Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10845 dokumen yang sesuai dengan query
cover
New York: Reinhold, 1956
338 ECO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzia Khairunnisa
"Kelancaran proses produksi sangat ditentukan oleh tersedianya bahan baku dalam jumlah dan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Hal ini disebabkan karena bahan baku merupakan faktor utama dalam pelaksanaan proses produksi pada suatu perusahaan. Pengendalian persediaan bahan baku diperlukan untuk merencanakan dan mengendalikan persediaan bahan baku guna menunjang kegiatan-kegiatan yang ada dalam perusahaan secara efisien. Tingginya tingkat persediaan bahan baku terutama bahan baku spunlace dan talc di dalam gudang penyimpanan bahan baku merupakan masalah yang harus dihadapi oleh perusahaan FMCG ini sehingga menyebabkan bahan baku harus tersimpan di luar gudang karena tingkat persediaan melebihi kapasitas yang ada.
Untuk mengurangi tingkat persediaan bahan baku tersebut maka perlu ditentukan kebijakan persediaan menggunakan metode Fixed-order Quantity (Q-model) dan Fixed-time Period (P-model) untuk menentukan beberapa parameter kebijakan persediaan seperti kuantitas pembelian, persediaan pengaman (safety stock), dan titik pemesanan kembali (reorder point). Hasil yang diperoleh dari kebijakan persediaan bahan baku dengan metode Q-model adalah average inventory mengalami penurunan mencapai 45% atau sebesar 407ton serta dapat menghemat total biaya persediaan sebesar Rp575.590.409 per tahun.

Smooth production process is largely determined by the availability of raw materials in numbers and size according to the needs of the company. This is because raw material is a major factor in the implementation of the production process in the company. Inventory control of raw materials is needed to plan and control the inventory of raw materials to support activities in the company efficiently. The high level of inventory of raw materials, especially spunlace and talc raw materials in the warehouse of raw materials is a problem that must be faced by the FMCG company is causing the raw materials must be stored outside the warehouse because the inventory level exceeds the capacity.
To reduce inventory level of raw materials is then necessary to determine the inventory policies using Fixed-order Quantity (Q-model) and Fixed-time Period (P-model) to determine some parameters of the inventory policies such as purchase quantity, safety stock, and reorder point. Results obtained from the inventory policy of raw materials with Q-model method are average inventory decreased by 45% or by 407tons and also can save total cost of inventory by Rp575.590.409 per year.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63037
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hananto Prabowo Hardi Putra
"ABSTRAK
Sektor industri pengolahan non-migas di Indonesia saat ini masih tergantung kepada bahan baku impor. Dalam rangka memfasilitasi perusahaan untuk dapat melakukan impor bahan baku dengan volume yang tinggi tetapi dengan biaya impor yang lebih murah, pemerintah menerbitkan beberapa kebijakan terkait dengan impor bahan baku industri, salah satunya yaitu kebijakan Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP). Penelitian ini akan melihat dampak dari pemanfaatan BMDTP oleh 17 sektor industri terpilih terhadap produktivitas di industri-industri tersebut. Metode yang digunakan untuk mengestimasi produktivitas dari industri-industri tersebut adalah dengan menggunakan total factor productivity (TFP). Sedangkan struktur data yang digunakan adalah data panel dengan unit analisis tingkat sektor industri. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah pemanfaatan BMDTP memiliki dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan produktivitas dari 17 sektor industri terpilih yang mendapatkan fasilitas tersebut. Akan tetapi, dampak yang dihasilkan terhadap pertumbuhan produktivitas di sektor tersebut tidak besar.

ABSTRACT
The non-oil and gas manufacturing sectors in Indonesia is still rely on imported raw materials. In order to facilitate the firm to import the raw materials with a large volume but at a cheaper import cost, the government issued several policies related to import of industrial raw materials, one of which is Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP). This study will analyze the impact of the utilization of BMDTP by 17 selected industrial sectors on productivity in those industries. The method used to measure the productivity of these industries is to use total factor productivity (TFP). While the structure of the data used is panel data with unit analysis industrial sector. The results obtained from this study is BMDTP policy implementation have a significant impact on productivity growth of 17 selected industrial sectors. However, the magnitude of impact on productivity growth in the those sectors is not large.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T44975
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dereu, Brian, 1963-
New York: Momentum Press, 2012
355.24 DER r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lefteri, Chris
London: Laurence King Publishing, 2014
620.11 LEF m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Manuela
"Pengujian terhadap bahan awal perlu dilakukan oleh pengawasan mutu untuk memastikan bahwa bahan baku yang dipasok adalah benar identitasnya dan sesuai dengan spesifikasi melalui analisis berbagai parameter uji. Pengujian tersebut memerlukan berbagai macam bahan analisis, waktu yang cukup lama, biaya yang tidak murah dan berpengaruh terhadap waktu tunggu penggunaan bahan sehingga perlu adanya alternatif untuk meningkatkan efisiensi, yakni dengan melakukan proses sertifikasi terhadap bahan awal sebelum digunakan. Sertifikasi bahan baku merupakan proses peningkatan status pemasok bahan baku dari “disetujui” menjadi “certified” yang menandakan bahwa pengujian terhadap beberapa parameter dari bahan tersebut dapat dikurangi. Tujuan penulisan laporan ini yaitu untuk melakukan sertifikasi bahan baku di PT Kalventis Sinergi Farma. Metode yang dilakukan adalah mengumpulkan minimal 6 bets berbeda dari tiap bahan baku, membandingkan hasil analisis, metode uji dan spesifikasi, verifikasi status audit dan Corrective Action and Preventive Action (CAPA) pemasok, menghitung Ppk atau RSD dan penurunan biaya dari parameter yang dapat dikurangi, membuat Product Technical Specification dan Change Control. Hasil menunjukkan bahwa Produk Ruahan Impor X dengan zat aktif Glimepiride dan Metformin HCl dan eksipien Stearyl Alkohol berhasil disertifikasi. Hasil uji, metode, dan spesifikasi pada CoA manufaktur dengan pengawasan mutu memiliki kesesuaian. Pengurangan pengujian yang dilakukan terhadap parameter Produk Ruahan Impor X yaitu disolusi Glimepiride dan disolusi Metformin dengan penurunan biaya Rp. 1.901.053. Pengurangan pengujian Stearyl Alkohol dilakukan terhadap parameter titik leleh, acid value, hydroxyl value, iodine value, dan saponification value dengan penurunan biaya Rp. 15.156.157. Pengujian penuh tetap dilakukan setiap 10 bets kedatangan atau satu tahun sekali.

Raw materials testing needs to be conducted by quality control to ensure that the supplied raw materials are correct and meet the specifications. These tests require various kinds of analytical materials, take a long time, are not cheap, and have a waiting time to be used, so an alternative is needed to improve efficiency, by doing a certification process of raw material. Certification of raw materials is a process of increasing the supplier's status from "approved" to "certified" which indicates that the testing of several parameters can be reduced. This report aims to certify raw materials at PT Kalventis Sinergi Farma. The method used was data collection from at least 6 different batches of each raw material, comparison of analysis results, testing methods and specifications, verification of supplier audit and Corrective Action and Preventive Action (CAPA) status, calculation of Ppk or RSD, costs reduction, Product Technical Specifications, and Change Control. The results showed Imported Bulk Product X with the active ingredients Glimepiride and Metformin HCl and Stearyl Alcohol excipients was successfully certified. Test results, methods, and specifications on manufacturing CoA with quality control were in conformity. Reduced testing on the parameters of Imported Bulk Product X was Glimepiride dissolution and Metformin dissolution with a reduced cost of Rp. 1,901,053. Reduction of the Stearyl Alcohol test was melting point, acid value, hydroxyl value, iodine value, and saponification value with a reduction cost of Rp. 15156157. Full testing will be done every 10 arrival batches or once a year."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rebecca Rouli Samaria
"Sejak terjadinya pandemi COVID-19 di Indonesia pada Februari 2020 yang masih terus berlanjut hingga saat ini telah menyebabkan dampak yang dirasakan oleh berbagai sektor di Indonesia salah satunya adalah sektor logistik. Hal ini disebabkan oleh ketidakstabilan kurs mata uang dan juga ditutupnya berbagai border lintas negara yang tentunya menurunkan produktivitas proses logistik. Kebijakan dan regulasi yang dibuat tiap pemerintah negara, salah satunya protokol kesehatan menambah kompleksitas tersendiri pada operasional logistik yang berimplikasi pada kelangkaan barang. Terjadi lonjakan kebutuhan yang secara drastis ditambah terhambatnya supply menyebabkan kelangkaan terjadi. Ketidakstabilan proses supply demand ditambah keterlambatan pengiriman yang marak terjadi membuat naiknya probabilitas terjadinya kesalahan peramalan. Penelitian ini dilakukan untuk mencari metode yang paling efektif untuk melakukan peramalan kebutuhan bahan baku selama pandemi COVID-19 pada industri kehutanan melalui tiga model, yaitu decision tree, convolutional neural network (CNN), dan linear regression.

Since the occurrence of the COVID-19 pandemic in Indonesia in February 2020, which continues to this day, it has caused an impact that is felt by various sectors in Indonesia, one of which is the logistics sector. This is due to the volatility of currency exchange rates and also the closure of various cross-border borders which of course reduces the productivity of the logistics process. Policies and regulations made by each state government, one of which is the health protocol, adds its own complexity to logistics operations which has implications for the scarcity of goods. There was a drastic surge in demand coupled with a supply bottleneck causing shortages to occur. The instability of the supply-demand process plus the frequent delays in delivery have increased the probability of forecasting errors. This research was conducted to find the most effective method for forecasting raw material needs during the COVID-19 pandemic in the forestry industry through three models, namely decision tree, convolutional neural network (CNN), and linear regression."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchammad Atthar Majid
"Indonesia saat ini sedang menuju transisi ekonomi rendah karbon, salah satunya dalam mendukung kebijakan tersebut Pemerintah melalui Perpres No 55 Tahun 2019 mengeluarkan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai. Dalam mendukung program tersebut Pemerintah telah mempunyai kebijakan peningkatan nilai tambah mineral atau hilirisasi yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2009 agar produksi baterai listrik kendaraan bermotor dapat diproduksi di dalam negeri sehingga industri tersebut mempunyai nilai tambah yang akan berpengaruh pada pembangunan berkelanjutan di sektor tersebut. Terdapat 3 kriteria permasalahan yang dapat mempengaruhi kebijakan hilirisasi mineral sehingga dapat menghambat dampak pembangunan berkelanjutan dari industri bahan baku baterai kendaraan listrik, yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup. Dalam penelitian ini metode AHP digunakan untuk menentukan urutan prioritas permasalahan dan alternatif solusi untuk menyelesaikan permasalahan multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki. Dari hasil analisis AHP diperoleh kesimpulan untuk mengatasi permasalahan hilirisasi 1. Perbaikan Tata Kelola Pertambangan dan Industri Antara serta Hilir Mineral Nasional (51%), 2. Pembangunan Infrastruktur dan Pengembangan Teknologi (31%), dan Ketersediaan dan Kualitas Data Sistem Informasi (18%).

Indonesia is currently heading for a low-carbon economy transition, one of which supports this policy. Through Presidential Decree No. 55 of 2019, the Government issued the Battery-Based Electric Motor Vehicle Program. In support of this program, the Government has a policy of Increasing mineral added value or downstream program implemented since 2009 so that the production of electric vehicle batteries can be produced domestically so that the industry has added value that will affect sustainable development in the sector. There are three criteria for problems affecting mineral downstream policies to inhibit sustainable development from the electric vehicle battery raw material industry: economic, social, and Environmental. In this study, the Analytical Hierarchy Process method determines the priority order of alternative solutions to solve complex multicriteria Problems into a hierarchy. From the results of the Analytical Hierarchy Process analysis, it was concluded that to overcome downstream problems, first is Improving the Governance of Mining and National Intermediate and Downstream Industries (51%), second is Infrastructure Development and Technology Development (31%), and third is Improving Information System Data Availability and Quality (18%)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Miryam
"Didalam usaha untuk menghindari kemacetan produksi karena terlambatnya pasokan bahan baku/pembantu dan turunnya mutu dari bahan baku, maka diperlukan pengelolaan bahan baku/pembantu yang efektif. Dengan pengelolaan bahan baku/pembantu yang baik, meliputi perencanaan dan pengendalian bahan baku/pembantu yang baik pada tingkat jumlah sediaan bahan baku/pembantu dapat tersedia sesuai rencana dan tepat waktu guna memenuhi kebutuhan produksi. Dengan usul penerapan sistem Just-in-Time (JlT), maka pengembangan pengelolaan sediaan bahan baku/pembantu atas perencanaan bahan baku/pembantu dan membuat produk dapat Iebih efektif dibandingkan sistem lama, sehingga perencanaan bahan baku/pembantu dan pembuatan produk dapat direncanakan sesuai kebutuhan dan biaya sediaan dapat diminimumkan.
Metode yang digunakan yaitu analisis dan parameter kinerja perusahaan, khususnya pabrik Tabung Elfiji (PTE) - Plumpang yang diamati adalah program dan realiasasi tabung elfiji ukuran 12 Kg , data dari laporan bulanan, data penyebab tidak tercapainya produksi dengan data sekunder dari tahun 1997/1998 dan 1996/1999. Sedangkan alat yang digunakan untuk menganalisa permasalahan adalah metode kualitatif dengan metode Diagram Sebab Akibat (diagram SA) Faktorfaktor yang mempengaruhi Kualitas Bahan dan metode kuantitatif dengan mengukur waktu sejumlah siklus yang cukup memadai dari populasi statistik darimana ditarik nilai-nilal yang bersangkutan (rumus Mundel) serta menghitung waktu standar dan waktu normal dengan memperhitungkan kelonggaran-kelonggaran (penyisihan waktu).
Dari hasil analisa dengan kedua metode fersebut permasalahan yang ada dikarenakan kinerja yang kurang baik disebabkan oleh kesalahan manajemen bukan oleh si pekerja dan dari hasil evaluasi diagram hubungan diketahui penyebabnya adalah proses pengadaan kurang optimal, proses administrasi yang panjang dan tersentralisasi, kurangnya kualitas pemasok, Sumber Daya Manusia (SDM)/tenaga kerja yang kurang profesional/memadai.
Usul penerapan sistem Just-In-Time meliputi pengembangan pengelolaan sediaan bahan baku/pembantu dibatasi pada membuat waktu standar untuk pembuatan tabung LPG, perencanaan dari siklus waktu material yang mengacu pada permintaan total, dan membuat produk dengan sistem tarik (pull system) menggunakan kartu kanban.
Hasil evaluasi usul penerapan sistem Just-In-time ini dapat menghitung perencanaan harian dan siklus waktu bahan baku/pembantu (material) tabung LPG dengan konsep zero inventory sebagai kondisi ideal dari sistem JIT, dan membuat produk dengan sistem Just-In-Time menggunakan kanban sesuai kebutuhan, serta membuat waktu standar sehingga perusahaan dapat mengetahui pada tingkat produktivitas mana perusahaan itu beroperasi, agar dapat membandingkan dengan produktivitas standar yang telah ditetapkan manajemen, mengukur tingkat perbaikan produktivitas dari waktu ke waktu dan membandingkan dengan produktivitas industri sejenis yang menghasilkan produk serupa. Hal ini panting agar perusahaan dapat meningkatkan daya saing (kinerja) dari produk yang dihasilkannya di pasar global yang sanget kompetitif."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hartanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36486
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>