Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 49428 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Muh.Irman Arda
"Tesis ini menganalisis Road Pricing dengan skema earmarking untuk transportasi umum dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan perndapatan dari ERP pada sektor transportasi umum dalam meningkatkan kualitas layanan transportasi umum dan penggunaannya oleh masyarakat. Electronic Road Pricing (ERP) adalah sistem jalan berbayar yang ditujukan untuk mengatur kemacetan di jalan raya. Dengan didasarkan pada prinsip pay-as-you-use. Dalam penelitian ini dibagi menjadi dua wilayah yaitu wilyah internal se-Jabodetabek dengan menggunakan parameter penduduk perkelurahan dan Wilayah Eksternal yang terdiri dari tujuh wilayah akses masuk DKI Jakarta dengan mengguanakan parameter penduduk perkecamatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif, dengan menggunakan data primer jawaban atau respon stated preference responden hasil survei kuesioner sebagai dasar penyusunan model perubahan moda (mode split) dalam persamaan utulitas masing-masing alternatif, yang selanjutnya disimulasikan dengan model lalu lintas (traffic assigment). Menggunakan model perubahan moda mobil dan motor mengakibatkan adanya tarif road pricing. Skenario pertama yaitu dengan kondisi tarif mobil Rp.10.000,-; motor Rp.5.000,-; publik transpor Rp.4.000,- menjadikan kinerja jalan di DKI Jakarta dengan nilai V/C 0,68 lebih kecil dari V/C 0,79 dengan kecepatan rata – rata kendaraan 31,68 km/jam, sedangkan untuk keseluruhan sistem jaringan jalan Jabodetabek memiliki V/C 0,73 lebih kecil dari V/C 0,82 dengan kecepatan rata – rata kendaraan 30,50 km/jam serta menghasilkan peningkatan kinerja publik transpor 4,1%. Skenario kedua dengan tarif motor Rp.10.000,-; mobil Rp.20.000,-; publik transpor Rp.7.000,- memberikan nilai kinerja jalan DKI Jakarta V/C 0,65 lebih kecil dari V/C 0,79 dengan kecepatan rata – rata kendaraan 32,13 km/jam dan keseluruhan sistem jaringan jalan memiliki nilai V/C 0,71 lebih kecil dari V/C 0,82 dengan kecepatan rata – rata kendaraan 31,32 km/jam yang menghasilkan peningkatan kinerja publik transpor sebesar 6,4%, Selanjutnya skenario ketiga dengan tarif motor Rp.20.000; mobil Rp.30.000; publik transpor Rp.10.000, kinerja jalan DKI Jakarta memiliki nilai V/C 0,58 lebih kecil dari V/C 0,79 dengan kecepatan rata – rata kendaraan 34,20 km/jam dan sistem jaringan jalan secara keseluruhan memiliki nilai V/C 0,66 lebih kecil dari V/C 0,82 dengan kecepatan rata – rata kendaraan 32,83 km/jam yang menghasilkan peningkatan kinerja publik transpor 11,8%. Kemudian skenario keempat tarif motor Rp.30.000; mobil Rp.40.000; publik transpor Rp.10.000 memiliki kinerja jalan DKI Jakarta dengan nilai V/C 0,48 lebih kecil dari V/C 0,79 dengan kecepatan rata – rata kendaraan 37,12 km/jam, sedangkan jaringan secara keseluruhan V/C 0,57 lebih kecil dari V/C 0,82 dengan kecepatan rata – rata kendaraan 35,36 km/jam yang menghasilkan peningkatan kinerja publik transpor sebesar 21,5%. Skenario kelima atau terakhir dengan tarif motor Rp.40.000; mobil Rp.50.000; publik transpor Rp.4.000 kinerja jalan di DKI jakarta memiliki nilai v/c ratio 0,35 lebih kecil dari V/C 0,79 dengan kecepatan rata – rata kendaraan 37,98 km/jam dan kinerja secara keseluruhan sistem jalan memiliki nilai V/C 0,47 lebih kecil dari V/C 0,82 dengan kecepatan rata – rata kendaraan 40,71 km/jam yang menghasilkan peningkatan kinerja publik transpor sebesar 34,9%. Dalam simulasi, didapatkan nilai optimal untuk pengalokasian dana pada skenario ketiga, ini dapat dijadikan skema earmarking untuk peningkatan sektor transportasi umum di wilayah DKI Jakarta dimana potensi pendapatan dari tarif jalan berbayar rata – rata dalam sehari sebesar Rp.106,3 milyar dan rata – rata dalam setahun sebesar Rp.25,511 milyar. Sehingga perolehan dana road pricing pada skenario ketiga dapat membiayai anggaran PSO transportasi berdasarkan DPA tahun 2023. Dimana, MRT sebesar Rp.650 milyar, LRT sebesar Rp.350 milyar, dan Transjakarta sebesar Rp. 3.909.930.081.062, dengan total subsidi sebesar Rp.4.909.930.081.062.-/Tahun. Serta dapat digunakan untuk membiayai projek pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jakarta fase 1B : Velodrome – Manggarai, dan projek – projek transportasi lainnya.

This thesis analyzes Road Pricing with an earmarking scheme for public transportation with the aim of examining the influence of using revenue from ERP (Electronic Road Pricing) on the public transportation sector to enhance the quality of public transportation services and its utilization by the public. Electronic Road Pricing (ERP) is a pay-as-you-use. This research is divided into two regions: the internal region of Jabodetabek using population parameters per sub-district and the External Region comprising seven access areas to DKI Jakarta using population parameters per district. The method used in this study is quantitative, utilizing primary data obtained from the responses to stated preference surveys in questionnaires as the basis for constructing a mode change model (mode split) in the utility equations of each alternative, subsequently simulated using a traffic assignment model. Using a model of changing car and motorbike modes results in road pricing rates. The first scenario is with a car tariff condition of Rp. 10,000,-; motorbike Rp. 5,000,-; public transport Rp. 4,000,- makes the road performance in DKI Jakarta with a V/C value of 0.68 smaller than V/C 0.79 with an average vehicle speed of 31.68 km/hour, while for the entire Jabodetabek road network system has a V/C of 0.73 which is smaller than a V/C of 0.82 with an average vehicle speed of 30.50 km/hour and results in an increase in public transport performance of 4.1%. The second scenario with a motorbike fare of IDR 10,000; car Rp. 20,000,-; public transport Rp. 7,000,- gives a DKI Jakarta road performance value of V/C 0.65 smaller than V/C 0.79 with an average vehicle speed of 32.13 km/hour and the entire road network system has a V/C value 0.71 is smaller than V/C 0.82 with an average vehicle speed of 31.32 km/hour which results in an increase in public transportation performance of 6.4%. Next is the third scenario with a motorbike fare of IDR 20,000; car Rp. 30,000; public transportation Rp. 10,000, DKI Jakarta road performance has a V/C value of 0.58 which is smaller than V/C 0.79 with an average vehicle speed of 34.20 km/hour and the road network system as a whole has a V/C value 0.66 is smaller than V/C 0.82 with an average vehicle speed of 32.83 km/hour which results in an increase in public transportation performance of 11.8%. Then in the fourth scenario the motorbike fare is IDR 30,000; car Rp. 40,000; public transport Rp.10,000 has a performance on DKI Jakarta roads with a V/C value of 0.48 which is smaller than V/C 0.79 with an average vehicle speed of 37.12 km/hour, while the overall network V/C is 0.57 smaller than V/C 0.82 with an average vehicle speed of 35.36 km/hour which results in an increase in public transportation performance of 21.5%. The fifth or final scenario with a motorbike fare of IDR 40,000; car Rp. 50,000; public transport Rp. 4,000 road performance in DKI Jakarta has a v/c ratio value of 0.35 which is smaller than V/C 0.79 with an average vehicle speed of 37.98 km/hour and the overall performance of the road system has a value of V/ C 0.47 is smaller than V/C 0.82 with an average vehicle speed of 40.71 km/hour which results in an increase in public transportation performance of 34.9%. In the simulation, the optimal value for allocating funds in the third scenario is obtained. This can be used as an earmarking scheme for improving the public transportation sector in the DKI Jakarta area where the potential income from paid road fares on average per day is IDR 106.3 billion and on average in a year amounting to IDR 25.511 billion. So that the acquisition of road pricing funds in the third scenario can finance the transportation PSO budget based on the 2023 DPA. Where, MRT is Rp. 650 billion, LRT is Rp. 350 billion, and Transjakarta is Rp. 3,909,930,081,062, with a total subsidy of IDR 4,909,930,081,062.-/year. It can also be used to finance the Jakarta Light Rail Transit (LRT) phase 1B development project: Velodrome – Manggarai, and other transportation projects."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ayu Surya Arsinta
"Diketahui bahwa daerah-daerah di Indonesia masih kesulitan pendanaan untuk penanganan infrastruktur jalan. Dalam hal ini, perusahaan dapat melaksanakan tanggung jawab sosialnya terhadap lingkungan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) infrastruktur jalan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung terciptanya CSR perusahaan pada jalan daerah, selanjutnya disusun menjadi model implementasi faktor CSR untuk perbaikan jalan daerah dan mengidentifikasi faktor dominan terciptanya CSR. Metode yang digunakan adalah metode literature review yang berisi informasi, teori dan konsep, kemudian pengumpulan data melalui kuesioner dan hasil kuesioner diidentifikasi menggunakan SEM-PLS. Hasil pemodelan faktor implementasi CSR dan faktor dominan divalidasi oleh para ahli dan untuk selanjutnya dapat bermanfaat untuk membantu dalam implementasi CSR.

It is known that regions in Indonesia are still struggling with funding for the handling of road infrastructure. In this case, the company can carry out its social responsibility towards the environment through the road infrastructure Corporate Social Responsibility (CSR) program. The purpose of this study is to identify the factors that support the creation of corporate CSR on regional roads, then compiled into a model for implementing CSR factors for improving regional roads and identifying the dominant factors for the creation of CSR. The method used is the literature review method which contains information, theories and concepts, then data collection through questionnaires and the results of the questionnaires are identified using SEM-PLS. The results of modeling CSR implementation factors and dominant factors were validated by experts and henceforth can be useful to assist in CSR implementation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nayaka Bhaswata
"Saat ini, bus merupakan jenis transportasi yang paling aman dibandingkan dengan jenis transportasi lainnya yaitu hanya sekitar 0.6% saja dibandingkan dengan jenis transportasi lain. Berdasarkan data di Amerika terhadap kecelakaan yang terjadi pada transportasi bus, didapatkan sekitar 150 orang meninggal akibat kecelakaan terkait dengan bus. Sedangkan jumlah kecelakaan yang mengakibatkan cedera atau luka diperkirakan mencapai 19.000 orang per tahun.
Berdasarkan teori-teori mengenai kecelakaan, salah satu yang dapat dilakukan untuk mengurangi kemungkinan kecelakaan adalah dengan memberikan informasi mengenai aspekaspek keselamatan, yaitu informasi mengenai bahaya, risiko, dan pencegahan terhadap bahaya transportasi kepada pengguna bus. Untuk itulah pengetahuan mengenai keselamatan transportasi penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan, dalam hal ini mengenai transportasi bus kuning. Penelitian ini melihat tingkat pengetahuan mahasiswa tentang keselamatan transportasi, yang terdiri dari pengetahuan bahaya, risiko, dan pengendalian terhadap bahaya bus kuning.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan pendekatan analisis kuantitatif dengan sampel sebanyak 155 responden mahasiswa FKM UI program sarjana reguler angkatan 2005 menggunakan instrument kuesioner dengan pertanyaan mengenai keselamatan transportasi bus kuning. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa 70% responden (105 orang) memiliki tingkat pengetahuan tentang bahaya keselamatan bus kuning yang tergolong cukup, 88% responden (131 orang) memiliki tingkat pengetahuan risiko keselamatan bus kuning yang tergolong baik, dan 85% responden (126 orang) memiliki tingkat pengetahuan mengenai pengendalian bahaya keselamatan bus kuning yang tergolong baik."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Taihutu, Felix
"Setiap perusahaan jasa konstruksi selalu berusaha mengadakan inventori. Dengan inventori diharapkan dapat memperlancar pelaksanaan pekerjaan konstruksi sehingga tidak terjadi stockout material di proyek yang berpotensi mempengaruhi waktu proyek. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor risiko inventori, dampak serta tindakan terhadap risiko utama pada proyek jalan di Ambon. Penelitian dilakukan dengan metode wawancara dan kuesioner. Analisa data dilakukan bertahap meliputi uji dua sampel, AHP, level risiko, uji validitas dan reliabilitas, uji korelasi, analisa faktor, dan uji regresi. Hasil penelitian menunjukan bahwa permintaan material yang kurang lengkap atau tidak mencukupi, dan aksesibilitas yang sulit selama proses pengiriman berpengaruh terhadap kinerja waktu.

Each construction services company always tries to holding inventory. With inventory is expected to facilitate the implementation of construction works so there is no stockout materials in the projects that could potentially affecting time of the project. The aim of this research is to identify the risk factors and the impact of inventory, knowing the action on the main risk in Ambon road project. Research conducted by method of interview and a questionnaire. Data analysis was conducted in two test sample, AHP, level of risk, test validity and reliability, correlation test, factor analysis and regression test. Research showed that risk factors major effect on performance time road projects in ambon, namely demand material not complete or insufficient, and the difficult accessibility during the process of delivery.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T32924
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Hiroki Imam
"Kecelakaan berkendara menyebabkan sekitar 1.3 juta orang meninggal dan sekitar 20-50 juta orang mengalami cedera non-fatal setiap tahun nya, salah satu factor utama penyebabnya adalah human error. Komunikasi V2X merupakan salah satu teknologi yang dikembangkan dengan harapan dapat mengurangi kecelakaan akibat human error dan juga diharapkan akan dapat diaplikasikan dalam autonomous driving. Akan tetapi antena untuk komunikasi V2X masih perlu banyak perkembangan dan masih belum banyak dipakai di kendaraan yang sudah beredar di pasar, karena itu penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada bidang ini. Untuk mendapatkan performa sistem yang baik diperlukan antena yang mempunyai kemampuan beamsteering. Pada penelitian ini dibuat antena susun microstrip yang bekerja pada frekuensi 5,9 GHz dan memiliki kemampuan beamsteering yang dapat meningkatkan keandalan dari antena V2X. Berdasarkan hasil yang sudah disimulasikan, antena sudah berhasil bekerja di 5,9 GHz dan memiliki gain yang cukup tinggi di kisaran 8-11 dBi tergantung konfigurasi yang sedang digunakan, simulasi menunjukan kapabilitas beamsteering telah terdapat pada rancangan dan sudah berhasil melakukan pembelokan beam sebanyak 10, 25, dan 40 derajat.

Road accidents result in approximately 1.3 million fatalities and around 20-50 million non-fatal injuries each year, with human error being a major contributing factor. V2X communication is a technology being developed with the hope of reducing accidents caused by human error and is also expected to be implemented in autonomous driving. However, the development of V2X communication antennas still requires significant advancements, and they are not yet widely used in vehicles currently available in the market. Therefore, this research aims to contribute to this field. To achieve a good system performance, antennas with beamsteering capability are needed. In this study, a microstrip array antenna operating at 5.9 GHz frequency was designed, which possesses beamsteering capability to enhance the reliability of V2X communication. Based on the simulated results, the antenna successfully operated at 5.9 GHz and exhibited a high gain ranging from 8-11 dBi, depending on the configuration used. The simulations demonstrated that the designed antenna has beamsteering capabilities, successfully steering the beam at angles of 10, 25, and 40 degrees."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afriyanton
"[ Pada proyek jalan dan jembatan di DPU DKI Jakarta dari tahun 2009-2014 terjadi perubahan biaya akibat contract change order (CCO) berkisar 5% sampai 42% terhadap kontrak. Penyebab CCO antara lain perubahan spesifikasi, perubahan desain, kesalahan estimasi, dan penyelidikan geoteknis yang kurang akurat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa penyebab dan dampak risiko CCO, serta menentukan langkah pengelolaan risiko CCO. Penelitian ini menggunakan kuesioner kepada pakar dan pihak yang berpengalaman pada proyek jalan dan jembatan. Dari hasil penelitian didapatkan 27 variabel risiko yang berpengaruh terhadap CCO yang dikelompokkan menjadi aspek teknis,legal dan lingkungan. Dari analisa statistik dan analisa peringkat risiko terhadap data kuesioner responden didapatkan variabel risiko yang paling dominan dan mempunyai risk level high adalah variabel perubahan desain/perencanaan kurang matang dan kesalahan estimasi biaya dan volume pekerjaan . Salah satu cara pencegahan dan pengelolaan faktor risiko dominan tersebut adalah pengembangan SOP perencanaan dan estimasi di lingkungan DPU DKI Jakarta; On the road and bridge construction projects in Jakarta from 2009-2014 due to changes in the cost of contract change order (CCO) ranges from 5% to 42% of the contract. Cause of CCO are specification changes, changes in design, estimation error, and geotechnical investigations are less accurate . The research objective is to analyze the causes and effects of CCO and determining management of CCO. This research used questionnaires to experts and experienced people on the road and bridge project . From the results, 27 risk variables that affect the CCO are grouped into technical, legal and environmental. From the statistical analysis and risk analysis most dominant risk variables and has a high risk level is variable changes in design and cost estimation errors. Prevention and management of risk factors is development planning and estimation standard operational procedur, On the road and bridge construction projects in Jakarta from 2009-2014 due to changes in the cost of contract change order (CCO) ranges from 5% to 42% of the contract. Cause of CCO are specification changes, changes in design, estimation error, and geotechnical investigations are less accurate . The research objective is to analyze the causes and effects of CCO and determining management of CCO. This research used questionnaires to experts and experienced people on the road and bridge project . From the results, 27 risk variables that affect the CCO are grouped into technical, legal and environmental. From the statistical analysis and risk analysis most dominant risk variables and has a high risk level is variable changes in design and cost estimation errors. Prevention and management of risk factors is development planning and estimation standard operational procedur]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44735
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Andriany
"Studi bertujuan untuk mengetahui hubungan antara infrastruktur jalan dan belanja infrastruktur dengan tax capacity di Indonesia pada level provinsi. Studi ini menggunakan metode analisis stokastik frontier untuk data panel. Data yang digunakan mencakup 34 provinsi dengan periode tahun 2011 hingga 2016. Variabel dependen yang digunakan adalah rasio penerimaan pajak pusat dan penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah PDRD. Kontribusi dari studi ini adalah memberikan tinjauan empiris terkait hubungan antara ketersediaan infrastruktur dan belanja infrastruktur dengan tax capacity untuk jenis pajak pusat dan jenis pajak daerah sebagai akibat adanya perubahan aktivitas ekonomi. Estimasi dengan menggunakan data penerimaan pajak di 34 provinsi periode tahun 2011-2016, hanya mengkonfirmasi hubungan positif antara belanja infrastruktur dengan tax capacity untuk jenis pajak pusat dan pajak daerah. Sedangkan ketersediaan infrastruktur hanya berpengaruh positif dan signifikan pada tax capacity PDRD. Tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan masyarakat secara signifikan menunjukkan pengaruh positif baik terhadap tax capacity pajak pusat maupun PDRD. Provinsi yang lebih kaya akan cenderung memiliki potensi untuk membayar pajak lebih tinggi. Akan tetapi, semakin besar dominasi sektor pertanian dalam perekonomian suatu provinsi maka terdapat kecenderung mengurangi tax capacity pajak pusat di provinsi tersebut. Demikian halnya faktor administrasi perpajakan, peningkatan kepemilikan NPWP yang menunjukkan kepatuhan administratif menggambarkan perluasan basis pajak dan selanjutnya meningkatkan tax capacity.

The study aims to determine the relationship between road infrastructure and infrastructure spending with tax capacity in Indonesia at the provincial level. This study uses stochastic frontier analysis method for panel data. The data used cover 34 provinces with the period of 2011 to 2016. Dependent variable used is the ratio of central tax revenue and local tax revenue and user charges PDRD. The contribution of this study is to provide an empirical review of the relationship between the availability of infrastructure and infrastructure spending with tax capacity for the type of central taxes and local taxes as a result of changes in economic activity.Estimates using tax revenue data in 34 provinces in 2011 2016 period only confirm the positive relationship between infrastructure spending and tax capacity for central and local taxes. While the availability of infrastructure only have a positive and significant impact on tax capacity PDRD. The level of income and the level of level of education significantly indicates a positive effect both on tax capacity of central tax and PDRD. Richer provinces will tend to have the potential to pay higher taxes. However, the greater the dominance of the agricultural sector in the economy of a province then there is a tendency to reduce the tax capacity of the central tax in the province. Similarly, tax administration factors, increased NPWP ownership as proxy for administrative compliance reflect the expansion of the tax base and further increase tax capacity.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T51871
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Septianti
"Jalan diapresiasi ketika emosi dan imajinasi yang distimulasikan dapat dialami secara sadar oleh pejalan kaki. Aktivitas pejalan kaki yang secara sadar peka terhadap ruang jalan disebut discursive walking. Untuk memahami bagaimana jalan dapat memicu apresiasi, skripsi ini menggunakan teori great streets. Aspek dari great streets yang dapat menstimulasikan pengalaman untuk dialami, yaitu keamanan, kenyamanan fisik, definisi, menarik secara visual, dan misteri.
Studi kasus dilakukan di Bundaran HI dalam dua tahap dan dua waktu. Tahap pertama menggunakan metode rhythmanalysis untuk mengungkap pola kehidupan sehari-hari di Bundaran HI. Tahap kedua adalah conceptual walking untuk menelaah pengalaman ruang yang distimulasikan oleh Bundaran HI. Pengalaman ruang Bundaran HI pada waktu non-car free day sebagian besar distimulasikan oleh perpaduan elemen arsitektural, sedangkan pada waktu car free day sebagian besar distimulasikan oleh aktivitas pengguna jalan.

A street is apreciated when stimulated emotions and imaginations are experienced in a conscious way by the pedestrians. The activity of a pedestrian walking mindful of the street space is called discursive walking. In attempt to understand how a street could prompt the appreciation, this thesis uses great streets theory. The aspects from the great streets which could stimulate the experiences are safety, physical comfort, definitions, visually attractive, and mystery.
The case study was done in Bundaran HI in two stages and two times. The first stage is using the rhythmanalysis to reveal the patterns in everyday living in Bundaran HI. The second one is conceptual walking to analyse the spatial experience stimulated by the Bundaran HI itself. The spatial experiences in Bundaran HI at the time of non-car free day is mainly stimulated by architectural elements, while in car free day is mainly stimulated by the activity of street users.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63710
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>