Ditemukan 4205 dokumen yang sesuai dengan query
Arnett, Harold E.
New York, N.Y. : National Association of Accountants , 1979
657.3 ARN p (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Giovanni Christopher
"
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk melihat kemampuan institusi independen dalam mempengaruhi kebijakan pembayaran dividen tunai pada perusahaan di Indonesia. Investor institusional, terutama investor institusional yang independen adalah pihak yang terdepan dalam usaha mereformasi corporate governance di dunia. Kemudian, dari perspektif masalah keagenan, pembayaran dividen tunai dapat digunakan sebagai alat untuk menurunkan arus kas bebas yang berada dalam control manajemen, agar dapat mengurangi masalah keagenan. Penelitian ini menemukan bahwa investor institusional yang independen dapat mempengaruhi manajemen untuk membayarkan dividen tunai yang lebih besar, sesuai dengan teori yang relevan. Lebih lanjut, investor institusional independen asing lebih dapat mempengaruhi kebijakan pembayaran dividen tunai dibandingkan dengan investor institusional independen lokal.
ABSTRACTThis research is conducted to examine the ability of independent institutional investor to influence cash dividend payment of companies in Indonesia. Institutional investor, especially independent institutional investors have become the leading players of corporate governance reform across the globe. From agency theory perspective, dividend payment can be used as a tool to reduce free cash flow at management rsquo s control, to reduce potential agency problem. This research figures out that independent institutional investors have the ability to influence higher cash dividend payment, which is consistent with relevant theories. Moreover, foreign independent institutional investor has greater ability to influence cash dividend policy compared to local independent institutional investor."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Ghina Ratna Pertiwi
"
ABSTRAKStudi ini berfokus pada tingkat literasi keuangan serta behavioral bias pada investor individu sebagai beberapa faktor yang dapat menjelaskan tingkat diversifikasi portofolio. Studi ini juga mengontrol perbedaan sosial-ekonomi di antara investor individu. Metode regresi Poisson digunakan untuk menganalisis model sehingga dapat menjelaskan hubungan tingkat literasi keuangan dan behavioral bias terhadap diversifikasi portofolio. Pengukuran behavioral bias dan tingkat literasi keuangan dilakukan melalui kuesioner yang juga mencakup beberapa item lainnya, yaitu portofolio yang dimiliki investor individu dan perbedaan sosial ekonomi mereka. Sampel terdiri dari 365 investor individu yang berusia di atas 18 tahun, sedang mengelola portofolio mereka dalam Pasar Modal Indonesia, dan berdomisili di Pulau Jawa. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa literasi keuangan, overconfidence bias, availability bias, dan familiarity bias dari investor individu memiliki pengaruh yang signifikan terhadap jumlah instrumen keuangan yang ada dalam portofolio mereka. Studi ini mendorong investor individu untuk membuat keputusan investasi berdasarkan pengetahuan dan kemampuan keuangan, serta menghindari berinvestasi dengan hanya mengandalkan pada perasaan. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Indika Alawiyah Fratiwi
"Efek yang diterbitkan dalam SCF dapat bersifat ekuitas, utang, dan/atau sukuk. Masing- masing efek memiliki sifat yang berbeda sehingga hubungan antar para pihak menjadi berbeda. Berdasarkan Pasal 19 ayat (1) POJK 57/2020 pemberian kuasa pada efek bersifat utang dan/atau sukuk adalah wajib, sedangkan berdasarkan Pasal 64 ayat (3) POJK 57/2020 pemberian kuasa pada efek bersifat ekuitas adalah tidak wajib. Skripsi ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif, melakukan wawancara dengan narasumber, dan menggunakan jenis data sekunder. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa kuasa mencakup segala kebutuhan pemodal pada perusahaan penerbit. Bentuk kuasa yang seharusnya diberikan adalah secara khusus sesuai dengan pengurusan yang akan dilakukan. Pengurusan pada efek berupa saham dilakukan untuk mewakili pemodal pada proyek atau usaha termasuk dalam RUPS dan penandatanganan akta serta dokumen yang mengakibatkan hak dan kewajiban baru sehingga diperlukan pelimpahan kewenangan. Sifat dari saham, yakni kepemilikan atas sebagian nilai perusahaan, diterbitkan untuk kebutuhan pendanaan pada suatu perseroan, keberadaannya tidak dijamin, tenor tidak terbatas, dan nilainya fluktuatif. Pada efek bersifat utang dan/atau sukuk memiliki kewajiban untuk melimpahkan kuasanya dari pemodal kepada penerbit karena sifatnya merupakan kepemilikan bersama atas suatu proyek yang telah ditentukan sebagai dasar penerbitan efek. Terkait dengan pengaturan SCF yang terbatas, mengingat masuk ke sektor pasar modal. OJK mengatur melalui POJK 57/2020 yang masih kurang mengakomodir jalannya SCF secara praktik. Sehingga dengan ketiadaan aturan yang dapat digunakan oleh SCF sampai saat ini menimbulkan permasalahan salah satunya terkait pemberian kuasa. OJK perlu memberikan ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pemberian kuasa yang diberikan pada efek bersifat ekuitas, utang, dan/atau sukuk karena kedua efek tersebut memiliki sifat yang berbeda yang mengakibatkan kewenangan dalam pemberian kuasa oleh pemodal kepada penyelenggara pun berbeda.
Securities issued under SCF may be equity, debt and/or sukuk. Each security has a different nature so that the relationship between the parties becomes different. Based on Article 19 paragraph (1) POJK 57/2020, the granting of power of attorney in debt and/or sukuk securities is mandatory, while based on Article 64 paragraph (3) POJK 57/2020, the granting of power of attorney in equity securities is not mandatory. This thesis uses normative juridical research methods, conducts interviews with sources, and uses secondary data types. From the results of this research, it is found that the power of attorney covers all the needs of investors in the issuing company. The form of power of attorney that should be given is specifically in accordance with the management to be carried out. Management of securities in the form of shares is carried out to represent investors in projects or businesses including in the GMS and the signing of deeds and documents that result in new rights and obligations so that delegation of authority is required. The nature of shares, namely ownership of part of the company's value, is issued for funding needs in a company, its existence is not guaranteed, the tenor is unlimited, and its value fluctuates. Debt securities and/or sukuk have the obligation to delegate the authority from the investor to the issuer because the nature is joint ownership of a project that has been determined as the basis for the issuance of securities. Related to the limited regulation of SCF, considering that it enters the capital market sector. OJK regulates through POJK 57/2020 which still does not accommodate the operation of SCF in practice. So the absence of rules that can be used by SCF until now has caused problems, one of which is related to granting power of attorney. OJK needs to provide further provisions regarding the exercise of power of attorney granted to equity, debt, and/or sukuk securities because the two securities have different characteristics which result in different authorities in granting power of attorney by investors to organizers."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
M. T Premasanti
"Pengaturan Pengendali di Indonesia belum memiliki pengaturan yang harmonis baik dari segi pendefinisian maupun pembatasan kewenangan yang dapat dilakukan. Ketidakharmonisan tersebut diiringi dengan adanya pengaturan kewajiban baru bagi Perusahaan Terbuka untuk memiliki Pengendali yang juga disertai dengan sanksi. Di sisi lain, terdapat pengaturan yang berisikan ketentuan mengenai pengendalian Perusahaan hanya saja tidak dikenal dengan Pengendali, melainkan pemilik manfaat. Hal ini tentunya perlu dipertimbangkan untuk melindungi investor. Apabila dibandingkan dengan Singapura dan Amerika Serikat, pengaturan mengenai kewajiban Pengendali berbeda dengan di Indonesia, yang didukung dengan kepercayaan investor terhadap Perusahaan yang tidak bergantung pada Pengendali. Dalam rangka mencapai penelitian ini, metode yang digunakan adalah yuridis-normatif yang mencapai pada kesimpulan bahwa pengaturan Pengendali di Indonesia masih belum harmonis, akan tetapi masih memiliki pengaruh terhadap tata kelola Perusahaan dan untuk perlindungan investor, masih bergantung pada keputusan Pengendali yang harus mempertimbangkan beberapa aspek. Sementara, di Singapura dan Amerika Serikat tidak memberikan kewajiban eksistensi pengendali secara langsung, akan tetapi Singapura mewajibkan secara tidak langsung. Dengan ketidakharmonisan pengaturan dan kepastian hukum Pengendali di Indonesia dapat menimbulkan risiko bagi investor, maka harus didukung dengan perlindungan hukum bagi investor lain.
Controller Arrangements in Indonesia do not yet have harmonized arrangements both in terms of defining and purifying the powers that can be exercised. This disharmony is accompanied by a new arrangement of obligations for Public Companies to have a Controller which is also accompanied by administrative sanctions. On the other hand, there are arrangements that contain provisions regarding the control of the Company, only that the Controller is not known, but the beneficial owner. This of course needs to be considered to protect investors. When compared to Singapore and the United States, the arrangements regarding the obligations of a Controller are different from those in Indonesia, which depend on investor confidence in a Company that is not dependent on a Controller. In order to achieve this research, the method used is juridical-normative which reaches the conclusion that the arrangements of the Controllers in Indonesia are still not harmonious, but they still have an influence on corporate governance and for the protection of investors, still depend on the decisions of the Controllers which must consider several aspects. While Singapore and the United States do not provide the controlling entity's obligations directly, Singapore obliges indirectly. With the disharmony of regulation and legal certainty, the risk of controllers in Indonesia can arise for investors, it must be supported by legal protection for other investors."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Aliya Izet Adrianto
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bagaimana peran peringkat ESG dari sebuah saham dapat mengontrol pengaruh motif investor— rasional dan tidak rasional—terhadap ekspektasi kinerja dan tingkat risiko perusahaan di masa depan. Penelitian ini menyajikan secara terstruktur metode eksperimen secara daring dalam mengukur efek interaksi antara motif investor dan peringkat ESG, dan efek utama antara masing-masing variabel bebas tersebut terhadap ekspektasi kinerja dan tingkat risiko dari emiten. 3 x 2 between-subject dilakukan untuk menganalisa efek utama, efek interaksi, dan juga untuk menguji hipotesis penelitian. Penelitian ini berhasil memanipulasi peringkat ESG. Selanjutnya, peringkat ESG ditemukan menyebabkan peningkatan pada ekspektasi kinerja dan mengurangi ekspektasi pada tingkat risiko. Kami meminimalisasi dampak batasan pengambilan data secara daring. Penelitian ini mengisolasi pengukuran dari interaksi motif investor terhadap pengaruhnya pada ekspektasi kinerja dan tingkat risiko saham dimasa depan, dan sejauh mana hubungan tersebut bergantung pada peringkat ESG.
The purpose of this study is to identify how the role of the ESG rating of a stock can control the influence of investor motives—rational and irrational—on performance expectations and the company's risk level in the future. This study presents a structured online experimental method in measuring the interaction effect between investor motives and ESG ratings, and the main effect of each of these independent variables on stock’s performance expectations and risk levels. 3x2 between-subjects were conducted to analyze the main effect, interaction effect, and also to test the research hypothesis. This research succeeded in manipulating ESG ratings. Furthermore, ESG ratings were found to lead to increased performance expectations and reduced expectations of risk levels. We minimize the impact of limitations on online data collection. This research isolates the measurement of the interaction of investor motives with its effect on future stock performance expectations and risk levels, and the extent to which these relationships depend on ESG ratings."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Qoirunisa Ayna Fadillah
"
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi niat beralih investor dari menginvestasikan dananya di lembaga keuangan konvensional yaitu bank ke financial technology digital gold. Penelitian kuantitatif ini dibangun dengan mengadaptasi Push-Pull Mooring (PPM) framework untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku berpindah pelanggan. Faktor pendorongnya meliputi persepsi risiko individu dan persepsi kualitas layanan terhadap lembaga keuangan konvensional sedangkan faktor penariknya meliputi pengetahuan investor dan sensitivitas penghargaan terhadap emas digital teknologi keuangan. Sebanyak 221 responden berusia 18 sampai dengan 65 tahun dan pernah berinvestasi di pasar modal dan/atau deposito di bank dikumpulkan dengan menggunakan metode purposive sampling dan data diolah menggunakan Partial Least Squares – Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Penelitian ini menemukan bahwa push factors, persepsi risiko berpengaruh positif terhadap niat beralih investor ke emas digital, sedangkan kualitas layanan berpengaruh negatif terhadap niat beralih investor dari layanan keuangan konvensional ke emas digital. Dimana pull factors, pengetahuan dan sensitivitas penghargaan berpengaruh positif terhadap niat beralih investor ke emas digital.
This research aims to investigate the factors that influence investor switching intention from investing their funds in conventional financial institutions namely bank to financial technology digital gold. This quantitative research is constructed by adapting Push-Pull Mooring (PPM) framework to explains the factors that affecting the customer switching behavior. The push factor includes individual’s perceived risk and perceived service quality towards conventional financial institutions while the pull factors include the investor’s knowledge and reward sensitivity towards financial technology digital gold. A total of 221 respondents who are aged 18 to 65 years old and have ever invested in capital markets and/or deposit in a bank were collected using purposive sampling method and the data was processed using Partial Least Squares – Structural Equation Modelling (PLS-SEM). This research finds, the push factors, perceived risk has positive influence towards investor switching intention to digital gold, while service quality negatively affect the investor switching intention from conventional financial services to digital gold. Whereby, the pull factors, knowledge and reward sensitivity positively affect investor switching intention to digital gold.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Wendy Kesuma
"Disertasi ini menginvestigasi apakah investor individual sadar akan adanya stock split dan apakah rasio split yang lebih tinggi (sinyal informasi privat yang lebih kuat) menurunkan tingkat disposition effect. Penelitian ini menggunakan data kejadian stock split dan data transaksi investor di Bursa Efek Indonesia dari Januari 2004 hingga Desember 2017. Kami mengukur kesadaran investor individual menggunakan seberapa banyak transaksi diinisiasi oleh pembeli. Untuk menguji pengaruh sinyal stock split terhadap disposition effect, kami melakukan regresi atas tingkat imbal hasil masa lalu terhadap seberapa banyak transaksi diinisiasi oleh penjual. Kami menemukan bahwa investor individual sadar akan adanya stock split, terlebih saat rasio split-nya tinggi. Selain itu, stock split menurunkan tingkat disposition effect. Semakin tinggi rasio split, maka tingkat disposition effect akan semakin lemah.
This dissertation investigates whether individual investors are attentive to stock splits and whether higher split ratios (stronger private information signals) reduce the disposition effect. This study employs stock split events and transaction data in the Indonesia Stock Exchange (IDX) from January 2004 to December 2017. We measure individual investors’ attention using buy-initiated trades. To test the effect of split signal on disposition effect, we regress individual investors’ sell-initiated trades on past stock returns. We find that individual investors are attentive to stock splits, especially when stock split ratios are high. In turn, stock splits tend to weaken the disposition effect. The higher the stock split ratios, the weaker the disposition effect."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library
Kania Radityarani Latifa
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja Tata Equity PE Fund (TEPF) dengan menganalisis risk-adjusted returns dan atribusi kinerjanya. Penelitian ini menggunakan berbagai metrik dan model keuangan untuk menilai efisiensi dana dalam menghasilkan pengembalian relatif terhadap risikonya. Analisis mencakup pemeriksaan rinci terhadap strategi investasi, komposisi portofolio, dan kondisi pasar yang mempengaruhi kinerjanya. Dengan membandingkan kinerja TEPF dengan tolok ukur yang relevan, seperti Bombay Stock Exchange (BSE) Sensitive Index (SENSEX) dan dana ekuitas lainnya, studi ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang kemampuan dana untuk mencapai tujuan investasinya. Temuan ini menyoroti faktor-faktor kunci yang berkontribusi pada kinerja dana dan menawarkan rekomendasi bagi investor yang ingin mengoptimalkan portofolio investasi mereka. Penelitian ini penting untuk memahami dinamika kinerja reksa dana dalam konteks manajemen risiko dan strategi investasi.
The objective of this study is to evaluate the performance of the Tata Equity PE Fund (TEPF) by analyzing its risk-adjusted returns and performance attribution. This research employs various financial metrics and models to assess the fund's efficiency in generating returns relative to its risk. The analysis includes a detailed examination of the fund's investment strategy, portfolio composition, and market conditions that influenced its performance. By comparing TEPF's performance with relevant benchmarks, such as SENSEX and other equity funds, the study aims to provide insights into the fund's ability to achieve its investment objectives. The findings highlight the key factors that contributed to the fund's performance and offer recommendations for investors seeking to optimize their investment portfolios. This research is significant for understanding the dynamics of mutual fund performance in the context of risk management and investment strategies."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Andry Rihardika
"
ABSTRAKTesis ini meneliti reaksi investor pada peristiwa akuisisi PT Bank Internasional Indonesia Tbk oleh Malayan Banking Berhad. Metode penelitian ini menggunakan event study dengan tiga event penelitian Event pertama adalah pengumuman akuisisi, kedua pembatalan akuisisi dan keitiga pemberian kembali ijin akuisisi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa event pertama mendapatkanrespon yang positif dari investor BII dan yang negatif dari Maybank, event kedua tidak mendapatkan respon yang positif dari investor BII dan respon yang negatif dari Maybank. Event kedua tidak mendapatkan respon yang signifikan dari investor BII dan mendapatkan respon yang positif dari investor Maybank dan event ketiga mendapatkan respon yang postif dari investor BII dan respon negatif dari invenstor Maybank"
2008
T25561
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library