Ditemukan 5200 dokumen yang sesuai dengan query
Osaka: Asia Pacific Economic Cooperation, 1995
337.1 APE
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Singapore: Asia Pacific Economic Cooperation, 1995
337.1 OSA
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Singapore: Asia-Pacific Economic Cooperation, 1995
337.81 OSA
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Singapore : APEC , 1995
338.7 ASI o (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Jakarta: Asia Pacific Business Network, 1995
338.542 PRO
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Bogor: Asia Pacific Economic Cooperation, 1994
337.1 APE
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Hauser, William B.
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 1974
381.41 HAU e
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Osaka: Graduate School of Human Sciences, University Osaka, Japan, 2015
600 OHS
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library
Hall, Chris
Sydney: Pacific Economic Cooperation Council, 1995
337.1 HAL
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Adhi Jansen Paul L.
"Anime (film kartun Jepang) tidak hanya menampilkan karakter/tokoh yang berbicara dengan menggunakan bahasa Jepang standar (Hyoujungo), tetapi juga karakter/tokoh yang menggunakan dialek dari daerah-daerah di Jepang. Salah satu dialek yang digunakan tersebut adalah dialek Osaka. Penelitian ini bertujuan untuk untuk menyelidiki stereotip apa saja yang tampak pada karakter-karakter berdialek Osaka dalam anime dan untuk mengetahui apakah orang Jepang juga setuju dengan stereotip tersebut. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode induktif berdasarkan Vredenbergt, yaitu cara dan proses penelitian yang dilakukan berdasarkan nilai-nilai induksi. Induksi adalah penarikan suatu kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data-data yang bersifat khusus. Selain itu juga penelitian ini menggunakan pendapat Kinsui Satoshi mengenai stereotip karakter berdialek Osaka dan Teori DC Palter dan Kaoru Horiuchi yang mendefinisikan dialek Osaka dan perbedaannya dengan dialek Kansai lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakter berdialek Osaka memiliki bermacam-macam imej stereotip dan orang Jepang, termasuk orang Osaka sendiri, juga menyadari stereotip tersebut. Diketahui juga bahwa tanpa melihat langsung acara anime, orang Jepang sudah memiliki imej stereotip ketika menyadari pemunculan karakter berdialek Osaka dalam acara tersebut. Imej stereotip karakter berdialek Osaka ternyata bertolak belakang dengan karakter yang menggunakan bahasa Jepang standar (Hyoujungo)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S14039
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library