Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18365 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Knowles, Helen K.
Portland, Me: Bond Wheelwright, 1955
361.73 KNO m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Fatimah
"Penelitian ini membahas bagaimana strategi Pemerintah Kota Solok dalam
menyalurkan dana bantuan sosial (bansos) Covid-19. Pandemi Covid-19 yang menimpa
seluruh dunia membuat manusia harus beradaptasi dengan keadaan lingkungan yang baru.
Hal ini juga dialami oleh Indonesia. Dalam menghadapi pandemi, Indonesia mengeluarkan
beberapa kebijakan, salah satunya adalah pembagian dana bansos kepada pihak-pihak yang
paling terdampak dengan adanya pandemi. Namun, salah satu hambatan dari pembagian dana
ini adalah efektivitas dari alokasi dana bansos yang sering tidak tepat sasaran. Akan tetapi di
Kota Solok, ada sistem yang membuat sosialisasi kebijakan bansos dan penyaluran dana
bansos menjadi berjalan semestinya. Sistem itu adalah pemberian ruang diskusi antara
pejabat Dinas Sosial Kota Solok dan Kelurahan dengan RT dan RW di seluruh Kota Solok
bernama Focus Group Discussion (FGD) dan Musyawarah Kelurahan (Muskel). Penelitian
ini melihat ada korelasi yang positif antara efektivitas alokasi dana bansos dengan keberadaan
FGD & Muskel lewat pemutakhiran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Dalam
DTKS inilah Pemkot Solok bisa memeriksa kesesuaian data keluarga yang menjadi penerima
bansos dengan alokasi dananya. Dari penelitian ini, didapatkan kesimpulan bahwa peran RT
sebagai unit terdekat dengan warga Solok sangatlah penting dalam pemutakhiran DTKS.
DTKS yang mutakhir dapat disampaikan di Muskel dan FGD yang nantinya data ini akan
menjadi masukan yang positif bagi Dinsos Kota Solok dalam mengalokasikan bansos. Maka
dari itu, dapat dikatakan bahwa FGD dan Muskel merupakan strategi Pemkot Solok dalam
menyalurkan dana bantuan sosial. Menggunakan pendekatan kualitatif lewat wawancara
dengan aktor terkait dapat pula disimpulkan kalau keterlibatan RT & RW masuk dalam jenis
partisipasi dalam konteks politik sekaligus membuktikan tesis Robert Dahl mengenai
community power dimana dalam lanskap politik di perkotaan, komunitas-komunitas juga
memiliki daya tawar untuk ikut terlibat dalam proses pembuatan kebijakan.

This research discusses about the strategy of The Government of Solok City in allocating
their Covid-19 Social Fund. Covid-19 Pandemic that spreads worldwide has forced human
beings to adapt with the new surroundings. This is also the case in Indonesia. In order to
combat this pandemic, Indonesia has implemented several policies, including allocating
social funds to those who are affected by the pandemic. Apparently, one of the obstacles that
occurs in this method is the effectiveness which usually misses the supposed target.However,
in the case of Solok City, there is a system that makes Social Funds socialization and
allocation are functioning properly. This system is in a form of allocation of discussion space
for Solok Social Service Department and Heads of Subdistrict with RT and RW in the entire
Solok City which are called Focus Group Discussion (FGD and Subdistrict Forum (Muskel).
This research sees that there is positive correlation among the effectiveness of social funds
allocation with the existence of FGD and Muskel in updating the Integrated Data of Social
Welfare (DTKS). In the DTKS The Government of Solok City can double check the
compatibility of bansos receiver data with its respective allocation. From this research, it can
be concluded that the role of RT as the closest unit with Solok citizens is very crucial for
DTKS updating process.The updated DTKS can be delivered to Muskel and FGD from which
will be a positive insight for Solok City Dinsos in terms of social funds allocation. In other
words, FGD and Muskel are strategies implemented by Solok City Government din
effectively allocating social funds. Using qualitative approach through numerous interviews
with related stakeholders it can also be confirmed that the involvement of RT & RW can be
categorized as a kind of political participation and at the same time proves Robert Dahl’s
thesis about community power where in the city political landscape, communities also got
their bargaining power to be involved with policy-making process.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Julia Kalmirah
"ABSTRAK
Tesis ini membahas Model Pengelolaan Dana Bantuan Lingkungan yang
dilakukan KEHATI dengan menggunakan metode kualitatif dan strategi penelitian
studi kasus. KEHATI merupakan organisasi non profit yang mendukung
pelestarian lingkungan dan pencapaian kesejahteraan masyarakat yang
didukungnya. Penelitian ini fokus pada lembaga KEHATI dengan kurun waktu
2007 hingga 2011 dimana KEHATI menerima dana hampir mencapai 200 milyar
rupiah dari berbagai sumber seperti lembaga donor, pemerintah, dan swasta dan
telah menyalurkan dana bantuan kepada 265 mitra di seluruh Indonesia. Konsep
reflexive modernity digunakan untuk menjelaskan bagaimana world risk society
menerima pencerahan untuk memiliki wawasan global (tidak berbatas), memaksa
setiap individu untuk saling berkomunikasi untuk mencegah risiko dan
berpartisipasi mengurangi kerugian/resiko global dengan memobilisasi dana-dana
bantuan untuk lingkungan. KEHATI sebagai lembaga grantmaking
mengembangkan Model Pengelolaan Bantuan Lingkungan yang berasal dari
beragam lembaga donor secara transparan dan akuntabel. Penelitian ini
merekomendasikan bahwa dengan pengalaman KEHATI sebagai lembaga
pengelola dan penyalur dana bantuan untuk lingkungan, maka Model Pengelolaan
Dana Bantuan Lingkungan KEHATI bisa menjadi rujukan bagi organisasi non
pemerintah untuk mereplikasi model tersebut dalam pengelolaan dana bantuan
yang tidak terbatas bagi dana-dana bantuan untuk lingkungan.

ABSTRACT
This thesis applied the qualitative method and case study as the strategy of
research to discuss the Model Pengelolaan Dana Bantuan Lingkungan
(Environmental Grants Management Model) developed by KEHATI. KEHATI
Foundation is a non-profit organization supporting sustainable environment and
community empowerment. This research focuses on the grants management done
by KEHATI during 2007-2011 where KEHATI received alomost 200 billion
Rupiah from various sources including donor, government, and private sectors.
These grants have been disbursed to 265 partners throught Indonesia.The
reflexive modernity concept is used to outline the awareness of the word risk
society to have have the global and unlimited vision that urges each individual to
communicate each other to avoid risks and to participate in reducing the global
risks/losses by mobilizing environment grants. As a grant making institution,
KEHATI develops the Model Pengelolaan Dana Bantuan Lingkungan
(Environmental Grants Management Model) to manage the fund from various
donor institutions by upholding the the transparent and accountable principles.
Considering KEHATI’s experiences as an institution that manages and disburses
environment grants, this study recommends that this model can be the reference
for non-governmental organizations to replicate the way they manage the
unlimited grants for environment."
2013
T39269
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhea Nazmi Rifa
"Penelitian ini membahas tentang modal sosial yang terdiri dari jaringan, kepercayaan, dan norma dalam organisasi dengan studi kasus Indonesia Street Children Organization, serta menggambarkan fungsi modal sosial yang dimiliki organisasi dalam upaya penggalangan dana. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal sosial memiliki fungsi mendukung kebehasilan upaya penggalangan dana yang dilakukan oleh organisasi
This research discusses about social capital in organization which consists of networks, trust, and norms with study case Indonesia Street Children Organization, along with discussion about the function of social capital for fundraising. This research uses a qualitative approach and is a descriptive research. The result shows that social capital has supporting functions to achieve a successful fundraising."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhitya S. Ginanjar
"Penelitian ini menguji apakah Baitulmaal wattamwil (BMT) sebagai salah satu penggerak ekonomi kerakyatan, secara finansial berhasil meningkatkan pertumbuhan asetnya.
Dari 50 BMT di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang mendapat penguatan modal P2KER terdapat 32 BMT yang dijadikan sampel penelitian. Dengan metode kuadrat terkecil (Original Least Square), data ini dilakukan faktor analisis yang menandakan sampel layak digunakan. Data lalu di-run dengan regresi linier berganda, agar hasil lebih baik dicoba model log -log, sehingga variabel tidak lagi linier melainkan menjadi variabel logaritma natural, tetapi tidak mengubah parameter.
Setelah diperkuat dengan data sekunder BI tentang potensi dan persepsi masyarakat DIY mengenai keberadaan Bank Syariah. BMT sebagai miniatur Lembaga Keuangan Mikro Syariah non-bank terbukti mampu memberikan pelayanan dan pemahaman serta pelaksanaan ekonomi syariah dengan pola bagi hasil, non-ribawi di tingkat masyarakat ekonomi kecil dan menengah.
Hasil penelitian ini hanya cocok untuk menilai pengaruh persentase variabel bebas terhadap persentase perubahan aset. Untuk itu diperlukan data laporan keuangan yang lebih lengkap dan penelitian lebih lanjut pada BMT-BMT lainnya untuk melihat variabel-variabel apa yang dominan dalam mempengaruhi pertumbuhan aset BMT-BMT tersebut.

This Research Examines evaluates whether Baitulmaal Wattamwil (BMT) as one of the economic civil movement financially succeeded in increased growth assets.
From 50 BMT that had P2KER capital strength in DIY this study took 32 BMT as a sample research. With method of the smallest quadrat (Original Least Square), all datas have been proved by analyses factor that legitimated these samples can be applied. After that datas were being run in doubled liniear regression. When we are accepted a better result, we could try all datas to be logs model, so the variables are not liniear anymore but became natural logaritmus variables, otherwise it did not change parameter.
After being powered by BI's scunder datas about the potention and perception of DIY civilisation of Bank Syariah existannces, it has been proved that BMT as a miniatur of non-bank financial microsyariah institute could contribute service and cognition also implemented economic syariah with shares division, non-riba in middle and lowered economic level society.
This result of its study only fitted to be judged a presentage influenced free variabels to presentage of assets valued changed, Therefore we needed more complete financial report datas & further research in others BMT to -see what are the dominant variables in influencing its BMT's growth assets.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11875
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Michael H. Soegiarto
"ABSTRAK
Dalam rangka menggairahkan pasar modal, pemerintah telah mengeluarkan Paket Desember 1987 yang disusul dengan Paket Oktober 1988 dan Paket Desember 1988. Kebijakan pemerintah pada Pelita V ini telah menyebabkan bertambah banyaknya jumlah perusahaan-perusahaan yang go public. Sejak tahun 1977 hingga akhir tahun 1988 hanya terdapat 34 perusahaan yang go public. Sedangkan setelah diterbitkannya kebijakan Paket-paket terse-but, sampai tanggal 31/3/1996, menurut informasi Bursa Efek Jakarta, telah terdapat 238 perusahaan yang terdaftar dan diantaranya 237 perusahaan sudah diperdagangkan (listing) di Bursa, dan sudah dikapitalisasikan dana sebesar Rp.175 triliun lebih.
Dari berbagai prospektus perusahaan-perusahaan yang go public tersebut umumnya menyatakan bahwa tujuan perusahaan untuk memperoleh dana dari publik adalah antara lain; melakukan ekspansi usaha, memperkuat struktur permodalan, memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengambil bagian dalam pemilikan saham perusahaan dan turut menikmati hasil-hasilnya. Secara singkat dapat dikatakan bahwa tujuan perusahaan disamping untuk memperluas usahanya juga memberikan keuntungan bagi para investor, sehingga investor tertarik untuk membeli saham perusahaan-perusahaan yang go public tersebut.
Penelitian ini ditujukan untuk mengadakan analisis atas dampak ekspansi perusahaan-perusahaan dalam bentuk pertumbuhan penjualan, maupun menyangkut penilaian atas keuntungan yang diperoleh investor. Untuk tujuan tersebut maka diambil sampel sebanyak 40 perusahaan yang go public selama periode 1/6/1989 sampai dengan 31/8/1990.
Penelitian atas pertumbuhan penjualan dilakukan dengan menggunakan model sustainable growth rate yang dikemukakan oleh Higgins. Sedangkan penelitian atas laba yang diperoleh investor dinilai dengan membandingkan prosentase return on equity yang diperoleh perusahaan dengan tingkat bunga deposito rata-rata selama satu tahun ( 1) setelah dikurangi pajak atas bunga deposito .
Hasil penelitian dengan menggunakan model sustainable growth rate menunjukkan bahwa, pertumbuhan penjualan yang melebihi sustainable growth rate tidak selalu memberikan dampak yang positif. Hal ini dikarenakan dengan pertumbuhan penjualan melebihi sustainable growth rate untuk beberapa tahun lamanya, akan menyebabkan perusahaan yang bersangkutan mengatami kekurangan dana atau likuiditas. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan dana tambahan dalam bentuk pinjaman atau penjualan lebih lanjut saham milik perusahaan, demi menunjang operasional perusahaan. Sebaliknya pertumbuhan penjualan yang lebih kecil daripada sustainable growth rate akan menyebabkan-terhambatnya kesenjangan pertumbuhan perusahaan, sehingga perlu ditingkatkan penjualannya lebih lanjut.
Hasil penelitian tentang return on equity (ROE) yang diperoleh dari sampel perusahaan-perusahaan go public tersebut menunjukkan bahwa, selisih ROE - i lebih besar yang bernilai negatif ( - 18,52% ) dibandingkan dengan yang bernilai positif ( + 5,36 % ). Perbedaan kelompok yang bernilai positif dan negatif tersebut termasuk signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari sampel perusahaan-perusahaan yang go public lebih banyak yang memperoleh ROE yang lebih kecil daripada tingkat bunga deposito setahun ( i )."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tamba, Jhon Fernando
"Pasca krisis ekonomi tahun 1998 industri reksadana menunjukkan kemajuan yang signifikan. Dalam lima tahun terakhir (1999-2004) kinerja reksadana mengalami peningkatan yang dapat dilihat dari meningkatnya Nilai Aktiva Bersih (NAB), jumlah reksadana yang beredar maupun jumlah investornya.
Pada tahun 2005 Reksadana mengalami penurunan yang sangat signifikan akibat redemption besar-besaran sehingga dari total NAB Rp. 120 trilyun di awal tahun menjadi hanya Rp. 23 trilyun di akhir tahun.
Hal menarik pada industri reksadana ini adalah : pada saat terjadi krisis industri reksadana akibat redemption besar-besaran semua pihak baik investor, pengelola reksadana, bank sebagai agent penjualan dan regulator yang mengatur industri ini seakan tersadar bahwa risiko investasi di reksadana diluar kemampuan mereka menanggungnya.
Pemikiran bahwa reksadana dilihat sebagai investasi yang memberikan return yang tinggi dan risiko optimal relatif terhadap investasi tradisional di deposito atau saham namun faktanya menjadi investasi yang menimbulkan kerugian luar biasa bagi semua stakeholder yang terkait dengan industri ini.
Pada umumnya pada setiap penjualan reksadana, prospektus menyajikan risiko berinvestasi dalam reksadana tetapi informasi risiko masih bersifat umum seperti risiko ekonomi, risiko likiditas dan risiko penurunan nilai NAB. Berkaitan dengan hal tersebut pada Karya Akhir ini bertujuan melakukan penelitian risiko secara lebih spesifik pada risiko pasar dengan metode Value at Risk (VaR) pada Manajer Investasi PT. XYZ.
Return NAB diposisikan sebagai risk factor dalam berinvestasi pads reksadana dan volatilitas dari return NAB tersebut menjadi parameter dalam menghitung VaR dengan mengimplementasikan model Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (ARCH) I Generalised Autoregressive Conditional Heteroscedastic (GARO-I) ARCHIGARCH.
Dan hasil penelitian terhadap reksadana pendapatan tetap PT. XYZ diperoleh kesimpulan bahwa model ARCHIGARCH untuk menghitung VaR dapat diterapkan dan valid berdasarkan backtesting dan Kupiec test pada retur reksadana pendapatan tetap BOND, TRON dan BUNGA sedangkan pada reksadana pendapatan tetap INDAH yang volatilitas return NAB nya homoskedastic perhitungan VaR menggunakan standard deviasi biasa dan valid.
Sebagaimana dijelaskan di atas volatilitas return merupakan parameter dalam menghitung VaR NAB reksadana pendapatan tetap, berdasarkan penelitian reksadana pendapatan tetap INDAH memiliki volatilitas return tertinggi sedangkan reksadana pendapatan tetap BUNGA volatilitas return nya paling rendah sedangkan reksadana pendapatan tetap BOND dan TRON volatilitas return nya relatif sama dan berada dibawah volatilitas INDAH tetapi di atas volatilitas BUNGA.
Secara keseluruhan portfolio reksadana pendapatan tetap terlihat return NAB bersifat honioskedastic sehingga untuk menghitung VaR total portfolio reksadana pendapatan tetap volatilitas portfolio dihitung dengan standard deviasi biasa.
Perhitungan VaR portfolio menunjukkan adanya korelasi antar return NAB sehingga VaR Diversified portfolio lebih kecil dibanding VaR Undiversifred.

Mutual fund Industry in Indonesia performs significant progress after economy crisis in 1998. Mutual fund growth in 5 years (1999-2004) show that Net Asset Value (NAV), mutual fund product and investors growing fast.
In 2005 mutual fund industry crash after panic redemption by investors that surprised by fast decline in mutual fund NAV in mark to market term, especially fix income mutual fund. Total NAV Rp. 120 trillion in fall 80% in one year.
It's a curiosity that panic redemption brought the mutual fund industry into crisis, the stake holder: investors, fund manager, sales agent and even the regulator just realize that it's a high risk investment to invest in mutual fund.
The mainstream think that Indonesia mutual fund return higher than time deposit return in the same risk level break by the catastrophic loss for all stakeholder during 2005.
The objective of this final research is to measure market risk in mutual fund (BOND, INDAH, TRON and BUNGA) with Value at Risk (VaR) method using ARCH/GARCH model at PT. XYZ.
This research imitate the mutual fund portfolio research for fix income mutual fund only, with argument of limited data resources and fix income mutual fund is the most significant portfolio in PT. XYZ fund management.
The NAV Return plot as risk factor when invest in mutual fund and the return volatility plot as the risk parameter to calculate VaR by implement Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (ARCH) I Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedastic (GARCH) model.
This, research conclusion can explain that ARCH/GARCH model base on back testing and Kupiec test is valid to calculate VaR of BOND, TRON and BUNGA in the other side INDAH using STDEV to calculate VaR related to homoschedastic term of INDAH volatility.
The statistical test show that INDAH had the highest return volatility, BUNGA return volatility relatively lower and BOND and TRON relatively same in medium level.
Over all the total portfolio NAV return is homoskedastic so by methodology we calculate VaR of Portfolio using STDEV.
Portfolio VaR calculation shows correlation in the portfolio diversified the risk proof by the fact that VaR Diversified portfolio lower than VaR Undiversified.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18558
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Jatnika
"Tesis ini dimotivasi oleh kebijakan moneter yang ditempuh oleh sebagian besar negara di Asia termasuk Indonesia yang menempuh kebijakan tight money policy dengan cara menaikkan tingkat suku bunga domestik dalam upaya menstabilisasi nilai tukar domestik. Dengan pendekatan cointegraled vector error correction model ditemukan bahwa dalam jangka panjang memang ditemukan adanya relasi hubungan antara diferensiasi tingkat suku bunga dengan nilai tukar riil dan cadangan devisa. Dalam jangka pendek, kebijakan tingkat suku bunga domestik temyata tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan nilai tukar rill karena perubahan nilai tukar rill ternyata lebih di tentukan oleh perubahan cadangan devisa yang merepresentasikan faktor-faktor fundamental ekonomi Indonesia dibandingkan perubahan diferensiasi tingkat suku bunga riil. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T18873
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herlin Rahma Fauzia
"Skripsi ini membahas strategi-strategi penggalangan dana yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa serta faktor pendukung dan penghambatnya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Dompet Dhuafa memiliki strategi penggalangan dana berupa penggalangan dana retail, penggalangan dana dengan kemitraan, kampanye dengan media komunikasi dan layanan personal. Penggalangan dana yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa didukung oleh kredibilitas organisasi, sumberdaya manusia yang loyal dan berjiwa kedermawanan sosial, kualitas program, komunikasi yang baik dengan donatur dan media kampanye yang menarik. Sedangkan hambatannya adalah kesulitan menemukan gagasasan tema, terbatasnya biaya sosialisasi, kurangnya kemauan masyarakat untuk berdonasi, kesulitan mencari karyawan yang berdedikasi tinggi dan kebijakan pemerintah.

This study discuses about strategies of fundraising conducted by Dompet Dhuafa with the supports and obstacles. This study used qualitative method and descriptive approach. The result of study show that Dompet Dhuafa have some strategies of fundraising such as retail, partnership, champagne with communication media and personal services. The fundraising activities are supported by organization credibility, loyal and generous employees, best quality of programs and good relationship with donor. Whereas, the obstacles are getting some difficulties to find ideas, limited cost for socialization, less of motivation from people to donate, less employees with high dedication and the rules."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47697
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Zalika Asdianti
"Koperasi dapat menghimpun dana dari luar anggota melalui modal penyertaan. Namun, dengan adanya modal penyertaan pada Koperasi ini justru dipergunakan oleh Koperasi Cipaganti Karya Guna Persada sebagai alat untuk menghimpun dana sebanyak-banyaknya dengan menjanjikan keuntungan yang tinggi dan dana tersebut disalurkan kepada perusahaan yang memiliki afiliasi dengan pengurusnya. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana penghimpunan dana melalui modal penyertaan di Koperasi Cipaganti Karya Guna Persada dan bagaimana penyaluran dana yang dilakukan oleh Koperasi Cipaganti Karya Guna Persada kepada Usaha Grup Cipaganti. Penulis menggunakan metode penelitian yuridis-normatif, yaitu studi dokumen yang didukung dengan wawancara kepada informan dan/atau narasumber. Berdasarkan penulisan ini penulis simpulkan penghimpunan dana melalui modal penyertaan pada KCKGP telah menyalahi ketantuan Pasal 7 Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 1998 tentang Modal Penyertaan pada Koperasi berupa pemodal seharusnya turut menangung resiko, sementara KCKGP menjanjikan  keuntungan tetap berupa bunga yang tinggi per bulan dan pengembalian dana. KCKGP menyalurkan dananya terhadap beberapa perusahaan pada Grup Cipaganti yang berbentuk perseroan terbatas dalam bentuk pinjaman. Tindakan tersebut tidak sesuai dengan Pasal 1 angka 1, Pasal 18 ayat (1), Pasal 19 ayat (1) huruf b  Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi, yang hanya memberikan pinjaman kepada anggota, calon anggota, koperasi lain dan anggotanya. Pada penelitian ini penulis memberikan saran kepada koperasi untuk tidak menjanjikan keuntungan tetap pada modal penyertaan karena setiap usaha tidak selalu mendapatkan keuntungan, serta apabila Koperasi ingin menyalurkan dana kepada perseroan terbatas, Koperasi dapat menyalurkan dana dalam bentuk penyertaan modal. Penulis juga memberikan saran kepada masyarakat yang akan menyertakan modal kepada Koperasi untuk memperhatikan kewajaran bentuk keuntungan dan prospek usaha agar terhindar dari kerugian.

Cooperatives can raise funds from outside members, especially the general public through cooperative equity participation. However, the regulation on cooperative capital participation is actually used by Koperasi Cipaganti Karya Guna Persada (KCKGP) as a tool to raise funds as much as possible by promising high profits to be distributed to companies that have affiliation with the cooperative’s administrators. The formulation of the problem in this thesis are how Koperasi Cipaganti Karya Guna Persada raise funds through cooperative capital participation and how Koperasi Cipaganti Karya Guna Persada  distribute the funds to Cipaganti Group Company. Author used juridical-normative research method in this thesis, which conducting documents study that supported by interviewing informants or interviewees. Based on this study, author conclude that raising funds through cooperative capital participation in KCKGP has violated the provisions of Article 7 PP No. 33 Tahun 1998 tentang Modal Penyertaan pada Koperasi, which investors should have share the risk. Meanwhile, KCKGP promised fixed profits per months and refunds after the agreements expired. KCKGP distributed its funds to several companies in Cipaganti Group, which companies in Cipaganti Group in the form of limited liability company. Such action is not in accordance with Article 1 point 1, Article 18 paragraph 1, Article 19 paragraph 1 letter b PP No. 9 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi, which cooperatives only provide loans to members, nominee members, other cooperatives and their members. In this study, author advises cooperatives not to promise fixed profits on cooperative capital participation because every business does not always benefit, and if cooperatives want to distribute funds to limited liability companies, cooperatives can distribute funds in the form of equity participations. Author also provides advice to the public who wants to put in funds to cooperatives through capital participation  should have pay attention to the reasonableness of the form of profits and business prospects in order to avoid losses."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>