Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13963 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Makati: City PASCN/PIDS , 2001
338.1 INQ
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Atikah Nur Pajriyah Raharja
"Penelitian ini bertujuan untuk mengukur posisi daya saing kakao Indonesia sebelum dan sesudah diterapkannya kebijakan bea keluar, menganalisis pengaruh kebijakan bea keluar terhadap kinerja ekspor biji kakao Indonesia, dan menentukan variabel lain yang mempengaruhi kinerja ekspor biji kakao Indonesia di pasar dunia. Penelitian ini menggunakan metode Revealed Comparative Advantage (RCA) untuk mengukur daya saing dan regresi panel data untuk menganalisis pengaruh bea keluar dan variabel lain terhadap kinerja ekspor biji kakao Indonesia, dengan data tahunan dari tahun 2001 sampai dengan 2013.
Hasil perhitungan RCA yang dilakukan pada produk biji kakao dan kakao olahan menunjukkan bahwa Indonesia memiliki daya saing pada kedua jenis produk dan target pemerintah dalam penerapan kebijakan bea keluar telah terpenuhi karena telah terjadi shifting ekspor dari biji kakao ke kakao olahan. Hasil penelitian lain dengan random effect model menunjukkan bahwa kebijakan bea keluar secara signifikan berdampak negatif terhadap kinerja ekspor biji kakao Indonesia. Variabel lain yang mempengaruhi kinerja ekspor biji kakao Indonesia secara signifikan adalah ekspor dunia, nilai tukar, dan harga internasional biji kakao.

The objectives of this study is to measure competitiveness of Indonesia's cocoa products before and after export tax policy is implemented, analyzing the impact of Indonesia's export tax on cocoa beans exports performance, and assessing factors responsible for cocoa beans export in global market. This study used Revealed Comparative Advantage (RCA) method to measure competitiveness and panel data regression to analyze the impact of export tax on Indonesia's cocoa beans exports performance, using annually data from 2001 until 2013.
The results of RCA on cocoa beans and cocoa processing products indicate that Indonesia has competitiveness on both of the products and government target from implementing export tax have been achieved, since there was exports shifting from cocoa beans to cocoa processing products. Another estimation result using random effect model indicates that export tax has a negative and significant effect on Indonesian export performance. This study also revealed that world export, exchange rate, and international cocoa prices are significantly determined export performances.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59851
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Geneva: The World Economic Forum, 1990
337.1 WOR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Motta, Massimo
New York: Cambridge University Press, 2004
338.604 8 MOT c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Azkia Fahrayni
"ABSTRAK
Dengan menggunakan Indeks Revealed Comparative Advantage, penelitian ini
bertujuan untuk membahas mengenai daya saing industri otomotif dari 20 negara
produsen otomotif terbesar di dunia. Hasil penelitian menemukan bahwa dari 20
negara produsen otomotif terbesar di dunia, hanya terdapat 12 negara yang
memiliki daya saing pada industri otomotif. Sedangkan, ada beberapa negara yang
memiliki produksi besar namun tidak memiliki daya saing industri otomotif yang
dikarenakan ekspor mereka lebih rendah dibandingkan konsumsi dalam negeri
pada produk otomotif. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing industri otomotif. Di mana ukuran
industri otomotif, nilai tukar efektif riil dan tingkat suku bunga pinjaman dapat
mempengaruhi daya saing industri otomotif secara signifikan

ABSTRACT
By using Revealed Comparative Advantage Index, this study aimed to examine
automotive industry competitiveness of 20 largest automotive manufacturers
countries all over the world. This study found that from 20 largest automotive
manufacturers countries, there are only 12 countries that have competitive
advantage in automotive industry. Meanwhile, there are several countries that
have large production but does not have competitive advantage in automotive
industry due to the low exports compared to domestic consumption in automotive
products. In addition, this study also aimed to determine the determinants that
affect automotive industry competitiveness. The size of automotive industry, real
effective exchange rate and lending rate may affect the automotive industry
competitiveness significantly"
2016
S63923
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shanti Darmastuti
"Penelitian ini berupaya untuk memahami dan menjelaskan berbagai faktor yang secara signifikan melatarbelakangi persaingan antara Cina dengan Jepang untuk meningkatkan hubungan ekonominya dengan ASEAN. Untuk itu dalam kerangka pemikiran digunakan pendekatan neo-realis dan teori kepentingan nasional. National interest digunakan untuk melihat kepentingan Cina dan Jepang dalam meningkatkan hubungan ekonomi dengan ASEAN.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah bahwa persaingan antara Cina dengan Jepang dalam hubungan ekonomi dengan ASEAN disebabkan oleh (1) keinginan Cina untuk memperbesar pengaruh di kawasan Asia; dan (2) keinginan Jepang untuk memelihara pengaruh di kawasan Asia.
Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa terdapat beberapa kepentingan yang melatarbelakangi Cina dalam meningkatkan hubungan ekonomi dengan ASEAN, diantaranya yaitu; (1) keinginan Cina untuk meningkatkan perdagangan dengan ASEAN; (2) peningkatan investasi Cina-ASEAN; (3) keinginan Cina untuk mengembangkan propinsi barat daya Cina; (4) mempermudah akses bahan mentah dari negara-negara anggota ASEAN; dan (5) memperbaiki pandangan negara-negara Asia Tenggara terhadap Cina. Kepentingan-kepentingan Cina tersebut pada akhirnya akan mendukung kepentingan Cina untuk memperbesar pengaruh di kawasan Asia Tenggara. Kepentingan Jepang dalam meningkatkan hubungan ekonomi dengan ASEAN pada dasarnya dilihat sebagai kepentingan Jepang untuk memelihara pengaruhnya di kawasan yang didukung oleh beberapa kepentingan Jepang lainnya seperti mempertahankan perdagangan Jepang-ASEAN, mempertahankan investasi Jepang di ASEAN, serta mempertahankan Negara-negara anggota ASEAN sebagai penyedia bahan mentah.
Persaingan antara Cina dengan Jepang dilihat dari bagaimana kedua negara mengelola berbagai kebijakan dengan ASEAN untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan produktivitasnya. Persaingan antara Cina dengan Jepang dalam hubungan ekonomi dengan ASEAN dalam rangka mencapai national interest-nya dilihat sebagai kepentingan Cina untuk memperbesar pengaruhnya dan disisi lain merupakan kepentingan Jepang untuk memelihara pengaruh di kawasan.
(xiv + 107) halaman (4 tabel+ 13 grafik)+daftar pustaka (17 buku+16 jurnal+1 media massa+20 situs)+ 5 lampiran."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T13777
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cho, Dong-Sung
Jakarta: Salemba Empat, 2003
338.604 8 CHO ft
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Osborne, David
Boston, MA: Harvard Business School, 1990
338.973 OSB l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ivancevich, John M.
Chicago: Richard D. Irwin, 1997
658 IVA m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lintang Sawitri
"Setelah berdirinya WTO, volume transaksi antar Negara meningkat Liberalisasi perdagangan memudahkan perpindahan barang dan jasa. I-Ial ini berpengaruh terhaclap Indonesia, dimana pcrsaingan antam barang domestic dan barang impor semakin ketat. Sejalan dengan kompetisi yang scmakin ketat, konsumcn diuntungkan dengan beragarnnya barang yang tersedia dari seluruh dunia, dan rnereka bebas untuk memiiih mana yang akan mereka beli. Di pihak lain, konsumen dalam negeri lebih memilih untuk menggunakan produk bermerek luar negeri yang mereka pikir lebih baik dalam segi kualitas dan image dibanding merek nasional. Hal tersebut juga berlaku untuk produk sepatu sebagai studi kasus dalam riset.
Berdasarkan teori ekonomi dan pemasaran, tingkat persaingan merek nasional dapat diukur dengan indikator: intense membeli, dan nilai relative dari harga dan kualitas produk merek nasional terhadap produk bermerek luar negeii keetnoscntrikan konsumen, Selain itu, tingkat persaingan juga dipengamhi oleh dukungan industri dan keterlibatan pemerintah. Pemerintah telah merespon kondisi pasar domestic dengan mengimplementasilcan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing alas kaki merek nasional, dan model teori telah dibangun untuk menjustiiikasi seberapa efektif irnpak dari kcbiiakan tersebut terhadap merek sepatu nasional.
Hasil dari riset ini adalah keterkaitan yang kuat antara tingkat persaingan dengan keetnosentrikan konsumen. Studi ini menyarankan pendidikan untuk konsumcn yang bertujuan untuk meningkatkan kecthnosentxikan, juga pemerintah sebaiknya memelihara pcngenalan merek nasional pada kaum muda.

After the establishment of WTO, transaction volume among countries has been increased. Trade liberalization has making light mobility of goods and services across countries. This has affected Indonesia, as competition among domestic goods and imported goods are becoming rapid. As competition rise, consumers were advantage by variety of alternative goods from all over the world, and they have freedom to choose which ones they can buy. In addition to that, Indonesia’s consumer prefers to use foreign products in which they think are better in tenn of quality and prestige rather than their cum domestic product. It is occurred also in footwear commodity.
Based on the theory borrowed from marketing and economics The determinant factors of national brand competitiveness be assessed by indicators: buying intention of national brand footwear and relative value of national brand in term of quality and price to imported brand footwear, and also influenced by consumer ethnocentxisrn, industrial support and government involvement. Yet, the Indonesian government has responded domestic market condition by implementing policy in order to improve its competitiveness. And a theoretical model was developed to justify how much effective those policies implication on footwear commodity are.
The result of this study indicates a strong relationship between national brand competing lcvcl and consumer ethnocentrisrn on footwear domestic market. This study suggests that better education to consumer in order to increase their ethnocentrism. Moreover, government should maintain awareness of youth to national brad product.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T33878
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>