Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 46854 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ndraha, Taliziduhu
Jakarta: Bina Aksara , 1988
320.495 98 TAL m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ndraha, Taliziduhu
Jakarta: Rineka Cipta, 1997
320. 07 TAL m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Erliana Hasan
Bogor: Ghalia Indonesia, 2011
100 ERL f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1991
338.959 8 ANA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Saifur Rohman
"Penelitian ini bergerak dari dua arah dengan mengacu pada satu tujuan menjelaskan model metodologi kritik sastra Indonesia. Satu arah a priori berdasarkan pada kenyataan bahwa perkembangan kritik sastra mengambil metode yang beragam sehingga memerlukan Satu penjelasan umum yang memadai untuk menerangkan masing-masing model. Fenomenologi dipilih karena melihat bentuk penelitian humaniora sebagai suatu intensionalitas subjek-objek, yang merangkum secara menyakinkan fase-fase penelitian melalui apa yang disebut dengan tahapan intensionalitas, yakni objektifikasi, identifikasi, horison, profil kelengkapan, dan konstitusi. Arah a postertori dikembangkan melalui teknik generalisasi sampai menemukan rumusan model-model metode yang digunakan kritikus. Dari arah ini, metode yang mementingkan objektifikasi dan identifikasi karya disebut dengan antologi, sedangkan sebaliknya, yang tidak mementingkan berapa banyak data tetapi lebih pada unsur-unsur terstruktur sebagai eksplisitasi dari profil kelengkapan disebut dengan metode struktural. Unsur identifikasi dan penciptaan horison yang dihubungkan dengan dimensi ruang-waktu akan berupaya memahami subjek sebagai dasar pemahaman terhadap karya. Identifikasi subjek melalui profil kelengkapan ini disebut dengan model biografis. Adapun kegiatan penelitian yang sampai pada penyusunan konsitusi akan berorientasi pada perbandingan dengan konstitusi yang terjadi sebelumnya, sehingga terjadi konsitusi ganda. Dalam konsitusi ganda, yang disebut dengan model emansipatoris ini, berupaya melakukan koreksi-koreksi atas kemajuan gagasan yang telah dilakukan. Kendati terjadi konsitusi ganda dalam model feminisme, penyusunan konsitusi ini lebih diarahkan pada dekonstruksi patriakhi, yakni pematahan penjelasan yang bias gender.
Dari dasar pemikiran itu, dalam kaitannya dengan objek penelitian dilakukan dua tahap pengumpulan. Tahap pertama pengumpulan data melalui teknik random purposive sampling dengan batasan kritik sastra Indonesia tahun 1932-2001. Pengumpulan data ini disusun berdasarkan cluster demi memudahkan identifikasi selanjutnya secara bertingkat. Tahap kedua, identifikasi tiap cluster kemudian dibagi per I0 tahun dengan mengesampingkan tendensi politik dalam sejarah sastra Indonesia. Dua tahapan itu dijadikan dasar untuk melakukan analisis berdasarkan kategorisasi metodologis.
Hasil dari dua tahap pengumpulan data adalah sebanyak 323 kritik sastra Indonesia. Jika dengan sampling error sekitar 11 % maka diperkirakan selama 70 tahun (1932-2001) kritik sastra yang terbit di Indonesia adalah 300 sampai 400 judul buku dengan pengarang berjumlah 168 orang. Dari sejumlah judul buku tersebut, dipilih 23 kritik sastra yang diduga merepresentasikan kritik yang dihimpun.

The research has moved on two ways referring to one result of which is to explain methodological models of Indonesian Criticism. On one a priori way is based on the tact that literary criticism used to getting various methods. So phenomenology is necessary to find the fundamental ideas in order to explore them with the reason that it is showed plausibly the research as subject-object intentionality. The theory proved the phase of intention that is objectification, identification, making horizon, profile of perfection, and constitution.
While the way a priori, on other side, is used method of generalizing to formulize the methodological models. lf the method looks for data as many as possible, then this is called anthological models, while inversely, the method looks for the structural elements in the work, so he called structural models. When the elements related to outer world -in this case of author world- this is named biographical models. Elements concemed with a theme, a trying to prove many profile of landscape, so this is called emansipatoty. lf the models have target of sight generally, the feminism models is more particular to deconstruct the patriarchal term.
For this reason: the research operates two steps. First, gathering data by random purposive sampling in which these scope of Indonesian literary criticism are from 1932-2001. They conceived by cluster in order to identify the problem per level. Second, identifying divided by per ten years excluding politics interest in the history of lndoncsian literary criticism, Two steps are basic research followed by analyzing lirstly on methodological category.
The results are 323 hooks from 1932 to 2001. If sampling error around of l l % then during 70 years Indonesian literary criticism are 300400 books written by 168 critics. Front this description, they are selected 23 object of the list assumed representing Indonesian criticism. Based on the data, there are five methodological models of Indonesian criticism that is anthological models, structural, biography, emansipatory, and feminism."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T10944
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oki Priyadi
"Melalui peraturan pemerintah no 95 tahun 2018 mengenai SPBE, pemerintahan pusat maupun pemerintah daerah dituntut untuk mengembangkan sistem manajemen pengetahuan. Sayangnya pemerintah pusat maupun daerah masih kebingungan dalam pengembangan sistem ini. Hal ini juga terlihat dari hasil evaluasi tingkat kematangan manajemen pengetahuan rata-rata instansi berada pada tingkat 1 yang berarti bahwa manajemen pengetahuan belum atau telah diterapkan dengan kondisi tanpa perencanaan. Oleh karena itu pemerintah mengamanatkan setiap instansi untuk membuat pedoman dalam pengembangan sistem manajemen pengetahuan. Pedoman tersebut bisa diwujudkan dalam bentuk metodologi. Namun dari literatur yang berkembang belum ada metodologi pengembangan proyek sistem manajemen pengetahuan yang ditujukan khusus untuk mengelola pengetahuan pada sistem pemerintahan berbasis elektronik di Indonesia. Gap penelitian tersebut diharapkan dapat diisi dan dijelaskan dengan baik pada penelitian ini. Dengan menggunakan pendekatan method enginerring pada design science research, pertama-tama studi literatur dan wawancara dilakukan untuk menghasilkan fragmen proses serta prinsip-prinsip desain dalam pengembangan sistem manajemen pengetahuan dalam sistem pemerintahan berbasis elektronik di Indonesia. Selanjutnya dilakukan perakitan metodologi pengembangan sistem manajemen pengetahuan sesuai kaidah method engineering. Metodologi kemudian dievaluasi menggunakan penilaian ahli dengan pendekatan delphi method . Hasilnya terdapat 17 proses tahapan yang terbagi kedalam fase perencanaan, analisis, desain, implementasi, pemantauan dan evaluasi. Penilaian ahli juga mengindikasikan bahwa metodologi yang dibangun cukup valid, komprehensif dan mudah dimengerti.

Government regulation No. 95 of 2018 regarding SPBE requires central and local governments to develop a knowledge management system. Nonetheless, central and many local governments are in a maze for developing such a system. This phenomenon is also reflected in the evaluation results of knowledge management maturity level, which is, on average, still at level 1. It indicates that knowledge management is not yet implemented using proper planning. Therefore, the government mandates that each agency creates a guideline for developing a knowledge management system. This guideline can be manifested in the form of methodology. No literature has discussed the methodology for developing a knowledge management system specific to managing knowledge in an electronic-based system in Indonesia. This gap in the literature is expected to be addressed and filled by this current study. Employing engineering method on design science research, this study first reviews the literature and conducts interviews to create process fragments and design principles for developing a knowledge management system in an electronic-based government system in Indonesia. Second, this study develops a methodology for developing a knowledge management system in line with the engineering method principles. Subsequently, the method is evaluated by experts employing the Delphi method approach. The results indicate 17 stage processes divided into several phases: planning, analysis, design, implementation, monitoring, and evaluation. The expert assessment also indicates that the developed methodology is valid, comprehensive, and easy to understand."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
S. Pamudji
Jakarta: Bumi Aksara , 1992
658.4 PAM k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
S. Pamudji
Jakarta: Bina Aksara, 1989
320.958 PAM k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kansil, Christine S.T.
Jakarta: Aksara Baru, 1976
321.015 98 KAN s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kansil, Christine S.T.
Jakarta: Ghalia Indonesia, 1984
342 KAN h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>