dalam bentuk compulsory either-or-choice. Dalam menganalisis, penulis menggunakan metode penelitian yuridis normatif yaitu dengan studi pustaka serta wawancara dengan KPPU. Hasil dari penelitian oleh penulis yaitu dalam menentukan pasar bersangkutan, Indonesia dapat turut mempertimbangkan model bisnis platform, wilayah aktual tempat sebagian besar pengguna memilih produk, preferensi bahasa, dan kebiasaan konsumsi pengguna. Selain itu, dalam menentukan kekuatan pasar dalam kaitannya dengan posisi dominan, tidak lagi menggunakan kriteria formalistik seperti sepenuhnya mengacu pada rasio pangsa pasar sebagaimana diatur dalam Pasal 25 Ayat (2) UU No. 5 Tahun 1999, melainkan dengan mempertimbangkan karakteristik e-commerce yang meliputi switching cost, tingkat ketergantungan penjual untuk bertransaksi pada platform, user stickiness, kemampuan penguasaan terhadap data dan algoritma, dan lock-in effect. Adapun KPPU dapat melakukan penyesuaian terhadap penentuan pasar bersangkutan dalam peraturan komisi, penentuan posisi dominan, serta memberikan masukan kepada pemerintah untuk membentuk larangan penyalahgunaan algoritma, data, dan teknologi bagi platform dalam UU No. 5 Tahun 1999.

Economic development towards the digital economy has created new challenges for the enforcement of competition law, including the emergence of various unfair business competition practices carried out by business actors by utilizing existing technological developments. The existence of these challenges certainly needs to be accommodated with comprehensive regulation as a form of anticipation of unfair business competition practices carried out by business actors. As of now, Indonesia does not yet have regulations that specifically regulate competition in the digital economy sector. In contrast to Indonesia, People’s Republic of China is considered to have answered the challenges of competition law in the digital economy era by handling cases of abuse of dominant position in the form of compulsory either-or-choice conducted by the Alibaba Group. For this reason, the author examines People’s Republic of China's experience in dealing with the practice of abuse of dominant position by the Alibaba Group to find out what Indonesia can do. In addition, the author also discusses the role of Indonesia Competition Commission as a competition enforcement authority in anticipating cases of abuse of dominant position in the form of compulsory either-or-choice. The author uses normative juridical research methods, by studying the literature and interviewing with Indonesia Competition Commission. The results of research by the author, namely in determining the relevant market, Indonesia can also consider the platform's business model, the actual region where most users choose products, language preferences, and user consumption habits. In addition, in determining market power, Indonesia should no longer use formalistic criteria such as fully referring to the market share ratio as stipulated in Article 25 Paragraph (2) of Law No. 5 of 1999 but taking into account the characteristics of e-commerce which include switching costs, the level of dependence of sellers to transact on platforms, user stickiness, ability to master data and algorithms, and lock-in effects. As an anticipation, Indonesia Competition Commission can make adjustments to the determination of the relevant market and dominant position in the guidelines and provide input to the government to form a prohibition on abuse of algorithms, data, and technology for platforms in Law No. 5 of 1999."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Triani Putri
"Skripsi ini membahas mengenai ketentuan merger berskala internasional mengenai merger yang dilakukan oleh perusahaan asing yang berada di luar yurisdiksi negara Amerika Serikat, Jepang, Uni Eropa dan Indonesia serta pengakuan otoritas persaingan usaha masing-masing negara tersebut terhadap merger asing yang terjadi di luar wilayah negaranya ditinjau dari hukum persaingan usaha. Metode penelitian ini bersifat yuridis normatif.
Hasil penelitian ini menyarankan kepada pemerintah untuk memperbaiki peraturan perundang-undangan terkait persaingan usaha agar dapat mengendalikan dan mengawasi merger yang terjadi di luar wilayah Indonesia yang dapat berdampak bagi persaingan usaha Indonesia dan menerapkan hukum persaingan usaha Indonesia bagi merger asing.

This thesis discusses the provisions merger of international scale about mergers done by foreign companies located outside the jurisdiction of a United States, Japan, The European Union and Indonesia as well as the regulation of competition authorities against each merger foreign that occurs outside the region of country viewed from business competition law. A method of this research is juridical normative.
This research result would suggest to the government to improve regulation related to the business competition in order to control and monitor merger that occurs outside the territory of Indonesia which could have implications for competition of Indonesia and apply the Indonesian competition law to foreign mergers.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S54353
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andriani
"Penelitian ini didasari akan pentingnya mengelola hubungan dengan publik internal dari perusahaan, khususnya antara executive atau top manajemen dengan para karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa peranan dan kedudukan publik internal sama pentingnya dengan publik eksternal dalam memberikan kontribusi yang besar pada kelangsungan dan profitabilitas perusahaan.
Tesis ini menjelaskan sejauhmana aktivitas internal relations pada perusahaan minyak dan gas ConocoPhillips Indonesia, Inc. Ltd (COPI), yang juga tercakup di dalamnya mengenai komunikasi internal, hubungan antara publik internal khususnya top manajemen dengan para karyawan, dan kegiatan-kegiatan internal yang dilakukannya.
Sebagai perusahaan multinasional besar, dengan perbedaan culture yang ada, terutama hubungan antara pihak pimpinan atau top manajemen yang kebanyakan terdiri dari orang asing, dengan para karyawan nasional. Hal itu harus menjadi perhatian divisi Corporate Communications bagi terciptanya hubungan yang harmonis diantara publik internal tersebut dengan melalui pengelolaan yang strategic dari berbagai kegiatan internal yang terarah dan efektif.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini melalui kualitatif, dengan metode dalam bentuk studi kasus, dan dituangkan dalam bentuk naratif. Pengumpulan data dilakukan melalui in depth interview sebagai data primer, dan sebagai data penunjang tambahan diperoleh dari data sekunder.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya sikap proaktif dari divisi Communications dan dukungan dari pihak pimpinan COPI dalam berupaya melakukan langkah-langkah pembinaan, terutama pendekatan pada para karyawan dengan mengadakan kegiatan internal yang lebih efektif. Selain itu dengan melakukan penataan yang lebih baik pada komunikasi internalnya dengan menerapkan prinsip simetrilcal dua arah sehingga pesan dapat diterima dan dipahami dengan lebih baik.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas tentunya divisi Communications COPI harus lebih aktif dan inovatif dalam mewujudkan berbagai kegiatan internal yang melibatkan langsung kedua belah pihak tersebut. Kegiatan internal tersebut tentunya harus selalu disesuaikan dengan kemajuan bisnis perusahan dan perkembangan keadaaan, sehingga dapat menumbuhkan rasa saling mempercayai, dan rasa saling pengertian. Keadaan ini pada akhirnya dapat membawa pengaruh positif pada aktivitas perusahaan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T14425
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yoyo Arifardhani
"ABSTRAK
Kemajuan teknologi informasi dan transportasi yang sangat cepat dewasa ini, merupakan salah satu faktor pendorong globalisasi dunia. Karena suatu barang dan atau jasa yang diproduksi dan diperkenalkan di suatu negara maka pada saat yang singkat dapat pula dihadirkan dinegara lain. Keberadaan benda dan jasa tersebut dalam proses pembuatannya menggunakan HAKI, oleh sebab itu memerlukan perlindungan hukum terhadapnya, untuk menghindari adanya usaha pemalsuan dan persaingan yang tidak wajar dari pihak lain.
Dengan melihat gambaran secara singkat ini dapatlah dikatakan bahwa perlindungan terhadap HAKI menjadi hal yang penting bagi negara-negara di dunia saat ini. Dimana perlindungan terhadap HAKI merupakan usaha untuk melindungi kepentingan perekonomian suatu negara terutama kepentingan dalam perdagangan Internasional.
Keberadaan HAKI juga sangat penting bagi perusahaan multinasional didalam melaksanakan kegiatan bisnisnya di negara lain. Karena akan memberikan perlindungan bagi perusahaan multinasional didalam berkarya dan mengembangkan inovasi-inovasi terhadap produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Sehingga kemungkinan pembajakan dan penjiplakan dari pihak lain atas produk dan karya dari perusahaan multinasioanal dapat dihilangkan.
Kemudian ditinjau dari banyaknya kegiatan pembangunan bangsa Indonesia pada saat ini yang membutuhkan modal sangat besar maka diperlukan adanya dana dari luar negeri (Penanaman Modal Asing) selain dana dari dalam negeri (Penanaman Modal Dalam Negeri). Bagi para penanam modal asing (Multinational Corporation) keadaan lemahnya penegakan
hukum HAKI di Indonesia juga merupakan salah satu faktor di dalam mempertimbangkan untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
Oleh sebab itu pemerintah telah mengeluarkan tiga undang-undang yang telah diperbaharui yang mengatur mengenai HAKI, yaitu UU No. 12 tahun 1997 tentang Hak Cipta, UU No. 13 tahun 1997 tentang Hak Paten dan UU No. 14 tahun 1997 tentang Hak Merek. Walaupun telah ada peraturan perundangan yang mengatur tentang HAKI di Indonesia, tetapi didalam penegakan hukumnya belumlah dapat berjalan sebagaimana mestinya. Hal in! dapat dilihat dari masih banyaknya pelanggaran HAKI yaitu adanya barang tiruan yang beredar di pasaran tanah air. Oleh sebab adanya pelanggaran HAKI yang terjadi ini mengakibatkan kerugikan bagi perusahaan multinasional yang beroperasi di Indonesia, karena HAKI yang dimilikinya tidak mendapatkan perlindungan sebagaimana mestinya.
Berdasarkan alasan tersebut diatas, maka kami berusaha membuat suatu pokok permasalahan dan menganalisa mengenai hambatan yang dijumpai dalam penegakan hukum HAKI di Indonesia dengan dampak-dampak yang terjadi akibat kurang efektifnya penegakan hukum HAKI. Dan kami juga menganalisa mengenai usaha-usaha yang perlu dilakukan didalam upaya penegakan hukum HAKI di Indonesia. Serta harapan yang ingin dicapai dengan adanya perlindungan hukum HAKI bagi perusahaan multinasional yang beroperasi di Indonesia. Dan terakhir didalam saran yang kami buat, kami berusaha memberikan jalan keluar agar supaya penegakan hukum HAKI dapat berjalan lebih efektif untuk memberikan perlindungan hukum kepada para pemiliknya. Kami juga memilih perusahaan multinasional dari Jepang yaitu PT. YKK INDONESIA ZIPPER CO. LTD sebagai studi kasus didalam membahas mengenai pentingnya HAKI bagi sebuah perusahaan multinasional."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Olivia Febrina
"Pengambilalihan perusahaan Warrnambool Co., salah satu perusahaan pengolah susu terbesar di Australia, oleh Saputo Inc., sebuah perusahaan susu yang berbasis di Kanada, menarik banyak perhatian publik di Australia, dikarenakan proses pengambilalihannya yang sengit dan penuh dengan kejadian tidak terduga akibat adanya perebutan dengan dua perusahaan Australia lain yaitu Murray Goulburn Co-operative dan Bega Cheese. Tujuan dari laporan ini adalah untuk menganalisa prosedur akuntansi dari pengambil alihan Saputo terhadap Warrnambool Co. dan membahas isu-isu relevan yang terjadi saat dan setelah merger.

The takeover of Warrnambool Co., one of the largest Australian dairy company, to Saputo Inc., a Canadian-based dairy company, drew much public attention in Australia, as the takeover battle was fierce and full of unpredictable turns with two Australian dairy processors namely Murray Goulburn Co-operative and Bega Cheese competing against Saputo, which make an interesting case. The purpose of this report is to analyze the accounting process of Saputo acquisition over Warrnambool Co. and discuss some relevant issues that happened during and after the takeover.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>