Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 49419 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Juang Prima Negara
"ABSTRAK
Kompetisi meningkatkan keunggulan Teknologi Informasi di industri perbankan sangat kuat guna menjawab kebutuhan nasabah. Hal ini menjadi dasar industri perbankan untuk mengadopsi teknologi informasi yaitu core-banking system. Implementasi core-banking system akan memudahkan dalam memenuhi berbagai kebutuhan pelanggan, memberikan fasilitas yang mereka butuhkan tepat waktu, dan pelayanan 24/7. Rabobank Indonesia sangat memahami kompetisi teknologi perbankan di Indonesia, sehingga pada tahun 2011 Rabobank Indonesia meluncurkan ?Puncak Jaya? salah satu program TI dan Reengineering terbesar dari Rabobank International.
Setiap investasi SI/TI yang dilakukan organisasi memerlukan pengkajian lebih lanjut untuk mengetahui manfaat apa saja yang diberikan bagi organisasi. Dalam penelitian ini dilakukan identifikasi manfaat binis dari investasi implementasi Core-Banking System di Rabobank Indonesia dengan menggunakan Generic IS/IT Business Value. Manfaat bisnis yang telah teridentifikasi dihilangkan duplikasi dengan pemodelan System Dynamics. Hasil penyederhanaan tersebut kemudian dikuantifikasi besaran manfaat ekonomisnya.
Hasil penelitian ini memaparkan manfaat bisnis yang diberikan oleh implementasi core-banking system pada Rabobank Indonesia berdasarkan Generic IS/IT Business Value. Manfaat-manfaat tersebut adalah: pengurangan biaya kesalahan pengelolaan aset, meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan, meningkatkan terbentuknya bisnis baru dengan total nilai manfaat 40 miliar rupiah. Hasil penelitian ini memperkaya penelitian persebaran manfaat yang pernah dilakukan sebelumnya. Pada penelitian ini diketahui bahwa manfaat proses transaksi adalah manfaat yang paling ingin dicapai pada industri finansial dan asuransi.

ABSTRACT
The use of Information Technology in banking industry is increasing rapidly. IT is able to meet the customer?s demand. Competition in adopting IT forces bank to implement a core-banking system. Core-banking System can help Bank to cater various costomer?s needs, provide timely services needed by the customer and 24/7 availability easier. Rabobank Indonesia is well aware of the IT competition in Banking Industry, thus in 2011 Rabobank Indonesia launched the ?Puncak Jaya? one of the largest IT programs and Reengineering of Rabobank International.
Every IS/IT investment performed by an organization will require a further analysis to observe what benefits the organization will get. In this study, benefits generated by implementing core-banking system will be identified using Generic IS/IT Business Value. Benefits that have been identified will be analized further to eliminate duplication. In this study, the duplication elimination process is performed by utilizing System Dynamics techniques. Economic value will be quantified once the duplication is eliminated.
The result of this study concluded benefits provided by core-banking implementation in PT Rabobank Indonesia based on Generic IS/IT Business Value. The benefits are: reduced cost of asset management, increased customer satisfaction, increased new business with a total benefit of IDR 40 Bilions. The study enrich the previous study of a distribution of IT Benefit. It is shown that Transaction Process (APR-07) is the primary benfit to be achieved in the financial and insurance industry."
2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: The Indonesian Council on World Affairs (ICWA),
DUINWOR
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Joni Marsius
"Tesis ini membahas bagaimana pengaruh kemajuan sektor perbankan baik bagi penurunan tingkat kemiskinan Indonesia, di satu sisi dengan membawa peningkatan pertumbuhan ekonomi di sisi lainnya melalui tersedianya kredit yang sesuai dengan masyarakat miskin. Dengan kemajuan sektor perbankan maka tabungan dapat dimobilisasi dan uang dapat dialokasikan ke hal-hal yang lebih produktif, baik dengan peningkatan modal fisik maupun meningkatnya produktivitas dari modal fisik. Efek menetes ke bawah dari perubahan kelembagaan dan keekonomian yang disebabkan oleh kemajuan sektor perbankan membawa perubahan yang lumayan komplek terhadap kondisi kehidupan masyarakat miskin. Pada saat terjadi krisis keuangan pada tahun 1997 - 2000, yang juga menghantam sektor perbankan membawa pengaruh sangat buruk terhadap kondisi kemiskinan, dan menahan pengaruh positif yang diakibatkan kemajuan sektor perbankan yang sebelumnya telah berhasil mereduksi jumlah penduduk miskin. Hipotesis mengenai kemajuan sektor perbankan dan dampak krisis keuangan selama periode 1971 ? 2009, telah membawa pelajaran langsung yang sangat bermanfaat bagi pengambilan kebijakan.

This thesis investigates how banking development is beneficial to the reduction of Indonesian?s poverty, on the one hand by promoting growth and in the other hand directly by providing affordable loan. Banking Sector Development (BSD) mobilizes saving and allocates capital to more productive uses, both of which help increase the amount of physical capital and its productivity. The trickle-down effect of economic and institutional changes brought by BSD became more complex effect on living condition of the poor. At the same time, however, financial instability in 1997 - 2000 which accompanies financial development is disadvantageous to the poor and dampens the positive effect of banking development on the reduction of poverty. The hypothesis is tested successfully on Indonesia over the period 1971 till 2009, resulting in straightforward policy implication."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T30811
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wijayanto
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T27372
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Anwar
Helsinki, Finland: UNU World Institute for Development Economics Research, 1996
332.1 NAS b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Chase Manhattan Bank, 1983/1984
332.673 295 9 IND
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sentanu, Kemal Ario Suryo Wirindra
"ABSTRACT
In the current situation, merger is an instrument that could not be separated in the economic sector, particularly in the banking sector. Merger is one of many ways for banks to expand their business and originate the inter connection that it faces. Hence, the merger of these three banks is a measure to expand and compete with the global market and nevertheless to comply with regulations set forth by the Indonesian government. The research method used in this research is juridical normative. The result of this research suggests the Indonesian government has succeed in their plans to continuously regulate matters in the banking sector to compete and modernize the banking sector in in Indonesia.

ABSTRAK
Dalam situasi saat ini, merger merupakan instrumen yang tidak dapat dipisahkan di sektor ekonomi terutama di sektor perbankan. Merger adalah salah satu dari banyak cara bagi bank untuk mengembangkan bisnis mereka dan memulai hubungan antar muka yang dihadapinya. Dengan demikian, merger ketiga bank tersebut merupakan ukuran daya saing global memathi peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia telah berhasil dalam mengelola sektor perbankan di Indonesia. "
2017
S69773
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teti Setiasih
"Bank Indonesia dalam mewujudkan konsep Arsitektur Perbankan Indonesia dan penguatan struktur dan permodalan perbankan Indonesia berupaya mendorong bank untuk melakukan merger berdasarkan inisiatif perbankan itu sendiri. Oleh sebab itu, Bank Indonesia memberikan insentif dalam rangka konsolidasi perbankan melalui Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/17/PB1/2006 dan Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/12/PBI/2007. Insentif yang diberikan Bank Indonesia terdiri dari enam alternatif pilihan atau gabungan pilihan yang dapat diambil bank yang akan melakukan merger. Akan tetapi, adanya insentif merger dari Bank Indonesia tersebut perlu diikuti dengan insentif pajak dari Departemen Keuangan, misalnya dalam merger Rabobank International Indonesia dengan Bank Haga dan Bank Hagakita. Karena itu, adanya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 43/PMK.03/2008 memungkinkan adanya insentif pajak atas merger dalam bentuk penghitungan pajak atas dasar nilai buku. Dengan latar belakang tersebut, ada dua permasalahan yang diteliti berkaitan dengan topik ini, yaitu Bagaimanakah ketentuan peraturan perundang-undangan mengatur pemberian insentif terhadap merger bank dalam rangka konsolidasi perbankan nasional? Selain itu, Bagaimana pelaksanaan pemberian insentif atas merger Rabobank International Indonesia dengan Bank Haga dan Bank Hagakita? Kedua permasalahan akan dianalisis dengan pendekatan penelitian yuridis-normatif dengan menggunakan data sekunder. Setelah dianalisis, jawaban permasalahan tersebut adalah peraturan perundang-undangan yang mengatur insentif merger adalah Peraturan Bank Indonesia yang pelaksanaannya dilakukan dengan pendekatan metode sistematis-komprehensif, artinya dengan tahapan yang cepat, hati-hati, dan efektif mendorong bank melakukan merger. Pelaksanaan pemberian insentif atas merger Rabobank International Indonesia dengan Bank Haga dan Bank Hagakita memanfaatkan tiga insentif merger dari Bank Indonesia dan insentif pajak dari Departemen Keuangan, setelah merger dilakukan dengan memenuhi tahapan dan persyaratan yang ditentukan sebelumnya.

Bank Indonesia in implementing the concept of Indonesian Banking Architecture (API) and in strengthening the Indonesian bank structure and capitalization efforts to encourage banks to take the initiative to implement merger. For that reason, Bank Indonesia granted beneficial incentives under the ongoing bank consolidation program by issuing Bank Indonesia Regulation Number 8/17/PBI/2006 and Bank Indonesia Regulation Number 9/12/PBI/2007. Incentives granted by Bank Indonesia consist o f six alternatives or combined alternatives that can be chosen by banks implementing merger. However, these incentives on merger given by Bank Indonesia urgently needed to be followed by tax incentive from Ministry o f Finance, such in merger o f Rabobank International Indonesia with Bank Haga and Bank Hagakita. The issuance of Minister of Finance Regulation Number 43/PMK.03/2008 makes tax incentive on merger feasible in the form o f the use of the book value on tax calculation. With that background, there arc two problems that need to be study related to the matter, which are; How do the law regulate incentives gift on bank merger in the framework o f bank consolidation? And, How do the implementation of incentives gift on merger o f Rabobank International Indonesia with Bank Haga and Bank Hagakita? Both problems will be analyze with juridical-normative research based on secondary data. After analyzed, the results show The law that regulate incentives gift on bank merger are Bank Indonesia Regulations which implement through systematic and comprehensive approaches, meaning with simplifies procedures, prudent, and effective to drive banks implementing merger. Implementation o f incentives given on merger of Rabobank International Indonesia with Bank Haga and Bank Hagakita benefits three merger incentives from Bank Indonesia and tax incentive from Ministry of Finance, after the merger conducted by fulfilling procedures and requirements regulated."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
T36968
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>