Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10913 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Guttmann, H. Peter
New York, N.Y.: McGraw-Hill, 1976
658 GUT i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Guttmann, H. Peter
New York: McGrow-Hill , 1976
658.916 2 GUT i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sulistijo Sidarto Muljo
"Dimasa mendatang, perusahaan konsultan teknik di Indonesia dituntut untuk menjadi perusahaan yang yang memiliki tenaga ahli yang professional liability dan mampu memberikan professional indemnity untuk dapat bersaing di tingkat dunia/global.
Sehubungan dengan itu, di Indonesia belum tersedianya produk perusahaan asuransi yang mau memberikan jaminannya dalam hal liability dan indemnity.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besarkah tingkat kesiapan dan pada perusahaan konsultan teknik untuk menjadi perusahaan konsultan yang mempunyai tenaga ahli yang professional liability dan mampu memberikan professional indemnitynya kepada kliennya.
Dari 91 responden perusahaan konsultan teknik, dengan menggunakan analisis nilai rata-rata, frekuensi, faktor dan uji-t, diperoleh hasil bahwasanya secara umum:
1. Tingkat pentingnya variabel dari perusahaan konsultan teknik untuk menjadi perusahaan konsultan yang mempunyai tenaga ahli yang professional liability dan mampu memberikan professional indemnity ada pada tingkat 'penting' (skala 4).
2. Tingkat kesiapan dari perusahaan konsultan teknik untuk menjadi perusahaan konsultan yang mempunyai tenaga ahli yang professional liability dan mampu memberikan professional indemnity ada pada tingkat `cukup siap' (skala 3).
3. Perusahaan konsultan teknik yang berlokasi di Jakarta mempunyai tingkat kesiapan yang lebih baik dari pada perusahaan konsultan teknik yang berada di Jawa/luar Jakarta.
4. Perusahaan konsultan teknik yang besar mempunyai tingkat kesiapan yang lebih baik dari pada perusahaan konsultan teknik menengah.
5. Perusahaan konsultan teknik yang berumur lebih lama mempunyai tingkat kesiapan yang lebih baik dari pada perusahaan konsultan teknik yang lebih muda.
6. Terdapat 8 kelompok perusahaan konsultan teknik dilihat dari tingkat pentingnya variabel-variabel kesiapan yang saling berkaitan
7. Terdapat 7 kelompok perusahaan konsultan teknik dilihat dari variabel-variabel kesiapan yang saling berkaitan.

In the future, Consultant engineering company in Indonesia should be insisted on having professional liability manpower and available to put up professional indemnity in the framework to compete in the global.
Bearing on that, in Indonesia there is no insurance company, which can give guarantee in liability and indemnity.
This research is make to find out how high is the alertness of the consultant engineering company in Indonesia to become consultant company which have professional liability manpower and available to put up professional indemnity to their clients.
From 91 of the respondents of consultant engineering, by using mean analysis, frequencies, factor analysis and t-test, in general can be concluded as following:
1. The Importance variables for consultant engineering company to become consultant company which have professional liability manpower and available to put up professional indemnity is in 'important' level (fourth scale)
2. The alertness consultant engineering company to become consultant company which have professional liability manpower and available to put up professional indemnity is in `ready enough' level (third scale)
3. Consultant engineering companies which located in Jakarta have better alertness than the consultant engineering which located outside of Jakarta I in Jawa.
4. Big consultant engineering companies have more better alertness that medium consultant engineering companies
5. Old consultant engineering companies have more better alertness than the younger consultant engineering companies.
6. There are eight consultant engineering groups which have connected importance variables.
7. There are seven consultant engineering groups which have connected alertness variables.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T4737
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Satrio Utomo
"Dalam seleksi jasa konsultansi atau dikenal juga sebagai tender konsultan, penilaian tertinggi adalah tenaga ahli yang diusulkan. Untuk seleksi jasa konsultansi di Departemen Pekerjaan Umum diatur dengan peraturan Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No: 257/KPTSIM/2004 meliputi: Standar Dokumen Seleksi, Pedoman Penilaian Kualifikasi, dan Pedoman Evaluasi Penawaran. Dimana peraturan tersebut merupakan implementasi peraturan yang lebih tinggi antara lain UU No: 18/1999, PP No: 28/2000, PP No: 29/2000, Keppres No: 80/2003, dan Keppres No: 61/2004. Ternyata dalam implementasi peraturan-peraturan tersebut tidak seiring dengan kesiapan tenaga ahli yang sesuai dengan persyaratan. Sehingga dari pelaksanaan peraturan tersebut timbul kendala baik pada perusahaan konsultan peserta seleksi jasa konsultansi (peserta tender) maupun panitia pengadaan. Kendala pada perusahaan konsultan ini adalah keterbatasan tenaga ahli dalam mengikuti seleksi jasa konsultansi di Departemen Pekerjaan Umum yang diatur dengan Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No: 257/KPTS/M/2004. Keterbatasan tenaga ahli ini dipengaruhi oleh 21 faktor secara garis besar adalah perusahaan konsultan, tenaga ahli, peraturan, pajak, sertifikasi keahlian, asosiasi profesi, INKINDO, LPJK, dan pengguna jasa dalam hal ini Departemen Pekerjaan Umum. Dari 21 faktor tersebut terdapat 5 faktor yang definitif terhadap keterbatasan tenaga ahli yaitu kurangnya kesiapan INKINDO, kurangnya kesadaran pembayaran pajak tenaga ahli, kurangnya sosialisasi dan diseminasi sertifikasi keahlian, keterbatasan dana (biaya tinggi), dan ketidaktahuan tenaga ahli tentang kewajibannya yang berkaitan dengan persyaratan administrasi. Tesis ini membahas tentang faktor-faktor tersebut dalam seleksi jasa konsultansi pada Departemen Pekerjaan Umum yang berpengaruh terhadap keterbatasan tenaga ahli.

In selection of consulting services as known as consultant tender, the highest scoring from the process is in proposed experts. For consulting services selection in Ministry of Public Works arranged by regulation Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No: 2571KPTS/M12004 includes: Standard of Selection Document, Guidance of Qualification Assessment, and Guidance of Proposal Evaluation. Wherein the regulation as implementation from higher regulations such as UU No: 18/1999, PP No: 28/2000, PP No: 29/2000, Keppres No: 80/2003, and Keppres No: 61/2004. In fact, the implementation of those regulations is not along with consultant readiness in providing experts that appropriate with rule and regulation. From the implementation of the regulations emerge obstacles whether in consulting company as participant of consulting services selection (tender participant) or procurement committee. Obstacles in consulting company are the expert limitedness in following consulting services selection in Ministry of Public Works arranged by Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No: 2571KPTS/M12004. The expert limitedness affected by 21 factors in major i.e. consultant company, expert, regulation, tax, expertise certification, profession association, INKINDO, LPJK, and owner in this case Ministry of Public Works. From 21 factors there are the 5 definitive factors affect the expert limitedness are lack of readiness of INKINDO, lack of awareness in expert tax payment, lack of socialization and dissemination in expertise certification, budget limitation (high cost), and ignorance of expert about the obligation related with administration clauses. This paper discuss about those factors in the consulting services selection in Ministry of Public Works that affect on the expert limitedness."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16084
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: McGraw-Hill, 1982
R 620.008 CON
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Logana Miranti
"Lumpur bor berbasis air dengan aditif Barit (B) dan KCl (K) berpotensi toksik, sehingga Lemigas berupaya melakukan pencegahan berdasarkan pengujian TCLP dan LC50 - 96 jam terhadap Penaeus monodon. Kondisi uji disesuaikan pada Sumur Bangau #1 di Sesulu PSC, Selat Makassar. Dengan kombinasi Bmin, Bmax, Kmin, dan Kmax, konsentrasi Cu pada setiap formula (Bmin-Kmin: 26,17 ppm; Bmin-Kmax: 39,74 ppm; Bmax-Kmin: 21,47 ppm; Bmax-Kmax: 31,7 ppm) dan Pb pada Bmin-Kmin (9,369 ppm) melewati baku mutu lingkungan. LC50 Formula Bmin-Kmin memenuhi baku mutu lingkungan (44.058 ppm), sedangkan Formula Bmax-Kmax tidak memenuhi baku mutu lingkungan (13.269 ppm). Hal ini dipengaruhi oleh komposisi logam berat, toksisitas KCl, dan kondisi lingkungan. WBM jenis ini lebih baik digunakan pada pengeboran off-shore.

Water based mud with Barite (B) and KCl (K) as additives have toxicity potential, therefore Lemigas performed testing prevention effort based on TCLP and LC50 – 96 hours on Penaeus monodon. Testing condition environment was adapted to Sumur Bangau #1 at Sesulu PSC, Makassar Strait. Cu concentration in Bmin, Bmax, Kmin, and Kmax combinations (Bmin-Kmin: 26,17 ppm; Bmin-Kmax: 39,74 ppm; Bmax-Kmin: 21,47 ppm; Bmax-Kmax: 31,7 ppm) and Pb in Bmin-Kmin (9,369 ppm) are above the threshold. LC50 Bmin-Kmin Formula fulfill the threshold (44.058 ppm) while Bmax-Kmax Formula did not (13.269 ppm). It is influenced by heavy metals composition, KCl toxicity, and environmental condition. This type of WBM is better used in off-shore drilling operation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57059
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hicks, Tyler Gregory, 1921-
New York: McGraw-Hill, 1986
R 620 HIC s
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Christine Handayani
"Tugas akhir ini diajukan sebagai usulan pemecahan masalah berkenaan penurunan penilaian kinerja dari management consultant di Konsultan X karena mayoritas dari mereka tidak berhasil dalam pencapaian target tahunan yang telah ditetapkan. Management consultant merupakan jabatan kunci yang memiliki tugas dan target pekerjaan pada lebih dari satu business unit di Konsultan X. Sejalan dengan hal tersebut diketahui selama ini program seleksi management consultant di Konsultan X belum memiliki kualifikasi pada aspek perilaku yang disesuaikan dengan dengan perilaku kerja yang dibutuhkan untuk berhasil dalam jabatan tersebut.
Dalam usaha mendapatkan management consultant dengan kualitas perilaku sesuai dengan target pekerjaan di Konsultan X, maka penulis mengusulkan pembuatan profil pada tes DISC berupa faktor kepribadian utama yang berada di atas garis tengah grafik (energy line). Profil DISC disusun dengan disesuaikan terhadap job description dan key performance indicator (KP1) yang dikategorikan ke da I am keempat faktor dalam DISC. Metodologi penelitian yang digunakan dalam pemecahan masalah adalah dengan menggunakan behavioral event interview (BEI) dan focused group discussion (FGD) yang melibatkan para pemegang jabatan management consultant untuk mendapatkan gambaran perilaku sesuai dengan yang dibutuhkan dalam jabatan mereka.
Selanjutnya berdasarkan metode yang dilakukan dalam pemecahan masalah, diperoleh hasil penelitian berupa profil DISC dengan faktor kepribadian ulama pada faktor Influence, Dominance dan Compliance yang berada di atas garis tengah grafik (energy line) sebagai usulan yang diajukan untuk kualifikasi pada aspek perilaku untuk program pengembangan management consultant di Konsultan X."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
T38101
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jones, Gerre
New York: McGraw-Hill, 1980
659.2 JON p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>