Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47599 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta : Departemen Perdagangan RI., 1995
658.848 IND s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Noviani
"Pemasaran dewasa ini mulai berusaha untuk mensinergikan pesan-pesan yang ingin disampaikan ke konsumen melalui berbagai media/saluran komunikasi yang berbeda yang bertujuan untuk memaksimalkan impact alas segment yang dituju. Komunikasi pemasaran terpadu atau yang lebih dikenal dengan integrated maketing communication (IMC), semakin banyak dipraktekkan oleh pernasar dalam usaha untuk mengkomunikasikan suatu merek produk kepada para konsumen. Adapun elemen-elemen komunikasi pemasaran meliputi iklan, promosi penjualan, humas dan publikasi, penjualan personal, dan penjualan langsung. Melalui IMC, pemasar tidak terbatas untuk menggunakan satu elemen komunikasi pemasaran tertentu, melainkan dapat menggunakan beberapa elemen sekaligus untuk memperoleh hasil yang optimal. Dunia pemasaran sudah menerima kenyataan bahwa komunikasi yang efektif sangat signifikan dalam membentuk brand awareness dan brand image yang membangun dan memperkuat brand equity suatu merek, dimana terjadi peningkatan kepekaan terhadap merek, timbul asosiatif pasitif terhadap merek, meningkatkan Ioyalitas konsumen, dan persepsi terhadap kualitas yang baik. Brand equity telah menjadi satu sumber yang berharga dalam membentuk keunggulan bersaing bagi banyak perusahaan. Strategi komunikasi pemasaran juga memegang peranan penting dalam industri otomotif Dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia, industri otomotif mengalami penurunan penjualan yang cukup signifikan, khususnya kendaraan roda empat. Namun penurunan penjualan ini tidak mempengaruhi tingkat persaingan dianlara para produsen kendaraan. Salah satu jenis kendaraan roda empat yang lingkat persaingannya cukup tinggi adalah kelas SUV (Sport Utility Vehicle). Kelas SUV di Indonesia dipelopori oleh PT. Indomobil Niaga International (PT. IMNI) melalui Suzuki Vitara. Kehadiran Suzuki Vitara pada 1992 mendapat langgapan yang sangat positif dan penjualan bisa dikatakan sangat sukses. Namun seiring dengan semakin banyaknya pemain di kelas SUV, posisi Vitara semakin tenggelam dibanding pars pesaingnya. Untuk mengembalikan posisi sebagai pemimpin pasar di kolas SUV, PT. IMNI melkkukan revitalisasi merek pads Suzuki Vitara dengan mengeluarkan produk Suzuki Grand Vitara. Untuk mendukung revitalisasi merek tersebut, PT. IMNI telah melakukan serangkaian komunikasi pemasaran yang cukup gencar. Atas dasar pemahaman di atas, penulis tertarik untuk memilih Suzuki Grand Vitara menjadi obyek penelitian. Penelitian hanya dibatasi pada penilaian brand awareness dan perceived quality Suzuki Grand Vitara dari hasil komunikasi pemasarannya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan dua metode riset, yaitu riset eksploratori dan riset deskriptif yang menggunakan sumber data primer melalui metode sample survey dengan instrumen utama berupa kuesioner. Riset eksploratori dilakukan melalui studi pustaka, in depth interview (wawaneara mendalam) dengan beberapa konsumen yang berasal dari target pasar Suzuki Grand Vitara, dan wawaneara dengan pihak perusahaan dalam hal ini PT. Indomobil Niaga International (PT. IMNI). Dari hasil analisa riset pemasaran yang dibantu dengan menggunakan perangkat Iunak SPSS versi 13.0 diperoleh beberapa temuan penting. Bahwa dari tiga hipotesis yang diungkapkan hanya satu hipotesis yang terbukti. yaitu: Komunikasi pemasaran (IMC) yang dilakukan Grand Vitara tidak berpengaruh secara signifikan dalam membangun top of mind. Saran-saran yang diberikan penulis dalam karya akhir ini ditujukan untuk pihak PT. Indomobil Niaga International (PT. IMNI), agar menjadi masukan untuk implementasi strategi komunikasi pemasaran di masa yang akan datang. Penelitian ini memiliki kelemahan terbatasnya jumlah responden serta metode sampling yang bersifat non probability. Untuk rnendapatkan basil yang lebih maksirnal perlu dilakukan riset sejenis dengan metode pemilihan sampling secara acak atau yang bersifat probabilitas dan dengan jumlah responden yang lebih banyak lagi. Selain itu penelitian ini hanya menilai brand awareness dan perceived quality, jadi tidak membahas variabel-variabel brand equity secara keseluruhan.
This matured marketing has begun its efforts by synergizing messages that are conveyed to consumers through different types of media - with the intentions of maximizing the impact upon the segment aimed Integrated marketing communications recently more practiced by marketers in effort to communicate the product brand to consumers. Here, marketing communications element are devided by advertising, sales promotion, publicity or public relation, personal sales, and direct selling. Through IMC, marketer is not limited to use one particular marketing communications element, but marketer is also allowed to use some elements at one blow to obtain optimal result. Marketing world have accepted facts that effective communications are very significant in forming brand awareness and brand image in developing and strengthening brand equity, where it may result in the sensitivity of improvement to brand, arise positive associative to brand, improve consumer loyalties, and perception to good quality. Brand Equity has come to one source worth in forming excellence competence for many company. Marketing Communications strategy also play an important part in automotive industry. One example, few years later in Indonesia, automotive industry experienced sales degradation which was enough notable, especially four wheel drive category. However, this sale degradation did not influence the emulation of level story among all producers. One of many type that still high was SUV (Sport Utility Vehicle). SUV in Indonesia is pioneered by PT. 1ndomobil Commercial International (PT IMNI) through its Suzuki Vitara. The attendance of Suzuki Vitara in 1992 was admitted having very positive response and very successful in sales. But along with more and more players in SUV, Vitara's position progressively sunk compared to competitors. In order to bring back its position as market leader in class SUV, PT. IMNI has been conducting a brand revitalization through a new released of Suzuki Grand Vitara. As a supportive conduct, PT. IMNI have refered to their marketing communications which is enough intense. On the basis above, writer interested to choose Suzuki Grand Vitara become a research material object. Researcher here is limited to assess brand awareness and perceived quality of Suzuki Grand Vitara from marketing communications result. Researcher is using two research methods: exploratory and descriptive that use primary data source through a survey with special instrument in the form of questionaire. The other, exploratory was conducted through books reading, in depth interview (circumstantial interview) with a few consumers coming from Suzuki Grand Vitara market goals, and interview with company respondent in this case PT. Indomobil Niaga International (PT_IMNI). Next, the result is found by using SPSS software version 13.0 and has obtained some important finding. From three hypothesis, there were only one proven hypothesis: Marketing communications (IMC) conducted by Grand Vitara do not have an effect in building top of mind. Finally, suggestion given by writer may become an input for PT. Indomobil Niaga International (PT IMNI), in order to make better marketing communications strategy implementation in the future. This research own feebleness of the limited amount of responder and method of sampling having the character of the non probability. To achieve a more maximal findings, a research similar to a random selection method or probability in nature must be carried out, and with a greater number of respondents. Others this research only assess brand awareness and perceived quality, not discuss variable of brand equity as a whole."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19729
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Satriyo Wibowo, 1964-
Jakarta: Elex Media Komputindo, 1996
658.809598 ARI b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Adel
"Area Motor adalah toko suku cadang mobil di daerah Lubuk Begalung, kota Padang, Sumatera Barat. Memasuki usianya yang ke dua puluh lima tahun, Area Motor menghadapi situasi kompetisi yang semakin ketat dengan bertambahnya pesaing baru. Penelitian ini bertujuan untuk merancang strategi pemasaran bagi Area Motor yang berdasarkan konsep relationship marketing. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa implementasi relationship marketing di Area Motor adalah dengan cara mengelola pelanggan tetap melalui strategi customer retention.

Area Motor is a spare-part shop for cars and trucks in Lubuk Begalung, Padang,
West Sumatra. On its umping twenty-fifth year business, it is facing a tighter competition as more new shops oin the competition. Therefore, this research aims to analyze and design the marketing strategy for Area Motor on the basic of relationship marketing concept. The results reveal that Area Motor supposedly applies relationship marketing by maintaining existing customer through customer retention strategy.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T33683
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ulyma Adventsia Octafiola
"Pariwisata dianggap sebagai salah satu sektor penting bagi pembangunan Indonesia dan pemerintah telah mencanangkan 'Lima Destinasi Wisata Super Prioritas' untuk meningkatkan industri; namun, pandemi telah menurunkan jumlah wisatawan asing dan keterbatasan bepergian ke luar negeri justru membuka peluang untuk meningkatkan kunjungan wisatawan domestik ke destinasi tersebut. Media sosial saat ini telah menjadi saluran penting dalam komunikasi pemasaran sektor ini karena representasi visualnya sehingga penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki bagaimana proses persuasi melalui konten media sosial mempengaruhi citra destinasi yang dirasakan dan memberikan niat untuk melakukan perjalanan ke destinasi menggunakan kerangka Elaboration Likelihood Model (ELM). Data dikumpulkan melalui survei kepada 365 responden yang belum pernah berwisata paling tidak ke salah satu destinasi wisata super prioritas tersebut dan telah menonton konten terkait destinasi tersebut. Data dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan software menggunakan PLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun kredibilitas sumber tidak berpengaruh signifikan secara langsung terhadap persepsi citra destinasi dan niat berwisata, rute periferal lebih kuat dibandingkan rute sentral dalam mengubah perilaku konsumen melalui audience engagement. Hal ini memberikan wawasan dan saran untuk strategi pemasaran menggunakan media sosial untuk mempromosikan destinasi pariwisata.

Tourism is considered as one important sector for Indonesia’s development and the government has launched ‘Five Superpriority Tourism Destinations’ to enhance the industry; however, the pandemic has decreased the number of foreign tourists and limitation to travelling abroad actually creates an opportunity to increase domestic tourist visits to these destinations. As social media nowadays has become an important channel in marketing communication of this sector due to its visual representation, this research aims to investigate how persuasion process through social media content affects perceived destination image and give intention to travel to the destinations using Elaboration Likelihood Model (ELM) framework. Data is collected through a survey to 365 respondents who have not traveled to at least one of the super priority destinations and have watched the content in social media about the destination. Data is analysed using Structural Equation Modelling (SEM) with PLS software. The results shows that even though source credibility does not have significant effect directly on perceived destination image and intention to travel, the peripheral route is stronger than central route through audience engagement in changing consumer behavior. This provides insights and suggestions for marketing strategy using social media to promote tourism destinations."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfarida Herlina
"Dampak pandemi COVID-19 pada sektor pariwisata membuat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/ Baparekraf) merancang strategi pemasaran sosial kampanye program #InDOnesiaCARE. Kampanye program #InDOnesiaCARE bertujuan untuk membangun keyakinan (building confidence) pelaku usaha pariwisata dan meraih kepercayaan (gaining trust) calon wisatawan melalui protokol pariwisata CHSE (cleanliness, health, safety, dan environment sustainability). Penelitian ini memiliki tujuan menganalisis strategi komunikasi pemasaran sosial program #InDOnesiaCARE melalui media sosial (Facebook, Twitter, Instagram, YouTube, dan TikTok) milik Kemenparekraf/ Baparekraf. Analisis penelitian berawal dari ketepatan penggunaan elemen pemasaran sosial: Cause, Change Agent, Target Adopters, Channels, Change Strategy dan elemen pemasaran media sosial: Content, Context, Connectivity, Conversation. Kemudian dilakukan analisis pada konten media sosial. Peneliti menemukan bahwa Kemenparekraf/ Baparekraf telah mengerti elemen penting dari pemasaran sosial sehingga mempengaruhi ketepatan pembentukan konten program #InDOnesiaCARE. Setiap platform media sosial dikelola dengan baik, namun ditemukan bahwa akun Pesona Indonesia lebih massif daripada akun Wonderful Indonesia. Komunikasi terjalin dua arah karena setiap konten yang diunggah mendapatkan respon positif dengan menggunakan fitur masing-masing platform, begitu juga dengan komentar atau pertanyaan mendapatkan tanggapan. Kemenparekraf/ Baparekraf juga melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi dengan menggunakan alat analisis digital. Kampanye program #InDOnesiaCARE berhasil dilakukan selama kondisi high crisis pandemi.

The impact of the COVID-19 pandemic on the tourism sector prompted the Ministry of Tourism and Creative Economy/ Tourism and Creative Economy Agency (Kemenparekraf/ Baparekraf) to design a social marketing strategy for the #InDOnesiaCARE program campaign. The #InDOnesiaCARE program campaign aims to build confidence in tourism businesses and gain the trust of potential tourists through the CHSE tourism protocol (cleanliness, health, safety, and environment sustainability). This study aims to analyze the social marketing communication strategy of the #InDOnesiaCARE program through social media (Facebook, Twitter, Instagram, YouTube and TikTok) owned by the Ministry of Tourism and Creative Economy. The research analysis begins with the appropriate use of social marketing elements: Cause, Change Agent, Target Adopters, Channels, Change Strategy, and social media marketing elements: Content, Context, Connectivity, Conversation. Then an analysis of social media content is carried out. The researcher found that Kemenparekraf/ Baparekraf had understood the important elements of social marketing so that it influenced the accuracy of creating the #InDOnesiaCARE program content. Each social media platform is well managed, but it was found that the Pesona Indonesia account is more massive than the Wonderful Indonesia account. Communication is two-way because every uploaded content gets a positive response by using the features of each platform, as well as comments or questions that get responses. Kemenparekraf/ Baparekraf also conducts monitoring and evaluation activities using digital analysis tools. The #InDOnesiaCARE program campaign was successfully carried out during the high crisis conditions of the pandemic."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sylvia Rozza R
"Saat ini, Indonesia diibanjiri oleh berbagai award bisnis yang dianugerahkan kepada berbagai perusahaan. Award bisnis kategori marketing ICSA (Indonesia Customer Satisfaction Award) dan award TOP Brand sebagai relational dan intellectual market-based asset (MBA) merupakan award bisnis paling awal yang dianugerahkan kepada merek-merek unggul perusahaan.
Penelitian ini adalah untuk menelaah signifikansi award bisnis kategori marketing bagi reputasi perusahaan pemilik merek dan kinerja pemasaran dalam bentuk loyalitas pelanggan attitudinal dan behavioral. Karena award-award tersebut diberikan kepada merek, studi ini juga menginvestigasi moderasi ekuitas merek produk penerima award pada pengaruh award terhadap reputasi perusahaan pemilik merek, serta pengaruh langsung ekuitas merek tersebut terhadap reputasi perusahaan. Sampai sejauh ini peneliti tidak mengetahui adanya penelitian akademis di Indonesia tentang hal ini.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan survey sebagai metode pengumpulan data. Unit analisis adalah 2 x 200 pelanggan merek produk penerima award ICSA dan award TOP Brand. Structural Equation Modeling (SEM) digunakan sebagai alat ukur statistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa award bisnis kategori marketing sebagai relational dan intellectual MBA ICSA dan TOP Brand mempengaruhi secara positif reputasi perusahaan pemilik masing-masing merek penerima award dan loyalitas attitudinal dan behavioral pelanggan merek. Namun pengaruh award TOP Brand terhadap reputasi perusahaan PT. Wings sebagai pemilik merek penerima award ini lebih besar daripada pengaruh award ICSA terhadap reputasi perusahaan PT. Unilever sebagai pemilik merek penerima award ini. Sementara reputasi perusahaan penerima award ICSA lebih kuat menciptakan loyalitas attitudinal, sedangkan reputasi perusahaan penerima award TOP Brand lebih kuat menciptakan loyalitas behavioral.
Ekuitas merek penerima award ICSA memoderasi pengaruh award tersebut terhadap reputasi perusahaan PT. Unilever. Sedangkan moderasi ekuitas merek tidak terjadi pada produk penerima award TOP Brand. Namun ekuitas merek produk penerima award ICSA tidak berpengaruh pada reputasi perusahaan PT. Unilever, sebaliknya pengaruhnya signifikan pada reputasi perusahaan pemilik merek penerima award TOP Brand. Temuan penelitian ini berkontribusi pada tiga teori yang mendasari penelitian ini yaitu MBA dan hubungannya dengan Resource-Based Theory (RBT), dan Signaling Theory. Selanjutnya penelitian ini berimplikasi manajerial bagi peusahaan-perusahaan pemilik merek penerima award dan perusahaan-perusahaan penganugerah award.

The main purpose of this research is to study the significance of marketing business award as relational and intellectual market-based asset (MBA) on corporate reputation and marketing performance in terms of customer attitudinal and behavioral loyalty in Indonesia. Additionally, since the award is conferred upon a superior brand, it measures the moderating effect of brand equity on the effect of the award and its direct effect on corporate reputation.
Unit of analysis of this research is 2 x 200 customers of brands awarded by two marketing business awards called ICSA (Indonesia Customer Satisfaction Award) and TOP Brand award. Applying Structural Equation Modeling (SEM) generated the following findings. Marketing business award ICSA and TOP Brand as relational and intellectual MBA influence corporate reputation of brand holder companies of award receiver, and the corporate reputation enhances customer attitudinal and behavioral loyalty. Brand equity of a brand as ICSA receiver moderates the effect of the award on corporate reputation while the brand equity does not influence corporate reputation. On the other hand, brand equity of a brand as TOP Brand award receiver does not moderate the effect of the award on corporate reputation while the brand equity does influences corporate reputation. These findings confirm the theory application on this research as underpinning of the research model. The managerial implication on brand holder's company and award conferrer companies is also elaborated.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
D2132
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catherina Intan Nugraheni
"Customer di dalam bidang ilmu kehumasan merupakan publik eksternalnya, yang juga menjadi focus pada kegiatan customer relationship yang mampu mengembangkan customer engagement. Isu terbesar dari term kata engagement (keterlibatan) pelanggan berhubungan dengan penggunaan media online, salah satunya adalah melalui media sosial untuk menciptakan kualitas konten dan dialog dua arah yang baik antara perusahaan dengan customer-nya. Di samping itu, kepercayaan merek juga menjadi sebuah penggerak yang penting dalam sebuah hubungan dan peningkatan hubungan perusahaan dengan pelanggannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh customer yang dilakukan oleh Sunsilk dalam media sosial Facebook terhadap kepercayaan merek. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif dengan paradigm positifis dan teknik pengumpulan data menggunakan teknik survey melalui media online.
Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan yang kuat antara 2 variabel dengan koefisien korelasi sebesar 0.746 dan customer engagement berpengaruh pada kepercayaan merek sebesar 55,6%, dan dimensi behaviour attachment menjadi dimensi yang paling berpengaruh terhadap kepercayaan merek, sedangkan dimensi cognitive attachment tidak memiliki pengaruh yang signifikan.

Customer in the field of public relations is an external public, which is also a focus on customer relationship activities which are able to develop customer engagement. The biggest issue of the said term engagement of customers associated with the use of online media, one of which is through social media to create quality content and a good two-way dialogue between the company and its customers. In addition, brand trust also became an important driving force in a relationship and increase the company relationships with its customers. This study aimed to determine the effect customers carried out by Sunsilk in the Facebook social media to brand trust. This study used a quantitative approach. This study used a quantitative approach with positivist paradigm and techniques of data collection used survey techniques through online media.
The results of this study showed a strong relationship between two variables with correlation coefficients of 0.746 and the customer engagement effect on brand trust of 55.6%, and the dimensions of attachment behavior became the most influential dimension of brand trust, while the cognitive dimension of attachment did not have a significant effect."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kotler, Philip
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1995
658.8 KOT s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>